KEBIDANAN
Dosen Pengampu : Siti Maryani, SST, MPh
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
1. Trinita Arta Maefia (P1337424220017)
2. Rizka Khoirunnisa’ (P1337424220021)
3. Fadia Widya Hapsari (P1337424220027)
4. Naila Isyatir Rodhiyah (P1337424220033)
5. Isnia Nur Anifah (P1337424220048)
KELAS CHAMOMILE
6 Oktober 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang
ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat beraneka ragam sehingga
mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam, untuk
mengatasinya telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan
dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Hal ini kemudian
dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui frekuensi, penyebaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu
cabang ilmu khusus yang disebut dengan epidemiologi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari epidemiologi dalam pelayanan kebidanan.
2. Mengetahui tujuan dari epidemiologi dalam pelayanan kebidanan.
3. Mengetahui manfaat dari epidemiologi dalam pelayanan kebidanan.
4. Mengetahui terjadinya masalah kesehatan dalam pelayanan kebidanan.
5. Mengetahui faktor faktor resiko dalam pelayanan kebidanan.
6. Mengetahui ukuran ukuran epidemiologi dalam pelayanan kebidanan.
1
7. Mengetahui epidemiologi dalam kesehatan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : epi yaitu tentang,
demos artinya masyarakat, dan logos berarti ilmu. Jadi epidemiologi secara bebas diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu penyakit yang ada di antara masyarakat atau
mempelajari wabah mengendalikannya ilmu yang dengan tujuan dan mencegah terulangnya
kembali. (Slamet 2005).
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).
2.2 Tujuan
2.3 Manfaat
3
2.4 Terjadinya Masalah Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai
sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses interaksi aantar manusia (pejamu)
dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologi dan antropologis) dengan
penyebab (agent) serta dengan lingkungan ( environment).
1. Segitiga Epidemiologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran
tentang hubungan antara tiga faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah
kesehatan Iainnya. Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara host (penjamu),
agent (penyebab) dan Environment (lingkungan). Pada saat terjadi ketidakseimbangan
antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau
masalah kesehatan di masyarakat.
Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri
melainkan sebagai akihat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka
timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai pada
berbagai titik.
4
3. Model Lingkaran atau Roda
Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan identiflkasi
dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu
menekankan pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan antara manusia dengan
lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada
penyakit yang bersangkutan.
1. Pejamu (host)
Adatah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya
serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a. Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit
alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas-batas tertentu beberapa jenis penyakit akan
dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu
misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak-anak.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor
leher rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya
penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan
5
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyalat ketegangan
jiwa daripada bawahan.
h. Kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadiran dapat
menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan (Environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
1. Faktor-faktor reproduksi
a. Usia
Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun. Jika kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun, maka akan terdapat faktor risiko yang lebih
tinggi yang dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi.
b. Paritas
Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi resikonya
untuk mengalami komplikasi.
KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko tinggi.
Karena bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan berusaha untuk melakukan
terminasi kehamilan, yang selanjutnya akan menimbulkan komplikasi-komplikasi
lain.
6
a. Perdarahan pada abortus spontan
b. Kehamilan ektopik
d. Perdarahan postpartum
Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml. Ditandai dengan perubahan tanda
vital pasien mengeluh lemah, berkeringat dingin, mengigil, sesak nafas, sistolik
kurang dari 90 mmHg, nadi lebih dari 100 kali/menit, kadar HB kurang dari 8 gr % .
7
g. Distosia
h. Abortus propokatus
b. Ketidaktahuan
c. Kesuliatan transportasi
a. Kemisikinan
b. Ketidaktahuan
2) Bermain diatas tanah tanpa alas kaki serta bermain tanah kotor atau bermain
ditempat yang kotor
8
3) Bahan permainan yang tajam atau berbahaya, misalnya permainan kendaraan,
kapal mainan, dan lain-lain secara tradisional dengan bahan yang tajam
4) Bermain tanpa memperhatikan waktu dan kondisi udara yang panas terik
5) Membeli makanan dan kue dijalanan yang tidak higenis dan mengandung bahan
berbahaya dan beracun, (B-3)seperti dawet dan air mentah, minuman dengan pewarna
yang mengandung bahan berbahaya dan lain-lain.
b. Membersihkan gigi tidak memperdulikan waktu dan cara bersikat gigi yang benar
Keterangan :
B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 : Tinggi
20-30 : Sedang
< 20 : Rendah
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstantat
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang
terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
9
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan
tahun.
1.000=bilangan konstanta
2. Ukuran Morbiditas
Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit.
Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal yaitu
morbiditas.
Didalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah Angka Insidens dan Prevalensi dan berbagai
turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan
dapat diukur dengan angka Insiden dan angka prevalensi.
a. Insiden
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insiden suatu
penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang :
- Data jumlah penderita baru;
- Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (population at risk).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Yaitu jumlah penderita bau suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu
(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
2) Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan suatu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
b. Prevalensi
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi, digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau penduduk
dengan resiko (Population of Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya
bukanlah suatu rate yang murni, karena penduduk yang tidak yang tidak mungkin terkena penyakit
10
juga dimasukan dalam perhitungan. Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu:
3. Ukuran Mortalitas
Death Risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara umum tanpa memandang sebab
kematian, biasanya digunakan untuk populasi atau kelompok berukuran besar.
Istilah-istilah di bawah ini adalah yang lazim digunakan untuk ukuran standar dalam keputusan
epidemiologi untuk layanan kebidanan, walaupun seringkali tidak mencerminkan pengertian
mengenai rate sebagaimana mestinya :
Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate; MMR); Kematian ibu hamil : kematian yang terjadi
pada ibu hamil karena kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dalam praktek, karena kesulitan untuk
memperoleh data, denominatornya biasa diganti dengan jumlah kelahiran hidup yang tercatat.
Angka kematian perinatal (Perinatal Mortality Rate, PMR); Kematian perinatal : kelahiran mati dan
kematian yang terjadi sebelum bayi mencapai usia 1 minggu.
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate; IMR); Kematian bayi : kematian sebelum bayi mencapai
usia 1 tahun.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : epi yaitu
tentang, demos artinya masyarakat, dan logos berarti ilmu. Jadi epidemiologi secara bebas
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu penyakit yang ada di antara masyarakat
atau mempelajari wabah mengendalikannya ilmu yang dengan tujuan dan mencegah
terulangnya kembali.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/peran-epidemiologi/
https://maalikghaisan.blogspot.com/2017/10/konsep-epidemiologi-dalam-praktik.html
https://lung-zone.blogspot.com/2013/06/makalah-epidemiologi-dalam-pelayanan.html
13