Trauma Duodenum
Mohamed Ikmal Bin A Wahab
112016395
PENDAHULUAN
Cedera pada abdomen yang disebabkan oleh trauma berkisar
antara 3-5%.
Evaluasi awal pada pasien dengan resiko cedera duodenum atau
sekitarnya harus difokuskan dengan identifikasi dini karena trauma
yang berat biasanya melibatkan angka mortilitas yang tinggi.
Mayoritas pasien yang mengalami cedera duodenum menunjukkan
gejala atau tanda yang ringan dimana tidak memerlukan
tatalaksana yang operatif.
Pada cedera duodenum yang lebih kompleks memerlukan
tatalaksana operatif seperti diriseksi atau direkonstruksi.
ANATOMI
EVALUASI TRAUMA
1st 14.4%
2nd 33.0%
3rd 19.4%
4th 19.0%
Multiple 14.2%
EVALUASI KLINIS
Ketika pasien diamati setelah trauma, tanda dan gejala klinis berikut mungkin
menyarankan cedera yang didiagnosis duodenum:
Rasa sakit di perut yang bertambah
Konsistensi pada bagian abdomen meningkat
Emesis yang terus-menerus atau ketidakmampuan untuk mentolerir diet oral
Hipotesis yang tidak dapat dijelaskan
leukositosis
Obstruksi usus kecil proksimal
Sepsis abdomen
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Hematoma yang melibatkan lebih dari satu bagian atau gangguan <50 persen keliling atau
laserasi besar tanpa cedera saluran atau kehilangan jaringan.
Grade II
Lacerasi dengan gangguan lingkar 50 sampai 75 persen bagian kedua atau gangguan lingkar 50
sampai 100 persen dari bagian 1, 3, 4
Grade III
:Gangguan> lingkar 75 persen dari bagian ke 2 atau melibatkan ampula atau saluran empedu
distal.
Grade IV