Tractus Gastrointestinail
ser
ta Lemak
Pencernaan
(Biokimia & Faal)
KELOMPOK 3
NATHANIA Kosuhary
NABILA Islamiyati
Ni Ketut PUTRI A.D.
NADIYA
NADYA Yosvara
NINDYAWATI Husin
NADYA Akbarina
NALENDRA Tri W.
NOVITA Valentina
NANANG Firmansyah
NARENDRA Fardianyah
Pendahuluan
Pendahuluan
Laporan Kasus
Judul :Seorang laki-laki dengan kadar lemak darah
yang tinggi
Bapak Eri, berusia 44 tahun datang ke praktek saudara
dengan bawa hasil lab :
Trigliserida
: 200 mg %
Kebiasaan
570
Triasil-gliserol
142
Total Fosfolipid
215
Total Kolesterol
200
Kolesterol Bebas
55
12
Hasil Pemeriksaan
Lab :
1.Total Kolesterol :
250 mg %
2. Trigliserida :
200 mg%
Kebiasaan :
Kolesterol
Trigliserida
Klasifikasi Lemak
No
1.
2.
3.
Klasifikasi
Contoh
1. Fats (lemak)
(Lemak Sederhana) 2. Waxes (lilin,malam)
Simple Lipids
Compound Lipids
(Lemak Majemuk)
Derived Lipids
(Lemak yang
diturunkan)
1. Fosfolipid
2. Serebrosida (glikolipid)
3.Compound lipids lain
(Sulfolipid,aminolipid,lipoprotein.)
Asam - asam lemak (jenuh dan
tak jenuh), Gliserol, Steroid,
alcohol, fatty aldehides dan
keton bodies.
Lemak Essensial
Asam lemak tidak jenuh, yang tidak
dapat dibuat sendiri (produksi) akan
tetapi diperlukan dan dibutuhkan oleh
tubuh dan dapat diperoleh dari
makanan yang dimakan.
Asam Lemak
OMEGA 3
Asam Lemak Essensial yaitu lemak yang
diperlukan untuk kesehatan tetapi tidak dapat di
produksi sendiri oleh tubuh.
Contoh : Ikan Salmon, Ikan Tuna, dan Minyak
Cacang, Minyak Biji Rami.
OMEGA 6
Asam Lemak Essensial, sangat penting untuk
pengembangan dan fungsi otak, sistem
reproduksi, dan metabolisme, serta membantu
menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Contoh : Kedelai, Gandum, Beras dan Minyak Rami.
Lokasi Hepar
Bagian Hepar
Histologi
Sistem Gastroinstetinal
Gambar + Penjelasan
Lidah
Papila Foliata
Pembesaran 4 X 10
A.Tunika mukosa
1.Papil sekunder
2.Taste Bud
B. Kelenjar serosa lidah
C. Otot melintang
1
2
B
C
Papila
Filiformis + Fungformis
Lidah melintang
1. Septum linguae
2. M. Transversalis /
Horisontalis linguae
3. M. Vertikalis linguae
4. M. Longitudinalis linguae
4
2
Esofagus
Pembesaran 4 X 10
A.Tunika mukosa
1.ep. Berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk
2.T. Propria (lamina propria)
3.T. Muskularis mukosa
B. Tunika submukosa
4. kel. Eosofagus
5. saluran keluar (ep.
Lapisan gepeng)
C. Tunika muskularis
6. T. Muskularis sirkulasi
7. T. Muskularis
longitudinal
A
4
5
6
C
7
D
Gaster
FUNDUS GASTER
Perbesaran 40 X10
Pylorus
Gaster
1
2
Perbesaran 10 X 10
A. T. Mukosa
1. Ep. selapis torak
2. Foveola gastrika lebar
dan dalam
3. Lamina popria berisi kel.
pylorus
4. Membran elastis
5. T. muskularis mukosa
B. T. Submukosa
C. T. muskularis
3
4
5
B
Usus Halus
Duodenum
Perbesaran 10 X 10
A. T. Mukosa
1. Vilus intestinalis
2. Ep. selapis torak + sel
goblet
3. lamina propria berisi kriptus /
kelenjar Lieberkuhn
4. Muskularis mukosa
B. T. Submukosa berisi gl.
Brunneri
C. T. Muskularis
Jejunum
Perbesaran 40 X 10
Ep. selapis torak + sel
goblet
A. T. Mukosa
1.Dasar Kriptus / Kel.
Lieberkuhn ada
2.Sel PANETH (Granula
Merah)
B. T. Submukosa
1
2
B
ILEUM
Perbesaran 4 X 10
A. T. Mukosa
1. Vilus intestinalis
2. Ep. selapis silindris + sel
goblet
3. Kriptus / kelenjar
Lieberkuhn
B. T. Submukosa berisi :
5. Plaque Peyeri (dalam
Lamina Propria)
C. T. Muskularis
6. T. Musk. Sirkularis
7. T. Musk. Longitudinalis
D. T. Serosa (tipis)
2
1
4
5
B
6
C
D
Tabel Perbedaan
Perbedaan
Villi
Intestinalis
Epitel selapis
torak
Plika
Semisirkularis
Kerckringi
Tunika
Submukosa
Duodenum
Jejunum
Ileum
Tebal
ramping,seperti jari
Langsing
dengan sel
Goblet
Tidak
sempurna
bentuknya
Sempurna
benuknya &
Banyak sel Paneth
tidak
sempurna
bentuknya
tidak ada
kelenjar,nn.ll
terdapat
Plaques
Peyeri
ada kelenjar
duodenalis
Brunneri
Usus Besar
Kolon Rektum
Pembesaran 4 X 10
A. T . Mukosa
1. Ep. selapis torak + sel
goblet
2. Kriptus Lieberkuhn /
Kriptus
B. T. Submukosa, berisi :
3. Noduli limfatisi
C. T. Mukularis (sirkularis
dan longitudinalis)
4. Taenia coli
Appendix
Vermiformis
Perbesaran 10 X 10
A. T . Mukosa
1. Ep. selapis torak + sel
goblet
2. Kriptus Lieberkuhn /
Kriptus
3. T. Musk. Mukosa
B. T. Submukosa, berisi :
4. Noduli limfatisi sekeliling
lumen
A
3
Anus
Daerah Anus
Perbesaran 4 X10
Fisiologi
Sistem Gastroinstestinal
N
Organ
Motilita
o Pencerna
s
an
1 Mulut dan Menguny
kelenjar ah
liur
(asesoris
nya),
Gigi,
lidah
Menelan
2 Faring
dan
Esofagus
3 Lambung Relaksasi
reseptif,
peristaltis
Mukus
HCl
Pepsin
Mukus
Faktor
Tidak ada
Pencernaan
karbohidarat
berlanjut di
korpus
Makanan
tidak,
beberapa
obat
misalnya
nitrogliserin
Tidak ada
Makanan
tidak,
beberapa
bahan larut
No
Organ Motilita
Pencerna
s
an
Sekresi
Tidak
Tripsin,kimot
berlaku
ripsin,karbok
as
sipeptidase
Eksokri
Amilase
n
Lipase
Sekresi
NaHCO3
pankreas
Garam
Hati, Tidak
empedu
Visica berlaku
Sekresi basa
fellea
billirubin
Pencernaan
Peny
erapa
n
4 Pankre
Enzim-enzim
pankreas ini
menyelesaian
pencernaan di
lumen duodenum
Tidak
berlak
u
Empedu tidak
Tidak
mencerna
berlak
apapun,tetapi
u
garam empedu
mempermudah
pencernaan dan
penyerapan lemak
di lumen
No
Organ Motilitas
Pencern
aan
Usus Segment
Halus as,
migratin
g,
motility
complex
Sekresi
Pencernaan
mukus
Di lumen,di
garam
bawah
(enzim
pengaruh
usus halus enzim
tidak
pankreas dan
disekresika empedu,pence
n tetapi
rnaan
berfungsi karbohidrat
di dalam
dan protein
membran berlanjut dan
brush
pencernaan
borderlemak telah
disakarida tuntas,di brush
se dan
border,pencer
Penyera
pan
Semua
nutrien,
sebagia
n besar
elektroli
t dan air
Lanjutan
N Organ Motilitas Sekresi Pencernaa Penyerapa
o Pencern
n
n
aan
7 Usus
Kontraksi mukus Tidak ada Garam
Besar
haustra,
dan air,
pergerak
an
massa
menguba
h isi
menjadi
tinja
Pencernaan
Mulut
Komposisi Saliva
Lanjutan
Solid
Zat
Organik
1. Protein (0,4 %) :
Musin (glikoprotein), Vitamin,
Urea, Enzim Amilase dan Enzim
Lipase
Zat
Anorganik
1. Ca 2+
2. Cl 3. HCO34. KSCN
2. Sisanya (0,1%) :
Urea as. Urat, kolesterol, vitamin
Ion yang merangsang Amilase (liur) : Cl-, Br-, NO3-.
Asam amino yang merangsang amilase liur : Arginin
Esofagus
Gaster
Peran Empedu
Dihasilkan (Asal) oleh Hati, dimana berperan dalam proses
pencernaan khususnya percernaan lemak.
Fungsi Empedu :
1. Mengelmusikan Lemak, sehingga lemak makanan dan
vitamin (A,D,E,K) yang larut dalam lemak dapat diabsorbsi
2. Menetralkan Asam
3. Mengeksresikan Zat-zat, antara lain : racun, obat, pigmen
empedu (bilirubin, biliverdin), zat anorganik (Cu, Zn, Hg)
4. Melarutkan Kolesterol dari diet dan akan membentuk
misel (gabungan molekul kolesterol, fosfolipid (lesitin), dan
garam empedu).
Sintesis
Cara Pencegahannya
1. Pencegahan batu empedu:
2. Hindari diet yang berlebih
3. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat (buah-buahan,
sayuran, biji-bijian
4. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak
5. Makan teratur/ tidak melewatkan waktu makan
6. Berolahraga secara teratur
7. Obat kolestiramin (untuk pengobatan hiperkolesterolemia) yaitu
menghambat reabsorpsi asam empedu sehingga kadar asam empedu
akan berkurang, akibatnya pembentukan asam empedu dari kolesterol
bertambah banyak. maka kadar kolesterol dalam darah akan menurun.
Daftar Pustaka
Terima
Kasih