Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENGANTAR EPIDEMIOLOGI”

OLEH :

DHEA ANANDA A. HASAN/ P120088/C

PRODI DIII RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah


SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga penulis diberi untuk menyelesaikan makalah tentang
“Pengantar epidemologi”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai
mata kuliah Pendidikan epidemologi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih


jauh dari sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas
kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 04 semptember
2022

Dhea Ananda A. Hasan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB 1 Pendahuluan.....................................................................................................4

A Latar Belakang....................................................................................................5

B Rumusan Masalah..............................................................................................5

BAB II Pembahasan.....................................................................................................6

A Pengertian Epidemiologi.....................................................................................6

B Tujuan Epidemiologi...........................................................................................7

C Ruang lingkup epidemilogi.................................................................................8

D. Variabel epidemiologi..........................................................................................9

BAB III Penutups........................................................................................................11

A Kesimpulan.......................................................................................................11

B Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di
dunia dalam menjalankan aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya
keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik,
mental dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam
kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau gangguan
kesehatan. Hal ini merugikan penderita karena akan menurunkan
produktifitas terhadap kehidupan pribadi dan negaranya. Dengan
demikian, perlu adanya suatu usaha-usaha untuk meningkatkan derajat
kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Hippocrates (460-377 SM) muncul


sebagai Bapak kedokteran yang menangani kasus kejadian sakit yang
menitik beratkan pada kuratif atau metode pengobatan dan
penyembuhan. Penyembuhan ini dilakukan setelah terjadi insiden sakit.
Akan tetapi setelah perkembangan zaman, penyembuhan melalui bidang
kedokteran saja tidak cukup berhasil dalam menyelesaikan masalah
kesehatan di masyarakat. Setelah itu muncullah metode preventif yang
mengedepankan upaya-upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan
berdasarkan ilmu Epidemiologi atau ilmu mengenai distribusi, frekuensi
dan determinan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakt serta
aplikasinya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat.

Bidang epidemiologi lebih fokus pada pencegahan dan


pengendalian penyakit bukan pada teknik pengobatan sekunder dan
tersier yang ada dalam ilmu pengobatan tradisional.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa pengertian dari Epidemiologi?
b) Apa saja manfaat Epidemiologi?
c) Bagaimana peranannya dalam pemecahan masalah kesehatan
masyarakat?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi
Last (1998)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan
atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi
tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah
kesehatan.
Mac Mahon (1970)
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari
penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya
penyakit pada manusia.
W.H. Frost (1927)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya,
distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan
tempat.
HIRSCH (1883)\
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran
dari jenis-jenis penyakit pada manusia, pada saat tertentu di bumi
dan kaitanya dengan kondisi eksternal
ABDEL R OMRAN
Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan
distribusi keadaan kesehatn, penyakit dan perubahan pada
penduduk begitu juga determinannya serta akibat yang terjadi pada
kelompok penduduk.

B. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak
dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data
frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain
yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh
dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab
penyakit, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar
biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk
mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan
penyebabnya
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari
hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes
3. Menetukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn
hewan konsisten dengan data epidemiologis. Misalnya,
percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih pada
hewan yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil
percobaan hewan konsisten dengan kenyataan pada manusia,
dilakukan analisis terhadap semua penderita karsinoma
kandung kemih lebih banyak terpajan oleh rokok dibandingkan
dengan bukan penderita
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penanggulangan
masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah
kesehatan masyarakat; misalnya:
a. Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat
dimasyarakat dapat digunakan untuk menyusun rencana
kebutuhan pelayanan kesehatan disuatu wilayah dan
menentukan prioritas masalah
b. Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa
insidensi tetanus neonatorum disuatu wilayah cukup tinggi
maka data tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi yang efektif dan efisien dalam menggulangi masalah
tersebut, misalnya dengan mengirirm petugas lapangan
untuk memberikan penyuluhan pada ibu-ibu serta
mengadakan imunisasi pada ibu hamil
C. Ruang Lingkup Epidemiologi
1. Subjek dan objek berupa masalah kesehatan :
a. Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan
dalam pencegahan penyakit menular misal: adanya
imunisasi BCG maka penyakit campak tertanggulangi
b. Epidemiologi dan pencegahan penyakit tidak menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan
dalam pencegahan penyakit tidak menular. Dalam hal ini
adalah mencari beberapa faktor yang memegang peranan
dalam timbulnya berbagai penyakit tidak menular . misal:
keracunan makanan dapat di cari faktor yang menjadi
penyebabnya
c. Epidemiologi dalam klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang
sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk
membekali para klinisi/ dokter tentang cara pendekatan
masalah melalui disilin ilmu epidemiologi. Dalam
penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari, para petugas
medis terutama para dokter sering menggunakan
prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara
individual. Mereka lebih berorientasi pada penyebab dan
cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan
biasanya tidak tertarik unutk mengetahui serta menganalisis
sumber penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya
dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari para
klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat berguna
dalam analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa
epidemiologi bukanlah terbatas pada data dan informasi saja
tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang memeliki metode
pendekatan serta penerapannya secara khusus.
d. Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang
menggunakan system pendekatan epidemiolgi dalam
menganalisi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi
berbagai perubahan demografis yang terjadi didalam
masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan
tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik
penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan
masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi
juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan
serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat
hubungannya dengan masyarakat seperti pendidikan,
kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat
berkaitan dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani.
Dalam hal ini peranan epidemiologi kependudukan sangat
penting untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil
kebijakn dan dalam menyusun perencanaan yang baik. Juga
sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang
erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dn
kependudukan.
e. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu system pendekatan
manajemen dalam menganalis masalah, mencari factor
penyebab timbulnya suatu maslah serta penyusunan
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan
terpadu. Sisem pendekatan epidemiologi dalam
perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh para
perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi,
penetuan prioritas maupun dalam bentuk penilaian hasil
suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum maupun
dengan sasaran khusus.
f. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemioloi yang
mempelajari serta mnganalisis keadaan kesehatan tenaga
kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkubngan kerja,
baik yang bersifat fisik kimiawo biologis maupun social
budaya, serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini
sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan ekerja
serta untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta
penyakit akibat kerja.
g. Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis
masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai
keadan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun
analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa dalam masyarakat. Dengan meningkatnya
berbagai keluhan anggota masyarakat ang lebih banyak
mengarh ke masalah kejiwaan disertai dengan perubahan
social masyarakat menuntut suatu car pendekatan melalui
epidemilogi social masyarakat menuntu suatu cara
pendekatan melalui epidemiologi social yang berkaitan
dengan epidemiologi kesehatan jiwa, mengingat bahwa
dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan
masalah kesehaan individu saja, tetau telah merupakan
masalah social masyarakat.
h. Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi
masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan
berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.
Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi
gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai factor yang
berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi
masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang
berkaitan dengan kehidupan social masyarakat.
Penanggulangan maslah gizi masyarakat yang disertai
dengan surveilans gizi lebih mengarah kepad
penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan
timbulnya masalah tersebut dalam masyarakat dan tidak
hanya terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja
saja.
2. Masalah kesehatan lain :
a. Program KB, Perbaikan lingkungan pemukiman, pengadaan
sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaran berupa populasi
4. Mengukur dan menganalisa frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan manusia

D. Variabel Epidemiologi
Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat menimbulkan
penyakit epidemik, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi
yang terjadi pada masyarakat. Variabel epidemiologi terdiri dari
1. Variabel waktu
Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam, hari, minggu
dan bulan serta tahun. Variabel waktu bermanfaat dalam
memprediksi puncak insiden, merencanakan upaya
penanggulangan dan melakukan evaluasi dampak
penanggulangan yang telah dilaksanakan.
Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu
antara lain, skala perubahan frekuensi penyakit yaitu :
a. Variasi jangka pendek (fluktuasi)
Adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit
yang berjangka waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang
relatif pendek adalah keracunan makanan yang bersumber
pada satu tempat, puncak frekuensi insiden umumnya hanya
satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai.
b. Variasi berkala (siklis)
Adalah perubahan secara berkala dengan interval daur
waktu dalam hitungan bulan atau musim sampai tahun.
Umumnya penyakit menular yang endemis biasanya
menunjukkan daur atau siklus musiman. Beberapa jenis
penyakit tersebut sering kali dapat dijelaskan latar belakang
kejadiannya yang berkaitan dengan host, agent, dan
environment. Contohnya, penyakit demam berdarah yang
terjadi sesudah pergantian musim hujan ke musim kemarau.
Variabel siklik dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)
2) Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun)
c. Variasi jangka panjang (secular trends)
Adalah perubahan frekuensi penyakit atau masalah
kesehatan yang terjadi dalam waktu yang panjang.
Dibeberapa negara maju yang sistem pencatatan
kesehatannya sudah baik dan sudah lama, menunjukkan
angka insiden dan prevalens yang jelas dan teratur dari tahu
ke tahun. Di Indonesia masih sukar untuk melihat hal
tersebut (misalnya : cacar dan polio).
2. Variabel tempat
Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan
mencoba menjawab pertanyaan wher”. Hubungan penyakit
dengan tempat menunjukkan adanya faktor-faktor yang
mempunyai arti penting sebagai penyebab timbulnya penyakit
antara penghuni dengan tempat yang dihuni.
Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area
geografis, luas dan tinggi lokasi sehingga tempat biasanya di
katagorikan di kotomi (perkotaan dan pedesaan (urban dan
rural), pemukiman dan non pemukiman, domestik dan asing,
didalam dan diluar, serta institusi dan non institusi).
3. Variabel orang
Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak lahir
ataupun sesudah lahir. Untuk mengidentifikasikan seseorang
terdapat variabel yang tak terhingga banyaknya, tetapi
hendaknya dipilih variabel yang dapat digunakan sebagai
indikator untuk menentukan ciri seseorang. Untuk menentukan
variabel mana yang dapat digunakan sebagai indikator,
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
serta sarana yang ada.
Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam suatu
penyelidikan epidemiologi untuk variabel orang adalah umur,
ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas sosial (pendidikan,
pekerjaan, penghasilan), golongan etnik, status perkawinan,
besarnya keluarga, paritas (keturunan), dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan variabel orang, seperti gaya hidup
dan kebiasaan makan (Sutrisna, 1994).
Pentingnya variabel orang misalnya umur untuk
mengetahui :
a. Potensi mereka untuk terpapar dengan sumber infeksi
b. Tingkat imunisasi merek
c. Aktifitas fisiologi

E. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan


1. Mengidentifikasi faktor faktor yang berperan dalam terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan
kesehatan dan pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan
yang sedang atau telah dilakukan. Bila dari hasil evaluasi
program tersebut dianggap tidak berhasil, maka dapat
dihentikan atau diubah dengan program lain. Misalnya program
fogging untuk memberantas nyamuk dewasa dapat diganti
dengan menggalakan 3M (Menguras, Menutup sumber air,
mengubur setelah diketahui penyebabnya adalah perilaku
penduduk.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan
suatu penyakit dalam upaya menanggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlikan untuk menanggulangi
masalah yang perlu dipecahkan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara
fisik, mental dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak
dalam kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau gangguan
kesehatan

Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari


penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya
penyakit pada manusia. Dengan adanya epidemiologi diharapkan penyakit
pada manusia dapat di identifikasi penyebaran penyakitnya sehingga
penyakit dapat segera ditangani.

B. Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan ilmu Epidemiologi dalam kehidupan sehari-hari.
Dikarenakan bahayanya penyakit menular dan penyakit tidak menular
diharapkan masyarakat mampu mencegahannya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan


Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : penerbit Salemba Medika.

Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai