Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas izin dan ridhoNya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
Konsep Dasar Epidemiologi ini dengan baik, sebagai tugas mata kuliah
Epidemiologi.
Adapun makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan kita semua
tentang konsep dasar epidemiologi dan bagaimana proses terjadinya penyakit.
Tak lupa kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing kami yaitu ibu Yani Maidelwita, SKM., M.Biomed karena telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun makalah sederhana ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...............................................................................................6
A. Pengertian....................................................................................................6
B. Konsep Epidemiologi..................................................................................9
C. Jenis-Jenis Epidemiologi..........................................................................10
D. Tujuan dan Penerapan Epidemiologi......................................................10
E. Peran Epidemiologi Dalam Kesehatan...................................................12
F.
Ruang Lingkup..........................................................................................13
J.
Pengukuran Epidemiologi........................................................................24
BAB III..................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................28
A. Kesimpulan................................................................................................28
B. Saran..........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang
berarti permukaan, diatas, menimpa, atau tentang, demos yang berarti
orang, populasi, penduduk, manusia serta ologi berarti ilmu tentang.
Secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang
menimpa penduduk. Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar.
Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu
saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai
faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui
penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu.
Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan determinan frekuensi
penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada
dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan
pengamatan dan pengukuran yang sistematik tentang frekuensi penyakit
dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari hubungannya dengan penyakit.
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit,
mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia.
Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan individu. Ciri-ciri
ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinik dan ilmuilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu,
jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak
dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan,
intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji
dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan
penduduk. Epidemiologi penyakit juga daapt menyertakan deskripsi
3
B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Epidemiologi?
i. Bagaimana penelitian dan variable dalam Epidemiologi?
j. Bagaimana pengukuran Epidemiologi?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar dalam epidemiologi.
b. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengertian epidemiologi.
b) Untuk mengetahui konsep epidemiologi.
c) Untuk mengetahui jenis-jenis dari epidemiologi
d) Untuk mengetahui tujuan epidemiologi.
e) Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi.
f) Untuk mengetahui upaya pencegahan dan frekuensi penyakit
dalam epidemiologi.
g) Untuk mengetahui penelitian dan variabel dalam epidemiologi.
h) Untuk mengetahui cara ukur epidemiologi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Epidemiologi
adalah
suatu
cabang
ilmu
kesehatan
untuk
kesehatan
penanggulangannya.
tersebut
untuk
Epidemiologi
tujuan
merupakan
pencegahan
disiplin
maupun
ilmu-ilmu
suatu
studi
tentang
distribusi
dan
B. Konsep Epidemiologi
Konsep-konsep epidemiologi yang masih berlaku saat ini adalah
antara lain:
a) Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
b) Penggunaan data kuantitatif dan statistik
c) Penularan penyakit
C. Jenis-Jenis Epidemiologi
a. Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi yang hanya menggambarkan besarnya masalah
kesehatan yg terjadi di masyarakat. Besarnya masalah kesehatan
digambarkan dalam 3 variabel epidemiologi yaitu orang (person),
tempat (place) dan waktu (time).Cara menggambarkan masalah
kesehatan dapat dalam bentuk: narasi, tabel, grafik atau gambar/peta.
b. Epidemiologi Analitik
dapat
digunakan
untuk
dilakukan
dengan
pengumpulan
data,
tentang
besarnya
masalah
dan
ganggun
10
tersebut.
memusatkan
perhatiannya
pada
berbagai
sifat
F. Ruang Lingkup
Dari pengertian epidemiologi dan metode epidemiologi, maka
bentuk kegiatan epidemiologi meliputi berbagai aspek kehidupan
masyarakat, baik yang berhubungan dengan bidang kesehatan maupun
diluar bidang kesehatan. Berbagai bentuk dan jenis kegiatan dalam
epidemiologi saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga tidak
jarang dijumpai bentuk kegiatan yang tumpang tindih. Bentuk kegiatan
epidemiologi dasar yang paling sering digunakan adalah bentuk
epidemiologi deskriptif yakni bentuk kegiatan epidemiologi yang
memberikan gambaran atau keterangan tentang keadaan serta sifat
penyebaran status kesehatan dan gangguan kesehatan maupun penyakit
pada suatu kelompok penduduk tertentu (terutama menurut sifat
karakteristik orang, waktu, dan tempat).
Bentuk kegiatan epidemiologi ang erat hubungannya dengan
deskriptif epidemiologi adalah dalam menilai derajat kesehatan dan besar
11
epidemiologi
deskriptif
maupun
penelitian
epidemiologi
kehidupan
kemasyarakatan
12
sistem
13
pendekatan
epidemiologi
dalam
perubahan
demografis
yang
terjadi
didalam
masyarakat.
Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya
memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah
kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat
berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta keluarga
berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya
dengan masyarakat seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat,
kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan dengan keadaan
serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan
epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan
sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun
perencanaan
yang
baik.
Juga
sedang
dikembangkan
14
disertai
dengan
perubahan
sosial
masyarakat
menuntu
suatu
cara
pendekatan
melalui
saja,
tetau
telah
merupakan
masalah
sosial
masyarakat.
h) Epidemiologi Gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi
masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan
berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.
Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi
bertujuan
untuk
menganalisis
berbagai
factor
yang
15
16
melakukan
aktifitas.
Tahap
ini
penjamu
penjamu.
Karier, pada karier perjalanan penyakit seolah
terhenti karena gejala penyakit tak tampak lagi,
tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit
penyakit yang pada suatu saat bila daya tahan
tubuh penjamu menurun akan dapat kambuh
kembali. Keadaan ini tak hanya membahayakan
penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap
orang lain atau masyarakat, karena dapat
menjadi sumber penularan penyakit (human
reservoir).
Kronis , pada tahap ini perjalanan penyakit
tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit tidak
berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat
maupun ringan. Keadaan ini penjamu masih
penyakit
17
penjamu
meninggal
dunia.
Keadaan
ini
kuantitas)
Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya
penyediaan
air
bersih,
pembuangan
sampah,
dan
pendidikan
seks
yang
bertanggung jawab.
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakitpenyakit tertentu
Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan
bahan-bahan
yang
bersifat
18
paru.
Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan
penderita penyakit menular untuk diawasi agar bila
penderita.
Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan
kasus.
4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
Pengobatan dan perawatan yang sempurna
agar
intensif.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan
mengikutsertakan masyarakat.
Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka
kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya
sosial
mempertahankan diri.
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap
dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu
penyakit.
Ukuran
frekuensi
penyakit
menunjukkan
besarnya
masalah
kesehatan
yang
terdapat
kepada
pada
dengan
19
masalah
penyakit
menunjukkan
banyaknya
penyakit.
kesehatan
kelompok
Untuk
masyarakat
mengetahui
yang
terjadi
yang
terserang
frekuensi
masalah
pada
sekelompok
data
penderita
yang
datang
cara
ke
studi.
Kohort
diartikan
sebagai
control
study/studi
kota-kota besar.
Eksperimental.
Clinical Trial
20
Community Trial.
Variabel epidemiologi :
a. Variabel Orang
Umur
Jenis Kelamin
Jenis Peketrjaan
Pengahasilan
Golongan etik
Status Perkawinan
b. Variabel Tempat
c. Variabel Waktu
Jangka Pendek
Perubahan secara Status
Perubahan-perubahan angka kesakitan
J. Pengukuran Epidemiologi
Pengukuran epidemiologi penyakit dibagi manjadi 2 yaitu:
1. Insiden
Insiden adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam
kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka
insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih
dahulu tentang :
Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
a. Incidence Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1
tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
21
b. Attack Rate
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah memperkirakan derajat
serangan atau penularan suatu penyakit.
Rumus yang digunakan :
Kasus Baru
AR=
k
Jumlah Penduduk Dalam1 Tahun
Ket : k = Konstanta, 100% , 1000 %o
c. Secondary Attack Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit
pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu
panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil
(misalnya dalam Satu Keluarga).
Rumus yang digunakan :
22
2. Prevalen
Gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi,
digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko
(Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka
Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni,
karena Penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga
dimasukkan dalam perhitungan. Secara umum nilai prevalen
dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Period Prevalen Rate
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan
untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya,
misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
Rumus yang digunakan :
Period Prevalent Rate=
23
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama,
penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja
secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai
faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui
penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu.
Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi
penyakit
dan
status
kesehatan
pada
populasi
manusia.
B. Saran
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi
acuan dalam mempelajari tentang epidemiologi. Dan harapan penulis
makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi juga berguna bagi
semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang
sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di
kemudian hari.
25
DAFTAR PUSTAKA
26