Penggolonga
n Obat DISUSUN OLEH:
SEPHIA CHRISILLA JANGKUP
2265050112
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
BERDASARKAN NAMA OBAT
OBAT NAMA DAGANG (BRANDED DRUGS)
OBAT PATEN
Adalah hak paten yang diberikan kepada industri
farmasi pada obat baru yang ditemukannya
berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak
paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah
Contoh : Norvask (aslinya Norvasc), melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan yang
kandungannya adalah amlodipine besylate telah ditetapkan secara internasional.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
BERDASARKAN NAMA OBAT
OBAT MITU / OBAT ME-TOO
OBAT BARU
Adalah obat yang terdiri dari satu atau lebih zat, baik yang
berkhasiat maupun tidak berkhasiat misalnya lapisan, pengisi,
pelarut, bahan pembantu, atau komponen lainnya yang belum
dikenal, hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya .
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
BERDASARKAN NAMA OBAT
OBAT ESENSIAL
Contoh : allopurinol
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
2. BERDASARKAN PENANDAAN/ LOGO OBAT
OBAT BEBAS
GOLONGAN PSIKOTROPIKA
• Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk
tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat
• Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi
dapat menimbulkan ketergantungan.
• Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika dengan efek
ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif.
• Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang efek
ketergantungannya ringan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/X/1993 .
BERDASARKAN PENANDAAN/ LOGO OBAT
NARKOTIKA
• zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri
• Untuk memperolehnya harus dengan resep dokter dan apotik
wajib melaporkan jumlah dan macamnya.
• Peresepan tidak boleh diulang dan ada tanda tangan dokter
penulis resep obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai
pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya
boleh diserahkan oleh apotek atas resep dokter.
• Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan
pemakaiannya pada pemerintah
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/X/1993 .
BERDASARKAN PENANDAAN/ LOGO OBAT
GOLONGAN NARKOTIKA
Harga obat di Indonesia saat ini masih sangat mahal jika dibandingkan
dengan beberapa negara lainnya di dunia2. Mahalnya harga obat di
Indonesia disebabkan oleh obat yang dijual di pasaran merupakan obat
merk dagang dan bukan obat generik yang dibuat oleh pemerintah
yang sering digunakan masyarakat.
Ariati, N. Tata Kelola Obat di Era Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK, Volume 3 Nomor 2 - Desember
Berdasarkan data di BPOM, terdapat 14.758 obat yang beredar di Indonesia (di luar obat tradisional) dengan
klasifikasi sebagaimana terlihat pada berikut ini.
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa persentase obat generik yang beredar di Indonesia hanya berkisar
17%, masih kalah jauh dari jumlah peredaran obat dengan merk dagang yang harganya pasti lebih mahal.
5. BERDASARKAN ETIKET OBAT
● Kertas atau label yang berisi keterangan tentang pengonsumsian obat dalam 1 hari.
● Ada dua jenis etiket yaitu etiket obat dalam (warna putih) dan etiket obat luar (warna
biru).
● Berisi keterangan tentang konsumsi obat dalam 1 hari.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
ENTERAL
Bertujuan untuk terapi dan memberikan efek sistemik yang dikehendaki
+ -
• cara mengkonsumsi obat yang dinilai paling • bioavailibilitasnya banyak dipengaruhi oleh
mudah dan menyenangkan beberapa factor
• murah serta umumnya paling aman. • perlu kerjasama dengan penderita (tidak dapat
diberikan pada penderita koma)
• timbul efek lambat
• tidak bermanfaat untuk pasien yang sering
muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif
ORAL
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
Obat diletakan dibawah lidah dan akan berdifusi kedalam
Sublingual pembuluh darah
30
PARENTERAL
memberikan obat dengan Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju
meninginjeksi ke dalam jaringan. sasaran.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
Lainnya
32
7. BERDASARKAN EFEK
FARMAKOLOGI
LOKAL SISTEMIK
Obat atau zat aktif yang hanya
berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada, Obat atau zat aktif yang masuk ke
seperti pada hidung, mata, kulit, dan lain- dalam peredaran darah
lain RUT
E
1. Intaokular (oculer), Intranasal (nasalis), Aural
(auris) dengan jalan diteteskan. 1. Oral melalui saluran gastrointestinal atau rectal
2. Intrarespiratoral, berupa gas yang masuk ke paru- 2. Parenteral dengan cara intravena, intramuskular,
paru, seperti inhalasi subkutan
3. Rektal, Uretral dan Vaginal dengan jalan 3. inhalasi langsung kedalam paru-paru
dimasukkan.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
8. BERDASARKAN BENTUK
SEDIAAN
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
BENTUK SEDIAAN OBAT;
PADAT
TABLET
merupakan sediaan obat berbentuk bundar atau pipih. Tablet paling sering dijumpai di Indonesia
karena bentuk ini mudah dan praktis dalam pemakaian, penyimpanan dan juga dalam produksinya.
Tablet tidak sepenuhnya berisi obat, biasanya tablet juga dilengkapi dengan zat pelengkap atau zat
tambahan yang berguna untuk menunjang agar obat tepat sasaran
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
TABLET
Tablet dicetak tanpa diberi Tablet yang diproduksi Tablet yang dalam proses Tablet yang
lapisan apapun, pada umumnya dengan sekali tekan, produksinya mengalami dicetak
obat tablet ini akan diserap biasanya terdapat zat penekanan dua kali. Pada berbentuk
pada saluran pencernaan tambahan. umumnya tablet bentuk ini akan silinder kecil
sehingga efek pengobatannya terlihat berlapis.
pun cepat dirasakan. Contoh: decolgen
Tablet yang diproduksi Tablet yang diminum Tablet yang diminum dengan Tablet salut gula, tablet
dengan bahan-bahan yang dengan cara diletakan cara meletakan obat di antara salut film, tablet salut
mudah larut dalam air dibawah lidah. pipi dan gusi. enteric
Contoh: nitrogliserin Contoh: progesteron
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
TABLET SALUT
Bentuk sediaan obat Tablet salut film adalah Bentuk sediaan tablet yang
berbentuk tablet yang dilapisi tablet kempa yang disalut dilapisi zat sehingga tidak
dengan lapisan gula. Hal ini dengan salut tipis, hancur terkena HCL dalam
dilakukan untuk melindungi berwarna atau tidak dari lambung dan obat akan
obat dari udara, menjaga bahan polimer yang larut hancur di usus. Contoh:
kelembaban obat, dan dalam air yang hancur Voltare 50 mg, dan lain-lain.
memberikan rasa pada obat cepat di dalam saluran
agar menghilangkan cerna.
gangguan bau dan rasa obat
asli. Contoh:
Nuryati, Nono Pahezon, Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Suwarno. Farmakologi
Arcalion Indonesia.2017.
TABLET
Sediaan obat berbentuk tablet Bentuk sediaan obat yang Tablet yang cara Bentuk sediaan tablet yang
yang akan berbuih jika dilapisi dengan oksida pemakaiannya harus diminum dengan cara
terkena cairan, biasanya besi, warna coklat ini dikunyah agar meninggalkan dihisap untuk pengobatan
disimpan ditempat tertutup didapatkan dari oksida efek enak di rongga mulut. di rongga mulut dan
untuk menjaga besi. Contoh: Antasida, fitkom tenggorokan. Contoh: FG
kelembabannya Contoh: Sangobion Troches, Ester C
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
KAPSUL
Kapsul merupakan sediaan obat padat dikemas ke dalam sebuah cangkang berbentuk
tabung keras maupun lunak yang dapat larut. Tabung kapsul in biasanya terbuat dari
gelatin, pati, dan lain-lain. Contoh: kapsida, incidal, dan lain-lain.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
KAPSUL
+ -
• Adanya cangkang dapat menutupi bau • Pada kelembaban tinggi kapsul mudah
ataupun rasa yang tidak enak. berubah bentuk, dan kelembaban yang
• Tidak diperlukan pewarna (coloris) rendah bersifat rapuh, sehingga wadah
pengaroma (odoris), maupun perasa yang baik menggunakan gelas/kaca dan
(saporis) disimpan pada tempat sejuk dan kering
• Tidak memerlukan pengisi atau zat • Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat
tambahan lainnya bereaksi dengan cangkang kapsul
• Cepat melepaskan zat berkhasiat dalam • Tidak bisa untuk balita
lambung • Tidak bisa dibagi-bagi
• Bentuknya cukup menarik karena terbuat
dari gelatin maka cangkang
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
KAPLET
Bentuk sediaan obat kaplet (kapsul tablet) merupakan sediaan berbentuk tablet yang
dibungkus dengan lapisan gula dan pewarna menarik. Lapisan warna dan gula ini
bertujuan untuk menjaga kelembaban dan menjaga agar tidak tekontaminas dengan HCL
di lambung.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
PIL
Sediaan obat berbentuk bundar dengan ukuran yang kecil. Ada beberapa variasi dari pil,
antara lain: granulae, pilulae, dan boli.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
PIL
+ -
• Mudah digunakan / ditelan • Obat yang dikehendaki memberikan aksi
• Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi yang cepat
• Relatif lebih stabil dibandingkan serbuk • Obat yang dalam keadaan larutan pekat
dan solution dapat mengiritasi lambung
• Sangat baik untuk sediaan yang • Penyimpanan lama sering menjadi keras
penyerapannya dikehendaki secara lambat dan tidak memenuhi waktu hancur
• Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat
diatasi dengan bahan pengawet)
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
SERBUK
Sediaan obat yang berbentuk remahan yang merupakan campuran kering obat dan zat kimia yang
dihaluskan. Serbuk terbagi menjadi serbuk granulae dan serbuk effervescent. Sama seperti
tablet effervescent, serbuk effervescent juga akan mengeluarkan buih ketika bercampur
dengan air. Contoh: adem sari, jesscool, dan lain-lain.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
SUPOSITORIA
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya
meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.2017.
SUPOSITORIA
+ -
• Dapat digunakan untuk obat yang tidak • Daerah absorpsinya lebih kecil
bisa diberikan secara oral. • Absorpsi hanya melalui difusi pasif
• Dapat diberikan pada anak bayi, lansia • Pemakaian kurang praktis
yang susah menelan. • Tidak dapat digunakan untuk zat yang
• Menghindari kerusakan obat oleh enzim rusak
pencernaan
Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
DAFTAR PUSTAKA
1. Gunawan SG, Setiabudi R, editors. Farmakologi dan Terapi. Edisi 6. Jakarta : Badan Penerbit
FKUI.2016.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/X/1993
3. Nuryati, Nono Suwarno. Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK).
Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/ Menkes/Per/VI/2000
5. Rusli, Sapriyadi. Farmasi Klinik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2018.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
THANK
YOU!