KEBIDANAN
KLASIFIKASI OBAT
Cara Pemakaian
1. Obat Bebas
Obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter.
Obat ini (Over The Counter) aman dan dapat digunakan
untuk mengobati gejala penyakit yang ringan.
2. Obat Bebas Terbatas
Obat yang dalam jumlah tertentu dapat dibeli tanpa
resep dokter.
Didalam obat ini terkandung zat/bahan yang relatif
toksik, maka pada kemasannya dicantumkan tanda
peringatan (P1-P6).
3. Obat Keras
Obat yang berkhasiat keras, untuk memperolehnya harus dengan resep dokter.
Bila digunakan sembarangan dapat berbahaya, bahkan meracuni tubuh,
memperparah penyakit atau menyebabkan kematian.
Yang termasuk obat ini : Semua (antibiotika, hormon, obat suntik) antihistamin,
papaverin, adrenalin.
4. Psikotropika
Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang SSP dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi, ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan serta mempunyai efek
stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
5. Narkotika
Zat/bahan yang berasal dari tanaman/bukan tanaman, baik sintesis maupun
semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukannya ke dalam tubuh manusia.
Pengaruh : pembiusan, hilang rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi yang
menyebabkan efek ketergantungan.
2. Penggolongan Obat berdasarkan MK
1. Obat Dalam
Obat yang dikonsumsi secara peroral/masuk ke
dalam tubuh.
ex. Tablet PCT, sirup obat batuk
2. Obat Luar
obat yang dipakai secara topikal/ tubuh bagian
luar.
ex. Salep fungiderm, betadine cair
4. Penggolongan Obat berdasarkan Cara Pemakaian
1. Obat Oral
Obat yang dikonsumsi melalui mulut masuk ke dalam saluran cerna.
ex. Tablet, serbuk, sirup.
2. Obat Perektal
Obat yang digunakan melalui rektum/dubur.
Obat ini digunakan pada pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat
dan terhidar dari pengaruh pH lambung atau FFE di hati.
ex. Diazepam rektal tube, proris suppositoria, microlax
3. Obat Sublingual
Obat yang dipakai dengan cara meletakkanya di bawah lidah, masuk ke pembuluh darah,
efeknya lebih cepat.
ex. Obat hipertensi seperti ISDN.
4. Obat Parenteral
Obat yang disuntikan melalui kulit ke aliran darah, baik secara intravena, subkutan,
intramuskular.
5. Penggolongan Obat berdasarkan Efek Yang
Ditimbulkan
1. Sistemik
Obat/ zat aktif yang masuk ke dalam
peredaran darah.
2. Lokal
Obat/ zat aktif yang hanya bekerja
mempengaruhi bagian tertentu tempat obat
tersebut berada, seperti pada hidung, mata,
kulit, dll.
6. Penggolongan Obat berdasarkan Daya Kerja
1. Farmakodinamika
Obat-obatan yang bekerja mempengaruhi
fisiologis tubuh.
ex. Hormon, vitamin
2. Kemoterapi
Obat-obatan yang bekerja secara kimia untuk
membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai
daya kerja kombinasi.
ex. Antibiotika, antikanker.
7. Penggolongan Obat berdasarkan asal Obat
dan Cara Pembuatan
1. Alamiah
Obat-obatan yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan,
hewan atau mineral).
ex. Tumbuhan : ekstrak kulit manggis
Hewan : ekstrak cacing tanah
Mineral : sulfur, talkum, vaselin.
2. Sintetik
Cara pembuatan obat yang dengan melakukan reaksi kimia.
ex. Minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan
metanol dan asam salisilat.
Obat Generik, Nama Dagang, Obat Paten
1. Obat Generik
Obat dengan nama generik, nama resmi yang telah
ditetapkan dalam Farmakope dan INN (Internasional
Non-Propietary Name) dari WHO untuk zat berkhasiat
yang dikandungnya.
ex. Amox, PCT
2. Obat Nama Dagang/ Bermerek
nama sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan
terdaftar di departemen kesehatan suatu negara.
3. Obat Paten