Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“UKURAN STATUS KESEHATAN DALAM EPIDEMIOLOGI”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV

HAJIJA . OHOIULUN
KATARINA . MANTAIBORBIR
KRISTINA . MADARS
FINCE . SELAU
HAJAR . SINAMONA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


GRAHA EDUKASI MAKASSAR
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat serta karunianya sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini, untuk tugas mata kulia Epidemiologi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Ghita, S .ST, M.

Keb, yang telah membimbing kami, serta seluruh pihak yang dengan tulus

memberikan sumbangsih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini kami sangat menyadari bahwa

1 penulisannya masih jauh dari kesempurnaan, karena kurangnya pengalaman

dan pengetahuan yang kami miliki. Karena itu kami mengharapkan segala

bentuk partisipasi, saran serta kritik dalam menyempurnakan penulisan

1 makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

bagi perkembangan pendidikan.

Makassar, Juli 2021

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2

1 C. Tujuan....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian.................................................................................................. 4
1
B. Ukuran Dasar Epidemiologi...................................................................... 5

C. Ukuran – Ukuran Dalam Morbiditas........................................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 8

B. Saran.......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan pada

kelompok manusia, serta mempelajari bagaimana suatu penyakit terjadi dan meneliti

uapaya preventif maupun upaya mengatasi masalah tersebut. Beberapa defenisi

Epidemiologi memberikan gambaran kepada kita bahwa penyakit yang terjadi pada

populasi manusia tidak terjadi dan terdistribusi begitu saja secara acak.

Defenisi sehat menurut WHO, yaitu keadaan kesempurnaan fisik, mental dan

keadaan sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau kelainan secara cacat.

Defenisi tersebut diapsorsi kedalam UU RI No. 36 Tahun 2009 yang menjelaskan sehat

yang didefinisikan sebagai keadaan yang meliputi kesehatan badan normal, rohani

(mental), sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat dan kelelahan,

sehingga dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Masalah kesehatan atau penyakit yang terjadi pada manusia memiliki factor

penyebab dan factor pencegahan yang dapat didefinisikan melalui suatu pengamatan

yang sistimatik. Frekuensi adalah factor penting dalam mendefinisikan epidemiologi,

pengertian dari frekuensi adalah besarnya masalah kesehatan yang ada pada sekelompok

manusia, penentuan besernya masalah dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu :

menentukan masalah kesehatan yang akan diamati dan telah dipastikan serta diteliti,

melakukan pengukuran atas masalah yang ditemukan tersebut dan segala sesuatu yang

diperoleh merupakan fakta, yang tidak terlepas dari peranan ilmu matematika dan

statistika.

1
Konsep sehat dan sakit masyarakat berbeda dengan induvidu. Pada induvidu

dinyatakan secara perorangan, sedangkan masyarakat dinyatakan secara statistic

karena anggota masyarakat sangat besar dan tidak bisa di teliti satu per satu. Dalam

epidemiologi, pemahaman terkait konsep sehat dan sakit sangat penting, karena menjadi

dasar dalam memahami proses terjadinya penyakit ( Moh Guntur, Fitri, Sari. 2019).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan Epidemiologi dalam status kesehatan……..??

2. Masalah kesehatan apa yang terjadi berdasar Epidemiologi……??

3. Ukuran status kesehatan apa saja yang biasa digunakan dalam Epidemiologi….??

C. Tujuan

 Tujuan Umum
Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan, dengan
diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun
langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat
pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.

 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi factor penyebab masalah kesehatan
2. Untuk menyiapkan data dan informasi terkait masalah kesehatan
3. Untuk mengetahui ukuran dasar epidemiologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan
masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah
kesehatan lainnya dalam masyarakat. Epidemiologi menekankan upaya bagaimana
distribusi penyakit dan bagaimana berbagai faktor menjadi faktor penyebab penyakit
tersebut. Epidemiologi mempunyai peranan dalam bidang kesehatan yaitu:
1. Menerangkan tentang besarnya masalah dan ganguan kesehatan (termasuk penyakit)
serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.
2. Menyiapkan data/informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan
program, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat,
baik bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta
menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang
berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut.

Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam


keterkaitannya dengan bidang-bidang disiplin Kesmas lainnya seperti Administrasi
Kesehatan Mayarakat, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, dan Pendidikan
Kesehatan/Ilmu Perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan
kesehatan. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan
yang meliputi identifikasi masalah memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan
kegiatan, koordinasi dan evaluasi. Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi
pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu
“Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan intervensi itu. Sebagai contoh
peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat
memberikan gambaran atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan
kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya
kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit dan kesehatan mental.

3
Masalah kesehatan atau penyakit yang terjadi memiliki penyebab berdasarkan pada tiga
komponen epidemiologi yaitu :

1. Distribusi
adalah penyebaran masalah kesehatan dalam populasi. Distribusi atau penyebaran
penyakit dalam epidemiologi digambarkan ke dalam tiga unsur yaitu berdasarkan
orang, tempat dan waktu, sehingga dalam praktiknya seorang epidemiologi dapat
mengamati suatu masalah kesehatan. Distribusi diberikan sacara kuantitatif
menggunakan nilai rate, rasio dan proporsi. Hal ini memudahkan untuk
mengetahui serta membandingkan besaran masalah kesehatan pada tiap kelompok
populasi.
2. Determinan
adalah factor penyebab suatu masalah kesehatan. Determinan atau factor - faktor
yang berkaitan dengan kejadian penyakit merupakan hasil dari adanya riset – riset
epidemiologi, untuk menentukan masalah kesehatan , sehingga dengan demikian
dapat diketahui pula upaya penanggulangan yang bisa dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut.
3. Frekuensi
adalah besarnya masalah kesehatan yang ada pada sekelompok manusia.
Penentuan besarnya masalah dapat dilakukan dengan menentukan masalah
kesehatan yang akan diamati dan telah diteliti besarnya masalah kesehatan yang
ada pada sekelompok manusia (Moh Guntur, Fitri, Sari. 2019 ).

Salah satu unsur pokok penting dalam epidemiologi adalah pengukuran kejadian
penyakit. Terdapat beberapa ukuran yang dipakai dalam mengukur kejadian penyakit dan
ukuran yang dipakai tergantung tujuan dari pengukuran. Pengukuran kejadian penyakit
dapat dilakukan dari hasil penemuan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Secara
umum, tujuan pengukuran kejadian penyakit digunakan untuk menilai keadaan
kesehatan, mengetahui potensi-potensi untuk menanggulangi masalah kesehatan, dan
mendeteksi kelompok mana yang berisiko terkena penyakit (Zata Isma . 2018).

4
B. Ukuran Dasar Epidemiologi

Di dalam Epidemiologi, ukuran utama  yaitu : Angka kesakitan atau yang biasa
disebut dengan 'Morbiditas'. Morbiditas adalah angka yang menunjukkan derajat sakit,
cedera atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan
dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas (kesakitan)
merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi.
Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit
dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat
atau kelompok yang beresiko. Ukuran morbiditas dapat digunakan untuk menggambarkan
keadaan kesehatan secara umum, mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit
dan sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap
pelayanan kesehatan. Angka kesakitan / morbiditas merupakan indeks kesehatan yang
penting untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.

C. Ukuran – Ukuran Dalam Morbiditas

Dalam epidemiologi, ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan


morbiditas adalah angka, rasio dan proporsi.
1. Rasio
Merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Rasio digunakan untuk
menyatakan besarnya kejadian. Rasio merupakan ukuran yang membandingkan
kuantitas A sebagai numerator dengan kuantitas lainnya B sebagai denominator,
sehingga ukuran rasio ditulis : A/B

2. Proporsi
adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variable dalam
populasi.
  
5
3. Angka
Merupakan proporsi dalam bentuk khusus, perbandingan antara pembilang dengan
penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.Dalam epidemiologi, angka adalah
ukuran dari seberapa sering terjadinya peristiwa dalam populasi tertentu selama
periode waktu tertentu. Angka yang diatas disebut dengan numerator, dan angka
yang dibawah disebut denominator. Numerator angka adalah jumlah kejadian
tertentu yang terjadi selama waktu tertentu. Denominator adalah jumlah populasi
rata-rata selama periode waktu yang sama.

Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang


mempunyai risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan
kecepatan kejadian tertentu di masyarakat.
Di dalam Epidemiologi, ukuran utama Morbiditas adalah Angka Insidensi &
angka Prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap
kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan angka insidensi
dan angka prevalensi.
a. Insidensi
adalah gambaran frekuensi penderita baru suatu penyakit (penyakit yang baru saja
memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit) yang ditemukan dalam
masyarakat di suatu tempat / wilayah pada suatu waktu tertentu. Angka insiden
hanya dapat dihitung pada suatu penelitian longitudinal saja, karena untuk
menentukan insiden diperlukan dua angka yaitu :
1.1. Jumlah penderita baru
Untuk menghitung jumlah penderita baru, harus diketahui kapan mulai
sakitnya orang tersebut atau pada saat orang tersebut didiagnosa secara pasti
menderita penyakit tertentu. Untuk menentukan siapa sebenarnya yang
dimaksud dengan penderita baru, ada dua cara yang digunakan :
 Lebih mementingkan jumlah orang yang terkena penyakit (penderita)
 Lebih mementingkan jumlah peristiwa penyakitnya (kasus)

6
1.2. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (population at   risk)
adalah jumlah seluruh penduduk dikurangi dengan jumlah penduduk yang
kebal.

b. Prevalensi
adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru (baik yang baru memasuki
fase klinik atau beberapa waktu berkembang sepanjang fase klinik) yang ditemukan
dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah pada waktu tertentu.
Pada perhitungan angka prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa
memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau penduduk dengan risiko (population
at risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya bukanlah suatu
Rate yang murni karena penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan
dalam perhitungan. Angka prevalensi tidak dapat digunakan untuk menentukan
penyebab, penggunaannya lebih banyak untuk perencanaan dan evaluasi program.
Ukuran prevalensi suatu penyakit dapat digunakan untuk :
a)    Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit
b)    Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan
c)     Menyatakan banyaknya kasus yang didiagnosis
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat prevalensi :
a)    Keganasan suatu penyakit, bila banyak orang yang meninggal dari suatu penyakit
maka prevalensinya menurun
b)   Durasi dari suatu penyakit, bila suatu penyakit hanya berlangsung dalam waktu yang
singkat maka tingkat prevalensinya lebih rendah dibanding bila penyakit tersebut
berlangsung dalam waktu yang lama

c)    Jumlah kasus baru, bila banyak orang yang menderita suatu penyakit maka tingkat
prevalensinya lebih tinggi dibanding bila yang menderita penyakit tersebut hanya
beberapa orang saja (Zata Isma. 2018).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ukuran dalam epidemiologi digunakan untuk mempermudah petugas kesehatan dalam


mengolah data-data. Hasil dari pengolahan data-data dapat membantu dalam
mengidentifikasi wabah, menghitung kebutuhan pelayanan kesehatan, masalah
keterjangkauan, perubahan diagnosis, dan mengamati perubahan dalam pengobatan.
Beberapa ukuran dalam epidemiologi yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan
masayarakat antara lain ukuran dasar epidemiologi, ukuran frekuensi epidemiologi, dan
ukuran kekuatan hubungan dimana ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda.

B. Saran

Hasil dari data yang telah diolah menggunakan ukuran dalam epidemiologi seharusnya
digunakan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Petugas kesehatan bersama pemerintah sebaiknya juga
mengevaluasi program kesehatan yang sudah berjalan dan merencanakan progam
berkelanjutan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pengambilan data yang
akurat memerlukan kerjasama dari semua pihak baik masyarakat, petugas kesehatan,
maupun pemerintah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Moh Guntur, Fitri, Sari. (2019) . Dasar Epidemiologi . Penerbit CV Budi Utama .
Yogjakarta

Zata Isma . (2018). Bahan Ajar Dasar Epidemiologi . Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai