KLASIFIKASI
Klasifikasi
dapat
dilakukan
berdasarkan
morfologi atau petanda4 imunologik. Kelompok
French-America-British (FAB)
ETIOLOGI
6
BELUM JELAS
Diduga :
MANIFESTASI KLINIK
Pucat ( mendadak )
Panas
PEMERIKSAAN FISIK
10
Anemis
Petekie, purpura, ekimosis
Epitaksis, perdarahan gusi, melena
Pembesaran kel limfe ( leher, inguinal )
Hepatosplenomegali
CNS: pusing, muntah, kesadaran menurun
LABORATORIUM
11
Sum tulang
Anemia
Trombositopenia
Granulositopenia
:dominan limfoblast
terdesaknya sis eritropoetik,
granulopoetik & trombopoetik
12
DIAGNOSIS
13
Keluhan
Pemeriksaan fisik
Ditemukannya limfoblast pada sediaan darah tepi
Limfoblast dominan pada pemeriksaan sumsum
tulang
Diagnosis dan klasifikasi LLA sama berdasarkan
karakteristik morfologi yang menggunakan
klasifikasi FAB
PENATALAKSANAAN
14
Suportif
Isolasi
Makanan adekuat
Mengatasi infeksi
Transfusi komoponen darah
Pengobatan Khusus
Sitostatika
Radioterapi
Transplantasi Sum-Sum Tulang
Penatalaksanaan
Fase remisi
15
Tujuan : membunuh sel-sel tumor
dan menghasilkan perbaikan
klinis dan hematologi secara cepat.
Anak-anak : vinkristin, deksametason atau prednisone, dan
asparaginase atau pegasparase,
LLA yang berisiko tinggi, ditambahkan antrasiklin.
Pasien dewasa :four-drug regimen, yang terdiri dari
antrasiklin
(daunorubisin/doksorubisin),
vinkristin,
asparaginase, dan prednisone
Pasien dewasa diberikan pengobatan yang lebih intensif
daripada pengobatan pada anak-anak karena tingginya resiko.
Terapi profilaksis
Kemoterapi intratekal, irradiasi cranial, dan metotreksat atau
sitarabin i.v. dosis tinggi dapat mengatasi dan mencegah
penyakit SSP.
Fase konsolidasi
Tujuan : menghilangkan penyakit yang tidak terdeteksi agar kondisi pasien tetap baik,
terutama untuk anak-anak.
16
Pengobatannya meliputi vinkristin, merkaptopurin,
dan metotreksat intratekal.
Fase intensifikasi tertunda/pemeliharaan sementara
Tujuan : untuk menjaga perbaikan kondisi dan menurunkan tokisitas kumulatif.
Pengobatan : deksametason, vinkristin, doksorubisin, pegaspargase, siklofosfamid,
tiguanin atau merkaptopurin, sitarabin dosis rendah, dan metotreksat intratekal.
Sedangkan untuk fase pemeliharaan sementara meliputi deksametason, vinkristin,
metotreksat tiap minggu, merkaptopurin, dan metotreksat intratekal.
Fase pemeliharaan
Tujuan : untuk menghilangkan sisa-sisa sel leukemia dan memperpanjang durasi
kesembuhan.
Pengobatannya terdiri dari metotreksat dan merkaptopurin oral, dengan atau tanpa
vinkristin dan kortikosteroid tiap bulan.
FAKTOR PROGNOSIS
17
Umur
Jumlah leukosit
Morfologi sel ( L1, L2, L3 )
Kadar Hb, Trombosit
Pembesarn kelejar mediastinum
Hepatosplenomegali
PROGNOSIS
18
lebih baik
Brdasarkan tipe ( L1 lebih baik , L3 lebih buruk )
RISIKO:
Baik / biasa
Tinggi / buruk
19