Dosen Pengampu:
Rojali,SKM,M.Epid
Disusun Oleh:
Kelompok 9
2 DIII-A
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id
POKOK BAHASAN
1. Pengertian Epidemiologi
2. Tujuan Epidemiologi
3. Ruang Lingkup Epidemiologi
4. Pengertian KLB
5. Cluster kasus
6. Pengertian Penyelidikan KLB
PEMBAHASAN
1. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata epi yang berarti
pada atau tentang, demos yang berarti penduduk, serta logos yang berarti ilmu. Jadi,
epidemiologi berarti adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Definisi ini
terlalu luas sehingga dapat diterapkan pada semua hal yang terjadi pada penduduk
(Sutrisna, 1994).
2. Tujuan Epidemiologi
d) Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan system
pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi
berbagai perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem
pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis
tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya
dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat
berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta keluarga berencana.
Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti
pendidikan, kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan
dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan
epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai dasar
dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun perencanaan yang baik.
Juga sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang erat
kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dn kependudukan.
4. Pengertian KLB
1. Dikatakan KLB apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut timbulnya
suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu
daerah.
2. Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu dalam jam,
hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu. menurut jenis
penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode satu bulan menunjukan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kesakitan
perbulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam satu kurun
waktu menunjukan kenaikan kenaikan 50 persen atau lebih.
7. Angka proporsi penyakit (proportional rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
5. Cluster kasus
Kepastian adanya suatu KLB berdasarkan pengertian dan kriteria kerja KLB
yang secara formal ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi teknis
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, baik bersumber data kesakitan dan atau
data kematian yang ada di masyarakat, maupun bersumber data kesakitan dan atau
kematian yang ada di unit-unit pelayanan penderita serta hasil pemeriksaan
laboratorium. Untuk memastikan adanya KLB, maka data penderita setidak-
tidaknya menunjukkan perkembangan penyakit dari waktu ke waktu berdasarkan
tanggal mulai sakit dan atau tanggal berobat yang dapat digunakan untuk
memperkirakan tanggal mulai sakit, tempat kejadian menurut unit pelayanan
penderita berobat, tempat tinggal penderita, tempat usaha atau karakteristik tempat
lain, serta menurut umur, jenis kelamin dan kelompok-kelompok tertentu sesuai
dengan kebutuhan untuk memastikan adanya KLB. Secara operasional, langkah-
langkah untuk memastikan adanya KLB adalah sebagai berikut :
g. Rekomendasi
Rekomendasi merupakan salah satu tujuan penting dari suatu penyelidikan dan
penanggulangan KLB. Rekomendasi berisi cara-cara penanggulangan KLB yang
sedang berlangsung, usulan penyelidikan dan penanggulangan KLB lebih luas dan
atau lebih teliti, dan upaya penanggulangan KLB dimasa yang akan datang.
Perumusan suatu rekomendasi berdasarkan fakta hasil penyelidikan dan
penanggulangan KLB, merujuk hasil-hasil penelitian dan pembahasan para ahli
terhadap masalah yang sama atau berkaitan, kemampuan upaya penanggulangan
KLB dan kondisi kelompok populasi yang mendapat serangan KLB. Rekomendasi
disampaikan kepada tim penanggulangan KLB berdasarkan asas cepat, tepat dan
bertanggungjawab untuk segera menghentikan KLB dan mencegah bertambahnya
penderita dan kematian pada KLB.
Eliana, dan Sumiati. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Kebinan Kesehatan Masyarakat.
Dian, Nancy. Dkk. 2017. Buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan Kejadian Luar
https://id.wikipedia.org/wiki/Kejadian_Luar_Biasa
https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/status-kejadian-luar-biasa-klb-saat-wabah-
dbd/#gref
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122836-S-5428-Hubungan%20angka-Tinjauan
%20literatur.pdf (Online pdf, diakses 2 februari 2021)
https://pelayananpublik.id/2020/04/02/pengertian-epidemiologi-manfaat-tujuan-serta-istilah-
terkait/
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Revisi Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa. Pemprov Jawa Tengah: Semarang, 2009
https://media.neliti.com/media/publications/18758-ID-gambaran-penyelidikan-dan-
penanggulangan-kejadian-luar-biasa-klb-antraks-yang-te.pdf diakses tanggal 4 Februari 2021
pukul … melalui jurnal FKM UNDIP – 2012
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/
e4193ecae4b248ff0370144e29e357bb.pdf diunduh pada tanggal 5 Februari 2021 pukul 00.40
WIB