PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah
disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)
yang sebaik-baiknya.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut
epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah penting.
Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai
arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak
sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak
terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
1.2 Tujuan umum
PEMBAHASAN
2.2 Definisi
Sebelum membahas ukuran frekuensi penyakit sebaiknya dipahami terlebih dahulu ukuran
dasar dari epidemiologi. Ada dua komponen ukuran dasar yaitu :
1) Epidemiolodi deskriptif
Epidemiolodi deskriptif berkaitan dengan epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang distribusi ( Distribution ) Penyakit atau masalah kesehatan masyarakat.
Hasil perkerjaan epidemiologi deskriptif diharapkan mampun menjawab pertanyaan
mengenai factor WHO (siapa), WHERE (dimana), dan WHEN (kapan). Disini
epidemiologi merupakan langka awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan
dengan menjelaskan siapa terkena dimana serta kapan terjadinya masalah itu.
a) Siapa : Merupakan pertanyaan tentang factor orang yang akan dijawab dengan
mengemukakan perihal mereka yang terkena masalah biasa mengenai variabel
umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, factor-
faktor ini biasa disebut sebagai variabel epidemiologi atau demogerafi. Kelompok
orang yang potensial atau punya peluang menderita sakit atau mendapatkan resiko,
biasanya disebut population at risk (popolasi beresiko).
b) Dimana : Pertanyaan ini mengenai factor tempat dimana masyarakat tinggal atau
berkerja, atau dimana saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah
kesehatan. factor tempat ini dapat berupa : kota (urban) dan desa (rural): Pantai
dan pegunungan : daerah pertanian, industry, tempat bermungkin atau kerja.
c) Kapan; Kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor waktu ini dapat
berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun: musim hujan dan musim kering.
2) Epidemiologi analitik
epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis factor
penyebab (Determinan) masalah kesehatan. Disini diharapkan epidemiologi mampu
menjawab pertanyaan kenapa (Why) atau apa penyebab terjadinya masalah itu.
Misalnya : setelah ditemukan secara deskriptif bahwa banyak perokok yang menderita
kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah memang rokok merupakan factor
determinan / penyebab terjadinya kanker paru.
3) Epidemiologi eksperimentasi
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa factor sebagai penyebab
suatu luaran (output= penyakit), adalah diuji kebenarannya dengan percobaan
(eksperimen). Misalnya kalua rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu
dilakukan eksperimen jika rokok dikurangi maka kanker paru akan menurun, ataupun
sebaliknya. Eksperimen epidemiologi dapat juga dilakukan dilaboratorium, disesuaikan
dengan masalh komuniti yang dihadapinya, sehingga eksperimen sewajarnya dilakukan di
kominuniti. Untuk itu misalnya, pembuktian terhadap kanker paru dilakukan dengan
melakukan intervensi pengurangan rokok dalam kehidupan masyarakat dan melihat
apakah terjadi penurunan kanker paru. Peraturan pelarangan merokok ditandai
menurunnya jumlah perokok dan diikti dengan menurunnya kanker paru akan
membuktikan bahwa rokoklah yang menjadi penyebab kanker paru.
Bentuk eksperimen lain yang sering dilakukan adalah berkaitan dengan pengaruh
intervensi penyuruhan terhadap perubahan pengetahuan tentang suatu masalah. Masalah,
tentang dilakukan penyuluhan HIV/AIDS dan dilihat apakanintervensi ini sebagai
komponen eksperimen yang menyebabkan meningkatnya subjek penilitian.
Ketiga jenis epidemiologi ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya saling
berkaitan dan punya peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan
epidemiologi yang dihadapi. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengungkapan dan
pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiogi dekriptif, lalu duperdalam
dengan epidemiologi analitik dan disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimen.
Konsep epidemiologi pertama kejadian penyakitan dan proses penularan penyakit ada
kaitannya dengan factor lingkungan ditulisnya “epidemics” dan “airs, waters and
places”
John Snow (Abad ke-19)
Epidemiologi modern mempelajari hubungan antara menghisap rokok dan kanker paru-
paru.
Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit yang saat ini hasilnya
sudah tampak sekali.
Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti: kanker, penyakit sistemik,
penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, penyalah gunaan obat termasuk penyakit akibat
penyalah gunaan gangguan industry.
3) Epidemiologi klinik
4) Epidemiologi pendudukan
5) Epidemiologi gizi
7) Epidemiologi lingkungan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :