DOSEN PENGAMPU:
1. RIZQA
2. ROBIATUL TIYAS AMEILIA
3. ARDIAN DUWI LUPANZA
GUNUNG TUA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai dengan lancar.Makalah ini
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terkait
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Semoga makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi pembaca umumnya, khususnya kami sendiri untuk
kedepannya dapat memperbaiki susunan dan isi makalah menjadi lebih baik.
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................15
3.2 Pesan..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu epi atau apon yang berarti
"pada" atau "tentang", demos= people yang berarti penduduk, dan logio=
knowledge yang berarti ilmu. Sehingga epidemiologi dapat diartikan: ilmu yang
epidemiologi lebih sebagai suatu metode bukan sebagai ilmu murni karena
1
Epidemiologi adalah metode investigasi yang digunakan untuk mendeteksi
penyebab atau sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang
menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau kematian dalam populasi atau dalam
adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor
2
1.3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada dewasa itu hingga akhir abad 19
adalah penyakit wabah atau epidemic (penyakit yang mengenai penduduk secara
menelan korban kematian, dan begitulah nama epidemiologi tidak bias dilepaskan
4
penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan
pengertian dank arena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi.
Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para penulis dan mereka para para pakar
adalah:
(masyarakat).
5
3. Brian Mac Mahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang
sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Mac-Mahon. Dan ini pula
yang kurang lebih dikemukakan oleh Anders Ahlbom dan Staffan Norel
lagi sebagai wilayah dari sejumlah kecil dokter yang berdedikasi, tapi telah
6
masalah penyakit, yang kemudian berkembang sebagai suatu pendekatan
metodologi.
maupun tidak sadar selalu kita menggunakan epidemiologi baik sebagai ilmu
maupun alat yang menuntun kita untuk mengetahui frekuensi, distribusi, ataupun
rakyat, populasi manusia, dan “logos” ilmu (sains), bicara. Secara etimologis,
dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian
lain:
eksternal.
riwayat alamiah penyakit infeksius. suatu ilmu induktif yang tidak hanya
7
3. Greenwood (1934): Epidemiologi adalah studi penyakit sebagai fenomena
massal.
distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor yang
8. Prof. DR. Nur Nasry Noor, M.PH (2008) Epidemiologi adalah suatu
8
digunakan untuk keadaan-keadaan kesehatan yang bersifat populasi, tetapi juga di
klinik kedokteran yang umumnya bersifat individual atau bersifat populasi maka
populasinya terbatas dan berciri khusus, yaitu para penderita klinik tersebut.
pelayanan kesehatan.
(2005) dikemukakan bahwa ada tujuh poin dan manfaat epidemiologi, yakni:
2. diagnosis masyarakat
3. mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat
Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi
9
sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang
masih berpegang pada model penyakit, metode Endemi (awalan en- berarti
"dalam atau di dalam") adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang
sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus-menerus di dalam populasi atau
Hiperendemi (awalan hyper- berarti "di atas) adalah istilah yang dihubungkan
dengan endemi, tetapi iarang digunakan lstilah ini menyatakan aktivitas yang
populasi tertentu, populasi yang kecil atau populasi yang jarang seperti yang
ditemukan di rumah sakit, klinik bidan atau institusi lain. lstilah ini juga
10
menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan tingkat insidensi yang tinggi
dan senantiasa melebihi angka prevalensi normal dalam populasi dan ternyata
menyebar merata pada semua usia dan kelompok Keiadian endeml penyakit yang
dan umumnya didapat di awal kehldupan pada sebagian besar anak dalam
Penyakit yang sesuai untuk kategori ini adalah chickenpox pada iklim negara
tropis, malaria' Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang
berasal darl satu sumber tunggal dalan satu kelompok, populasi masyarakat atau
wilayah yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi iika
kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian Luar Biasa (KLB) akut -
peningkatan secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu -
memang sangat membantu dari segi pelaksanaan misi, tujuan dan kegiatannya di
11
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit epiderniologi mempelajari tren
suatu komunitas atau wilayah. Mengkaji risiko yang ada pada setiap
lasi.
3. Faktor risiko, masalah dan perilaku yang dapat memengaruhi kelom pok
atau populasi.
social well being dnd not merely the absence of illness or indemnity (suatu
keadaan yang sempurna atau lengkap yang meliputi kesejahteraan fisik, mental
dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan). Sebagai konsekuensi
1. Tidak sakit
2. Tidak cacat.
12
3. Tidak lemah.
Konsep Sakit ' Sakit adalah Sangguan dalam fungsi normal individu sebagai
1. Sifatnya subjektif.
13
perkembangan suatu penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi. Tingkatan
dilakukan pada fase kepekaan dari sejarah alami suatu Penyakit. Pertama,
spesifik \specif:c protection), yang termasuk dalam upaya ini antara lain:
1. Program imunisasi.
2. Pencegahan kecelakaan.
dilakukan pada fase preklinik dan klinik. Pertama, penemuan atau deteksi
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
maupun tidak sadar selalu kita menggunakan epidemiologi baik sebagai ilmu
maupun alat yang menuntun kita untuk mengetahui frekuensi, distribusi, ataupun
kesehatan.
3.2. Saran
penyakit, dan tahu mendata tempat-tempat mana saja yang rawan terkena penyakit
15
DAFTAR PUSTAKA
GUNADARMANegeri
Medan Sumatera Utara.
Marlynda Happy
Nurmalita Sari, R. R. ().
Dasar-Dasar Epidemiologi.
Yayasan Kita
Menulis.
Oktaviana, F. (2008). BAB
II TINJASTAKA. Library
Universitas Indonesia.
Fibriana, dr. Arulita ika. (27 februari 2017). Bahan ajar/DIKTAT.
16