Disusun Oleh :
Kelompok 11
Dosen Pengampu :
Dr. Demsa Simbolon, SKM, MKM
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodologi penelitian dengan “Epidemiologi klinis”
Tim penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan
memberikan materi demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga
bermanfaat.
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Defnisi....................................................................................................................5
B. Epidemiologi dalam Pelayanan Kebidanan............................................................6
C. Tujuan mempelajari epidemiologi:.........................................................................9
D. Manfaat epidemiologi.............................................................................................9
E. Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis..........................................11
F. Ruang lingkup epidemiologi................................................................................11
G. Prinsip Epidemiologi............................................................................................13
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah
dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu
disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public
Health Service) yang sebaik - baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan
masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan (Health Needs) dari
Masyarakat
Distribusi dan penyebab suatu penyakit yang ada dalam suatu
masyarakat atau populasi. Epidemiologi klinis adalah suatu pendekatan secara
epidemiologi untuk melakukan dan menganalisis suatu observasi atau kejadian
dalam bidang kesehatan. Kejadian utama yang paling menarik untuk
diperhatikan adalah penyakit dan apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut.
Dengan demikian tujuan dasar epidemiologi klinis adalah untuk
mengembangkan cara observasi dan analisis klinis sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang benar dan terpercaya.
Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui
Frekwensi, Penyebaran dan Faktor factor yang mempengaruhi suatu masalah
kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus
yang disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari
Ilmu Kesehatan Masy 2018).
Hakikat epidemiologi adalah mempelajari hubungan antara terjadinya
suatu fenomena yang menjadi perhatian (outcome) dan keberadaan sekelompok
determinan (determinant/exposurel factor), pada suatu populasi dalam situasi
tertentu (domain). Hubungan antara outcome dan determinan ini dapat
dipengaruhi atau bersyarat pada perancu (confounder) tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?
2. Apa yang dimaksud epidemiologi dalam Pelayanan Kebidanan?
3
3. Apa tujuan mempelajari epidemiologi?
4. Apa Manfaat epidemiologi?
5. Apa Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis?
6. Bagaimana Ruang lingkup epidemiologi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi
2. Untuk mengetahui epidemiologi dalam pelayanan kebidanan
3. Untuk mengetahui tujuan epidemiologi
4. Untuk mengetahui manfaat epidemiologi
5. Untuk Mengetahui metode yang digunakan untuk mengukur prognosis
6. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defnisi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat,
penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi
dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.
Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi ststus kesehatan,
penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia,
jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku,
waktu, tempat, orang, dan sebagainya.
1. menurut asal kata : epi= pada, demos = penduduk/rakyat : logos= ilmu
(bhs Yunani). Epidemiologi= ilmu yang mempelajari hal-hal yang
terjadi pada rakyat
2. Definisi lama : ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan
suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok penduduk atau
masyarakat
3. Definisi baru epidemiologi: ilmu yang mempelajari tentang
distribusi, frekuensi dan determinant penyakit pada populasi.
Epidemiologi mengukur suatu kejadian, mendistribusikan kejadian
tersebut menurut variabel orang, tempat, dan waktu, dan berupaya
untuk menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian itu.
4. Ilmu yang mempelajari tentang sebaran (distribution) dan faktor
(determinant) dari frekuensi penyakit pada populasi (Manusia).
5. Distribusi frekuensi penyakit : ukuran frekuensi penyakit (incidence
dan/atau prevalence).
5
6. Distribusi penyakit dan determinantnya dapat kita lakukan pendekatan
(approach) dengan pengelompokan: orang (person), tempat (plae) dan
waktu (time).
7. Distribusi: orang, tempat, waktu Frekuensi: ukuran frekuensi: insiden
dan atau prevalence Determinant Risk Factors: berarti faktor yang
mempengaruhi atau faktor yang memberi risiko atas terjadinya
penyakit atau masalah.
6
cara demikian kasus baru maupun kasus yang belum tertangani dapat
diketahui secara baik. Secara garis besar uji tapis (skrining) adalah
cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui
sebuah tes melalui prosedur untuk mengetahui tingkat kesehatan
sesorang. Sasaran uji tapis (skrining ) adalah penyakit kronis seperti
TBC, lepra, HIV AIDS, kanker serviks dan prostat. Skrining dapat
dilaksanakan secara:
a. Massal. Dalam hal ini skrining dilakukan secara massal tanpa
ada perimbangan population as risk, seperti contoh TBC. Hal itu
dikarenakan TBC merupakan masalah kesehatan yang bem
dapat diatasi secara keseluruhan.
b. Selektif/spesifik. Skrining ini dilakukan dengan
mempertimbagkan orang orang yang beresiko mengalami suatu
penyakit di masa yang akan datang. Dalam krining ini
mempertimbngkan usia, jenis kelamin,dll. Dalam pelayanan
kebidanan sebagai contoh adalah skrining papsmear, IVA bagi
wanita WUS. Hal ini sangat memudahkan bidan dalam
mengetahui dan mendianosisi masalah kesehatan yang ada.
2. Memantau kegiatan atau pelaksanaan program dalam layanan
kebidanan
3. Menyusun rencana program dalam layanan kebidanan. Dalam hal
ini epidiomologi digunakan untuk:
a) mengkaji beban penyakit
b) mengidentifikasi penyebab penyakit,
c) pengukuran keefektifan dari intervensi yang berbed yang
diberikan pada khusunya ibu dan anak
d) mengkaji efesiensi dari SDM yang ada
e) implementasi hasil intervensi
f) pemantauan.
g) pengkajian ulang terhadap masalah dalam kebidanan
7
adalah adanya pencegahan rimer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah suatu usaha promotif dan preventif
dengan sasaran masyarakat yang sehat agar tidak sakit, khusunya
lingkup ibu dan anak serta keluarga. Dalam hal ini digalakkan
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Dalam lingkup kebidanan usaha preventif antara lain adalah adanya
perbaikan status gizi keluarga , baik ibu maupun anak. Sealin itu
pelaksannaan imunisasi bagi bayi dan balita juga terus dilakukan
untuk pemberian kekekbalan dan imunitas.
b. Pencegahan sekunder
Tujuan dari pencegahan ini adalah untuk mencegah meluasnya
penyakit atau terjadi wabah menular serta mengentikan proses
penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. Sasaran dalam hal
ini adalah mereka yang terncam akan menderita suatu penyakit.
Contoh dalam kebidanan adalah skrining IVA papsmear bagi wanita
usia subur
c. Pencegahan tersier
Tujuan pencegahan ini adalah mencegah kecacatan atau
kematian karena penyebab penyakit tertent dan usaha rehabilitasi.
8
b. Ratio dan proportio
Nilai ratio jarang digunakan kecuali pada hal khusus seperti ratio
jenis kelamin. Proportio seperti rate hanya saja bukan di bagi
dengan jumlah keseluruhan penduduk tapi jumlah semua yang
mengalami peristiwa serupa.
D. Manfaat epidemiologi
1. Mempelajari riwayat alamiah penyakit : untuk memahami trend
prediksi kejadian penyakit, hasil studi untuk perencanaan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan.
2. Diagnosis Komunitas : Penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan,
kelainan, kecacatan- menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah
kesehatan lain pada komunitas tertentu atau wilayah tertentu.
3. Melihat risiko pada individu dan pengaruhnya pada populasi : faktor
risiko, masalah dan perilaku-pengaruhi kelompok penduduk,
penelitian dengan melakukan penilaian faktor risiko dan pendekatan
penilaian kesehatan ,penilaian penyakit dan risiko kesehatan,
skrining kesehatan dan pemeriksaan medis.
4. Penilaian dan evaluasi test: bagaimana kesehatan masyarakat ( pelayanan
kesehatan) dapat menjawab masalah dan kebutuhan masyarakat. Pelajari
efektifitas, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses dan ketersediaan
pelayanan kesehatan untuk menanggulanggi, mencegah penyakit,
kecelakaan, kecacatan atau kematian.
9
5. Menyempurnakan gambaran klinis : identifikasi, proses diagnosis,
ditentukan sebab dan akibat.
6. Identifikasi sindroma, bantu, mantapkan dan susun kriteria untuk
definisi sindroma tertentu.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit: temuan-temuan untuk-
pengendalian, pencegahan, eliminasi penyebab- penyakit,
kecelakaan, kecacatan dan kematian
10
E. Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis
a. Survival Analysis
Ketika menafsirkan prognosis dari suatu penyakit, lebih baik untuk
mengetahui kemungkinan pasien dengan kondisi terntentu yang akan
mengalami hasil pada setiap titik waktu tertentu. prognosis dinyatakan
sebagai ringkasan yang tidak mengandung informasi. Namun, angka-
angka dapat menunjukkan informasi mengenai rata-rata waktu
terjadinya suatu kejadian untuk setiap titik dalam perjalan suatu
penyakit. Dalam pembahasan ini dapat menggambarkan hasil “hidup”
dan juga “mati”, dan untuk setiap suatu kejadian yang merupakan hasil
dari suatu kondisi, seperti kambuhnya kanker, kesembuhan dari
infeksi, bebas dari gejala-gejala pada suatu penyakit tertentu, atau
aktifnya kembali arthritis.
b. Survival of a Cohort
Data yang diambil dari poin yang sama dalam perjalanan penyakit
suatu kelompok (seperti timbulnya gejala, diagnosis, atau awal
pengobatan) dan disimpan dan dilakukan pengamatan sampai dapat
mengalami suatu kejadian yang merupakan hasil dari suatu penyakit.
c. Kurva Survival
Untuk membuat penggunaan yang efisien dari semua data yang
tersedia dari setiap pasien dalam suatu kelompok, analisis survival telah
dikembangkan untuk memperkirakan suatu kelangsungan hidup suatu
kelompok dari waktu ke waktu. Metode yang biasa disebut adalah
metode analisis Kaplan-Meir. Analisis survival dapat diterapkan untuk
setiap hasil yang dikotomis dan yang hanya terjadi satu kali selama di
follow-up (misalnyakejadian koroner, atau kambuhnya kanker).
11
menular, penyakit tidak menular, kecelakaan, bencana alam dan
sebagainya).
2. Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia
(bedakan dengan ilmu kedokteran klinik?).
a) Etiologi (Penyebab).
12
Penerapan prinsip-prinsip dan metoda -metoda epidemiologi
untuk masalah- masalah dalam ilmu kedokteran klinik. Studi
mengenai variasi dalam hal luaran dan perjalanan penyakit pada
perorangan atau kelompok dan sebab variasinya. Bagaimana
menduga kejadian-kejadian klinik pada manusia secara utuh. Suatu
pendekatan untuk membuat dan menginter pretasikan observasi
klinik
G. Prinsip Epidemiologi
Penentu – Epidemiologi juga digunakan untuk mencari penyebab dan faktor lain
yang mempengaruhi terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan
kesehatan. Terjadinya suatu peristiwa yang berhubungan dengan kesehatan
biasanya berkaitan dengan berbagai faktor penentu yang harus
dipertimbangkan. Contoh faktor penentunya adalah kerentanan inang terhadap
suatu penyakit, dan peluang terpaparnya mikroorganisme, racun lingkungan,
serangga vektor, atau individu terinfeksi lainnya yang dapat menimbulkan risiko
tertular penyakit.
13
Populasi tertentu - Ahli epidemiologi prihatin dengan kesehatan kolektif orang-
orang di suatu komunitas atau wilayah lain dan dampak peristiwa kesehatan
pada populasi tersebut.
14
penyebab suatu penyakit biasanya hidup dan berkembang biak, apa yang
mungkin membawa atau menularkannya, dan bagaimana penyebarannya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Puspito Heri, S.Kep., Ns., M.KM Modul Epidemiologi klinik. Program Study
Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan Universitar
Aisyiyah Yogyakarta. 2020
13