KEPANITERAAN KLINIK
STATUS UJIAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT: RSJ PROVINSI JAWA BARAT, BANDUNG
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. A
Tempat & tanggal lahir : 26/08/1980, Cimahi
Jenis Kelamin : Lelaki
Suku Bangsa : Suku Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Toko fotokopian
Status Perkawinan : Bercerai (2016)
Alamat : Jl. Cihanjuang GG Kanta Komar No.4
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis: Tanggal 1 Nov 2018, Jam 9.00 pagi ruang Elang (Perawatan hari ke-16)
Alloanamnesis: Tanggal 2 Nov 2018, Jam 10:00 pagi,Tn. H R, Hubungan: Bapa Kandung
A. KELUHAN UTAMA
Merusak barang-barang yang ada dirumah
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Sejak 2 minggu SMRS pasien sering merusak barang-barang. Pasien merasa curiga
terhadap orang sekelilingnya. Pasien lebih sering mengurung diri di kamar. Saat ini pasien
menjadi lebih mudah tersinggung. Pasien juga sering tertawa sendiri. Bicara pasien
kacau seperti kata-kata yang tidak nyambung. Pasien tidak bisa diam dan mondar-
mandir terus di dalam rumahnya. Tidur pasien juga berkurang. Mandi juga sudah
jarang.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
i. Gangguan Psikiatrik;
Saat pertama kali mendengar bisikan-bisikan di telinga pada tahun 2004. Bisikan
itu mengulang kata-katanya. Bisikan hilang setelah setahun minum obat. Sering
berasa cemas dan gugup. Saat itu pasien menjadi pendiam dan menghindar dari
bergaul dengan orang di lingkungannya. Pasien di Rawat di RSJ dan diberikan obat
haloperidol 2 mg 3x1.
Pada tahun 2017 pasien sempat membakar-bakar barang miliknya. Pasien menjadi
mudah marah dan memukul orang di sekitarnya. Pasien mempunyai perasaan
curiga terhadap orang di sekeliling. Pasien sering mengurung diri di kamar dan
malas mandi. Pasien sering keluyuran. Pasien putus obat selama 3 bulan karena
merasa sudah sembuh.
Pada bulan mei 2018 pasien mulai memukul-mukul kakaknya. Pasien merasa
marah tanpa ada sebab. Pasien merusak barang-barang dirumah dan berbicara
kasar. Pasien sering mondar-mandir di rumahnya. Pasien sering merokok. Pasien
lebih sering menyendiri di kamarnya.
Tahun
3. Riwayat Pendidikan: Pendidikan terakhir SMP. Tidak melanjutkan karena mahu bekerja.
4. Riwayat Pekerjaan: Saat ini membantu keluarganya di toko fotokopi. Sebelum bekerja di
toko fotokopi pasien membuka studio musik sendiri. Setelah pasien jatuh sakit dia
menjual studio musik miliknya itu.
5. Kehidupan Beragama: Pasien mengatakan beragama islam dan sering solat di masjid.
Menurut keluarga pasien sering solat dan mengaji.
6. Kehidupan sosial dan perkahwinan: Pasien mengatakan sudah bernikah dan mempunyai
anak 1 namun sudah bercerai pada tahun 2016. Pasien bercerai karena isteri pasien mahu
bercerai karena pasien tidak mampu untuk menafkahi keluarganya. Pasien menikah atas
kemahuan sendiri. Saat hari minggu biasa akan ketemu sama anaknya. Hubungan dengan
mantan isteri masih baik.
D. RIWAYAT KELUARGA:
Gambar pohon keluarga.
Keterangan:
1. Penampilan umum
Pasien seorang laki-laki berusia 38 tahun, penampilan sesuai usia, postur tubuh normal,
berbadan kurus, warna kulit sawo matang, rambut tampak rapi. Kuku tampak bersih.
Mengenakan pakaian seragam RSJ, Pasien tampak rapi dan bersih. Kontak verbal dan visual
baik.
2. Kesadaran
a) Kesadaran sensorium/ neurologik : Compos Mentis
b) Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Lancar, spontan, volume sedang dan artikulasi jelas.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
a) Arus : Cepat
b) Stabilisasi : Stabil
c) Kedalaman : Dangkal
d) Skala Diferensiasi : Sempit
e) Keserasian : Serasi
f) Pengendalian Impuls : Kuat
g) Ekspresi : Terbatas
h) Dramatisasi : Tidak ada
i) Empati : Belum dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a) Halusinasi : Riwayat Halusinasi auditorik (Mendengar suara sendiri,
Berulang-ulang.Tempoh 1 tahun.
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus Pikir
Produktifitas : Berpikir cepat
Kontinuitas : Relevan
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
G. DAYA NILAI
a) Daya nilai sosial : Baik
b) Uji daya nilai : Baik
c) Daya nilai reabilitas : Baik
B. STATUS NEUROLOGIS
1. Saraf kranial I-XII : Tiada kelainan
2. Gejala rangsang meningeal : Tiada
3. Mata : Tiada kelainan
4. Pupil : isokor kanan kiri
5. Ofthalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : dalam batas normal
7. Sensibilitas : dalam batas normal
8. Sistem saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tiada
Kesimpulan: Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan
V PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan x-foto thorax
Pemeriksaan ekg
Tn. A, 38 tahun, sudah bercerai,saat ini bekerja di toko fotokopian dibawa ke RSJ karena
merusak barang-barang (Agresifitas motorik) di rumah sejak 2 minggu SMRS. Pasien sering
mondar-mandir tanpa ada tujuan (Hiperkinetik). Pasien sering marah-marah dan merasa
curiga (Idea of Paranoia) terhadap orang di lingkungannya tanpa ada penyebab. Pasien
sering mengurung diri di kamar (social withdrawal). Pasien menjadi mudah tersinggung
(Iritabilitas). Pasien jarang mandi. Pasien bicara kacau seperti tidak nyambung (Asosiasi
longgar) dan tertawa sendiri (autistik) . Didapatkan riwayat halusinasi auditorik seperti
bisikan yang berulang-ulang. Pasien sudah pernah dirawat di RSJ sebelumnya sudah 3 kali dan
sering kambuh karena pasien tidak minum obat.
Pasien tenang, cukup kooperatif menjawab, artikulasi jelas, irama suara datar, dan intonasi jelas.
Pemeriksaan status mental mood pasien saat diperiksa eutim dan tenang, afek terbatas.
Ditemukan adanya riwayat halusinasi auditorik, tidak ditemukan waham dikendalikan. Arus
pikiran ditemukan relevan. Penilaian realistis tak terganggu. Tingkat tilikan derajat 1.
Pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal.
DD/
AKSIS II : Tidak ada ganguan keperibadian
AKSIS III : Tidak ada gangguan medis
AKSIS IV : Ada riwayat putus obat selama 5 bulan karena merasa sudah sembuh
AKSIS V : GAF Scale 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
IX PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
X DAFTAR PROBLEM
A. Organobiologi : Tidak ada faktor genetik
B. Psikologi : Halusinasi auditorik ada
C. Lingkungan dan sosial ekonomi : Bercerai dengan isteri
XI TERAPI
A. Psikofarmako