Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Rayhani Zharapova
2. Anis Nabila
3. Nabila Ika hp
4. Sry Mardiyah
5. Tata Nida Efresia Hidayat
6. Lita Zahara
7. Renita Purwanti
8. Swiska Adelia Putri
9. Surdayini Larasita
10. Dinda Fiola Beta

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2024/2025
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah serta daniyah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyesesaikan makalah mengenai” yang diberikan
pada saat mata kuliah Kesehatan Masyarakat, perundang-undangan kebidanan dengan pokok
pembahasan tentang apa saja yang bersangkutan dengan fungsi bidan sebagai konselor.
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan arahan yang telah dosen
pembimbing berikan sehingga mempermudah kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah dikemudian hari. Kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
A. Pengertian Epidemiologi..
B. Tujuan Epidemiologi..
C. Ruang Lingkup Epidemiologi.
D. Manfaat Epidemiologi.....
F. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit.
a. Konsep Sehat...
b. Konsep Sakit...
G. Macam-macam Metode Epidemiologi.
H.Prinsip-prinsip Epidemiologi
I. Faktor Resiko Terjadinya Masalah Kesehatan.
BAB III PENUTUP...
Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada upaya dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat
yang dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kesepakatan bahwa
perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan
dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat tersebut. Berpedoman pada kesepakatan
yang seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan
masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan
frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan
penyebaran disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang
ilmu khusus yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari
sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah
penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya
akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu
masalah kesehatan tidak ada sangkut pautnya dengan penyakit, maka lazimnya
masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diprioritaskan penanggulangannya.
Oleh karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah kita memahami "Konsep
Epidemiologi" itu sendiri, paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu
penyakit di masyarakat, sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada yang luput
atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari epidemiologi?
2. Apa tujuan dari epidemiologi?
3. Apa saja ruang lingkup epidemiologi?
4. Apa saja manfaat dari epidemiologi
5. Bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit?
6. Apa macam-macam metode dari epidemiologi?
7. Apa saja prinsip-prinsip epidemiologi?
8. Apa saja faktor resiko terjadinya masalah kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari epidemiologi
2. Untuk mengetahui tujuan dari epidemiologi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi
4. Untuk mengetahui manfaat dari epidemiologi
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit

6. Untuk mengetahui macam-macam metode dari epidemiologi


7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip epidemiologi
8. Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya masalah kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu epi atau apon yang berarti “pada” atau
“tentang”, demos people yang berarti penduduk, dan logio knowledge yang berarti
ilmu. Sehingga epidemiologi dapat diartikan: ilmu yang mempelajari kejadian kasus
yang terjadi pada penduduk/masyarakat.
Pada awal perkembangannya epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit
dianggap sebatas ilmu tentang epidemik. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga
dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran)
dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Sehingga epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya
saja tetapi juga menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa definisi “Epidemiologi” menurut para ahli:


a. Last (1988) Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari penyebaran dan
penentu dari keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu
populasi tertentu dan penerapan dari hasil studi tersebut untuk penanggulangan
masalah kesehatan.
b. Noor Nasri Noor, 1997 Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari,
menganalisis serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu
populasi Tertentu.
c. Mac Mahon, 1970; Omran, 1974 Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan Status kesehatan dan kejadiannya dalam suatu populasi.
d. Azrul Azwar, 1988 Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
e. WHOEpidemiologi adalah ilmu yang mempelajari epidemiologi dan determinan
dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
yang menimpa sekelompok masyarakat serta menerapkan ilmu tersebut untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut.

B. Tujuan Epidemiologi
Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi yang
sudah diperbaharui, yaitu:
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom atau
kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan
menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap
bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial perilaku
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku dan ilmu
biomedis yang terbaru.

3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah pengendalian dan prosedur


pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko dan untuk pengembangan
langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yang kesemuanya itu
akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah kegiatan dan Program
intervensi.

C. Ruang Lingkup Epidemiologi


Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat menular/infeksi
dan akut. Pada perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga mempelajari penyakit
tidak menular juga kronis, masalah sosial/prilaku, penilaian terhadap pelayanan
kesehatan, serta di luar bidang kesehatan, Ruang lingkup epidemiologi meliputi:
a. Epidemiologi Penyakit Menular
b. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
c. Epidemiologi Klinik, Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang
sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu
epidemiologi.
d. Epidemiologi Kependudukan, Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi
yang menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor- faktor yang
mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat
e. Epidemiologi Gizi, Digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola
hidup masyarakat.
f. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan, Bentuk ini merupakan salaah satu sistem
pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab
timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut
secara menyeluruh dan terpadu.
g. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Bentuk ini merupakan salah satu
bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan
tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, serta kebiasaan
hidup para pekerja
h. Epidemiologi Kesehatan Jiwa, Merupakan salah satu dasar pendekatan dan
analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa dalam masyarakat.

D. Manfaat Epidemiologi
Bidang kesehatan masyarakat telah membuktikan bahwa epidemiologi memang
sangat membantu dari segi pelaksanaan misi, tujuan dan kegiatannya di dalam
melindungi kesehatan populasi maupun kelompok masyarakat.
Tujuh manfaat epidemiologi, yaitu:
1.Untuk mempelajari riwayat penyakit
a. Epiderniologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit Yang
mungkin akan terjadi.
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat diSunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan
dan kesehatan masyarakat.
2.Diagnosis masyarakat Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat
apa yangMenyebabkan kesakitan, masalah kesehatan atau kematian didalam suatuKomunitas
atau wilayah.
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat memengaruhi
kelompok maupun popul menular
a. Faktor risiko, masalah dan perilaku yang dapat memengaruhi kelompok atau popu lasi.
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan
menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, misal risiko kesehatan, pemeriksaan skrining
kesehatan, tes kesehatan, pengkajian penyakit dan sebagainya.
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dalam mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
i. Untuk mengkaji kefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan
layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera,
ketidakmampuan, atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi
memang ada atau bahwa seseorang memang menderita pe nya kit tertentu.
b. Menentukan hubungan sebab akibat, misal: radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.
6. Identifikasi sindroma Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk
mendefinisikan sindrom, misalnya: sindrom down, fetal alkohol, kematian
mendadak pada bayi, dan sebagainya.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit Temuan epidemiologi memungkinkan
dilakukannya pengendalian, pencegahan dan pemusnahan penyebab penyakit,
kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian.

F. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit


a. Konsep Sehat
Schat adalah keadaan relatif seimbang antara tubuh dan fungsinya sebagai hasil dari
penyesuaian yang dinamis terhadap suatu hal yang dapat menganggunya. Sehat bukan hanya
merupakan keterkaitan pasif antara tubuh dengan suatu hal yang memengaruhinya, namun
merupakan respon aktif tubuh untuk menghadapinya (W.H. Perkins, 1938)
WHO menyebutkan sehat adalah a state of complete physical, mental, and social well being
and not merely the absence of illness or indemnity (suatu keadaanyang sempurna atau
lengkap yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan) (Mukono, 2006).
Sebagai konsekuensi dari konsep WHO (1947) mengatakan manusia schat adalah:
a. Tidak sakit.
b. Tidak cacat.
c. Tidak lemah.
d. Bahagia secara rohani.
e. Sejahtera sosial.
f. Sehat secara jasmani.
Sehat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU NO. 36
TAHUN 2009).

b. Konsep Sakit
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya (Parsors, 1972).
Sakit adalah ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manusia di antaranya sistem
biologik dan kondisi penyesuaian (Bauman, 1985).
Sakit dalam bahasa Inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness dan disease perbedaan kedua
istilah ini adalah:
Illness, meliputi:
a. Konsepnya abstrak
b. Sifatnya subjektif.
e. Akibat mekanisme koping (pertahanan) tidak adekuat.
Disease, meliputi:
a. Suatu kondisi yang Patologis
b. Terdapat sign/tanda dan symptom/gejala

G. Macam-macam Metode Epidemiologi


Metode Epidemiologi adalah cara pendekatan ilmiah dalam mencari faktor penyebab serta
hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu kelompok penduduk tertentu.
Pada dasarnya metode epidemiologi dibagi menjadi 3
a . Deskriptif Epidemiologi deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu
masalah kesehatan dalam masyarakat. Keterangan tentang frekuensi dandistribusi suatu
penyakit atau masalah kesehatan menunjukan tentang besarnya masalah itu dalam
pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana) dan when (kapan).

 Siapa, Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang akan di jawab dengan
mengemukakan perihal mereka yang terkena masalah. Bisa mengenai variable umur,
jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Faktor-faktor ini
biasa disebut sebagai variabel epidemiologi/demografi. Kelompok orang yang
potensial atau punya peluang untuk menderita sakit atau mendapatkan resiko,
biasanya disebut population at risk (populasi berisiko).
 Dimana, Pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal atau
bekerja atau dimaru saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan.
Faktor tempat ini dapat berupa kota (urban), dan desa (rural), pantai dan pegunungan,
daerah pertanian, industri, tempat bermukim atau bekerja.
 Kapan, Kapan kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor waktu ini
dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, musim hujan dan musim kering.
Contoh: “Banyaknya penderita TBC di daerah Sulawesi Selatan adalah 25.000 lelaki
pada tahun 1992.
A. Analitik
Adalah menegakkan hipotesis tentang hubungan sebab akibat terjadinya keadaan kesehatan
atau penyakit serta menguji hipotesis melalui pengamatan langsung dengan menilai sifat
penyebaran alamiah dalam masyarakat. Menjawab: Why. Epidemiologi Analitik berkaitan
dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor penyebab (determinant) msalah
kesehatan. Disini diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) apa
penyebab terjadinya masalah itu. Contoh: “Setelah ditemukan secara deskriptif bahwa banyak
perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah rokok itu
merupakan faktor determinan penyebab terjadinya kanker Paru.
B. Eksperimental
Adalah melakukan analisis secara langsung tentang hubungan sebab akibat melalui
percobaan-percobaan, baik di laboratorium maupun di masyarakat. Salah satu hal yang perlu
dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran
(output penyakit), adalah diuji kebenaranya dengan percobaan (eksperimen). Contoh: “Jika
rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen jika rokok
dikurangi maka kanker paru akan menurun atau sebaliknya. Untuk ini dilakukan
perbandingan antara kelompok orang yang merokok dengan orang yang tidak merokok,
kemudian dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing- masing kelompok.
Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya pengaruh rokok terhadap
penyakit kanker paru tersebut. Ketiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lainya saling berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat
kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi. Secara umum dapat dikatakan bahwa
pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi
deskriptif, lalu diperdalam dengan epidemiologi analitik dan disusul dengan melakukan
epidemiologi eksperimental. Jenis-jenis epidemiologi dapat juga dilihat dari aspek lain
sehingga ditemukan berbagai jenis epidemiologi lainya. Misalnya ada epidemiologi penyakit
menular, kependudukan, kesehatan reproduksi, statistik, farmasi, dil.

H. Prinsip-prinsip Epidemiologi
Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah:
a. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan
b. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
populasi yang dinyatakan dengan frekuensi atau rasio,
c. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut
keadaan tertentu (waktu, tempat, orang yang mengalami masalah).
d. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah
kesehatan Sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.

I. Faktor Resiko Terjadinya Masalah Kesehatan


Dengan menggunakan paradigma epidemiologi klasik yang menganggap terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan sebgai hasil akhir dari interaksi pejamu (host), agent (bibit penyakit)
dan lingkungan (environment).
a. Pejamu (Host)Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit.
b. Macam-macam faktor pejamu, antara lain:
1) Faktor keturunan. Dalam dunia kedokteran dikenal dengan berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti riwayat alergis, kelainan jiwa dan
beberapa penyakit kelainan darah.
2) Mekanisme pertahanan tubuh, Jika pertahahn tubuh baik maka dalam
batas-batas tertentu jenis penyakit akan dapat diatasi.
3) Umur, Pada saat ini dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang
golongan umur tertentu. Misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang
banyak ditemukan pada anak-anak.
4) Jenis kelamin, Beberapa penyakit tertentu hanya pada jenis kelamin
tertentu saja. Misalnya tumor leher rahim
5) Ras, Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa
penyakit tertentu. Misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak
ditemukan pada orang barat.
6) Status perkawinan.
7) Pekerjaan, Melihat dari tingkat stress dan beban masalah yang dihadapi,
serta kejiwaanya.
8) Kebiasaan hidup
c. Bibit Penyakit (Agent)
Agent adalah faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan. Penyebab agent
menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis.
1.)Biotis, khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan:
a. Protozoa: misalnya Plasmodium, amodea .
b. Metazoa: misalnya arthopoda, helminthes
c. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis
d. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
e. Jamur Misalnya: candida, tinia algae, hystoples osis
2) Abiotis, terdiri dari:
a. Nutrient Agent, misalnya kekurangan kelebihan gizi (karbohididrat,
Lemak, mineral, protein dan vitamin).
d. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan.
e. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.
f. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan, dan
getaran.

c. Lingkungan (Environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Unsur fingkungan memegang peranan yang
cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan
itu memegang peranan dalam proses kejadian penyakit..
1) Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain
meliputi:
a. Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen
b. Vektor pembawa infeksi
c. Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik
sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir/
sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia)
d. Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit
menular. Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang
penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai
unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang
mengancam kehidupan /kesehatan manusia.
2) Lingkungan Fisik Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik
secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia.
Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi:
a. Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
b. Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air
c. Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat
manusia sendiri. ) Lingkungan Sosial
3) Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusi
peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.
Lingkungan sosial ini meliputi
A. Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi
yang berlaku.
B. Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat,
C. Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat.
D. Kebiasaan hidup masyarakat.
E. Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan
sosial lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

 Pada awal perkembangannya epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit


dianggap sebatas ilmu tentang epidemik. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga
dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran)
dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Sehingga epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya
saja tetapi juga menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan.
 Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi yang
sudah diperbaharui, yaitu: 1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab
penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, 2. Untuk menentukan apakah data
epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan
ilmu pengetahuan, 3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah
pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok yang berisiko.
 Ruang lingkup epidemiologi meliputi ca. Epidemiologi Penyakit Menular, h.
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, c. Epidemiologi Klinik, d. Epidemiologi
Kependudukan Epidemiologi Gizi, e. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan, f.
Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja. g. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
 Tujuh manfaat epidemiologi, yaitu: 1. Untuk mempelajari riwayat penyakit, 2.
Diagnosis masyarakat, 3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena
mereka dapat memengaruhi kelompok maupun populasi, 4. Pengkajian, evaluasi dan
penelitian. 5. Melengkapi gambaran klinis, 6. Identifikasi sindroma, 7. Menentukan
penyebab dan sumber penyakit. Konsep dasar timbulnya penyakit: a. Konsep sehat, b.
Konsep sakit.
 Macam-macam metode epidemiologi: a. Deskriptif. b. Analitik, c. Eksperimental.
 Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah:

a. Mempelajari sekelompok mausia atau masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.


b. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada populasi yang
dinyatakan dengan frekuensi atau rasio.
c. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan tertentu
(waktu, tempat, orang yang mengalami masalah).
d. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah kesehatan sehingga
diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.
Faktor resiko terjadinya masalah keschatan a. Pejamu (Host), b. Bibit Penyakit (Agent), c.
Lingkungan (Environment)

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, asrul.dr.m.ph. 1988. Pengantar epidemiologi. Jakarta: PT. Binarupa Aksara Budiarto,
Eko & Dewi Anggraeni. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: buku Kedokteran EEG
http://repository.uinsu.ac.id/932/3/Bab2%20Konsep%20Epidemiologi.pdf pada hari Senin,
10 Juli 2017 pukul 17.33
Budioro B. (1997) Pengantar Epidemiologi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Guntur. Moh, dkk.(2019). Dasar Epidemiologi. Yogyakarta. CV Budi Utama.
Noor, Nasry Nur. (2008). EPIDEMIOLOGI Jakarta:Rineka Cipta
Wahyudin, Rajab. (2009). Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta. EGC
https://id.scribd.com/document/531800316/MAKALAH-KESEHATAN-MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai