Disusun Oleh :
LIGAR PITALOKA
NIM : P27905118016
Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kanker yaitu membelah tidak
darah) adalah jenis penyakit kangker yang menyerang sel-sel darah putih yang
Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering di sertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
2015 ).
yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan jika tidak di tangani
2. Penyebab/etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat factor
bahan kimia tertentu (mis. Benzena) dan pemakaian obat anti kanker,
tertentu (misalnya Down Syndrome dan Fanconi Syndrome), juga lebih peka
3. Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap
infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada
sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah
normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi memblok produksi sel
darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi juga
merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah
4.
Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi
delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubah
stem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan
penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks).
sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel
ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang
menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam
organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan otak (Padila
2013).
5. Klasifikasi
1. Leukemia Akut
2. Leukemia Kronik.
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang sering muncul pada leukemia limfositik akut antara lain.
1) Bukti anemi, pendarahan dan/ infeksi
(1) Demam
(2) Keletihan
(3) Pucat
(4) Anoreksia
(3) Letergi
(4) Muntah
(5) Koma
3) Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan bagian sistem yang
terkena
(1) Kemungkina klien pernah terpapar zat kimia atau pernah mendapatkan
pengobatan seperti benzol, arsen, preparaf sulfat.
(2) Memungkinkan kontak atau terpapar radiasi dengan kadar ionisasi yang
lebih tinggi.
(2) Sirkulasi
(3) Eliminasi
Diare, nyeri tekanan peranal, feses hitam, darah pada urine, penurunan
haluan urin.
Perasaan tidak berdosa, tidak ada harapan, depresi, ansietas, takut, marah
mudah tersinggung Perubahan alam perasaan kacau.
(6) Neurosensori
Sakit kepala, nyeri abdomen, nyeri sendi dan tulang nyeri tekan pada
sternum, kram otot,gelisah.
(8) Pernapasan
(9) Keamanan
5) Pemeriksaan penunjang
6) Pemeriksaan lain
(2) Sitogenik
Intervensi
Intervensi
Intervensi
tindakan infasif
Intervensi
anemia Intervensi
Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Criteria Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : EGC
Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa &
NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction.
Trigger Kasus :
Keluarga klien mengatakan, penglihatan kabur dan terasa nyeri di bagian kaki,
tangan dan bahu.Suhu 37,00, Frekuensi napas 24 x/menit, Frekuensi nadi
100x/menit.
e. Eliminasi
4) Pemeriksaan fisik
RR: 24x/menit,
c. Reflek
d. kepala/Leher
e. Mata
Tidak ada reflek cahaya kedua mata, pemeriksaan mata kanan anak bisa
melihat angka yang ditunjukkan namun sedikit gelap. Mata kiri anak bisa
melihat angka dengan jelas.
f. mulut
g. Telinga
h. Hidung
i. Respirasi
j. Kardiovaskuler
HR 100 kali / menit.
k. Gastrointestinal
l. Ekstremitas
2) Bawah : kekuatan otot kaki 2/5 tidak mampu melawan gaya gravitasi
m. Umbilikus
n. Integumen
5) Terapi
a. cefixcime syrup 5 ml
b. rhinathiol syrup 5 ml
c. dexametahone 0,5 mg
6) Pemeriksaan penunjang
DO:
1. Klien terlihat meringis
kesakitan
2. Skala nyeri 5
3. Klien mengusap-usap
kakinya.
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko jatuh b.d gangguan penglihatan
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan otot
3. Nyeri b.d efek fisiologis dari leukemia
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN