Anda di halaman 1dari 22

Ns. Rita Dwi Pratiwi, S. Kep., M.

Sc

1
Suatu keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa proliferasi patologis sel hemopoetik muda
yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum
tulang dalam membentuk sel darah normal, diganti
sel darah tak normal, dan adanya infiltrasi ke
jaringan tubuh yang lain.
Sel abnormal keluar dari sumsum tulang dan
ditemukan di perifer atau darah tepi.

2
 Leukemia limfoblastik akut ( LLA / ALL ) 85%limfoblastik berproliferasi
secara ganas
 Leukemia non limfoblastik akut ( LNLA / Leukemia mielositik akut ) sel stem
hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid,( monosit, granulosit
(basofil, neutrofil, eosinofil)), eritrosit, trombosit 50% anak yang mengalami
pencangkokan sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan
 Leukemia mieloblastik kronik ( LMK )keganasan sel stem mieloid
 Leukemia limfositik kronik ( LLK )

3
“proliferasi patologik”
sel limfoblast di
sumsum tulang,
berakibat terdesaknya
sistim hemopoetik
lainnya.anak-anak
75% . 1:60000
orang/tahun anak-
anak

4
 Leukemia aleukemik : leukosit < 10.000
 Leukemia subleukemik: 10 – 25.000
 Leukemia leukemik : Leukosit > 25.000
 Hiperleukositosis : Leukosit > 50.000

5
6
Terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell
Leukemia – Lhymphoma Virus/ HLTV).
b. Radiasi
c. Obat-obat imunosupresif,.
d. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
e. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom.
f. Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.
 Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.

 Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya

benzena).

7
 Terdesaknya sistim eritropoetik, granulopoetik dan
trombopoetik oleh sel leukemia

 Infiltrasi sel-sel leukemia ke organ non hemapoetik

8
MANIFESTASI
MANIFESTASI KLINIK
KLINIK
 Pucat ( mendadak )
 Panas
 Nyeri tulang / sendi
 Biru-biru dibadan, hidung berdarah
 Bengkak dileher, perut
 Anoreksia

9
 Anemis
 Petekie, purpura
 Epitaksis, perdarahan gusi, melena
 Pembesaran kel limfe ( leher, inguinal )
 Hepatosplenomegali
 pusing, muntah, kesadaran menurun

10
a. Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak
dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis
memiliki memiliki prognosis paling baik; jumlah lekosit
lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik
pada anak sembarang umur.

b. Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf


pusat

c. Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.

11
d. Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel

blas memperkuat diagnosis.

e. Pemindaian tulang atau survei kerangka


untuk mengkaji keterlibatan tulang.

f. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk


mengkaji infiltrat leukemik.

g. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas


pembekuan

12
h. Akibat terdesaknya sist. Hemopoetik normal di
SS tulang
 Anemia
 Trombositopenia
 Granulositopenia

i. KHAS :Terdapatnya sel leukemia


( limfoblast ) pada pemeriksaan darah tepi
j. dominan limfoblast
terdesaknya sis eritropoetik,
granulopoetik & trombopoetik
k. Abnormal WBC

13
 Keluhan
 Pemeriksaan fisik
 Ditemukannya limfoblast pada sediaan darah
tepi
 Limfoblast dominan pada pemeriksaan
sumsum tulang
 Bila menyerang SSP, sel leukemia dalam
Liquor

14
 Suportif
 Isolasi

 Makanan adekuat

 Mengatasi infeksi

 Transfusi komoponen darah

 Pengobatan Khusus
 Sitostatika

 Radioterapi

 Transplantasi SST

15
 Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis
obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak
terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan.

 Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak


menerima berbagai agens kemoterapeutik untuk menimbulkan
remisi. Periode intensif diperpanjang 2 sampai 3 minggu selama
fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem saraf
pusat dan organ vital lain.

16
 Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis
untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk
leukemia anak-anak adalah prednison (antiinflamasi), vinkristin
(antineoplastik), asparaginase (menurunkan kadar asparagin (asam
amino untuk pertumbuhan tumor), metotreksat (antimetabolit),
merkaptopurin, sitarabin (menginduksi remisi pada pasien dengan
leukemia granulositik akut), alopurinol, siklofosfamid (antitumor
kuat), dan daunorubisin (menghambat pembelahan sel selama
pengobatan leukemia akut).

17
 Keadaan umum membaik, gejala klinik menghilang
 Tidk ditemukan “blast” pada pemeriksaan darah tepi
 “Blast” di sumsum tulang < 5%

18
 Induksi
 Konsolidasi ( + radiasi )
 Maintenance
 Re induksi

 Sitostatik yg digunakan :
Vincristin, Adriamicin, Metotreksat, LA
sparaginase, Deksametason, 6
mercaptopurin, dll

19
 Umur
 Jumlah leukosit
 Kadar Hb, Trombosit
 Pembesaran kelejar mediastinum
 Hepatosplenomegali
 Ada tidak leukemia SSP
 Efek dari kolaborasi terapi
pengobatan perawatan

20
Bila terdapat 1 atau lebih:

Hiperleukositosis
Pembesaran kel mediatinum
Terdapat sel leukemia di cairan
serebrospinal otak

21
 Sebelum sitostatik ditemukan, umumnya
meninggal
 Ditemukan sitostatika tunggal , dapat hidup
bbrp minggu / bulan
 Sitpstatika kombinasi
 Sitostatika kombinasi + radiasi, penyembuhan
60%
 Transplantasi sum sum tulang

22

Anda mungkin juga menyukai