Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian

2.2 Jenis-jenis leukosit

2.3 Etiologi

2.4 Manifestasi klinis

2.5 Patofisiologi

2.6 Pathway

2.7 Pemeriksaan penunjang

2.8 Penatalaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
3.2 Analisa data

3.3 Diagnosa keperawatan

3.4 Nursing Care Planning (NCP)

3.5 Implementasi dan evaluasi Keperawatan

BAB IV

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Leukemiamerupakankankeryang terjadi pada sel darah manusia. Untuk

mengetahui tentang leukemia,kita harus mengenal dahulu sel-sel darah yang

normal serta apa yang terjadi jika terkena leukemia. Darah manusia terdiri dari

cairanyang disebut sebagai plasma darah, dan tiga kelompoksel darah.Kelompok

sel darah itu dibedakan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan keping-

keping darah.

Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap

infeksi atau serangan penyakit lainnya.Sel darah merah atau eritrosit berfungsi

untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, dan

membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru. Keping-

keping darah atau trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah.

Ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah yang abnormal

dan dalam jumlah yang besar. Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut

adalah kelompok sel darah putih. Sel-sel darah yang terkena leukemia akan sangat

berbeda dengan sel darah normal, dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel

darah normal.

Peran perawat sangatlah penting pada kasus ini. Peran perawat sangat

berguna untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar

keperawatan dan kode etik dalam menangani pasien dengan diagnosa leukemia.
Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui.Namun banyak penelitian

yangdilakukan untuk memecahkan masalah ini.Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa leukemia lebih sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita,

dan juga pada kelompok orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit

hitam.Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan menerangkan asuhan keperawatan

pada konsep teori penyakit leukemia dengan asuhan keperawatan  pada kasus

penyakit leukemia tersebut.

1.2 TUJUAN

1. Tujuan umum

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

leukemia

2. Tujuan khusus

a) Mampu menjelaskan konsep teori penyakit leukemia

b) Mampu melakukan pengkajian pada klien yang mengalami penyakit

leukemia

c) Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami

leukemia

d) Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan pada klien yang

mengalami penyakit leukemia

e) Mampu menerapkan rencana yang telah disusun pada klien yang mengalami

penyakit leukemia
f) Mampu menganalisa kesenjangan yang terjadi antara konsep teori dengan

aplikasi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami penyakit leukemia

g)Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien

yang mengalami penyakit leukemia

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu

pembaca dan penulis bisa lebih memahami materi mengenai penyakit leukemia

dilihat dari perbandingan data di lahan dan konsep teori yang sesungguhnya.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam

jaringan pembentuk darah (Prof. Dr. Iman, 1997).

Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih

dalam sumsum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer,

2002).

Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa

proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan

sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke

jaringan tubuh yang lain (Mansjoer, 2002).

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah

dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari

sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

Sel darah normal, sel darah terbentuk di sumsum tulang. Tulang sumsum

adalah bahan yang lembut di tengah sebagian besar tulang. Belum menghasilkan

sel darah yang disebut sel batang dan ledakan. Sebagian besar sel darah matang di

sumsum tulang dan kemudian pindah ke pembuluh darah. Darah mengalir melalui

pembuluh darah dan jantung disebut darah perifer. Sumsum tulang membuat

berbagai jenis darah sel. Setiap jenis memiliki fungsi khusus:


a)      Sel darah putih membantu melawan infeksi

b)      Sel darah merah membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh

c)       Trombosit membantu gumpalan darah terbentuk bahwa kontrol perdarahan

Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel

darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang

normal.Juga terjadi proliferasi dihati, limpa dan nodus limfa, dan invasi organ non

hematologis, seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.

2.2 JENIS-JENIS LEUKIMIA

1. Leukemia Mielogenus Akut (LMA)

LMA mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke

semua sel Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. Semua

kelompok usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia.

Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.

2.  Leukemia Mielogenus Kronis (LMK)

LMK juga di masukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun

lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih

ringan.LMK jarang menyerang individu di bawah 20 tahun.Manifestasi mirip

dengan gambaran LMA tetapi tanda dan gejala lebih ringan, pasien

menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang

sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3.  Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada

anak-anak, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4


tahun, setelah usia 15 LLA jarang terjadi. Manifestasi limfosit immatur

berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga

mengganggu perkembangan sel normal.

4.  Leukemia Limfositik Kronis (LLC)

LLC merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70

tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa

saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain.

2.3 ETIOLOGI

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :

1.Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen

(Tcell leukemia-lymphoma virus/HTLV).

2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya.

3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon,

dan agen anti neoplastik.

4.  Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol

5.  Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot

6.   Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s),

TrisomiG (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom Philadelphia

positif, Telangiektasis ataksia

Gejala penyakit leukemia biasanya ditandai dengan adanya anemia. Infeksi

akan mudah atau sering terjadi karena sel darah putih tidak dapat berfungsi
dengan baik, rasa sakit atau nyeri pada tulang, serta pendarahan yang sering

terjadi karena darah sulit membeku. Jika tidak diobati, maka akan mengakibatkan

leukemia akut dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Penyebab yang pasti

belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan

terjadinya leukemia, yaitu Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.

Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.Pemaparan terhadap

penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian

obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang memiliki

kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga

lebih peka terhadap leukemia.

2.4 MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah

sebagai berikut :

a.       Pilek tidak sembuh-sembuh

b.      Pucat, lesu, mudah terstimulasi

c.       Demam dan anorexia

d.      Berat badan menurun

e.       Ptechiae, memar tanpa sebab

f.       Nyeri abdomen

g.      Lumphedenopathy

h.      Hepatosplenomegaly
Gejala yang tidak khas ialah sakit sendi atau sakit tulang yang dapat

disalahartikan sebagai penyakit rematik. Gejala lain dapat timbul sebagai akibat

infiltrasi sel leukemia pada alat tubuh seperti lesi purpura pada kulit, efusi pleura,

kejang pada leukemia serebral (Iman, 1997).

2.5 PATOFISIOLOGI

Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan,

imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet

terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositipenia. Sistem

retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem

pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi. Manifestasi akan tampak pada

gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat.

Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yangakan

berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan

tekanan jaringan. Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya

pembesaran hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri persendian (Iman, 1997).
2.6 PATHWAY

Faktor pencetus:
Sel neoplasma
- Genetik - Kelainan kromosom
berproliferasi di dalam
- Radiasi - Infeksi virus sumsum tulang

- Obat-obatan - Paparan bahan kimia

Infiltrasi sumsum Penyebaran Sel onkogen


tulang ekstramedular

Pertumbuhan
Melalui sirkulasi Melalui sistem berlebih
darah limfatik

Kebutuhan nutrisi
Pembesaran hati dan Nodus limfe meningkat
limpa

Limfadenopati Hipermetabolisme
Hepatosplenomegali

Ketidakseimbangan
Penekanan ruang Peningkatan tekanan
nutrisi kurang dari
abdomen intra abdomen
kebutuhan tubuh

Sel normal
digantikan oleh sel Gangguan rasa
kanker nyaman nyeri

Depresi produksi Suplai oksigen ke Ketidakseimbangan


sumsum tulang jaringan inadekuat perfusi jaringan
perifer

Penurunan eritrosit Anemia Resiko perdarahan

Penurunan Trombositopenia Kecenderungan


trombosit perdarahan
Penurunan fungsi Daya tahan tubuh Resiko infeksi
leukosit menurun

Infiltrasi periosteal Kelemahan tulang

Tulang lunak dan Stimulasi saraf C


lemah (nociceptor)

Fraktur fisiologis Gangguan rasa


nyaman nyeri

Hambatan
mobilitas fisik

2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Darah tepi : Adanya pensitopenia, limfositosis yang kadang-kadang

menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan

gejala patogonomik untuk leukimia.

2. Sum-sum tulang : Dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan gambaran

yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoitek patologis sedangkan

sistem lain terdesak (apabila sekunder). (Ilmu Kesehatan Anak : 145)

3. Pemeriksaan lain

- Biopsi limpa - Sitogenik

- Kimia darah

- Cairan cerebrospinal
2.8 PENATALAKSANAAN

1. Pelaksanaan kemoterapi

2.  Irradiasi cranial

3. Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :

a. Fase induksi

Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan.Pada fase ini diberikan

terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan L-asparaginase.Fase

induksi dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak

ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.

b. Fase Profilaksis Sistem saraf pusat

Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison

melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak.Terapi

irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami

gangguan sistem saraf pusat.

c. Konsolidasi

Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan

remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam

tubuh.Secara berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah

lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan.Jika

terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara atau

dosis obat dikurangi.


4. Program terapi

Pengobatan terutama ditunjukkan untuk 2 hal (Netty Tejawinata, 1996) yaitu:

a)      Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:

- Tranfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi

anemi. Apabila terjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang

dari 10.000/mm³, maka diperlukan transfusi trombosit.

-  Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi.

b)  Pengobatan spesifik

Terutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel yang abnormal.

Pelaksanaannya tergantung pada kebijaksanaan masing-masing rumah

sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

- Induksi untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk mengatasi

kanker sering disebut sitostatika (kemoterapi). Obat diberikan secara

kombinasi dengan maksud untuk mengurangi sel-sel blastosit sampai

5% baik secara sistemik maupun intratekal sehingga dapat mengurangi

gejala-gajala yang tampak.

- Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang tersisa

tidak memperbanyak diri lagi.

- Mencegah penyebaran sel-sel abnormal ke sistem saraf pusat

- Terapi rumatan (pemeliharaan) dimaksudkan untuk mempertahankan

masa remisi
c) Pengobatan imunologik

Bertujuan untuk menghilangkan sel leukemia yang ada di dalam tubuh agar

pasien dapat sembuh sempurna.Pengobatan seluruhnya dihentikan setelah 3

tahun remisi terus menerus.


BAB III

TINJAUAN KASUS

Tn.Z umur 27 tahun, pekerjaan wiraswasta, tinggal di Sukamerindu,

Bengkulu. Masuk IGD RS M.Yunus Bengkulu pada tanggal 10 Desember 2010 di

antar keluarga pukul 12.45 WIB dengan keluhan utama demam, lemah, disertai

dengan nafsu makan menurun dan rasa mual muntah. Keluhan tersebut dirasakan

sejak 5 bulan terakhir dan akhir-akhir ini disertai dengan suka pingsan. Pada saat

perawat melakukan pengkajian tanggal 10 Desember 2010 pukul 13.30 WIB

diruangan Melati didapat bahwa klien tampak pucat, lemah, pusing, berkunang

saat berdiri, dan nafsu makan menurun, klien tampak gelisah. Dalam anggota

keluarga klien, kakak klien pernah menderita penyakit yang sama dengan klien

saat ini.

Hasil pemeriksaan fisik, TD: 110/70 mmHg, N: 108x/menit, S: 38,5°C,

RR: 18x/menit. Pemeriksaan GCS, E: 4, M: 6, V:5, jumlah=15 kesadaran

Composmentis. Mukosa bibir klien kering, klien tampak pucat, turgor kulit buruk,

pergerakan lemah, klien tamapak cemas dengan penyakitnya. Pemeriksaan

penunjang, Hb: 9,3 mg/dl, Leukosit: 24000/mm 3, trombosit: 100.000/mm3, SDP:

60.000/cm, PT/PTT: memanjang, Copper serum: meningkat, Zink serum:

menurun.

3.1 PENGKAJIAN

No. Reg                       : 111234

Tanggal masuk            : 10-11-2010

Tanggal Dikaji : 10-11-2010

Ruangan                      : Melati


Diagnosa Medis          : Leukemia

A.Identitas Klien

Nama               : Tn. Z

Umur               : 27 tahun

Jenis Kelamin  : Laki-laki

Alamat             : Sukamerindu

Pendidikan      : SMA

Agama             : Islam

Anak ke           : 1

Penanggung Jawab

Nama                           : Ny.K

Umur                           : 50 tahun

Jenis Kelamin              : Perempuan

Alamat                         : Sukamerindu

Pekerjaan                     : Wiraswasta

Hub dengan klien        : Ibu kandung

B. Keluhan Utama

Klien datang dengan keluhan utama demam, lemah, tidak bertenaga dan nafsu

makan menurun disertai mual dan muntah.

C. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan sekarang

Klien Tn. Z masuk IGD Rumah sakit M. Yunus Bengkulu pada tanggal

10 Desember 2010 diantar keluarga pukul 12.45 WIB dengan keluhan

utama demam, lemah disertai dengan nafsu makan menurun dan rasa mual
muntah. Keluhan tersebut dirasakan sejak 5 bulan terakhir, dan akhir-akhir

ini sering disertai dengan suka pingsan. Pada saat perawat melakukan

pengkajian tanggal 10 Desember 2010 pukul 13.30 Wib di ruangan Melati

didapatkan bahwa  klien tampak pucat, lemah, pusing, berkunang saat

berdiri  dan nafsu makan menurun, klien tampak gelisah.

2.Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien belum pernah masuk rumah sakit dengan penyakit

yang dialami klien saat ini.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam anggota keluarga klien, kakek klien pernah menderita penyakit

yang sama dengan penyakit yang sedang diderita klien saat ini dan tidak ada

yang mengalami penyakit menular.

D.Pemeriksaan Fisik

a)      Keadaan Umum   : Lemah

b)      Kesadaran           : Compos Mentis

c)      TTV                   :

TD            : 110/70 mmHg

N             : 108x/menit

S               : 38,50C

RR            : 18x/menit

GCS:  E = 4

M=6

V=5

JUMLAH: 15
d)   Kepala :

Inspeksi      :Warna rambut hitam, penyebaran merata, tidak terdapat

ketombe/kotoran.

Palpasi        : Tidak terdapat benjolan.

e)   Mata :                                                                            

Inspeksi    : Tidak terdapat sekret, konjungtiva anemis, penglihatan baik.

f)    Hidung :                                                                                 

Inspeksi    : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak terdapat secret.

g)  Mulut :                                                                                    

Inspeksi : Mukosa bibir kering, pucat, tidak terdapat lesi.

h)  Telinga :

Inspeksi    : Bersih tidak terdapat serumen, tidak ada lesi.

Palpasi    : Tidak terdapat benjolan, tidak ada peradangan, pendengaran

baik.

i)   Leher :

Inspeksi   : warna kulit merata, tidak terdapat lesi.

Palpasi    : tidak terdapat pembesaran venajugolaris pada leher

j)   Dada/Thorak :

Inspeksi    : Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, warna kulit sama

dengan sekitar.
Palpasi      : Tidak terdapat benjolan, pengembangan paru kiri & kanan tidak

sama.

Perkusi     : Bunyi jantung mur mur, bunyi paru resonances.

Auskultasi : Pernapasan bronchovesiculer.

k)  Abdomen :

Inspeksi   : Tidak terdapat lesi, tidak ada luka bekas operasi, warna sama

dengan sekitar.

Palpasi     : terdapat hepatomegali dan splenomegali.

Auskultasi : Bising usus 20x/menit.        

Perkusi     : Bunyi tympani.

l)   Genetalia :

Inspeksi    : Tidak terdapat lesi, warna sama dengan sekitar, tidak terdapat

iritasi, bentuk simetris.

Palpasi      : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah perineal.

m) Extremitas :

Atas    : Tangan kanan terpasang infus, pergerakan lemah, reflek bisep &

trisep baik.

 Bawah : Pergerakan lemah, reflek patela baik, reflek bisep & trisep baik.

n)   Kulit : pucat , turgor buruk, texture halus.

E. Riwayat Psikososial

1.  Psikologi
Klien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya.Hubungan klien dengan 

keluarga baik. Terlihat keluarga ramai menjenguk klien di Rumah Sakit.

2.  Sosial dan ekonomi

Klien bekerja sebagai wiraswasta, banyak kerabat klien mengunjungi klien

ketika dirawat.

3.  Data Spiritual

Kepercayaan dan keyakinan klien terhadap agama cukup, sebelum sakit

klien sering beribadah.

F. Data Penunjang

Hb                   : 9,3  mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL).

Leukosit          : 24000 / mm3 (5000-10000/ mm3)

Trombosit        : 100.000 (150.000-400.000/mm3)

SDP                 : 60.000/cm (50.000)

PT/PTT            : memanjang

Copper serum  : meningkat

Zink serum : menurun

Kebiasaan Sehari-hari

NO KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


1. Nutrisi

- Makanan 3x sehari 3x sehari

Frekuensi 1porsi 1/2 porsi

Jenis Nasi + sayur Nasi + sayur

Masalah Tidak ada Ada


- Minuman

Frekuensi 6-7 gelas/hari 2-3 gelaas/hari

Jenis Air putih Air putih

Kebiasaan minum kopi Tidak ada Tidak ada


2. Pola eliminasi

- BAB

Frekuensi 1x sehari 1x sehari

Konsistensi Lembek Agak keras

Warna Kuning Kuning

Bau Khas Khas

- BAK

Frekuensi 2x sehari 1x sehari

Warna Kuning Kuning

Gangguan BAK Tidak ada Tidak ada

Jumlah 1500 cc 1000 cc

Bau Khas Khas


3. Istirahat dan tidur

- Tidur siang Jarang 4-5 jam/hari

- Tidur malam 6-7 jam/hari 5-6 jam/hari

- Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada


4. Personal hygiene

- Mandi

Frekuensi 2x/ sehari Hanya di lap

Pakai sabun Ya Tidak

- Cuci rambut

Frekuensi 3x/ minggu Tidak pernah


Pakai shampoo Ya Tidak

- Sikat gigi

Frekuensi 2x/ hari Tidak pernah

Pakai pasta Ya Tidak pernah


5. Kebersihan Aktivitas klien Aktivitas klien dibantu

- Aktivitas sehari-hari dilakukan secara oleh keluarga dan

mandiri perawat

3.2 ANALISA DATA

Nama               : Tn. Z                                                            

Ruangan          : Melati

Umur               : 27 Tahun                                                      

No. Register    :111234

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Perubahan proliferative Ketidakseimbangan
- Klien mengeluh
gastrointestinal nutrisi kurang dari
badannya terasa lemah
kebutuhan tubuh
-  Klien mengatakan
tidak nafsu makan
- klien mengatakan mual
dan muntah
DO :
-Klien tampak gelisah
- Klien tampak pucat dan
lemah
- Turgor kulit jelek
-  Mukosa bibir kering
-  BB awal 55kg
-  BB sekarang 49kg
-TB 160cm
2. DS : Kelemahan, penurunan Intoleransi aktivitas

- Klienmengatakan kekuatan otot (depresi

pusing sumsum tulang)

- Klien mengatakan

badannya lemah

- Klien mengatakan

berkunang saat berdiri

- Klien mengatakan

mengalami tanda-tanda

ini sejak  5 bulan

terakhir.

DO :

- Klien tampak lemah

- Klien tampak pucat

- Klien tampak anemis

- Aktivitas klien tampak

dibantu
3. DS : Penurunan suplai darah Ketidakseimbangan

- Klienmengatakan ke perifer (anemia) perfusi jaringan

pusing perifer

- Klien mengatakan

berkunang saat berdiri

- Klien mengatakan

mengalami tanda-tanda
ini sejak  5 bulan

terakhir.

DO :

- Klien tampak lemah

- Klien tampak pucat

- Klien tampak anemis

- Aktivitas klien tampak

dibantu

- HB 9,3 gr / %

- Leukosit 24000/mm3

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

hipometabolisme

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan transfor nutrisi ke jaringan menurun

3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai

darah ke perifer (anemia)

3.4 NURSING CARE PLANNING (NCP)

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI

KEPERAWATAN KRITERIA HASIL


1. Ketidakseimbangan NOC NIC

nutrisi kurang dari  Nutritional status : Nutrition Management

kebutuhan tubuh food and fluid intake - Kolaborasi dengan ahli

Definisi: Asupan nutrisi  Nutritional status : gizi untuk menentukan


tidak cukup untuk nutrient intake jumlah kalori dan nutrisi

memenuhi kebutuhan Kriteria hasil: yang dibutuhkan pasien

metabolik.  Adanya peningkatan - Berikan makanan yang

Batasan karakteristik: berat badan sesuai terpilih (sudah

 Berat badan 20% atau dengan tujuan dikonsultasikan dengan

lebih dibawah berat  Berat badan ideal ahli gizi)

badan ideal sesuai dengan tinggi - Monitor jumlah nutrisi

Faktor yang badan dan kandungan kalori

berhubungan:  Tidak ada tanda-tanda Nutrition Monitoring

 Faktor biologis malnutrisi - BB pasien dalam batas

 Tidak terjadi normal

penurunan berat - Monitor adanya

badan yang berarti penurunan berat badan

- Monitor turgor kulit

- Monitor mual dan

muntah

- Monitor kalori dan intake

nutrisi
2. Intoleransi aktivitas NOC NOC

Definisi: Ketidakcukupan  Energy conservation Activity therapy

energi psikologis atau  Activity tolerance - Bantu untuk

fisiologis untuk Kriteria hasil: mendapatkan alat bantuan

melanjutkan atau  Tanda-tanda vital aktivitas seperti kursi roda

menyelesaikan aktivitas normal - Bantu pasien untuk

kehidupan sehari-hari yang  Level kelemahan mengembangkan motivasi


harus atau yang ingin diri dan penguatan

dilakukan. - Monitor respon fisik,

Batasan karakteristik: emosi, sosial, dan spiritual

 Menyatakan merasa

lemah

Faktor yang

berhubungan:

 Kelemahan umum
3. Ketidakefektifan perfusi NOC NIC

jaringan perifer  Circulation status Peripheral sensation

Definisi: Penurunan Kriteria hasil: management

sirkulasi darah ke perifer Mendemonstrasikan (Manajemen sensasi

yang dapat mengganggu status sirkulasi yang perifer)

kesehatan ditandai dengan: - Monitor adanya daerah

Batasan karakteristik:  Tekanan systole dan tertentu yang hanya peka

 Warna kulit pucat saat diastole dalam terhadap

elevasi rentang yang panas/dingin/tajam/tumpul

Faktor yang diharapkan - Diskusikan mengenai

berhubungan: penyebab perubahan

 Gaya hidup monoton sensasi

3.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama               : Tn. Z                                                            

Ruangan          : Melati
Umur               : 27 Tahun                                                      

No. Register    : 111234

NO TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


1. 11-12-2010 - Kolaborasi dengan ahli gizi S:

14.30 untuk menentukan jumlah - Klien mengatakan sudah

kalori dan nutrisi yang ada nafsu makan tapi sedikit

dibutuhkan pasien - Klien mengatakan tidak mual

- Berikan makanan yang dan muntah

terpilih (sudah O:

dikonsultasikan dengan ahli - Klien masih tampak pucat

gizi) dan lemah

- Monitor jumlah nutrisi dan - Turgor kulit baik

kandungan kalori - Mukosa bibir lembab

- BB pasien dalam batas - BB awal 55kg

normal - BB sekarang 52kg

- Monitor adanya penurunan - TB 160cm

berat badan A : Masalah teratasi sebagian

- Monitor turgor kulit P : Intervensi dilanjutkan

- Monitor mual dan muntah

- Monitor kalori dan intake

nutrisi
2. 11-12-2010 - Bantu untuk mendapatkan S:

15.30 alat bantuan aktivitas seperti - Klien mengatakan pusing

kursi roda - TD       : 120/70 mmHg

- Bantu pasien untuk - N          : 95x/menit


mengembangkan motivasi - S          : 37,50C

diri dan penguatan - RR       : 18x/menit

- Monitor respon fisik, emosi, O:

sosial, dan spiritual - Klien tampak lemah

- Klien tampak pucat

- Konjungtiva tampak anemis

- Aktivitas klien tampak

dibantu

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan
3. 11-12-2010 - Monitor adanya daerah S:

16.30 tertentu yang hanya peka - Kilen mengatakan pusing

terhadap         O:

panas/dingin/tajam/tumpul - Klien tampak lemah

- Diskusikan mengenai - Klien tampak pucat

penyebab perubahan sensasi - HB 10 gr / %

- Leukosit 12.000/mm3

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu Leukemia

merupakan kanker yang terjadi pada sel darah manusia. Untuk mengetahui tentang

leukemia,  kita harus mengenal dahulu sel-sel darah yang normal serta apa yang

terjadi jika terkena leukemia.Dan kepada pembaca dan penulis bisa lebih

memahami materi mengenai penyakit leukemia dilihat dari perbandingan data di

lahan dan konsep teori yang sesungguhnya.

4.2 SARAN
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat

mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan

makalah ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang

kami buat ini.atas saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.

Edisi 2. Jakarata : EGC.

2. NANDA Nic-Noc, Amin, Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan. Jilid

2. Jogja : Mediaction.

3. FKUI. 1985. Il mu Keperawatan Anak Jilid 1. Jakarta : Infomedika.

4. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC.

5. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 3 Edisi 1. Jakarta :

FKUI Media Aescullapius.

6. Harnawati. 2010. Diakses tanggal 14 Oktober 2010.

7. Http://harnawatiaj.wodpress . com/ 2008/04/16/askep-leukimia/.


8. Mahruz. 2010. Diakses tanggal 14 Oktober 2010.

Http://mahruz20.blogspot.com/ 2010/ 04/asuhan-keperawatan-anak-dengan-

leukemia.html

9. Rusli. 2010. Diakses tanggal 14 Oktober 2010.

Http://laporankasus.blogspot.com/2010/05/asuhan-keperawatan-pada-

leukemia.html.

10. Timsweet. 2010. Diakses tanggal 14 Oktober 2010.

Http://timsweet.blogspot.com/

11. Http://iedach.blogspot.com/2011/08/askep-leukemia.html

Anda mungkin juga menyukai