Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EPIDIMIOLOGI

Disusun Oleh:

Zulfa Latifatul ikhfa (12122130)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK TIARA BUNDA

DEPOK

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelasaikan tugas makalah yang berjudul “Masalah gizi pada remaja dan
dewasa” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Desy Qomarasari, S.ST., MPH selaku dosen
Kesehatan Masyarakat dalam kesehatan reproduksi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelasaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 21 Oktober 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ---------------------------------------------------------------------------- 1


BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------ 3
b) Tujuan ------------------------------------------------------------------------ 3
c) Sistematika Penulisan ------------------------------------------------------------------ 4
BAB II KONSEP DASAR
a) Pengertian -------------------------------------------------------------------------------
b) Etiologi ----------------------------------------------------------------------------------
c) Tanda dan gejala ------------------------------------------------------------------------
d) Patofisiologi ----------------------------------------------------------------------------
e) penatalaksanaan-------------------------------------------------------------------------
f) prinsip keperewatan --------------------------------------------------------------------
g) pemeriksaan penunjang ----------------------------------------------------------------
h) komplikasi ------------------------------------------------------------------------------
BAB III KONSEP KEPERAWATAN
a) data focus --------------------------------------------------------------------------------
b) diagnose keperawatan ------------------------------------------------------------------
c) rencana keperawatan -------------------------------------------------------------------
BAB IV PENUTUP
Simpulan-----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka-----------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di dunia dalam
menjalankan aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya keadaan sehat merupakan
kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur
tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau gangguan
kesehatan. Hal ini merugikan penderita karena akan menurunkan produktifitas terhadap
kehidupan pribadi dan negaranya. Dengan demikian, perlu adanya suatu usaha-usaha
untuk meningkatkan derajat kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi
Last (1998)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi
masalah kesehatan.

Mac Mahon (1970)


Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.

W.H. Frost (1927)


Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
B. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari
epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit
atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh
dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat
keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang
tercemar dan menemukan penyebabnya
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara
karsinoma paru-paru dengan asbes
3. Menetukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn hewan konsisten
dengan data epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang terjadinya karsinoma
kandung kemih pada hewan yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil
percobaan hewan konsisten dengan kenyataan pada manusia, dilakukan analisis
terhadap semua penderita karsinoma kandung kemih lebih banyak terpajan oleh
rokok dibandingkan dengan bukan penderita
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan
prioritas masalah kesehatan masyarakat; misalnya:
a. Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat dimasyarakat dapat
digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan kesehatan disuatu
wilayah dan menentukan prioritas masalah
Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa insidensi tetanus
neonatorum disuatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat digunakan untuk
menyusun strategi yang efektif dan efisien dalam menggulangi masalah tersebut,
misalnya dengan
C. Ruang Lingkup Epidemiologi
1. Subjek dan objek berupa masalah kesehatan :
a. Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam
pencegahan penyakit menular misal: adanya imunisasi BCG maka penyakit
campak tertanggulangi
b. Epidemiologi dan pencegahan penyakit tidak menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam
pencegahan penyakit tidak menular. Dalam hal ini adalah mencari beberapa
faktor yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai penyakit tidak
menular . misal: keracunan makanan dapat di cari faktor yang menjadi
penyebabnya
c. Epidemiologi dalam klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/
dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disilin ilmu epidemiologi.
Dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari, para petugas medis
terutama para dokter sering menggunakan prinsip=prinsip epidemiologi dalam
menangani kasus secara individual. Mereka lebih berorientasi pada penyebab
dan cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan biasanya tidak
tertarik unutk mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara penularan
dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari
para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat berguna dalam
analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi bukanlah
terbatas pada data dan informasi saja tetapi merupakan suatu disiplin ilmu
yang memeliki metode pendekatan serta penerapannya secara khusus
a. Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan system
pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi
berbagai perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem
pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis
tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya
dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat
berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta keluarga berencana.
Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti
pendidikan, kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan
dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan
epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai dasar
dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun perencanaan yang baik.
Juga sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang erat
kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dn kependudukan.
b. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu system pendekatan manajemen dalam
menganalis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu maslah serta
penyusunan pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
Sisem pendekatan epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak
digunakan oleh para perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi,
penetuan prioritas maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan
kesehatan yang bersifat umum maupun dengan sasaran khusus.
c. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemioloi yang mempelajari serta
mnganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan
pada lingkubngan kerja, baik yang bersifat fisik kimiawo biologis maupun
social budaya, serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini sangat berguna
dalam analisis tingkat kesehatan ekerja serta untuk menilai keadaan dan
lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja.
d. Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa
dalam masyarakat, baik mengenai keadan kelainan jiwa kelompok penduduk
tertentu, maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa dalam masyarakat. Dengan meningkatnya berbagai keluhan
anggota masyarakat ang lebih banyak mengarh ke masalah kejiwaan disertai
dengan perubahan social masyarakat menuntut suatu car pendekatan melalui
epidemilogi social masyarakat menuntu suatu cara pendekatan melalui
epidemiologi social yang berkaitan dengan epidemiologi kesehatan jiwa,
mengingat bahwa dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan
masalah kesehaan individu saja, tetau telah merupakan masalah social
masyarakat.
e. Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola
hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi
gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai factor yang berhubungan erat
dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan
terutama yang berkaitan dengan kehidupan social masyarakat.
Penanggulangan maslah gizi masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi
lebih mengarah kepad penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat
dengan timbulnya masalah tersebut dalam masyarakat dan tidak hanya
terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja saja.
2. Masalah kesehatan lain :
a. Program KB, Perbaikan lingkungan pemukiman, pengadaan sarana pelayanan
kesehatan
3. Sasaran berupa populasi
4. Mengukur dan menganalisa frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan manusia

D. Variabel Epidemiologi
Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat menimbulkan penyakit epidemik,
baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi yang terjadi pada masyarakat. Variabel
epidemiologi terdiri dari
1. Variabel waktu
Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam, hari, minggu dan bulan serta
tahun. Variabel waktu bermanfaat dalam memprediksi puncak insiden,
merencanakan upaya penanggulangan dan melakukan evaluasi dampak
penanggulangan yang telah dilaksanakan.
Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain, skala
perubahan frekuensi penyakit yaitu :
a. Variasi jangka pendek (fluktuasi)
Adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit yang berjangka
waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah keracunan
makanan yang bersumber pada satu tempat, puncak frekuensi insiden
umumnya hanya satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai.
b. Variasi berkala (siklis)
Adalah perubahan secara berkala dengan interval daur waktu dalam hitungan
bulan atau musim sampai tahun. Umumnya penyakit menular yang endemis
biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman. Beberapa jenis penyakit
tersebut sering kali dapat dijelaskan latar belakang kejadiannya yang berkaitan
dengan host, agent, dan environment. Contohnya, penyakit demam berdarah
yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke musim kemarau. Variabel
siklik dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)
2) Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun)
c. Variasi jangka panjang (secular trends)
Adalah perubahan frekuensi penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi
dalam waktu yang panjang. Dibeberapa negara maju yang sistem pencatatan
kesehatannya sudah baik dan sudah lama, menunjukkan angka insiden dan
prevalens yang jelas dan teratur dari tahu ke tahun. Di Indonesia masih sukar
untuk melihat hal tersebut (misalnya : cacar dan polio).
2. Variabel tempat
Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba menjawab
pertanyaan wher”. Hubungan penyakit dengan tempat menunjukkan adanya
faktor-faktor yang mempunyai arti penting sebagai penyebab timbulnya penyakit
antara penghuni dengan tempat yang dihuni.
Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area geografis, luas dan tinggi
lokasi sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi (perkotaan dan
pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman, domestik dan asing,
didalam dan diluar, serta institusi dan non institusi).
3. Variabel orang
Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak lahir ataupun sesudah lahir.
Untuk mengidentifikasikan seseorang terdapat variabel yang tak terhingga
banyaknya, tetapi hendaknya dipilih variabel yang dapat digunakan sebagai
indikator untuk menentukan ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana
yang dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada.
Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam suatu penyelidikan epidemiologi
untuk variabel orang adalah umur, ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas
sosial (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), golongan etnik, status perkawinan,
besarnya keluarga, paritas (keturunan), dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan variabel orang, seperti gaya hidup dan kebiasaan makan (Sutrisna, 1994).
Pentingnya variabel orang misalnya umur untuk mengetahui :
a. Potensi mereka untuk terpapar dengan sumber infeksi
b. Tingkat imunisasi merek
c. Aktifitas fisiologi

E. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan


1. Mengidentifikasi faktor faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan. Bila dari hasil evaluasi program tersebut dianggap tidak berhasil,
maka dapat dihentikan atau diubah dengan program lain. Misalnya program
fogging untuk memberantas nyamuk dewasa dapat diganti dengan menggalakan
3M (Menguras, Menutup sumber air, mengubur setelah diketahui penyebabnya
adalah perilaku penduduk.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya menanggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlikan untuk menanggulangi masalah yang
perlu dipecahkan.
F. Surveilance
Menurut WHO, surveilance adalah kegiatan pengumpulan, perbandingan
informasi, analisis, dan interpretasi data secara sistematik, berkelanjutan dan
penyebaran informasi kepada yang membutuhkan sebagai dasar untuk melakukan
tindakan.
Ciri-ciri surveilance secara garis besar ada 5 yaitu :
1. Adanya keteraturan (dalam pengumpulan data dan interpretasi data)
2. Adanya upaya terus menerus
3. Kesederhanaan (mudah didapat dan dikerjakan)
4. Harus ada kemudahan untuk dimengerti
5. Ada indikator yang dapat mengukur keberhasilan kegiatan surveilans

Kegiatan surveilance meliputi


1. Pengumpulan data
Data yang akan dikumpulkan dalam kegiatan surveilance berasal dari banyak
sumber antara lain :
a. Laporan kematian
b. Laporan kesakitan
c. Laporan kejadian luar biasa
d. Laporan dari penggunaan laboratorium
e. Laporan dari penelitian epidemiologi
f. Laporan dari penyelidikan epidemiologi atas kejadian luar biasa
g. Survei- survei penyakit
h. Pemantauan vector dan reservoir
i. Data demografik
j. Data lingkungan
2. Pemaparan data
Data yang telah dikumpulkan secara rutin dapat dipaparkan dalam berbagai
bentuk tampilan seperti tabel, grafik atau gambar. Hasil pemaparan akan
memberikan informasi secara deskriptif kepada pembaca mengenai fenomena atau
gambaran.
3. Analisa adata
Hasil pemaparan belum memberikan arti apabila belum dianalisa dan
diinterpretasi. Analisa data surveilance menggunakan pendekatan deskriptif
dengan determinan epidemiologi yaitu orang, tempat dan waktu. Dalam
melakukan analisis data surveilance dibutuhkan data penunjang di luar informasi
yang telah dikumpulkan misalnya data kependudukan, adat geografis, data sosial
budaya agar penariakan keputusan lebih komprehensif.
4. Interpretasi data
Tahapan lanjut setelah melakuakan analisi data sebelum dilakuakan penarikan
suatu kesimpulan. Interpretasi adat secara sederhana diartikan sebagai
menafsirkan informasi yang dikumpulkan. Penafsiran ini untuk menjawab apakah
kejadian yang diamati merupakan suatu kejadian yang sesungguhnya. Untuk itu
dibutuhkan banyak data untuk mendukung penarikan kesimpulan akhir.
5. Diseminasi
Diseminasi atau penyebarluasan informasi merupakan tahapan alanjut setelah
analisis dan interpretasi data. Diseminasi adapat disamapaikan dalam rangka
untuk meningkatkan kinerja surveilens, keakuratan data dan peningkatan sumber
daya manusia yang bekerja di bidang kesehatan. Diseminasi juga bermanfaat
untuk action pemecahan masalah.
6. Evaluasi kegiatan surveilens
Atribut-atribut yang digunakan untuk kegiatan evaluasi surveilens antara lain :
a. Sensitivitas
b. Timeliness
c. Representative ness
d. Predictive value
e. Accuracy and completeness of descriptive information
f. Simplicity
G. Tingkat Pencegahan Penyakit
Dalam epidemiologi, pencegahan dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan
perjalanan penyakit, yaitu :
1. Pencegahan primer
Pencegahan tingkat pertama ini merupkan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit.
Secara garis besar, upaya pencegahan ini dapat berupa pencegahan umum dan
pencegahan khusus.
Pencegahan umum dimaksudkan untuk mengadakan pencegahan pada
masyarakat umum, misalnya pendidikan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Pencegahan khusus ditujukan pada orang-orang yang mempunyai risiko
dengan melakukan imunisasi, misalnya imunisasi terhadap difteri, pertusis,
tetanus, morbili, hepatitis, sanitasi lingkungan seperti penjernihan air minum,
pencegahan terhadap kecelakaan dan keselamatan kerja.
2. Pencegahan sekunder
Tingkat pencegahan kedua ini merupakan upaya manusia untuk mencegah
orang yang telah sakit agarsembuh, menghambat progresitifitas penyakit,
menghindari komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan.
Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit
secara dini dan pengadaan pengobatan secara cepat dan tepat. Deteksi penyakit
secara dini dapat dilakukan dengan cara : penyaringan, pengamatan
epidemiologis, survei epidemiologis dan memberi pelayanan kesehatan sebaik-
baiknya pada sarana pelayanan umum atau praktek dokter swasta.
Mengadakan pengobatan penyakit menular yang terdapat di masyarakat
seperti penyakit akibat hubungan seksual dapat melindungi orang lain terkena
penyakit tersebut. Dengan cara demikian, kita mengadakan pencegahan sekunder
bagi penderita dan pencegahan primer bagi orang yang berpotensi terkena
penyakit.
Pencegahan sekunder banyak dilakuakan pada penyakit kronis seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Hal ini karena kesulitan untuk mengadakan
pencegahan primer.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan dan
mengadakan rehabilitasi. Upaya pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan
dengan memaksimalkan fungsi organ yang cacat, membuat protesa ekstemitas
akibat amputasi dan mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik.
Pencegahan penyakit ini terus diupayakan selama orang yang menderita belum
meninggal dunia.
Budiarto, eko dan dewi anggraeni. 2002. Pengantar epidemiologi. Egc : jakarta

H. Indikator Derajat Kesehatan


WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada
kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiir dari 6 hal yaitu :
a. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang
b. Mengukur kemampuan fisik seseorang
c. Penilaian atas kesehatan sendiir
d. Indeks Masa Tubuh
e. Kesehatan Mental
f. Kesehatan spiritual
1. Indikator Sehat meliputi : input, proses dan output
a. Indikator input :
Misalnya
 komitmen politik
 Alokasi sumber daya
 GNP dan GDP
 Penyebaran pendapatan
 Angka melek huruf orang dewasa
 Ketersediaan sarana kesehatan, penyebaran
(3M) dan penggunaannya
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Kerangka organisasi dan proses manajerial
b. Indikator Proses
Keterlibatan Masyarakat
Tingkat Desentralisasi
 Bumil memeriksakan kehamilan (K1-K4)
 Penduduk yg tidk merokok dan tidak minum alkohol, dst 
c. Indikator Output
Misalnya :
1) Cakupan Pelayanan Kesehatan
2) Dasar
 Cakupan Pelayanan Rujukan
 Status Gizi dan perkembangan motorik
 Angka kematian bayi/Ibu, Umur, Harapan hidup, dll 
I. Kejadian Luar Biasa
Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu
(Isna Hikmawati, 2011).

Klasifikasi KLB
a. Menurut penyebab
1. Toksin
2. Infeksi
3. Toksin biologis
4. Toksin kimia
b. Menurut sumbernya
1. Dari manusia
2. Dari kegiatan manusia
3. Dari binatang
4. Dari udara dan air
5. Dari makanan / minuman
BAB III
PENUTUP

Keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik, mental dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila
salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul
suatu masalah atau gangguan kesehatan
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. Dengan adanya
epidemiologi diharapkan penyakit pada manusia dapat di identifikasi penyebaran
penyakitnya sehingga penyakit dapat segera ditangani.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Epidemiologi
2. https://www.paei.or.id/pengertian-epidemiologi/
3. Pengantar epidimiologi

Anda mungkin juga menyukai