Anda di halaman 1dari 6

6.

Jelaskan histologi otot terutama yang bertanggung jawab untuk


kontraksi otot.

Otot Polos

Otot Lurik (Skelet)

Ada serat Retikulin (seperti jala) Seratnya jaringan ikat jarang


antara serat dan jaringan ikat
Bentuk serat :
Bentuk serat :
1. fusiformis (gelondong),
1. silindris,
2. kedua ujung runcing dan
2. panjang, dan
3. bagian tengah menonjol
3. kedua ujung tumpul
Tipe Serat :
1. Serat merah
Kandungan : banyak mioglobin &
mitokondria, miofibril
<, diameter <
Kontraksi
: >lambat dari
serat putih, > tidak
tahan
lama,
dapat
berkali-kali
Contoh
: otot tungkai
mamalia
2. Serat putih
Kandungan : sedikit mioglobin &
mitokondria, miofibril
>, diameter >
Kontraksi
: > cepat dari serat
merah, < tidak tahan
lama, cepat lelah
Contoh
: otot ekstra-okular
manusia
3. Serat menengah
Antara serat merah & serat putih
Panjang
: 15-200 m,
wanita hamil : 500 m dan
terpendek
: pada arteriol
dan venula,
Diameter
: 3-10 m
Inti : di tengah, 1, lonjong
Sarkoplasma :
1. miofibril (tdk rapi, miring,
saling menyilang sehingga
terlihat homogen),
2. glikogen,
3. lemak,

Panjang : 3 cm (15-30 cm),


Diameter : 10-100 m

Inti : di pinggir, banyak, gepeng


Sarkoplasma :
1. Miofibril (rapi, terlihat garis
gelap-terang, ada bagian yang
kumpul dan ada bagian yang
tidak kumpul),

4. mioglobin,
5. organel

2. glikogen,
3. mioglobin,
4. lemak,
5. organel
Lokalisasi :
Lokalisasi :
1. Bentuk lembaran (dinding melekat
pada
tulang
organ berlumen pada saluran diagframa, lidah, muka, dll
cerna, urin napas, dll)
2.
Tersebar
dalam
organ
(prostat)
3.
Berkelompok
bentuk
muskulus (m.arektor pili, m.
Sfingter pupilae)
Sifat Kontraksinya :
Kontraksi :
1. Lambat
1. Otot skelet cepat
2. Lemah
2. Kuat
3. Lama
3. Tidak lama
4. Tidak
dipengaruhi 4. Dipengaruhi kemauan
kemauan

Penyebab Kontraksi :
1. Implus saraf (otonom)
berdasarkan jenis persyarafan :
a. Tipe multi-unit (1 saraf untuk
1 serat)
kontraksi : serentak, cepat
contoh
: duktus deferens
b. Tipe Viseral (1 saraf untuk 1
serat dan serat lainnya)
Kontraksi : lambat
Contoh
: intestinum
2. Hormon
Hormon Oksitosin (uterus)
3. perubahan
setempat
(peregangan otot)
contoh : vesika urinaria, usus

rangka,

Gambar :

Sel otot
polos

Sel otot
polos
Gambar 8-27
Gambaran mikroskopik sel otot polos.
(a). Mikrograf cahaya berkekuatan rendah
sel otot polos. Perhatikan nukleus yang
berbentuk gelondong, tunggal, dan terletak
di tengah. (b). Mikrograf elektron sel otot
polos pada pembesaran 14.000 x. Perhatikan

Gambar :

Gambar 8-8
Perubahann pola lurik sewaktu proses pemendekan. Sewaktu otot
berkontraksi, setiap sarkomer memendek karena filamen-filamen tipis bergeser
saling mendekat di antara filamen-filamen tebel sehingga garis-garis Z tertarik
semakin mendekati satu sama lain. Lebar piita A tidak berubah sewaktu otot
memendek, tetapi pita I dan zona H menjadi lebih pendek

1. Sumber: G. Arifin. F, Kartawiguna. E, Arkeman. H, David. Diktat


kuliah Histologi I. Jakarta: Bag. Histologi FK Usakti; 2003. p.29-33.
2. Sumber gambar : Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. 6th ed. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012. p.
280,284,315.

Pada otot skelet (lurik) melekat pada tulang rangka, sepertiga atas
tunika muskularis seikularis esofagus, diagframa, lidah, muka (otot
wajah), dll. Unit terkecil dari otot ini adalah sel otot yang memiliki Intinya
banyak, gepeng di tepi serat (merupakan sintisium). Otot lurik memiliki
Panjang 1-4 mm dan diameter : 10-50 m dan serat otot lurik
terpanjang terdapat pada muskulus sartorius (m. Sartorius). Fungi otot
skelet adalah untuk menggerakan tubuh sesuai dengan lingkungan (milleu
exteriur). Selain itu, kontraksi otot skelet berada dibawah pengaruh
kemauan (volunter) dan dipersyarafi serebrospinal baik bersifat motoris
dan sensoris.
Pada otot lurik terdapat fasikulus (serat otot yang diliputi oleh
jaringan ikat, menjadi satu dengan serat lainnya dan membentuk berkasberkas kecil). Jaringan ikat ini disebut endomisium yang terdiri atas serat
kolagen halus, serat retikulin dan serat elastin. Selain itu, tiap fasikulus
diliputi lagi oleh perimisium (jaringan penyambung) yang terdiri dari
serat kolagen. Seluruh fasikuli diikat menjadi satu berkas besar oleh
jaringan penyambung jarang epimisium yang secara makroskopik
terlihat sebagai sarung putih. Selain itu, di sekitar otot lurik diliputi lagi
oleh lembaran jaringan penyambung padat kolagen yang disebut fasia.
Jadi, jaringan penyambung selain mempersatukan serat-serat otot tetapi
juga mengikat jaringan otot ke struktur lainnya seperti tendo, periosteum,
kulit, aponeurosis dan juga berperan sebagai penghantar mekanis untuk
kekuatan yang ditimbulkan oleh kontraksi sel otot.
Pada potongan memanjang serat terlihat silindris, panjang, dan
dimana kedua ujung tumpul dan dibatasi oleh membran tipis

(sarkolemma). Dalam sarkoplasma mengandung banyak inti gepeng di


bagian tepi serat, dan mengandung miofibril yang terdiri atas filamen
aktin dan filamen miosin yang tersusun rapi (merupakan unsur kontraktil).
Sedangkan pada potongan melintang dan miofibril pada serat tidak
tersebar merata sehingga membentuk kelompok-kelompok yang disebut
Cohnheims field (Cohnheimse felderung). Pada sitoplasma, disekitar inti
terlihat nonfibriler dan terdapat banyak mitokondria, aparatus golgi kecilkecil, beberapa titik lemak serta glikogen.
Pada potongan memanjang, otot lurik tampak garis-garis melintang
yang terdiri atas pita-pita/lempengan/garis terang dan gelap yang
beselang-seling.
Pita A (Anisotrop)
= pita gelap
Pita I (Isotop)
= pita terang
Garis Z (Zwischenscheibe) = letak bagian tengah pita I (membran/garis
gelap transversal)
Sarkomer merupakan unit terkecil dari susunan kontraktil. 1 bagian
serat yang terdapat di antara 2 garis Z yang berurutan (1 sarkomer)
yang merupakan satuan fungsionil otot.
Sarkoplasma setiap serat otot terisi dengan berkas miofilamen
silindris panjang yang panjang (miofibril). Miofibril memiliki diameter 1-2
m, jalannya sejajar dengan sumbu panjang serat otot tersebut,
merupakan susunan sarkomer dari ujung ke ujung seperti rantai. Jika
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, miofibril terdiri atas 2
jenis miofilamen yaitu miofilamen aktin (tipis) dan miofilamen miosin
(tebel) yang tersusun sejajar dengan sumbu panjang miofibril dalam suatu
pola simetris.
Miofilamen yang tebal menempati pita A dan miofilamen yang tipis
terdapat diantaranya dan sejajar dengan miofilamen tebal dan satu
ujungnya melekat pada garis Z, sehingga pita I terdiri atas bagian
miofilamen tipis yang tidak tumpang-tindih dengan miofilamen tebal. Pita
A terutama terutama terdiri atas miofilamen tebal disamping bagian
miofilamen tipis yang tumpang
tindih. Di bagian tengah pita A
tampak daerah lebih terang
(p
ita H = Hellerscheibe) atau
(g
aris M = Mittelscheibe). Pita H
merupakan bagian pita A yang
hanya terdiri atas miofilamen
tebal. Miofilamen tipis dan tebal
saling
tumpang-tindih
untuk
jarak tertentu dalam pita A,
akibatnya
pada
penampang
melintang di daerah yang tumpang-tindih miofilamen, memperlihatkan
tiap miofilamen tebal dikelilingi oleh 6 miofilamen tipis dalam bentuk

heksagonal. Miofilamen miosin mengandung


enzim ATP ase yang dapat memecah ATP
sehingga menghasilkan energi untuk kontraksi
otot dan reaksi ini si stimulasi oleh Ca + yang
dilepaskan
dari
retikulum
sarkoplasma.
Miofilamen
aktin,
terdiri atas 3 protein
yaitu
aktin,
tropomyosin, dan troponin sedangkan miofilamen tebal terutama terdiri
atas miosin.

Tipe Serat Otot Lurik :


(secara morfologis, fungsi dan kecepatan kontraksi otot)
1. Serat merah (Serat otot lambat)
Ciri-ciri
: banyak mioglobin (pignmen darah) & mitokondria, miofibril
(sedikit), jala-jala kapiler luas, diameter lebih kecil
Kontraksi : lebih lambat dari serat putih, tahan lama, dapat berkalikali. Energi berasal dari fosforilasi oksidatif
Contoh
: otot tungkai mamalia, otot dada burung, anggota badan
manusia
2. Serat putih (Serat Otot Cepat)
Ciri-cirir : sedikit mioglobin & mitokondria, miofibril (banyak), jalajala kapiler tidak luas
Kontraksi : lebih cepat dari serat merah, tidak tahan lama, cepat lelah,
diameter lebih besar
Contoh
: otot ekstra-okular manusia, otot dada ayam
3. Serat menengah (campuran)
Percampuran Antara serat merah & serat putih
Contoh
: pada manusia

Anda mungkin juga menyukai