!700 Lady Mary Wortly Montagu mempelajari teknik inokulasi yg sdh sudah
di praktekkan dokter di Turki ke anaknya sehat
Antitoksin asal serum kuda Paul Erlich utk difteri immunisasi pasif
Pengetahuan yang telah diperoleh melalui
sejarah perkembangan imunologi,
menjadikan kita mampu mengerti konsep-
konsep Imunologi.
Sistim Imun adalah sistem yang rumit, yg terdiri dari beberapa tipe dari sel-
sel yang menetap melekat pada jaringan atau yang mampu bergerak,
berinteraksi di dalam jaringan getah bening yg tersebar diseluruh tubuh
Imunitas = kekebalan
Respon imun
Fungsi :
1) Pertahanan
2) Homeostasis
3) Pengawasan
Non – spesifik
( Natural immunity /
Innate immunity )
Sistem Imun
Spesifik
( Adaptive immunity /
Acquired immunity )
Definisi
Imunitas
reaksi tubuh thd masuknya substansi asing
Respon imun
kumpulan respon thd substansi asing yg
terkoordinasi
Sistem imun
sel & molekul yg bertanggung jawad dlm
imunitas
Imunologi
experimental science
Hal-hal yang penting untuk ilmu kedokteran
2. Kelainan alergi
3. Kelainan autoimun
1.Kulit
Tebal kulit dg lapisan stratum korneum dapat menghambat
masuknya kuman .
Sekresi kelenjar keringat & sebaseumyg mengandung asam
laktat dan asam laktat akan menurunkan pH kulit sehingga
bersifat bakteriostatik/bakterisid
2.Selaput lendir
Selaput lendir saluran pernafasan yg tertutup silia merupakan
penghalang bagi kuman & benda asing lainnya.
Pergerakan silia ke satu arah & refleks batuk mengusahakan
keluarnya kuman dari saluran pernafasan
Selaput lendir pencernaan dilindungi oleh bbrp sekret seperti air
ludah yg mengandung lisozim
Kekebalan Alam (3)
Diketahui juga faktor- faktor antimikroba yg bekerja tidak khas yang
membantu kekebalan alam :
3. Fagositosis
Sel lekosit polimorf & sel makrofag dapat melakukan fagositosis
kuman.
Kuman ini masuk ke dalam fagosom yg kemudian bergabung dg
granula lisosom membentuk fagolisosom yg mampu
menghancurkan kuman
Kekebalan Alam (4)
Diketahui juga faktor- faktor antimikroba yg bekerja tidak khas yang
membantu kekebalan alam :
4. Reaksi Radang
Reaksi yg timbulthdp kuman & kerusakan pd jaringan
menimbulkan dilatasi &peningkatan permeabilitas pembuluh
darah kapiler.
Akibatnya adalah keluarnya sel polimorf & makrofag kedalam
sela-sela jaringan & transudasi serum yg mengandung
beberapa faktor yang bersifat bacterisid:
Alam Kekebalan
Didapat
(Natural) (Acquired
Pasif
Aktif
Alam Buatan
Alam Buatan
(kongenital)
2) Pertahanan Biokimiawi
3) Pertahanan humoral
a. Komplemen
b. Interferon
c. C-Reactive Protein (CRP)
4) Pertahanan Selular
a. Fagosit
b. Makrofag
c. Sel Natural Killer
SISTEM IMUN NON SPESIFIK
- Respon langsung thd antigen
- Tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu
- Terdiri dari
Fisik / mekanik
kulit, selaput lendir, silia, batuk bersin
Biokimia & faktor terlarut
- Biokimia : asam lambung, lisozim, laktoferin, asam
neuraminik
- Humoral : komplemen, interferon, CRP
Seluler
- Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil
- Sel nul : sel NK dan K
- sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
BIOKIMIA
- lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan
dinding sel kuman gram positif
- Laktoferin & asam neuraminik (ASI) anti bakterial E. coli &
staphylococus
- HCl, enzim proteolitik, empedu lingkungan ~ cegah infeksi
bakteri
- Laktoferin & transferin (dr makrofag) ikat zat besi
- Lisozim (dr makrofag) hancurkan kuman gram negatif
CRP
- protein fase akut
-kadar me pd infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja opsonisasi CRP melapisi bakteri
shg mudah dikenali & dimakan oleh makrofag
fagositosis >>
INTERFERON
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd
infeksi virus
- Sifat antivirus
induksi sel sekitar shg resisten thd virus
aktifkan sel NK
KOMPLEMEN
- Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara :
1. Hancurkan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaktik makrofag >> ke tempat
bakteri
3. Opsonisasi memudahkan makrofag mengenali dan
memakan bakteri
- Td 9 komponen C1 – C9
- C3 >> kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C
- Aktivasi interaksi Ag-Ab
kontak dg dinding sel sasaran
- Jalur reaksi :
a. Jalur klasik/intrinsik
b. Jalur alternatif/ekstrinsik
Jalur klasik
C1qrs (esterase) pengenalan
C4 C4b & C4a
C2 C2a & C2b
C4b2a + Mg C3 konvertase aktivasi
C3 C3b & C3a
C4b2a3b C3 peptidase
C5 C5b & C5a
penghancuran C5-6-7 C5-6-7-8 C5-6-7-8-9
Jalur alternatif
- Aktivasi langsung melalui C3
- Pencetus : endotoksin
zymosan
IgA
bisa ular kobra
Fungsi komplemen
-Sitolisis C56789
-Anafilatoksin C3a, C4a, C5a
-Kemotaksis C3a, C5a, C567
-Kinin C2 bebas
-Imunoderens C3b, C4b
SELULER
1. Sel NK
sifat sitotoksik virus, keganasan
aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag
- Siklus hidup lama
- Granul lisozim, komplemen, interferon, sitokin
- Gerak lambat 7-8 jam
3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil
- Siklus hidup pendek
- Granul enzim hidrolitik, laktoferin
- Gerak cepat 2-4 jam
Fagositosis
makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil
memakan, mamasukan, menghancurkan
Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567 kemotaksis
- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel
fagosit
- opsonin
Proses fagositosis
Terdiri dari :
1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi
2. Menelan
3. Memakan (fagositosis) dgn pembentukan fagosom
4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)
5. Mencerna
Sistem Imun Spesifik
•Komponen-komponen :
1) Humoral Limfosit B
2) Selular Limfosit T
3) Organ limfoid
Jenis Kekebalan Sistem Imun Spesifik
1) Kekebalan Aktif
tubuh secara aktif membentuk antibodi
tda :
a. Alami
secara alami tubuh terpapar oleh antigendan
membentuk antibodi
ex : pasca sakit Varicella
b. Didapat
merangsang tubuh secara aktif untuk
membentuk antibodi
ex : Vaksinasi / Imunisasi DPT
2) Kekebalan Pasif
tubuh mendapatkan antibodi dari luar
tda :
a. Alami
antibodi sudah ada sejak lahir
ex : transplasenta, colostrum (ASI)
b. Didapat
antibodi yang sengaja diberikan untuk
pencegahan atau terapi
ex : ATS, Ig HSV
Kulit,Batuk,Slpt.
Fisik/mekanik lendir,Silia
Sistem Imun
Non-Spesifik Biokimia As.lambung, ASI
Humoral C, Interferon,CRP
Selular Fagosit,Makrofag,
sel NK
Alami Sakit
Sistem Imun
Pasif
Spesifik
Didapat Vaksinasi
SISTEM IMUN SPESIFIK/ DIPEROLEH
2) Menurut spesifitas
a. Heteroantigen
b. Xenoantigen
c. Alloantigen (Isoantigen )
d. Antigen organ spesifik
e. Autoantigen
ANTIGEN
a. T dependent
b. T – independent
a. Hidrat arang
b. Lipid
c. Asam nukleat
d. Protein
Antigen
• Non-self
• Protein/polisakarida besar BM >
10.000 MW
• Mikrobial
• Non-mikrobial : serbuk sari, albumin,
protein
• Antigenik determinan ~ Ab
ANTIGEN
Sifat
-dapat melekatkan Ab pd antigenic determinant/epitop
-dapat merangsang pembentukan Ab
1) Asing
2) Berat molekul > 5000
3) Susunan molekul komplex
4) Spesies
5) Jenis, cara dan dosis antigen
6) Ada / tidaknya adjuvan
ANTIBODI
Molekul antibodi imunoglobulin
Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B
Macam :
1. Ig M
2. Ig G
3. Ig A
4. Ig D
5. Ig E
Antibodi
• = Imunogen
• Alpha, beta, gamma globulin
• Fc
• Fab
• Antigen binding sites
Kelas Imunoglobulin
Ig G Ig M Ig A Ig D Ig E
• < 10.000 MW
• + carrier antigenik
• Contoh : Penisilin + protein serum
antigenik
Sistem imun non spesifik & spesifik tidak
dapat dipisahkan secara tegas
Aplikasi klinik ?
DASAR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
IMUNOLOGI
Macam :
1. Uji respon imunologik non spesifik
2. Uji respon imunologik spesifik
3. Deteksi antigen
Uji respon imunologik non spesifik
Seluler
• Kuantitatif pe atau pe jumlah leukosit, monositosis,
eosinofilia
• Kualitatif uji hambatan migrasi leukosit, uji gangguan
fagositosis, uji fungsi membunuh mikroba
Humoral
• Kadar CRP me > 100 x pd infeksi atau kerusakan
jaringan
• Kadar komplemen C3, C4, faktor B, properdin
Uji respon imunologik spesifik
Seluler
1. Kualitatif uji transformasi limfosit (dg PHA & con A)
uji sitotoksisitas
uji produksi limfokin
2. Kuantitatif tes rosette
Humoral
Elektrpforesis protein
Imuno elektroforesis
UJI INTERAKSI ANTIGEN ANTIBODI
1. Reaksi presipitasi
- utk antibodi/antigen terlarut terbentuk presipitat
- jml antigen & antibodi hrs seimbang
2. Reaksi aglutinasi
- utk antibodi/antigen btk partikel terbentuk aglutinasi
- jml antigen & antibodi hrs seimbang
- m/ : Widal, gol darah, tes kehamilan
3. Interaksi antigen antibodi tingkat molekuler
RIA (radio immunoassay)
ELISA ( enzyme linked immunosorbent assay)