Disusun Oleh:
DEPOK
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelasaikan tugas makalah yang berjudul “Masalah gizi pada remaja dan
dewasa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Desy Qomarasari, S.ST., MPH selaku dosen
Kesehatan Masyarakat dalam kesehatan reproduksi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelasaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Latar belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di dunia dalam
menjalankan aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya keadaan sehat merupakan
kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur
tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau gangguan
kesehatan. Hal ini merugikan penderita karena akan menurunkan produktifitas terhadap
kehidupan pribadi dan negaranya. Dengan demikian, perlu adanya suatu usaha-usaha
untuk meningkatkan derajat kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
Last (1998)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
D. Variabel Epidemiologi
Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat menimbulkan penyakit epidemik,
baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi yang terjadi pada masyarakat. Variabel
epidemiologi terdiri dari
1. Variabel waktu
Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam, hari, minggu dan bulan serta
tahun. Variabel waktu bermanfaat dalam memprediksi puncak insiden,
merencanakan upaya penanggulangan dan melakukan evaluasi dampak
penanggulangan yang telah dilaksanakan.
Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain, skala
perubahan frekuensi penyakit yaitu :
a. Variasi jangka pendek (fluktuasi)
Adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit yang berjangka
waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah keracunan
makanan yang bersumber pada satu tempat, puncak frekuensi insiden
umumnya hanya satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai.
b. Variasi berkala (siklis)
Adalah perubahan secara berkala dengan interval daur waktu dalam hitungan
bulan atau musim sampai tahun. Umumnya penyakit menular yang endemis
biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman. Beberapa jenis penyakit
tersebut sering kali dapat dijelaskan latar belakang kejadiannya yang berkaitan
dengan host, agent, dan environment. Contohnya, penyakit demam berdarah
yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke musim kemarau. Variabel
siklik dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)
2) Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun)
c. Variasi jangka panjang (secular trends)
Adalah perubahan frekuensi penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi
dalam waktu yang panjang. Dibeberapa negara maju yang sistem pencatatan
kesehatannya sudah baik dan sudah lama, menunjukkan angka insiden dan
prevalens yang jelas dan teratur dari tahu ke tahun. Di Indonesia masih sukar
untuk melihat hal tersebut (misalnya : cacar dan polio).
2. Variabel tempat
Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba menjawab
pertanyaan wher”. Hubungan penyakit dengan tempat menunjukkan adanya
faktor-faktor yang mempunyai arti penting sebagai penyebab timbulnya penyakit
antara penghuni dengan tempat yang dihuni.
Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area geografis, luas dan tinggi
lokasi sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi (perkotaan dan
pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman, domestik dan asing,
didalam dan diluar, serta institusi dan non institusi).
3. Variabel orang
Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak lahir ataupun sesudah lahir.
Untuk mengidentifikasikan seseorang terdapat variabel yang tak terhingga
banyaknya, tetapi hendaknya dipilih variabel yang dapat digunakan sebagai
indikator untuk menentukan ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana
yang dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada.
Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam suatu penyelidikan epidemiologi
untuk variabel orang adalah umur, ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas
sosial (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), golongan etnik, status perkawinan,
besarnya keluarga, paritas (keturunan), dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan variabel orang, seperti gaya hidup dan kebiasaan makan (Sutrisna, 1994).
Pentingnya variabel orang misalnya umur untuk mengetahui :
a. Potensi mereka untuk terpapar dengan sumber infeksi
b. Tingkat imunisasi merek
c. Aktifitas fisiologi
Klasifikasi KLB
a. Menurut penyebab
1. Toksin
2. Infeksi
3. Toksin biologis
4. Toksin kimia
b. Menurut sumbernya
1. Dari manusia
2. Dari kegiatan manusia
3. Dari binatang
4. Dari udara dan air
5. Dari makanan / minuman
BAB III
PENUTUP
Keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik, mental dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila
salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul
suatu masalah atau gangguan kesehatan
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. Dengan adanya
epidemiologi diharapkan penyakit pada manusia dapat di identifikasi penyebaran
penyakitnya sehingga penyakit dapat segera ditangani.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Epidemiologi
2. https://www.paei.or.id/pengertian-epidemiologi/
3. Pengantar epidimiologi