Anda di halaman 1dari 15

INDEKS MASSA TUBUH (IMT), LINGKAR PINGGANG DAN A

BODY SHAPE INDEX (ABSI) SEBAGAI PREDIKTOR


HIPERTENSI REMAJA USIA 18-21 TAHUN DI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

LUCYANA LETTISIA
1861050155
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
Pendahuluan
Latar Belakang
• Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu Penyakit Tidak
Menular (PTM) yang saat ini menjadi masalah kesehatan yang cukup serius,
disebut sebagai silent killer.
• Peningkatan berat badan dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin dalam
darah. Peningkatan insulin ini berkaitan dengan retensi natrium dan air
sehingga menyebabkan volume darah meningkatan. Volume darah yang
meningkat akan meningkatkan curah jantung dan berdampak pada
peningkatan tekanan darah dan terjadinya hipertensi. .
• Menurut World Health Organization (WHO) dan The International Society of
Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta orang yang mengalami hipertensi
di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal setiap tahunnya
• Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara yang digunakan
dalam penentuan status gizi termasuk kondisi overweight dan obesitas.
Pengukuran antropometri telah banyak digunakan dalam berbagai
penelitian epidemiologi karena penggunaannya yang sederhana.
• Beberapa indikator antropometri yang umum digunakan dalam
penentuan obesitas adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang,
Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dan Tebal Lemak Bawah Kulit
(TLBK).
• Baru- baru ini telah dikembangkan pula indeks interpretasi baru yaitu A
Body Shape Index (ABSI), rumus yang dinamai ABSI ini pertama kali
diperkenalkan oleh Krakauer NY dan Krakauer JC pada tahun 2012.
Rumusan Masalah
• Apakah terdapat perbedaan nilai IMT, lingkar pinggang dan ABSI
dengan tekanan darah pada dewasa muda?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum : Mengetahui perbedaan nilai IMT, lingkar pinggang dan
ABSI dengan tekanan darah dewasa muda
Tujuan khusus :
• Mendeskripsikan nilai IMT, lingkar pinggang, ABSI dan tekanan darah
dewasa muda .
• Menganalisis perbedaan nilai IMT, lingkar pinggang dan ABSI dengan
tekanan darah dewasa muda.
Manfaat Penelitian
• Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah data tentang profil
kejadian hipertensi berkaitan dengan peningkatan nilai IMT, lingkar
pinggang dan ABSI pada dewasa muda.
• Bagi Masyarakat
Dengan mengetahui adanya peningkatan nilai ABSI yang merupakan
prediktor resiko berbagai penyakit termasuk terkait peningkatkan tekanan
darah, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar meningkatkan
kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan terkait peningkatan nilai ABSI.
• Bagi Institusi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Memberikan informasi yang berguna untuk civitas akademika dan sebagai
dasar penelitian selanjutnya.
Kerangka Teoritis
Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah tidak dimasukkan dalam penelitian dikarenakan
tujuan dari penelitian ini sediri yaitu untuk melihat perbedaan antara IMT, lingkar pinggang dan
ABSI sebagai prediktor hipertensi sehingga tidak dilakukan pengendalian terhadap faktor yang
mempengaruhi tekanan darah. Sementara faktor yang mempengaruhi pengukuran antropometri
dan tekanan darah dikendalikan dengan kalibrasi alat yang dipergunakan, menyamakan persepsi
antar enumerator dalam pengambilan data dan pengendalian batasan bagi subjek yang terlibat
penelitian melalui kriteria inklusi dan eksklusi.
Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
• Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional.
 
Tempat dan Waktu
• Tempat : Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Indonesia
• Waktu : Penelitian ini dilakukan dari bulan November – Desember
2020
Populasi
Populasi dalam penelitian ini anak usia 6-24 bulan beserta ibunya.

Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive
sampling

Kriteria Inklusi
• Mahasiswa berusia 18-21 tahun.
• Berdomisili di wilayah Jakarta / sekitar Kampus
• Memiliki IMT ≥18,60 kg/m2.
• Bersedia diikutkan dalam penelitian.
• Tidak mengalami gangguan fisik atau gangguan medis yang dapat menghambat
penelitian.
Kriteria Eksklusi
• Kurang kooperatif saat penelitian berlangsung.
• Sakit dan tidak bisa ikut serta dalam penelitian.
• Tempat tinggal di luar Jakarta

Variabel
• Variabel bebas : IMT, lingkar pinggang dan ABSI
• Variabel terikat : Tekanan darah
Instrumen Penelitian
• 1 Alat
- Pengukuran tingg badan menggunakan microtoise kapasitas 200 cm dengan ketelitian 0,1 cm.
- Pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak digital kapasitas 150 kg dengan
ketelitian 0,1 kg.
-  Pengukuran lingkar pinggang dengan menggunakan midline hingga 0,1 cm terdekat.
- Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer air raksa.
• 2 KuesionerDigunakan untuk medapatkan data karakteristik subjek.

Cara Pengumpulan Data


• Data yang dikumpulkan berupa data primer, antara lain:
−  Data karakteristik subjek diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden melalui
kuesioner (terlampir).
−  Data antropometri melalui pengukuran secara langsung oleh enumerator (tinggi badan, berat
badan dan lingkar pinggang).
−  Data tekanan darah melalui pengukuran secara langsung oleh enumerator.
Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data
- Pengolahan data
• Dilakukan dengan menggunakan komputer melalui program SPSS. Langkah-langkah pengolahan
data dilakukan sebagai berikut:
- Tahap editing
• Tahap ini dilakukan agar data yang diperoleh menjadi informasi yan benar.Yang perlu
diperhatikan adalah kelengkapan dan jelas atau tidaknya data.
- Pengkodean
• Dimaksudkan untuk menyingkat data yang diperoleh agar lebih mudah diolah dan dianalisis
dengan memberikan kode-kode dalam bentuk angka.
- Tabulasi
• Data yang sudah diolah dengan program SPSS disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
 
- Penyajian data
Data yang sudah diolah dan disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis untuk menggambarkan
apakah IMT, Lingkar pinggang, dan ABSI merupakan indicator hipertensi .
Langkah Penelitian
Daftar Pustaka
•  E.J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi (Terjemahan) [monograph online]. Jakarta: EGC; 2001 [cited
2015 Feb 10]. P: 694. Available from: http://books.google.com/books/
• Klasifikasi Hipertensi [internet]. c2009 Sep 14 [cited 2015 Feb 10].
• Sheldon G. Sheps. Mayo Clinic Hipertension (Terjemahan). Jakarta: Intisari Mediatama; 2005.
P:26,158
• Anggraini,dkk. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang
Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008 [internet].
c2009 [cited 2015 Feb 10 ]. Available from: http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/
• Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I : Nefrologi dan Hipertensi. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI; 2001. P: 519-520.
• Oktora R. Gambaran penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru periode Januari- Desember 2005 [Skripsi]. Fakultas Kedokteran
Universitas Riau Pekanbaru; 2007. p. 41-42.

Anda mungkin juga menyukai