Disusun oleh :
Denaya Tirta Amalia (6411419149)
Lintang Wening Ing Tyas (6411419150)
Putri Lilis Pratami (6411419162)
Wahidatul Umulia (6411419167)
Tazkiya Tsabita Salma (6411419148)
Haeda Dyah Masna Rahmadani (6411419147)
Adelia Febriyani (6411419174)
Ristiyani Cahyaningrum (6411419169)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah, dan
mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-baiknya.
Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut, banyak yang harus
diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat yang dimaksud harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat kesesuaian yang seperti ini telah menjadi
kesepakatan semua pihak, namun dalam praktek sehari-hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dimaksud.
Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan
dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini
diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat tersebut. Demikianlah,
berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta
merumuskan masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi,
penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran disuatu masalah
kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama
Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut epidemiologi,
pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai
masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan
soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada
lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan sebaik-baiknya hal
ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan dalam epidemiologi paling tidak untuk
mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit di masyarakat sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan
pengukuran tidak ada yang sampai luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari tentang penduduk (yunani: epi =
pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu). Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa pengertian secara umum dan setengah awam, dapat dibaca dalam kamus atau ensiklopedia
umum antara lain sebagai berikut:
· Webster’s New World Dictionary of the American Languange, Epidemiologi adalah cabang ilmu
kedokteran yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara pengendalian wabah-wabah.
· Kamus Besar Bahasa Indonesia terbtan Balai Pustaka, Dep Dik Bud 1990: Epidemiologi adalah ilmu
tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyebarannya.
· Ensiklopedia Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka , Jakrta 1989 : Epidemiologi adalah
suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit atau kondisi kesehatan penduduk termasuk faktor –
faktor yang menyebabkannya.
B. Penelitian Epidemiologi
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau
survei.
1. Non eksperimental :
1. Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartikan sebagai
sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
2. Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab
penyakit.
3. Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris
fakto resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara
akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.
· Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
C. Batasan Epidemiologi
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan
yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat
pokok yakni:
Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan
yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan
dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan masalah kesehatan yang
dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang
ditemukan tersebut.
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada pengelompokkan
masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan banyak
macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga macam yakni menurut ciri-ciri manusia (man),
menurut tempat (place), dan menurut waktu (time)
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada faktor
penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan ataupun
yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk itu ada tiga langkah
pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan
pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan
terhadapnya. Dengan diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah
penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.
Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup kegiatan tersendiri.
Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil
pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga
berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-
upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan
penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab
dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan
yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
E. Manfaat Epidemiologi
dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi sebagai kumpulan metoda
pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai manfaat yang cukup luas, terutama
dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu kedokteran pada umumnya. Meskipun demikian
manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi pada
hakekatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:
1) Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai dengan
batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami proses terjadinya
dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2) Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’. Suatu pengamatan
epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya ‘penelitian’ yang hasilnya diharapkan akan dapat lebih
melengkapi ‘ riwayat alamiah penyakit’ yang sekaligus juga merupakan ‘body of knowledge’ dari penyakit
atau masalah kesehatan yang bersangkutan.
3) Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit atau maslah
kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang ‘riwayat alamiah
penyakit’ tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat menemukan jalan keluar dalam upaya
menanggulangi masalah penyakit tadi.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan
dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit
perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam
masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu
memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan
dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment ,menguraikan kelompok
Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko
,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu pekerjaan administratif
kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) ,
menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah
penanggulangannya, Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan
keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau
survei.
· Eksperimental.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan
yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat
pokok yakni:
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan
dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit
perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam
masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu:
1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah
kesehatan dan lainnya.
3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk
yang tidak mempunyai Risiko.
8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan
Sporadik.
DAFTAR PUSTAKA