Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Ilmu Dasar Kesehatan Masyarakat”

Dosen Pengampuh :

Lia Amalia, S.Km, M.Kes

Oleh Kelompok 2 :

1. Nurwahidah Mutya Lasande (811423038)


2. Sriwilin Badu (811423162)
3. Fathlun Ansari (811423081)
4. Rivad Y. Manune (811423121)
5. Revalina Saputri Kuyo (811423002)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas ridho dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“EPIDEMIOLOGI”. Proses penyelesaian makalah ini memberikan kesan
tersendiri bagi kami mengingat banyaknya kesibukan yang harus kami
hadapi. Kondisi ini memberikan nuansa ruang dan waktu bagi kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini menjelaskan secara detail dan rinci perihal
epidemiologi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajarai kejadian
dan distribusi masalah, yang berkaitan dengan kesehatan beserta
determinant, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dan
distribusi tersebut. Sehingganya makalah ini dapat membantu mahasiswa
terkhusus program studi kesehatan masyarakat dalam memahami
memahami ilmu epidemiologi.
Kami berharap adanya makalah ini dapat memberi kesan dan
makna tersendiri dalam dinamika kesehatan masyarakat. Serta kami
mengharapkan masukan atau saran dari tiap-tiap orang yang membaca
makalah ini demi perbaikan dan penyempurnaan makalah tersebut.

Gorontalo, 27 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan..........................................................................2
BAB II.............................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. Pengertian Epidemiologi.....................................................................3
2.2. Istilah Dalam Epidemiologi.................................................................4
2.3. Sejarah Epidemiologi..........................................................................5
2.4. Jenis-jenis Epidemiologi......................................................................6
BAB III..........................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.......................................................................................14
3.2. Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Epidemiologi berasal dari kata Epi, Demos dan Logos. Epi adalah
tentang penyakit, Demos adalah tentang penduduk, dan Logos adalah ilmu.
Jadi EPIDEMIOLOGI adalah : suatu ilmu yang mempelajari distribusi
(Penyebaran), frekuensi (Jumlah/Angka) dan determinan (Penyebab)
penyakit/masalah Kesehatan pada suatu penduduk. Menurut CDC 2002,
epidemiology is the mother of public health. Epidemiologi merupakan
cabang ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan factor
yang menentukan terjainya penyakit pada manusia. Penyebaran penyakit
disini merupakan penyebaran penyakit menurut sifat orang tempat dan
waktu. Jadi disamping mempelajari siapa yang terkena penyakit,
epidemiologi juga membahas mengenai di mana dan bagaimana suatu
penyakit dapat menyebar. Selanjutnya jawaban dari pertanyaan itu akan
memunculkan data mengenai jumlah penderita dari satu jenis penyakit,
jenis kelamin penderita, lokasi di mana penderita tinggal, bagaimana
penyakit itu dapat menginfeksi penderita, dan pada akhirnya kapan
penyakit itu sering muncul, pada saat musim hujan, pancaroba atau pada
saat musim kemarau.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?


2. Bagaimana karakteristik epidemiologi?
3. Bagaimana Sejarah dari epidemiologi?
4. Apa saja istilah dalam epidemiologi?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang diambil. Adapun tujuan yang akan didapatkan
yaitu:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan epidemiologi.


2. Untuk menganalisis karakteristik dari epidemiologi.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dan manfaat epidemiologi.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah bagi pembaca sebagai landasan
penambah pengetahuan dan pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi adalah suatu cabang ilmu Kesehatan untuk
menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah Kesehatan dalam
suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta
gangguan Kesehatan tersesebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya. Epidemiologi merupakan displin ilmu ilmu Kesehatan
termasuk kedokteran yakni suatu proses yang logis antara proses fisik,
biologis, dan fonemena sosial yang berhubungan erat dengan derajat
Kesehatan, kejadian penyakit, maupun gangguan Kesehatan lainnya.
(Kalangan Internal DIII Farmasi & Kenre, 2022)

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan


derajat Kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan
Kesehatan Masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan
Kesehatan untuk Masyarakat (Public Health Service) yang sebaik baiknya.
Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan tersebut banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting
adalah pelayanan Masyarakat yang dimaksud harus sesuai dengan
kebutuan Masyarakat. Namun sekalipun terdapat kesesuaian yang seperti
ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam praktik sehari-
hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan yang dimaksud. (BAHAN AJAR DASAR EPIDEMIOLOGI, 1993)
Beberapa pengertian secara umum dan setengah awam, dapat
dibaca dalam kamus atau ensiklopedia umum antara lain sebagai berikut :
a. Webster’s New World Dictionary Of The American Language,
Epidemiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menyelidiki
penyebab – penyebab dan cara pengendalian wabah – wabah.
b. Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan balai Pustaka, Dep Dik Bud
1990: Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit

3
menular pada manusia dan faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi penyebarannya.
c. Ensiklopedia Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka,
Jakarta 1989: Epidemiologi adalah suatu cara untuk meneliti
penyebaran penyakit atau atau kondisi Kesehatan penduduk
termasuk faktor – faktor yang menyebabkannya.

2.2. Istilah Dalam Epidemiologi


Beberapa istilah yang perlu dikenal dalam Epidemiologi
(Kesehatan Lingkungan et al., n.d.)
yaitu :
a. Endami adalah penyakit yang selalu ditemukan pada wilayah
tertentu. Dalam hal ini prevalensi masih dalam batas normal.
b. Epidemi adalah suatu penyakit yang menyerang disuatu wilayah
dimana kasus meningkat melebihi batas normal serta menimbulkan
dampak yang jelas bagi Masyarakat.
c. Pandemi adalah wabah penyakit yang menyerang banyak negara.
d. Karantina adalah suatu tindakan untuk mencegah berjangkitnya
penyakit menular dengan cara mengadakan peeriksaan Kesehatan
kepada orang yang masuk suatu negara.
e. Segregation adalah suatu tindakan Tindakan untuk mengawasi
kejadian penyakit menular di Masyarakat dengan memisahkan
orang yang terkena penyakit tersebut atas dasar pertimbangan
khusus.
f. Rate adalah angka perbandingan antar jumlah kejadian penyakit
yang terjadi di Masyarakat dalam suatu periode dengan jumlah
orang yang diekspose terhadap resiko kejadian tersebut dalam
suatu periode yang sama.
g. Survailans adalah usaha untuk melakukan pengawasan langsung
terhadap kontak agar dapat mengenal dengan cepat penularan
infeksi peyakit sehingga dapat segera dilakukan Tindakan.

4
2.3. Sejarah Epidemiologi
Masih terjadi perbedaan pandangan tentang epidemiologi.
Sementara orang beranggapan bahwa epidemiologi hamper sama tuanya
dengan ilmu kedokteran itu sendiri, tetapi Sebagian lagi menganggap
bahwa epidemiologi adalah ilmu yang masih baru.
(Bhisma Murti & Epidemiologi, n.d.)

Epidemiologi berkembang dari empat dasar pemikiran, yaitu:


penyakit manusia berhubungan dengan linkungannya, banyaknya
fenomena fenomena alam yang dapat dipelajari, percobaan percobaan
pada manusia dapat juga untuk mencapai tujuan ini. (605-1481-1-SM, n.d.)
Dari keempat dasar diatas, diuraikan sebagai berikut:
a. Lingkungan
Hippocrates adalah orang pertama yang mempelajari epidemiologi
(460 – 377 BC). Ia memperkenalkan hubungan penyakit dengan
factor -factor lingkungan yang tertentu yaitu: tempat, keadaan air,
iklim, kebiasaan makan dan perumahan, serta empat unsur tanah,
udara, api, dan air.
b. Statistik Kesehatan
Jhon Graunt (1620 – 1674) terkenal karena andilnya dibidang
epidemiologi dimana ia memberikan informasi mengenai catatan
penderita/vital statistic (nama, jenis kelamin, tanggal kematian dan
sifat/jenis penyakit). Tulisannya yang terkenal adalah “Bills Of
Mortality”.
c. Infeksi dan Imunisasi
Jhon Snow (1813 – 1815) adalah seorang pioner epidemiologi di
lapangan, ia menyelidiki kasus penyakit kolera yang terjadi secara
sporadik dan mewabah pada tahun 1848 – 1854, hipotesanya
mengenai penyakit tersebut adalah penularan terjadi karena orang

5
mencerna makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja
penderita.

2.4. Jenis-jenis Epidemiologi


1. Epidemiologi Deksriptif
Epidemilogi Deskriptif adalah tahap awal dari suatu
penyelidikan epidemiologi. Kegiatan ini berupa pengumpulan data
untuk melihat gambaran mengenai kejadian suatu penyakit secara
umum dan lengkap (Tinjauan et al., n.d.) . Didalamnya diuraikan
segala sesuatu tentang sifat dan bentuk penyebaran penyakit yang
dkaitkan dengan populasi Masyarakat, berdasarkan tempat dan
waktu tertentu. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain:
 Waktu yang dihubungkan dengan adanya penderita terpapar
dengan penyakit yang biasa atau yang sering terjadi dengan
sifat dan karakteristiknya (sporadic, endemic, epidemic dan
pandemic).
 Tempat dan lingkungan dimana ditemukan adanya kasus
penyakit. Sebagai contoh adanya kasus diare di suatu
wilayah atau daerah dimana orang-orang yang terpapar
penyakit berada secara geografis maupun tpografis tertentu.
 Informasi mengenai penderita, yang meliputi umur, jenis
kelamin, Pendidikan, jabatan, keadaan social ekonomi
apakah dari golongan bawah, menengah atau golongan
mampu juga status kawin atau tidak kawin.
2. Epidemiologi Assosiatif
Pendekatan dengan cara epidemiologi assosiatif ialah
mempelajari suatu penyakit dengan membuat atau menentukan
suatu hipotesa. Hipotesa inilah yang menerangkan pola penyebaran
penyakit yang sedang diamati dalam populasi Masyarakat tertentu,
didalamnya dihubungkan dengan berbagai kemungkinan factor yang

6
berperan sebagai penyebab timbulnya penyakit. Ditekankan pada
korelasi antara factor penyebab atau kausa penyakit dengan akibat
atau efek-efek yang ditimbulkan, dalam mengkaji hubungan
tersebut harus ditunjang dengan data-data yang telah diperoleh.
3. Epidemiologi Analitik
Pendekatan dengan cara epidemiologi analitik adalah untuk
membuktikan semua hipotesa mengenai timbulnya suatu penyakit
secara analitik, untuk meyakinkan kebenaran dari hepotesa tersebut
lebih lanjut. Dengan Analisa yang teliti, maka pembuktian hipotesa
ini dapat dibenarkan.
Ada dua cara pendekatan epidemiologi analitik yaitu dengan
studi Prospektif dan studi Retrospektif. Studi Prospektif adalah suatu
studi yang dimulai saat ini menuju ke waktu yang akan datang (dari
sebab ke akibat), dengan mempelajari hubungan antara agen
penyakit, frekuensi dan determinan-determinannya yang terlibat di
dalamnya melalui pendekatan kelompok. Sedangkan studi
Retrospektif adalah pendekatan melalui kelompok yang
mempelajari hubungan antara agen penyakit, frekuensi dan
detereminan-determinannya pada masa lalu yaitu dari akibat ke
sebab.
4. Epidemilogi Eksperimental
Studi Eksperimental bertujuan untuk menguji bahwa sebuah
factor (determinan) menimbulkan penyakit. Keunggulan studi ini
terletak pada metode yang digunakan yakni penentuan individu-
individu untuk masuk ke dalam kelompok-kelompok eksperimen
dan control ditentukan melalui suatu cara randomisasi.
Penggunakan cara randominasi ini mempunyai keunggulan, yaitu
(1). Variabel-variabel kelompok eksperimen dan kontrol akan
sebanding, (2). Dapat menghilangkan subyektivitas penyelidik, (3).

7
Uji statistik bagi hipotesa dan “confidence” interval dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya.
5. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi salah satu masalah
Kesehatan yang mendapat perhatian dunia karena menyebabkan
jumlah kematian yang besar hampir di seluruh dunia khususnya
negara miskin dan berkembang. Dampak utama penyakit tidak
menular ialah tingginya angka kematian dini. Situasi ini juga terjadi
di Indonesia, bahkan angka kematian akibat penyakit tidak menular
di Indonesia lebih tinggi dibandingkan tingkat dunia. Strategi
pengendalian penyakit tidak menular mengalami tantangan yang
besar karena penyakit tidak menular disebabkan oleh banyak factor
atau yang disebut factor resiko. (Jeini Ester Nelwan, n.d.)
Pengendalian PTM dapat dikatakan sangat menantang
karena penyebab penyakit tidak menular sangat beragam (multi
factor), berbeda dengan penyakit menular yang spesifik disebabkan
oleh agen penyakit tertentu. Beberapa penelitian menemukan
bahwa factor pola hidup (life style) seperti konsumsi rokok,
konsumsi garam, konsumsi alcohol serta aktifitas fisik, pajanan
lingkungan seperti polusi udara dan stress, serta factor keturunan
merupakan pemicu seseorang mengalami penyakit tidak menular
(PTM) atau disebut juga factor resiko. Sebagai contoh, pada tahun
2012 diperkirakan 3.3 juta kematian di dunia (5.9%) memiliki
Riwayat konsumsi alcohol, yang kemudian setengahnya meninggal
karena menderita PTM. Selain itu, survei menunjukkan bahwa rata-
rata konsumsi garam Masyarakat dunia sekitar 10gr / hari, yang
mana merupakan 2 kali lipat atas konsumsi garam yang
direkomendasikan oleh WHO, sehingga pada tahun 2010 sekitar 1.7
kematian akibat penyakit kardiofaskuler memiliki Riwayat konsumsi
garam yang tinggi. (Oleh Namira Sangadji, n.d.)

8
6. Epidemiologi Penyakit Menular
a) Pengertian Penyakit Menular
Ada beberapa pengertian mengenai penyakit antara lain
menurut Gold Medical Dictionary penyakit adalah kegagalan
dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi struktur, bagian, organ, atau system dari
tubuh. Sedangkan menurut Arrest Hofte Amsterdam, penyakit
bukan hanya berupa kelainan yang terlihat dari luar saja, tetapi
juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi dari
tubuh. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa penyakit adalah suatu keadaan gangguan bentuk dan
fungsi tubuh sehingga berada di dalam keadaan yang tidak
normal. (EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR, n.d.)
Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai
factor baik dari agen, induk semang atau lingkungan. Bentuk ni
tergambar di dalam istilah yang dikenal luas dewasa ini. Yaitu
penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai
lawan dari penyebab Tunggal (single causation). Di dalam usaha
para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai
timbulnya penyakit, mereka telah melakukan eksperimen
terkendali untuk menguji sampai di mana penyakit itu bisa
dicegah sehingga dapat meningkat taraf hidup penderita. Dalam
epidemiologi ada tiga factor yang dapat menerangkan
penyebaran (Distribusi) penyakit atau masalah Kesehatan yaitu
orang (Person), tempat (Place), dan waktu (Time). Informasi ini
dapat digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan
keterpaparan dan kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan

9
sebagai petunjuk tentang sumber, agen yang bertanggung
jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyakit.
(Buku-Epidemiologi-Penyakit-Menular, n.d.)

 Faktor Orang (Person)


Faktor orang atau person adalah karakteristik dari
individu yang mempengaruhi keterparan atau kepekaan
mereka terhadap penyakit. Orang yang karakteristiaknya
mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan
mudah terkena sakit. Krakteristik orang bisa berupa
factor genetic, umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan
dan status social ekonomi. Seorang individu yang
mempunyai factor genetic pembawa penyakit akan
mudah terpapar factor genetic tersebut dan peka untuk
sakit. Perbedaan berdasarkan umur, terdapat
kemungkinan dalam mendapat keterpaparan
berdasarkan perjalanan hidup. Demikian pula dengan
karakteristik lain yang akan membedakan dalam
kemungkinan mendapat keterpaparan.
 Faktor Tempat (Place)
Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis.
Informasi ini dapat batas alamiah seperti Sungai,
Gunung, atau bisa dengan batas administrasi dan histori.
Perbedaan distribusi menurut tempat ini memberikan
petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi
pegangan dalam mencari factor factor lain yang belum
diketahui.
 Faktor Waktu (Time)
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam,
hari, bulan, atau tahun. Informasi ini bisa dijadikan

10
pedoman tentang kejadian yang timbul dalam
Masyarakat.
b) Karakteristik Penyakit Menular
Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada
yang lain di tentukan oleh tiga factor tersebut diatas, yakni
factor agen atau penyebab penyakit agen merupakan pemegang
peranan penting di dalam epidemiologi yang merupakan
penyebab penyakit. Agen dapat dikelompokkan menjadi
golongan virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan
sebagainya, golongan riketsia, misalnya tipus, golongan bakteri,
misalnya disentri, golongan protozoa, misalnya malaria, filaria,
schistosoma dan sebagainya. Faktor host (manusia) sejauh mana
kemampuan host didalam menghadapi invasi mikroorganisme
yang infektius itu, berbicara tentang daya tahan. Misalnya
imunitas seseorang. Faktor route of transsmition atau jalannya
penularan. Penularan penyakit dapat dilihat dari potensi infeksi
yang ditularkan. Infeksi yang ditularkan tersebut berpotensi
wabah atau tidak.
c) Mekanisme Penularan Penyakit Menular
Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam
Masyarakat adalah mekanisme penularan (mode of transmition)
yakni berbagai mekanisme dimana unsur penyebab penyakit
dapat mencapai manusia sebagai pejamu yang potensial.
Mekanisme tersebut meliputi cara unsur penyebab (agent)
meninggalkan reservoir, cara penularan untuk mencapai
penjamu potensial, serta cara masuknya ke penjamu potesnsial
tersebut. Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu
potensial dalam Masyarakat, mungkin akan ketularan suatu
penyakit menular tertentu sesuai dengan posisinya dalam

11
Masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir yang ada
disekitarnya.

7. Ruang Lingkup Epidemiologi


Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga
mempunyai ruang lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang
dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
 Masalah Kesehatan Sebagai Subjek dan Objek Epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah –
masalah penyakit – penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah
Kesehatan yang sangat luas ditemukan di Masyarakat.
Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah Kesehatan
lingkungan, pengadaan tenaga Kesehatan, pengadaan sarana
Kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek
epidemiologi berkaitan dengan masalah Kesehatan secara
keseluruhan.
 Masalah Kesehatan Pada Sekelompok Manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah
Kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian
terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah
penyakit, keluarga berencana atau Kesehatan lingkungan.
Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya –
upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
 Pemanfaatan Data Tentang Frekuensi dan Penyebaran Masalah
Kesehatan Dalam Merumuskan Penyebab Timbulnya Suatu
Masalah Kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi ini akan dapat mengetahui banyak
hal tentang masalah Kesehatan dan peyebab dari masalah
tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan

12
penyebaran masalah Kesehatan yang terjadi pada sekelompok
manusia atau Masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan
yang kemudian dilakukan uji statistic, maka dapat dirumuskan
penyebab timbulnya masalah Kesehatan.
8. Manfaat Epidemiologi
Dari Batasan dan ruang lingkup pengertiannya, maka epidemiologi
sebagai Kumpulan metode pengamatan yang mencakup berbagai
bidang ilmu juga mempunyai manfaat yang cukup luas, terutama dalam
ilmu Kesehatan Masyarakat maupun ilmu kedokteran pada umumnya.
(Arjuna & Or, n.d.) Meskipun demikian manfaat utama epidemiologi

pada hakikatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain


sebagi berikut:
 Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah
Kesehatan lainnya. Sesuai dengan batasannya, maka
epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan
memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan
masalah Kesehatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
 Untuk melengkapi body of knowledge dan Riwayat ilmiah
penyakit suatu pengamatan epidemiologis hendaknya selalu
merupakan Upaya penelitian yang hasilnya diharapkan akan
dapat lebih melengkapi Riwayat alamiah penyakit yang sekaligus
juga merupakan body of knowledge dari penyakit atau masalah
Kesehatan yang bersangkutan.
 Untuk dapat diaplikasikan dalam Upaya pengendalian dan
penanggulangan penyakit atau masalah Kesehatan. Segala
Upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang
Riwayat alamiah penyakit tdak lain maksudnya adalah agar kita
dapat menemukan jalan keluar dalam Upaya menanggulangi
masalah penyakit tadi.

13
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari hal – hal yang berhubungan dengan Masyarakat.
Didalam Kesehatan ilmu epidemiologi sangatlah penting karena
didalamnya terdapat peran dan Tindakan yang harus dilakukan untuk
pencegahan masalah Kesehatan tersebut.

3.2. Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan Ilmu Epidemiologi dalam kehidupan sehari – hari.
Dikarenakan bahayanya penyakit menular dan penyakit tidak menular
diharapkan masyarakat mampu menceganya.

Makalah yang kami buat ini belum bisa disebut sempurna karena
masih terdapat kesalahan karena kami hanya manusia biasa dan
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semesta dan kami sebagai penulis
sangat menghargai kritik, saran, dan pendapat dari semua pihak dan
pembaca demi perbaikan makalah ini kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
605-1481-1-SM. (n.d.).

Arjuna, F., & Or, M. (n.d.). KESEHATAN MASYARAKAT “Epidemiologi” FAKULTAS


ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

BAHAN AJAR DASAR EPIDEMIOLOGI. (1993).

Bhisma Murti, dr, & Epidemiologi, S. (n.d.). SEJARAH EPIDEMIOLOGI.

Buku-Epidemiologi-Penyakit-Menular. (n.d.).

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. (n.d.).

Jeini Ester Nelwan, dr. (n.d.). EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR


PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Kalangan Internal DIII Farmasi, D., & Kenre, I. (2022). “Epidemiologi.”

Kesehatan Lingkungan, J., Agus Kharmayana Rubaya, Mk., & Achmad Husein, M.
(n.d.). Program Studi Diploma Tiga Sanitasi PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.

Oleh Namira Sangadji, D. W. (n.d.). MODUL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK


MENULAR (KMS242) MODUL KONSEP PENYAKIT TIDAK MENULAR.

Tinjauan, S., Risiko, P. :, Kanker, K., Pada Penderita, P., & Paru, T.-B. (n.d.).
JurnaL Epidemiologi Kesehatan Indonesia Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Efek Obesitas dengan Risiko Kejadian
Penyakit Asma pada Perempuan Usia Produktif di Indonesia Stres Kerja
Perawat Meningkatkan Gejala Sindrom Pramenstruasi di Ru-mah Sakit X
Bekasi Hubungan Preeklamsi dengan Kejadian BBLR di RSU Kabupaten
Tange-rang Tahun 2018 Karakteristik Ibu Melahirkan Sectio Caesaria
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Profit X di Sekitar
Jakarta (Halaman 23-28). http://journal.fkm.ui.ac.id/epid

15

Anda mungkin juga menyukai