Mengenal Epidemiologi
Pengertian
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat
Definisi :
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah kesehatan untuk development dari penanggulangan masalah kesehatan
atau
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi masalah kesehatan dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, geografi dan lain-lain
Epidemiologi mempelajari pola distribusi penyakit berdasarkan faktor-faktor penyebab
GREENWOOD (1934) :
Epidemiologi adalah suatu ilmu tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok penduduk.
R.MORTON, JR.HEBEL :
Epidemiology is the study of the distribution and determinant of diseases. We try to find out who gets the disease and why.
Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
LILIENFELD (1977) :
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
LAST (1988) :
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health-related states or events is specified populations and the application of this study to control of problems.
JS.MAUSNER, A.K.BAHN :
Epidemiology is concerned with the extend and type of illness and injures in groups of people and with the factors which influence their distribution.
ELIZABETH BARRETT :
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.
Jenis Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskriptif 2. Epidemiologi Analitis 3. Epidemiologi Eksperimental
Epidemiologi Deskriptif
Hanya mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan saja, tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap determinan yang mempengaruhi frekuensi, distribusi dan atau munculnya masalah kesehatan tersebut
Hasil : Menjawab pertanyaan siapa ( Who ), dimana ( Where ), dan apabila ( When ) Population at risk : Kelompok orang yang potensial atau punya peluang untuk menderita sakit atau mendapatkan resiko
Epidemiologi Analitik
Bila telah mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, distribusi dan munculnya suatu masalah kesehatan. Diupayakan tersedianya jawaban terhadap determinan yang dimaksud (Why), untuk kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan.
Penyebab : Faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat : Frekuensi, distribusi atau suatu masalah kesehatan
Epidemiologi Eksperimental
Pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya faktor luaran ( penyakit )
Misal : Pembuktian peranan rokok terhadap Kanker Paru dilakukan dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dan melihat apakah memang terjadi penurunan Kanker Paru
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan pada sekelompok manusia
FREKUENSI
Dilakukan dua hal pokok, yakni Menemukan masalah kesehatan Mengukur masalah kesehatan
DISTRIBUSI
Dikelompokkan menurut Ciri - ciri manusia Tempat Waktu
DETERMINAN
Disusun langkah langkah pokok berupa : Merumuskan hipotesa Uji hipotesa Tarik kesimpulan sebab - akibat
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Peran Epidemiologi
Tujuh peran utama (Valanis) :
1. Investigasi etiologi penyakit 2. Identifikasi faktor risiko 3. Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit 4. Melakukan diagnosa banding dan perencanaan pengobatan 5. Surveilan status kesehatan penduduk 6. Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan 7. Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat
Empat peran utama (Beoglehole-WHO 1977) : 1. Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang menyebabkan terjadinya penyakit 2. Riwayat alamiah penyakit : perlangsungan penyakit, bisa sangat mendadak (emergency), akut dan kronik 3. Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proporsi menurut status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan menurut umumr, dan lain-lain 4. Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan
Sebaliknya; dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu Diagnosis Epidemiologi dari masalah yang memerlukan intervensi itu. Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan berdasarkan indikator vital, seperti : mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas. Juga dapat dipakai dalam menghitung frekuensi penyakit dalam bentuk insidensi, prevalensi, distribusi, intensitas dan perlangsungan (duration) suatu penyakit
Dalam diagnosis keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran/diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan bayi, alkoholisme, anemia, penyakit parasit dan kesakitan mental
Sebagai metode ilmiah, epidemiologi berperan dalam penelitian, sehingga berkaitan dengan Statistika dan Matematika
Hyperendemi :
Keberadaan penyakit dengan tingkat insidensi yang tinggi dan terus menerus melebihi angka prevalensi normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan kelompok
Holoendemi :
Keberadaan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi yang sangat banyak
Epidemi :
Munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat atau wilayah, yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan
Pandemi :
Epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua atau populasi yang sangat besar.
1. DEATH ( kematian ) 2. DISEASE ( penyakit ) 3. DISABILITY ( kecacatan ) 4. DISCOMFORT ( kekurang nyamanan ) 5. DISSATISFACTION ( kekurang puasan ) 6. DESTITUTION ( kelemahan )
Ruang Lingkup Epidemiologi dalam Masalah kesehatan ada 6 E (1) 1.ETIOLOGI : Berkaitan dengan lingkup kegiatan Epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya 2. EFIKASI : Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan 3. EFEKTIVITAS : Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan yang lain
4. EFISIENSI : Sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan 5. EVALUASI : Penilaian secara keseluruhan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat 6. EDUKASI : Intervensi yang berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit
3. Thomas Sydenham (1624-1689) Sebagai English Hippocrates atau the Father of Epidemiology. Menghidupkan kembali konsep Hippocrates di tanah Inggris dan menambah pentingnya merinci konsep faktor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates 4. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723) Penemu mikroskop Penemu bakteri dan parasit (1674) Penemu spermatozoa (1677)
5. James Lind, 1747 (Bapak Trial Klinik) Memakan makanan kaleng dalam waktu lama < Vit C scurvy 6. Max van Patternkofer Penentang teori bahwa Vibrio bukan penyebab Kolera dengan cara meminum segelas air berisi 1.00 cm3 kultur vibrio 7. John Snow, 1813-1858 (The Father of Field Epidemiology) Analisis penyakit kolera di London dengan pendekatan Epidemiologi
8. Percival Pott (Bapak Epidemiologi Modern) Analisis kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap dengan pendekatan Epidemiologi. Tar sebagai penyebab 9. Robert Koch Penemu penyakit TBC (1882) Memperkenalkan tuberkulin (1890) sebagai terapi TBC dikembangkan oleh Von Pirquet (1906) PPD dikembangkan oleh Siebart (1931) 10. Dool and Hill, 1950 (Pelopor Penelitian Epidemiologi Klinik) Hubungan merokok dan kanker paru
1. Wabah diare di London. 2. Kisah Rubella. 3. Awan asap di atas kota London. 4. Pandemi cacar dan eradikasinya. 5. Penelitian Kohor Framingham. 6. Upaya eradikasai Polio
Perkembangan Epidemiologi
Dilatar belakangi oleh : 1. Tantangan zaman, dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. 2. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
Sehat :
Suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sakit :
Suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam beraktifitas sehari - hari baik aktifitas jasmani, rohani maupun sosial
Sehat (WHO 1948) : Health is a state of complete physical, mental and social well being and not merely the absence of disease or infirmity
1. Adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem dari tubuh
2. Adalah Suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya 3. Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh
Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal
Penyakit Rasa Sakit
Penyakit bersifat objektif
3.
Miasmatic Theory. Menunjuk gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit. Epidemic Theory. Mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan faktor geografi. Germ Theory (Teori Kuman). Kuman (mikroorganisme) sebagai kausa penyakit.
Teori Multikausa = Konsep Multifaktorial. Suatu penyakit terjadi sebagai hasil dari interaksi berbagai faktor
4.
5.
6.
Dari empat kemungkinan hubungan yang seperti ini, yang menjadi perhatian utama epidemiologi ialah hubungan 1 dan 3. Mudah dimengerti karena epidemiologi tidak mempelajari tentang rasa sakit, tetapi mempelajari tentang penyakit
1. Kasus Klasik Manifestasi dan Penyebab penyakit ditemukan positif 2. Kasus Klinis Manifestasi penyakit positif, tetapi penyebab penyakit negatif 3. Kasus Sub-klinis Manifestasi penyakit negatif, tetapi penyebab penyakit positif
4. Kasus Sehat Manifestasi dan Penyebab penyakit tidak ditemukan