Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENELITIAN DALAM KEBIDANAN (METODOLOGI PENELITIAN)


“EPIDEMIOLOGI KLINIS”

Disusun Oleh :
Kelompok 11

1. Mawaddah Oktarina P05140320026


2. Mezy Aullia Putri P05140320027
3. Viki Wijayanti P05140320043
4. Yulisa Adelia Permatasary P05140320046

Dosen Pengampu :
Dr. Demsa Simbolon, SKM, MKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU


PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodologi penelitian dengan “Epidemiologi klinis”
Tim penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan
memberikan materi demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga
bermanfaat.

Bengkulu, Februari 2024

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Defnisi....................................................................................................................5
B. Epidemiologi dalam Pelayanan Kebidanan............................................................6
C. Tujuan mempelajari epidemiologi:.........................................................................9
D. Manfaat epidemiologi.............................................................................................9
E. Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis..........................................11
F. Ruang lingkup epidemiologi................................................................................11
G. Prinsip Epidemiologi............................................................................................13
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah
dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu
disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public
Health Service) yang sebaik - baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan
masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan (Health Needs) dari
Masyarakat
Distribusi dan penyebab suatu penyakit yang ada dalam suatu
masyarakat atau populasi. Epidemiologi klinis adalah suatu pendekatan secara
epidemiologi untuk melakukan dan menganalisis suatu observasi atau kejadian
dalam bidang kesehatan. Kejadian utama yang paling menarik untuk
diperhatikan adalah penyakit dan apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut.
Dengan demikian tujuan dasar epidemiologi klinis adalah untuk
mengembangkan cara observasi dan analisis klinis sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang benar dan terpercaya.
Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui
Frekwensi, Penyebaran dan Faktor factor yang mempengaruhi suatu masalah
kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus
yang disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari
Ilmu Kesehatan Masy 2018).
Hakikat epidemiologi adalah mempelajari hubungan antara terjadinya
suatu fenomena yang menjadi perhatian (outcome) dan keberadaan sekelompok
determinan (determinant/exposurel factor), pada suatu populasi dalam situasi
tertentu (domain). Hubungan antara outcome dan determinan ini dapat
dipengaruhi atau bersyarat pada perancu (confounder) tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?
2. Apa yang dimaksud epidemiologi dalam Pelayanan Kebidanan?

3
3. Apa tujuan mempelajari epidemiologi?
4. Apa Manfaat epidemiologi?
5. Apa Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis?
6. Bagaimana Ruang lingkup epidemiologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi
2. Untuk mengetahui epidemiologi dalam pelayanan kebidanan
3. Untuk mengetahui tujuan epidemiologi
4. Untuk mengetahui manfaat epidemiologi
5. Untuk Mengetahui metode yang digunakan untuk mengukur prognosis
6. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defnisi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat,
penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi
dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.
Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi ststus kesehatan,
penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia,
jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku,
waktu, tempat, orang, dan sebagainya.
1. menurut asal kata : epi= pada, demos = penduduk/rakyat : logos= ilmu
(bhs Yunani). Epidemiologi= ilmu yang mempelajari hal-hal yang
terjadi pada rakyat
2. Definisi lama : ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan
suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok penduduk atau
masyarakat
3. Definisi baru epidemiologi: ilmu yang mempelajari tentang
distribusi, frekuensi dan determinant penyakit pada populasi.
Epidemiologi mengukur suatu kejadian, mendistribusikan kejadian
tersebut menurut variabel orang, tempat, dan waktu, dan berupaya
untuk menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian itu.
4. Ilmu yang mempelajari tentang sebaran (distribution) dan faktor
(determinant) dari frekuensi penyakit pada populasi (Manusia).
5. Distribusi frekuensi penyakit : ukuran frekuensi penyakit (incidence
dan/atau prevalence).

5
6. Distribusi penyakit dan determinantnya dapat kita lakukan pendekatan
(approach) dengan pengelompokan: orang (person), tempat (plae) dan
waktu (time).
7. Distribusi: orang, tempat, waktu Frekuensi: ukuran frekuensi: insiden
dan atau prevalence Determinant Risk Factors: berarti faktor yang
mempengaruhi atau faktor yang memberi risiko atas terjadinya
penyakit atau masalah.

B. Epidemiologi dalam Pelayanan Kebidanan

Pengertian epidemiologi dalam pelayanan kebidanan adalah ilmu


yang mempelajari frekuensi, distribusa dan determinan penyakit dalam
pelayanan kebidanan yang aplikasinya ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak. Tujuan epidemiologi dalam kebidanan antara lain:

1. Mengumpulkan fakta dan data tentang berbagai masalah yang ada


dalam kasus kebidanan
2. Menjelaskan sifat dan penyebab masalah dalam pelayanan kebidanan
3. Menemukan dan merencanakan pemecahan masalah dalam
pelayanan kebidanan serta mangevaluasi
4. Menggambarkan status kesehatan ibu dan anak serta menetapkan
prioritas masalah yang harus segara ditanggulangi
5. Mempelajari riwayat ilmiah suatu penyakit masalah atau petunjuk
bagi upaca pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Mempelajari penyebab/faktor resikosuatu penyakit dalam pelayanan
kebidanan
7. Mengembangkan sistem pengendalian dan pemberantasan penyakit
dalam sistem administrasi

Kegunaan epidemiologi dalam pelayanan kebidanan:


1. Untuk mendiagnosis masalah kebidanan
Dalam melakukan pendiagnosis masalah dalam kebidanan,
epidemiologi dapat digunakan sebagai skrining untuk mendeteksi
tanda dan gejala secara dini penyakit yang ada dimasyarakat. Dengan

6
cara demikian kasus baru maupun kasus yang belum tertangani dapat
diketahui secara baik. Secara garis besar uji tapis (skrining) adalah
cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui
sebuah tes melalui prosedur untuk mengetahui tingkat kesehatan
sesorang. Sasaran uji tapis (skrining ) adalah penyakit kronis seperti
TBC, lepra, HIV AIDS, kanker serviks dan prostat. Skrining dapat
dilaksanakan secara:
a. Massal. Dalam hal ini skrining dilakukan secara massal tanpa
ada perimbangan population as risk, seperti contoh TBC. Hal itu
dikarenakan TBC merupakan masalah kesehatan yang bem
dapat diatasi secara keseluruhan.
b. Selektif/spesifik. Skrining ini dilakukan dengan
mempertimbagkan orang orang yang beresiko mengalami suatu
penyakit di masa yang akan datang. Dalam krining ini
mempertimbngkan usia, jenis kelamin,dll. Dalam pelayanan
kebidanan sebagai contoh adalah skrining papsmear, IVA bagi
wanita WUS. Hal ini sangat memudahkan bidan dalam
mengetahui dan mendianosisi masalah kesehatan yang ada.
2. Memantau kegiatan atau pelaksanaan program dalam layanan
kebidanan
3. Menyusun rencana program dalam layanan kebidanan. Dalam hal
ini epidiomologi digunakan untuk:
a) mengkaji beban penyakit
b) mengidentifikasi penyebab penyakit,
c) pengukuran keefektifan dari intervensi yang berbed yang
diberikan pada khusunya ibu dan anak
d) mengkaji efesiensi dari SDM yang ada
e) implementasi hasil intervensi
f) pemantauan.
g) pengkajian ulang terhadap masalah dalam kebidanan

Salah satu program layanan kebidanan dengan epidiomologi

7
adalah adanya pencegahan rimer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah suatu usaha promotif dan preventif
dengan sasaran masyarakat yang sehat agar tidak sakit, khusunya
lingkup ibu dan anak serta keluarga. Dalam hal ini digalakkan
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Dalam lingkup kebidanan usaha preventif antara lain adalah adanya
perbaikan status gizi keluarga , baik ibu maupun anak. Sealin itu
pelaksannaan imunisasi bagi bayi dan balita juga terus dilakukan
untuk pemberian kekekbalan dan imunitas.
b. Pencegahan sekunder
Tujuan dari pencegahan ini adalah untuk mencegah meluasnya
penyakit atau terjadi wabah menular serta mengentikan proses
penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. Sasaran dalam hal
ini adalah mereka yang terncam akan menderita suatu penyakit.
Contoh dalam kebidanan adalah skrining IVA papsmear bagi wanita
usia subur
c. Pencegahan tersier
Tujuan pencegahan ini adalah mencegah kecacatan atau
kematian karena penyebab penyakit tertent dan usaha rehabilitasi.

Dalam kebidanan, epidemologi juga dugaunakan dalam


perhitungan frekuensi penyakit. Dalam penhitungan ini menggunakan
rate, rasio dan proporsio. Nilai rate dalam hal ini menunjukkan
peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan pendudukan saat
peristiwa terjadi. Contoh dalam kebidanan

a. Rate yang berhubungan dengan kematian yaitu

• Angka kematian bayi (IMR)

• Angka kematian ibu (MMR)

• Angka kematian neonatus (NMR)

• Angka kematian prenatal (PMR)

8
b. Ratio dan proportio

Nilai ratio jarang digunakan kecuali pada hal khusus seperti ratio
jenis kelamin. Proportio seperti rate hanya saja bukan di bagi
dengan jumlah keseluruhan penduduk tapi jumlah semua yang
mengalami peristiwa serupa.

C. Tujuan mempelajari epidemiologi:


1. Menentukan besarnya masalah
2. Mengenal faktor penyebab dan cara transmisi
3. Mempelajari riwayat alamiah pennyakit
4. Dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian usaha kesehatan
untuk tujuan pencegahan, pengobatan penyakit dan promosi
kesehatan.

D. Manfaat epidemiologi
1. Mempelajari riwayat alamiah penyakit : untuk memahami trend
prediksi kejadian penyakit, hasil studi untuk perencanaan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan.
2. Diagnosis Komunitas : Penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan,
kelainan, kecacatan- menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah
kesehatan lain pada komunitas tertentu atau wilayah tertentu.
3. Melihat risiko pada individu dan pengaruhnya pada populasi : faktor
risiko, masalah dan perilaku-pengaruhi kelompok penduduk,
penelitian dengan melakukan penilaian faktor risiko dan pendekatan
penilaian kesehatan ,penilaian penyakit dan risiko kesehatan,
skrining kesehatan dan pemeriksaan medis.
4. Penilaian dan evaluasi test: bagaimana kesehatan masyarakat ( pelayanan
kesehatan) dapat menjawab masalah dan kebutuhan masyarakat. Pelajari
efektifitas, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses dan ketersediaan
pelayanan kesehatan untuk menanggulanggi, mencegah penyakit,
kecelakaan, kecacatan atau kematian.

9
5. Menyempurnakan gambaran klinis : identifikasi, proses diagnosis,
ditentukan sebab dan akibat.
6. Identifikasi sindroma, bantu, mantapkan dan susun kriteria untuk
definisi sindroma tertentu.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit: temuan-temuan untuk-
pengendalian, pencegahan, eliminasi penyebab- penyakit,
kecelakaan, kecacatan dan kematian

Epidemiologi klinik disebut epidemiologi karena masalah klinis


individu pasien diamati, dikuantifikasi, dan dianalisis dalam konteks
populasi yang melatari pasien. Studi prognostik bertujuan menyajikan
kemungkinan suatu kejadian dalam perjalanan klinis seorang pasien dengan
profil tertentu; kemungkinan ini diestimasi dari insidens empiris perjalanan
klinis pada sekelompok pasien dengan profil yang sama. Yang menjadi
objek pada studi prognostik adalah insidens suatu keadaan/kejadian sebagai
fungsi dari faktor prognostik.

Epidemiologi klinik (clinical epidemiology) sudah dikenal 50 tahun


yang lalu ketika John R Paul mendefinisikan epidemiologi klinik “a
marriage between quantitative concepts used by epidemilogists to study
disease in populations and decision making in the individual case which is
the daily fare of clinical medicine”, yang dapat didefiniskan epidemiologi
klinik adalah perkawinan antara konsep kuantitatif yang digunakan ahli
epidemiologi untuk mempelajari penyakit pada populasi dan pengambilan
keputusan pada individu kasus yang merupakan kegiatan sehari-hari
kedokteran klinis.

Definisi tersebut mengisyaratkan, epidemiologi klinik merupakan


ilmu yang berasal dari dua disiplin induk, kedokteran klinis (clinical
medicine) dan epidemiologi (epidemiology). Disebut clinical karena
epidemiologi klinik bertujuan membantu klinisi untuk membuat keputusan
klinis dengan lebih baik untuk pelayanan pasien, menyangkut diagnosis,
kausa, prognosis, terapi, maupun pencegahan.

10
E. Metode yang Digunakan untuk Mengukur Prognosis
a. Survival Analysis
Ketika menafsirkan prognosis dari suatu penyakit, lebih baik untuk
mengetahui kemungkinan pasien dengan kondisi terntentu yang akan
mengalami hasil pada setiap titik waktu tertentu. prognosis dinyatakan
sebagai ringkasan yang tidak mengandung informasi. Namun, angka-
angka dapat menunjukkan informasi mengenai rata-rata waktu
terjadinya suatu kejadian untuk setiap titik dalam perjalan suatu
penyakit. Dalam pembahasan ini dapat menggambarkan hasil “hidup”
dan juga “mati”, dan untuk setiap suatu kejadian yang merupakan hasil
dari suatu kondisi, seperti kambuhnya kanker, kesembuhan dari
infeksi, bebas dari gejala-gejala pada suatu penyakit tertentu, atau
aktifnya kembali arthritis.
b. Survival of a Cohort
Data yang diambil dari poin yang sama dalam perjalanan penyakit
suatu kelompok (seperti timbulnya gejala, diagnosis, atau awal
pengobatan) dan disimpan dan dilakukan pengamatan sampai dapat
mengalami suatu kejadian yang merupakan hasil dari suatu penyakit.
c. Kurva Survival
Untuk membuat penggunaan yang efisien dari semua data yang
tersedia dari setiap pasien dalam suatu kelompok, analisis survival telah
dikembangkan untuk memperkirakan suatu kelangsungan hidup suatu
kelompok dari waktu ke waktu. Metode yang biasa disebut adalah
metode analisis Kaplan-Meir. Analisis survival dapat diterapkan untuk
setiap hasil yang dikotomis dan yang hanya terjadi satu kali selama di
follow-up (misalnyakejadian koroner, atau kambuhnya kanker).

F. Ruang lingkup epidemiologi

Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai berikut:

1. Subjek dan objek epidemiologi : masalah kesehatan ( penyakit

11
menular, penyakit tidak menular, kecelakaan, bencana alam dan
sebagainya).
2. Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia
(bedakan dengan ilmu kedokteran klinik?).

3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan


dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan tesebut. Dalam metode penelitian epidemiologi akan
melihat penyebab masalah dan timbulnya masalah kesehatan.
Perhatikan contoh penularan penyakit pada manusia berikut ini:
Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi 6E,
yaitu:

a) Etiologi (Penyebab).

b) Efikasi (untuk melihat efek atau daya optimal yang


dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan ex.
Vaksinasi),
c) Efektivitas (untuk mengetahui efek intervensi dalam
berbagai kondisi lapangan yang berbeda)
d) Efisiensi (untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan)
e) Evaluasi (melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu
program)
f) Edukasi (salah satu bentuk intervensi berupa upaya
peningkatan pengetahuan kesehatan)
Ciri Pendekatan Epidemiologi Klinik:

1. Normalitas dan abnormalitas Ditentukan dengan distribusi


kekerapan ( mean, median dengan sebarannya )
2. Batasan Biasanya sudah ditentukan jika belum, dibuat sendiri
3. Abnormalitas dapat ditinjau dari Abnormalitas statistic,
abnormalitas berhubungan dengan penyakit - Abnormalitas
yang membaik dengan perawatan / pengobatan.

12
Penerapan prinsip-prinsip dan metoda -metoda epidemiologi
untuk masalah- masalah dalam ilmu kedokteran klinik. Studi
mengenai variasi dalam hal luaran dan perjalanan penyakit pada
perorangan atau kelompok dan sebab variasinya. Bagaimana
menduga kejadian-kejadian klinik pada manusia secara utuh. Suatu
pendekatan untuk membuat dan menginter pretasikan observasi
klinik

G. Prinsip Epidemiologi

Petugas kesehatan masyarakat menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi


sebagai landasan kegiatan surveilans dan investigasi penyakit. Setiap petugas
kesehatan masyarakat harus memahami prinsip-prinsip dasar definisi ini dan
kegunaannya.

 Distribusi - Epidemiologi berkaitan dengan frekuensi dan pola kejadian


kesehatan dalam suatu populasi. Frekuensi tidak hanya mencakup jumlah
kejadian dalam suatu populasi, tetapi juga tingkat atau risiko penyakit dalam
populasi. Menentukan tingkat kejadian penyakit (jumlah kejadian dibagi dengan
jumlah populasi) sangat penting untuk membuat perbandingan yang valid antar
populasi yang berbeda.

 Penentu – Epidemiologi juga digunakan untuk mencari penyebab dan faktor lain
yang mempengaruhi terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan
kesehatan. Terjadinya suatu peristiwa yang berhubungan dengan kesehatan
biasanya berkaitan dengan berbagai faktor penentu yang harus
dipertimbangkan. Contoh faktor penentunya adalah kerentanan inang terhadap
suatu penyakit, dan peluang terpaparnya mikroorganisme, racun lingkungan,
serangga vektor, atau individu terinfeksi lainnya yang dapat menimbulkan risiko
tertular penyakit.

13
 Populasi tertentu - Ahli epidemiologi prihatin dengan kesehatan kolektif orang-
orang di suatu komunitas atau wilayah lain dan dampak peristiwa kesehatan
pada populasi tersebut.

 Aplikasi - Epidemiologi menyediakan data untuk mengarahkan tindakan


kesehatan masyarakat. Seorang ahli epidemiologi menggunakan metode ilmiah
epidemiologi deskriptif dan analitik dalam "mendiagnosis" kesehatan suatu
komunitas, tetapi juga harus memanfaatkan pengalaman dan kreativitas ketika
merencanakan cara mengendalikan dan mencegah penyakit di komunitas.

Surveilans penyakit biasanya dimulai dengan epidemiologi deskriptif –


mendefinisikan apa, siapa, kapan dan di mana kejadian yang berhubungan
dengan kesehatan.

 apa - Mendefinisikan kejadian penyakit dan/atau faktor penentunya

 siapa - Deskripsi karakteristik demografis sangat membantu dalam menentukan


kelompok mana yang berisiko terhadap suatu hasil. Karakteristik demografi
biasanya mencakup usia, jenis kelamin dan ras/etnis. Kategori lainnya
mencakup status sosial ekonomi, riwayat pekerjaan, atau kebiasaan merokok,
yang memberikan informasi berguna tentang paparan yang mungkin
menimbulkan risiko. Riwayat penyakit yang mendasari mungkin berguna untuk
menentukan kerentanan terhadap kondisi tertentu.

 kapan - Mengikuti perubahan tingkat penyakit dari waktu ke waktu, mengikuti


tren penyakit jangka panjang dan pengetahuan tentang musim penyakit tertentu
membantu mengidentifikasi kejadian tidak biasa yang dapat menentukan
epidemi. Hubungan temporal antara paparan penyakit tertentu memberikan
informasi tentang masa inkubasi dan paparan yang menimbulkan risiko bagi
orang lain.

 di mana - Pemahaman mengenai cakupan geografis kejadian-kejadian yang


berhubungan dengan kesehatan memberikan gambaran tentang di mana agen

14
penyebab suatu penyakit biasanya hidup dan berkembang biak, apa yang
mungkin membawa atau menularkannya, dan bagaimana penyebarannya.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian epidemiologi dalam pelayanan kebidanan adalah ilmu


yang mempelajari frekuensi, distribusi dan determinan penyakit dalam
pelayanan kebidanan yang aplikasinya ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada
distribusi status kesehatan, penyakit atau masalah kesehatan masyarakat
lainnya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan,
perilaku, waktu, tempat dan sebagainnya.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa


untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Serta bermanfaat bagi
isntitusi atau bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan
dalam meningkatkan peran dan pengetahuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Diktat, epidemiologi dalam kebidanan, Siti Nahawa.SKM. Stikes Bina Generasi


Polewali Mandar Program Studi DIII Kebidanan, 2011

Sunanto, Suarthana Eva, epidemiologi untuk klinis. Januari 2007

Puspito Heri, S.Kep., Ns., M.KM Modul Epidemiologi klinik. Program Study
Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan Universitar
Aisyiyah Yogyakarta. 2020

13

Anda mungkin juga menyukai