Anda di halaman 1dari 7

Tugas pengganti Kulih Pakar Fisiologi

1. sebut dan jelaskan secara singkat kerja horman yang


meningkatkan kadar gula darah (hormon2) diabetogenik.

2. hormon yg bekerja mempertahankan masa tulang.

3. mekanisme kerja hormon steroid, amina dan peptida.

Jawab :

1. a. HORMON INSULIN

Disintesis oleh sel β langerhans pankreas

Berperan menurunkan kadar glukosa dalam darah melalui


mekanisme:

o Meningkatkan uptake glukosa oleh jaringan

o Menginduksi glikogenesis

o Menginduksi lipogenesis (trigliserid)

o Menginduksi sintesis protein

o Menghambat lipolisis sel lemak dan glukoneogenesis

- Mekanisme Sekresi Insulin

1. Kadar glukosa darah yang tinggi akan mengaktifkan GLUT 2


pada sel beta pankreas untuk mengambil glukosa.

2. Glukosa akan mengalami glikolisis di sitoplasma menjadi


piruvat.

3. Piruvat akan dibawa ke mitokondria dan selanjutnya


mengalami oksidasi untuk menghasilkan ATP.
4. Peningkatan kadar ATP sitoplasma memblok K-ATP channel
dan terjadi influx Ca2+ (depolarisasi membran sel)

5. Ca 2+ menginisiasi gerakan vesikel sekretorik yg berisi


insulin mendekati membran sel dan melepaskan insulin ke
darah.

b. HORMON GLUKAGON

Berperan meningkatkan kadar glukosa darah melalui mekanisme:

❖ Menstimulasi glikogenolisis hati, glukoneogenesis dan


ketogenesis

❖ Menstimulasi lipolisis sel lemak ❖Menghambat glikogenesis

c. GROWTH HORMON (GH)


❑ Kadar glukosa darah yang rendah→sekresi GH

❑ Memiliki efek diabetogenik melalui mekanisme:

❖ Menghambat uptake glukosa oleh otot dengan menghambat


aktifitas enzim hexokinase dan desensitisasi jaringan thd insulin

❖ Meningkatkan aktifitas glukosa-6-phospatase


→meningkatkan sekresi glukosa ke dalam darah

Efek terhadap metabolisme lemak:

Meningkatkan sintesis hormon sensitive lipase


(HSL)→meningkatkan lipolisis di jaringan adiposa

ketogenesis di hepar
Efek terhadap metabolisme protein

Menginduksi up take asam amino oleh sel→mengiduksi


sintesis protein

Sintesis dan sekresi GH dipengaruhi oleh hormon lain, yaitu:

◦ Estrogen→meningkatkan kadar mRNA GH ◦


Glucocorticoid→meningkatkan ekspresi gen

GH
◦ Tiroid→meningkatkan ekspresi gen GH

d. HORMON CORTISOL & GLUKOKORTIKOID

Cortisol menghambat uptake dan penggunaan glukosa pada


jaringan perifer→kadar glukosa darah meningkat.

 Meningkatkan pemecahan protein otot dan trigliserid


jaringan lemak→substrat untuk glukoneogenesis
 Glukokortikoid meningkatkan sintesis enzym
glukoneogenic
 Meningkatkan kecepatan metabolisme protein
→ekskresi nitrogen dalam urin meningkat→menginduksi
enzim dalam siklus urea
e. HORMON EPHINEFRIN

Meningkatkan produksi dan pelepasan glukosa oleh hati


melalui 2 mekanisme:

1. Stimulasi langsung glikogenolisis hati 2. Mengaktifkan


gluconeogenesis di hati

2. a. Hormon Paratiroid

- Hormon paratiroid menimbulkan beberapa perubahan besar pada


tulang : Merangsang mobilisasi kalsium dan fosfat, setelah hormon ini
mengubah osteoklas non-aktif menjadi osteoklas aktif, meningkatkan
produksi asam-asam organik dan enzim yang diperlukan untuk
penguraian tulang seperti asam sitrat, enzim lisosom, kolagenase dan
asam hialuronat, merangsang arus kalsium dari lakuna (lacunae)
menuju cairan tulang (bone fluid) dan akhirnya tiba di cairan
ekstraselular, memperbesar arus kalsium ke dalam osteoblas dengan
cara menambah permeabilitas membran sel osteoblas

b. Hormon dihidroksikolekalsiferol
- Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat larut dalam
lemak. Ada 5 jenis vitamin D yaitu Vitamin D1, D2 (ergokalsiferol),
D3 (kolekalsiferol), D4 (22-dihidroergokalsiferol) dan D5
(sitokalsiferol). Namun penggunaan vitamin D3 pada unggas perlu
diperhatikan dibandingkan dengan vitamin D yang lain. Vitamin D3
(kolekalsiferol) berasal dari 7- dehidrokolesterol yang apabila terkena
sinar matahari akan membentuk menjadi vitamin D3. Vitamin D tidak
larut di dalam air namun larut dalam lemak dan pelarut lemak. Vitamin
D berfungsi untuk meregulasi level kalsium dan fosfor dalam darah
dengan cara mengatur absorpsi kalsium dan fosfor dari pakan di dalam
usus halus, merearbsorpsi kalsium di dalam ginjal dan mineralisasi
tulang serta kerabang telur. Vitamin D juga berperan dalam
menghambat sekresi hormon paratiroid pada kelenjar paratiroid dan
mencegah penyakit hipokalsemia.

c. Hormon kalsitonin
Adapun kerja kalsitonin di dalam tubuh adalah mamberikan efek
pengurangan kerja absorpsi osteoklas dan mungkin efek osteolitik dari
membran osteositik di seluruh tulang, sehingga dapat menggeser
keseimbangan penimbunan kalsium sesuai dengan cepatnya pertukaran
garam-garam kalsium. Kalsitonin memberikan efek penurunan
pembentukan osteoklas yang baru. Adapun fungsi kalsitonin terhadap
tulang adalah :

a.Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang.

b.Menghambat pelepasan kalsium dari tulang

c. Mempertahankan kepadatan tulang Menjaga keseimbangan kalsium


dalam darah.

d. Bila kadar ion kalsium dalam darah meningkat, kadar kalsitonin


akan naik dan mengendapkannya dalam tulang

e. Kalsitonin memastikan bahwa kalsium di dalam tulang


dipertahankan dan tulang mempercepat penyerapan kalsium.

d. Hormon Esterogen dan Progesteron

3. * Hormon Steroid
- Mekanisme kerja hormone steroid, diawali dari hormone steroid yang
melewati membranesel. Kemudian, hormone steroid masuk ke dalam area
sitoplasma sel. Hormone steroid menujuke daerah sitoplasma karena
hormone akan menuju ke sel targetnya.. Kemudian, hormone steroidakan
berikatan dengan reseptornya . Reseptor hormone terdapat pada
sitoplasma sel. Setelahhormone dan reseptor berikatan, maka terjadilah
kompleks hormone-reseptor steroid. Denganadanya kompleks hormone-
reseptor steroid ini, dengan atau tanpa modifikasi akanditransportasikan
ke area kerja hormone atau bisa disebut sebagai side of action
- Side of action terdapat di dalam inti sel, yaitu tepatnya pada kromatin
inti. Kemudian, sideof action akan berikatan dengan suatu bagian spesifik
dari kromatin inti sel. Ikatan antara side of action dengan bagian tersebut,
akan menstimulasi atau merangsang proses transkripsi RNA(
messenger ribonucleic acid 
) yang baru. Proses stimulasi ini melalui sebuah mekanisme baruyang
belum bisa diketahui. Proses stimulasi transkripsi RNA akan
menghasilkan proses
sintesis protein baru. Selain itu, akan terjadi beberapa hal yang berhubung
an dengan penghambatansistesis protein. Hal itu terjadi sesuai dengan
fungsi tiap-tiap sel target. Contoh hormone steroidadalah
adrenokortikosteroid 
.

b. Peptida

mekanisme kerja hormon peptida

• Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada membran


plasma sel target. Interaksi hormon dg reseptornya mengakibatkan
perangsangan atau penghambatan enzim adenilsiklaseyg terikat pada
reseptor tersebut.•Interaksi hormon reseptor ini mengubah kecepatan
sintesis siklik AMP dari ATP. selanjutnya siklik AMP berfungsi sbg
mediator intrasel utk hormon tsb dan seluruh sistem ini berfungsi
sbg suatu mekanismespesifik shg efek spesifik suatu hormon dpt terjadi.
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dlm sel. siklik AMP
menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu proses fosforilasi pd
sintesis protein. Siklik AMPmempengaruhi kecepatn proses ini.
Metabolisme siklik AMP menjadi AMP dikatalisis oleh enzim

fostodiesterase yg spesifik.%g dmk zat-zat yang menghambat enzim


fostodiesterase ini dpt menyebabkan timbulnya efek
miriphormon.
hormon yg bekerja dg cara di atas ialah hormon tropik
adenohipofisis misal' gonadotropin( MSH)melanocyte stimulating
hormone*( beberapareleasing dari hipotalamus ( glukagon( hormon
paratiroid dan kalsitonin

Anda mungkin juga menyukai