Otot Polos
4. mioglobin,
5. organel
2. glikogen,
3. mioglobin,
4. lemak,
5. organel
Lokalisasi :
Lokalisasi :
1. Bentuk lembaran (dinding melekat
pada
tulang
organ berlumen pada saluran diagframa, lidah, muka, dll
cerna, urin napas, dll)
2.
Tersebar
dalam
organ
(prostat)
3.
Berkelompok
bentuk
muskulus (m.arektor pili, m.
Sfingter pupilae)
Sifat Kontraksinya :
Kontraksi :
1. Lambat
1. Otot skelet cepat
2. Lemah
2. Kuat
3. Lama
3. Tidak lama
4. Tidak
dipengaruhi 4. Dipengaruhi kemauan
kemauan
Penyebab Kontraksi :
1. Implus saraf (otonom)
berdasarkan jenis persyarafan :
a. Tipe multi-unit (1 saraf untuk
1 serat)
kontraksi : serentak, cepat
contoh
: duktus deferens
b. Tipe Viseral (1 saraf untuk 1
serat dan serat lainnya)
Kontraksi : lambat
Contoh
: intestinum
2. Hormon
Hormon Oksitosin (uterus)
3. perubahan
setempat
(peregangan otot)
contoh : vesika urinaria, usus
rangka,
Gambar :
Sel otot
polos
Sel otot
polos
Gambar 8-27
Gambaran mikroskopik sel otot polos.
(a). Mikrograf cahaya berkekuatan rendah
sel otot polos. Perhatikan nukleus yang
berbentuk gelondong, tunggal, dan terletak
di tengah. (b). Mikrograf elektron sel otot
polos pada pembesaran 14.000 x. Perhatikan
Gambar :
Gambar 8-8
Perubahann pola lurik sewaktu proses pemendekan. Sewaktu otot
berkontraksi, setiap sarkomer memendek karena filamen-filamen tipis bergeser
saling mendekat di antara filamen-filamen tebel sehingga garis-garis Z tertarik
semakin mendekati satu sama lain. Lebar piita A tidak berubah sewaktu otot
memendek, tetapi pita I dan zona H menjadi lebih pendek
Pada otot skelet (lurik) melekat pada tulang rangka, sepertiga atas
tunika muskularis seikularis esofagus, diagframa, lidah, muka (otot
wajah), dll. Unit terkecil dari otot ini adalah sel otot yang memiliki Intinya
banyak, gepeng di tepi serat (merupakan sintisium). Otot lurik memiliki
Panjang 1-4 mm dan diameter : 10-50 m dan serat otot lurik
terpanjang terdapat pada muskulus sartorius (m. Sartorius). Fungi otot
skelet adalah untuk menggerakan tubuh sesuai dengan lingkungan (milleu
exteriur). Selain itu, kontraksi otot skelet berada dibawah pengaruh
kemauan (volunter) dan dipersyarafi serebrospinal baik bersifat motoris
dan sensoris.
Pada otot lurik terdapat fasikulus (serat otot yang diliputi oleh
jaringan ikat, menjadi satu dengan serat lainnya dan membentuk berkasberkas kecil). Jaringan ikat ini disebut endomisium yang terdiri atas serat
kolagen halus, serat retikulin dan serat elastin. Selain itu, tiap fasikulus
diliputi lagi oleh perimisium (jaringan penyambung) yang terdiri dari
serat kolagen. Seluruh fasikuli diikat menjadi satu berkas besar oleh
jaringan penyambung jarang epimisium yang secara makroskopik
terlihat sebagai sarung putih. Selain itu, di sekitar otot lurik diliputi lagi
oleh lembaran jaringan penyambung padat kolagen yang disebut fasia.
Jadi, jaringan penyambung selain mempersatukan serat-serat otot tetapi
juga mengikat jaringan otot ke struktur lainnya seperti tendo, periosteum,
kulit, aponeurosis dan juga berperan sebagai penghantar mekanis untuk
kekuatan yang ditimbulkan oleh kontraksi sel otot.
Pada potongan memanjang serat terlihat silindris, panjang, dan
dimana kedua ujung tumpul dan dibatasi oleh membran tipis