BAHAN OBAT
Zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, meringankan,
menyembuhkan atau mengenali penyakit.
ZAT AKTIF
Senyawa-senyawa yang dalam organisme hidup menimbulkan
kerja biologi.
LANJUTAN
OBAT ESSENSIAL
Adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, meliputi diagnosa, profilaksi terapi
dan rehabilitasi.
OBAT BARU
Obat yang terdiri atau berisi suatu zat, baik sebagai bagian lapisan
yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, misalnya : lapisan,
pengisi, pelarut, bahan pembantu (vehiculum) atau komponen lain
yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat dan
keamanannya.
OBAT JADI
Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
sediaan serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria, atau bentuk
lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope
Indonesia.
LANJUTAN
KERJA BIOLOGI
Semua perubahan dalam sistem biologi yang ditimbulkan oleh
zat aktif.
RACUN
Zat aktif yang menyebabkan kerja yang merusak. Apabila pada
sejumlah senyawa terutama obat, dosis yang menentukan kerja
yang berguna atau merusak, maka dalam arti yang sempit,
racun hanya merusak.
DOSIS
Takaran obat yang harus diberikan untuk menghasilkan efek
yang diharapkan (efek yang berkhasiat).
LANJUTAN
KHASIAT
Istilah klinik yang dapat diukur untuk menyatakan
penyembuhan, pengurangan, peringanan (profilaksis) suatu
penyakit yang dapat dicapai dengan obat.
FARMAKON
Dalam bahasa sehari hari sama artinya dengan bahan obat dan
obat. Dalam pustaka ilmiah diartikan sebagai senyawa biologi
secara umum.
FARMAKOGNOSI
Ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat
yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, termasuk yang
berasal dari mineral dan khewan.
BIOFARMASI
Ilmu yang menyelidiki pengaruh formulasi obat terhadap efek
terapeutiknya, dengan kata lain dalam bentuk apa obat harus
dibuat agar menghasilkan efek yang optimal.
LANJUTAN
FARMAKOKINETIKA
Ilmu yang menyelidiki nasib obat, mulai dari saat
pemberiannya, bagaimana absorpsi dari usus, penyerapan
dalam darah dan distribusinya ke tempat kerjanya dan
jaringan-jaringan lain, juga dipelajari bagaimana
penguraiannya (biotransformasi) dan ekskresinya oleh ginjal.
Singkatnya farmakokinetika mempelajari segala sesuatu
tindakan yang dilakukan tubuh terhadap obat.
FARMAKODINAMIKA
Ilmu yang mempelajari kegiatan obat terhadap organisme
hidup, terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologis
serta efek terapeutik yang ditimbulkannya.
Singkatnya farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari
efek yang diberikan oleh obat terhadap tubuh.
LANJUTAN
TOKSIKOLOGI
Adalah pengetahuan tentang efek racun terhadap tubuh,
termasuk ke dalam farmakodinamika karena efek terapeutik
obat berhubungan erat dengan efek toksisnya. Pada dasarnya
setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja
sebagai racun dan merusak organisme.
FARMAKOTERAPI
Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mengobati
penyakit atau gejala-gejalanya.
RESISTENSI
Pemberian obat tidak menimbulkan efek lagi
LANJUTAN
EFEK SAMPING
Efek obat yg tidak diharapkan.
EFEK TOKSIK
Efek samping yg timbul bila dosis obat ditingkatkan.
TOLERANSI
Penurunan efek obat pada pemakaian kronis dg dosis yg sama
dosis obat harus ditingkatkan.
HABITUASI
Pemberian obat secara kronis yg apabila pemberian obat tsb
dihentikan dapat menyebabkan gangguan emosional.
Contoh : kafein pada kopi
LANJUTAN
ADDIKSI
Pemberian obat menyebabkan toleransi dan habituasi serta
penghentiannya akan menimbulkan efek hebat secara fisik dan
mental.
Contoh : morfin
ANTAGONISME
Efek obat 1 dikurangi/dihilangkan oleh efek obat 2.
Contoh : epinefrin – propanolol
POTENSIASI
Efek obat 1 diperkuat efek obat 2
Co: analgetika – klorpromazin
LANJUTAN
KUMULASI
Penimbunan obat dalam tubuh
PLASEBO
Bahan kimia yg tidak mempunyai efek obat
Contoh : laktosa
HIPERSENSITIVITAS
Reaksi alergi pada pemberian suatu obat
HIPER-REAKTIF
Pemberian dosis kecil sudah menimbulkan efek
HIPOREAKTIF
Pemberian obat harus dg dosis besar untuk menimbulkan efek
NAMA OBAT
OBAT PATEN
Adalah obat milik suatu perusahaan dengan nama khas yang
dilindungi hukum selama 10 tahun menurut UU Merek 1961, No
21, contohnya : Norvask dengan kandungan amlodipine
besylate, untuk obat antihipertensi.
OBAT GENERIK
Adalah nama resmi obat yang dikeluarkan oleh WHO, dapat
digunakan di semua negara tanpa melanggar hak paten obat
bersangkutan. Contohnya: Parasetamol, Antalgin, Asam
Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine, Ketoconazole,
Acyclovir, dan lain-lain.
Hampir semua Farmakope sudah menyesuaikan namanya dengan
nama generik, karena nama-nama kimia yang digunakan seringkali
tidak praktis, contoh :
OBAT KERAS
Obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
Jika tidak digunakan secara tepat dapat menimbulkan
efek samping yang tidak baik bagi tubuh, oleh karena itu
sebaiknya konsultasikan kepada Apoteker.
OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di
apotek tanpa resep dokter. OWA merupakan obat keras
yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan
obat keras, namun ada persyaratan yang harus dilakukan
dalam penyerahan OWA.
SEDIAAN PADAT
Kapsul, Supositoria, Implant, Lozenges
KAPSUL
Adalah sediaan obat yang terbungkus dalam suatu cangkang yang
terbuat dari metilselulosa, gelatin atau bahan lain yang cocok.
SEDIAAN PADAT
SPECIES
Tanaman atau bagian hewan yang dikeringkan.
TABLET
Sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau
cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat
atau lebih.
PIL
Adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng,
mengandung satu atau lebih bahan obat.
a) Pil yang besarnya normal (berat 300 mg).
b) Pil yang sangat besar, disebut boli (berat lebih dari 300 mg).
c) Pil yang sangat kecil, disebut granula (berat kurang dari 300
mg).
SEDIAAN PADAT
IMPLANT atau PELET
Sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat
dengan kemurnian tinggi ( dengan atau tanpa eksipien ), dibuat
dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet
dimaksudkan untuk disisipkan di dalam tubuh (biasanya secara
sub kutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat
secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama.
LOZENGES
Adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang
dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
SUPOSITORIA
Adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rectal, vagina atau uretra, umumnya meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh.
SEDIAAN SETENGAH PADAT
UNGUENTUM (SALEP)
Adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar, contoh :
a) Cream : suatu salep yang mengandung banyak air, mudah
diserap kulit. Tipe yang dapat dicuci dengan air.
SAPO (SABUN)
Adalah senyawa garam alkali dengan asam lemak tinggi.
Pembuatan dilakukan dengan menyabunkan lemak padat atau
minyak lemak dengan alkali.
EMPLASTRA
Adalah bentuk sediaan, dimana obat yang dicampur di
dalamnya diratakan dengan kain linen dan ditempelkan pada
kulit.
SOLUTIONES (LARUTAN)
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu jenis
obat atau lebih dalam pelarut, dimaksudkan untuk digunakan
sebagai obat dalam , obat luar atau dimasukkan ke dalam
rongga tubuh.
COLLUTORIA
Merupakan larutan pekat dalam air yang mengandung bahan
deodoran, antiseptika, anestetika lokal atau astringen.
Disimpan dalam botol putih kecil
Etiket harus ditulis tidak boleh ditelan, untuk cuci mulut dan
disebutkan cara pengenceran.
COLLYRA
Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis,
yang digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkan buffer
dan pengawet.
Wadah yang dipakai dapat wadah gelas atau plastik yang tertutup
kedap
ELIKSIR
Sediaan berupa larutan obat dan zat tambahan seperti gula atau
pemanis lain, zat pengawet, zat pewarna dan zat pewangi,
sehingga mempunyai rasa dan bau yang sedap.
Digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama alkohol
90% dan dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol.
GARGARISMA (Obat kumur)
Adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat dan bila
digunakan diencerkan dulu.
Gargarisma digunakan sebagai pencegah atau pengobatan infeksi
tenggorokan.
POTIONES
Sediaan berupa cairan, yang dimaksudkan untuk diminum, dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai volume dosis
tunggal dalam jumlah yang banyak, umumnya 50 mL
IRIGASI
Adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau
membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh,
penggunaan adalah secara topikal.
SIRUP
Adalah larutan pekat gula yang ditambah obat atau pewangi,
merupakan larutan jernih berasa manis.
Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol atau poli alkohol lain dalam
jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatkan kelarutan obat
dan menghalangi pembentukan hablur sakarosa.
MIXTUR
Adalah sediaan yang terdiri dari dua atau lebih obat yang
dilarutkan.
SUSPENSI
Adalah dispersi kasar (coarse) zat padat, dimana partikel padat
yang tak larut terdispersi dalam medium cair.
EMULSA (EMULSI)
Sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata
dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat
pengemulsi.
INFUSA
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati
dengan air pada suhu 90⁰C selama 15 menit
EKSTRAK
Sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi
syarat baku yang ditetapkan. Ekstrak dapat dibuat menjadi sediaan lain
seperti tablet atau sediaan larutan lain.
INHALASI
Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan
obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk
memperoleh efek lokal atau sistemik.
Sistemik : memasukkan obat ke dalam sirkulasi darah
- Injeksi: IM, IV, SC
- Oral: telan, hisap,
- Oromukosal : sublingual, buccal
- Rektal : suppositoria
- Implantasi : pellet
- Transdermal : plester jantung