Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“EPIDEMIOLOGI VIRUS COVID-19”

OLEH:

NAMA : KHOLIFAH NUR IJAZATI

NIM : PO714261181025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI DIV TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah diskusi ini dengan lancar.
Makalah ini diawali dengan pendahuluan, dengan menjelaskan latar
belakang, tujuan,dan rumusan masalah. Pembahasan menjelaskan tentang
epidemiologi virus COVID-19. Makalah ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka
yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat menyadari tentunya bahwa makalah ini belum sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat
kami harapkan, agar dapat kami perbaiki untuk yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 23 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI......................................................3
B. CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19).......................................5
C. EPIDEMIOLOGI COVID-19.............................................................9
D. UPAYA MENCEGAH PENULARAN COVID-19.........................14

BAB III PENUTUP......................................................................................16

A. KESIMPULAN.................................................................................16
B. SARAN.............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan


derajat kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-baiknya.
Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tersebut, banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting
adalah pelayanan masyarakat yang dimaksud harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat kesesuaian yang seperti
ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam praktek sehari-
hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang dimaksud.
Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa
perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah
kesehatan dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini
diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang ada  dimasyarakat
tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini,
dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah
kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan
frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi
dan penyebaran disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam
suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan.
Ditinjau dari sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan
berupa penyakit amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada
hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak

1
sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada lazimnya masalah
kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah
dipahami dengan sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan
penyakit tersebut. Kepentingan dalam epidemiologi paling tidak untuk
mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit di masyarakat sedemikian rupa
sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada yang sampai luput atau
tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud epidemiologi?
2. Seperti apakah COVID-19 itu?
3. Gejala apa saja yang di tunjukkan apabila terkena COVID-19?
4. Bagaimana epidemiologi dari kasus COVID-19?
5. Bagaimana cara mencegah penularan COVID-19

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud epidemiologi
2. Mengetahui seperti apa COVID-19
3. Mengetahui gejala yang timbul saat terinfeksi COVID-19
4. Mengetahui epidemiologi dari kasus COVID-19
5. Mengetahui cara mencegah penularan COVID-19

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi berasal dari kata Epi, Demos & Logos. Epi adalah
tentang penyakit, demos adalah penduduk, dan logos adalah ilmu. Jadi
epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi (penyebaran),
frekuensi (jumlah/angka) dan determinan (penyebab) penyakit/masalah
kesehatan pada suatu penduduk. Menurut CDC 2002, Last 2001 dan
Gordies 2000, epidemiologies is the mother pf public health. Epidemiologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit
dan faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
Penyebaran penyakit disini merupakan penyebaran penyakit menurut sifat
orang tempat dan waktu. Jadi disamping mempelajari siapa yang terkena
penyakit, epidemiologi juga membahas mengenai dimana dan bagaimana
suatu penyakit dapat menyebar. Selanjutnya jawaban dari pertanyaan itu
akan memunculkan data mengenai jumlah penderita dari satu jenis
penyakit, jenis kelamin penderita, lokasi dimana penderita tinggal,
bagaimana penyakit itu dapat menginfeksi penderita dan pada akhirnya
kapan penyakit itu sering muncul, pada saat musim hujan, pancaroba atau
pada saat musim kemarau.
Epidemiologi yaitu ilmu yang berfokus pada studi pola kesehatan
dan penyakit serta faktor yang berkaitan pada tingkat populasi.
Epidemiologi juga didefinisikan dengan model cornerstone penelitian
kesehatan masyarakat dan juga membantu menyebarkan dan memberikan
informasi kedokteran dengan basis eveidence based medicine sebagai

3
langkah indentifikasi faktor risiko penyakit dan menentukan pendekatan
penanganan khusus yang optimal.
Berikut ini adalah definisi dari epidemologi yang dijelaskan oleh
ahlinya.
1. Hirsch (1883)
Epidemiologi menurut Hirsch adalah suatu gambaran kejadian,
penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di
berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.
2. Judith S. Mausner, Anita K. Bahn
Epidemiologi menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn adalah
concernet with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.
3. Robert H. Fletcher (1991)
Epidemiologi menurut Robert H. Fletcher adalah disiplin riset yang
membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
4. Lilienfeld (1977)
Epidemiologi menurut Liliendfeld adalah metode pemikiran tentang
penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari
pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
5. Moris (1964)
Epidemiologi menurut Moris adalah suatu pengetahuan tentang sehat
dan sakit dari suatu penduduk.
6. Elizabeth Barrett
Epidemiologi menurut Elizabeth Barrett is study of the distribution and
causes of diseases.
7. Last (1988)
Epidemiologi menurut Last is study of the distribution and determinants
of health-related states or events in specified population and the
application of this study to control of problems.

Tujuan epidemiologi

4
Adapun tujuan epidemiologi dalam kehidupan bermasyarakat adalah sbb :

1. Ketika masyarakat keracunan massal, dengan penerapan ilmu


epidemiologi bisa diselidiki penyebab keracunan tersebut.
2. Untuk mencari tahu hubungan antara karsinoma paru-paru dan asbes.
Merokok dan penyakit jantung dan hubungan penyakit dan masalah-
masalah kesehatan lainnya.
3. Menentukan apakah hipotesis awal percobaan hewan tetap konsisten
dengan data-data epidemiologis.
4. Mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat perencanaan, penanggulangan masalah
kesehatan, dan penentuan prioritas kesehatan masyarakat.

Manfaat epidemiologi

Sedangkan manfaat dari epidemiologi pada masyarakat antara lain yaitu:

1. Meringankan pekerjaan administrasi kesehatan.


2. Bisa meneliti sebab suatu masalah kesehatan.
3. Bisa menjelaskan perkembangan alamiah suatu penyakit.
4. Bisa menjelaskan kondisi suatu masalah kesehatan.

Peran epidemiologi
Peran dari epidemiologi dalam kesehatan masyarakat antara lain sebagai
berikut:

1. Bisa mengadakan analisa penelitian jalannya penyakit masyarakat dan


merubah yang mungkin terjadi.
2. Menjelaskan secara detail dan menerangkan pola penyakit kepada
masyarakat.
3. Menjelaskan dan menerangkan keterkaitan dinamika penduduk dan
penyebaran penyakit
B. CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

5
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui. nfeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan
di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular
dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa
negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan


penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan
berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas,
dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. COVID-19 kini menjadi
wabah yang ditakuti umat manusia karena penyebarannya yang begitu
cepat. Agar tak terinfeksi Anda harus tahu dulu cara penyebaran virus
corona dari ahlinya.

6
Menurut World Health Organization (WHO), cara virus corona
COVID-19 menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau
mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu
kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang
sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.
Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh
orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. "Itu
sebabnya penting untuk menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit.
Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan virus corona COVID-
19 bisa menular melalui udara," jelas WHO
Menjaga jarak dengan orang lain merupakan bagian dari social
distancing. Cara ini sangat disarankan ketika sebuah wabah atau virus
menyebar tetapi belum ditemukan obat anti virusnya. Social distancing
juga menyarankan agar tidak menghadiri pertemuan dengan jumlah
banyak seperti konser, festival, konferensi, ibadah atau acara olahraga.
Tujuannya agar virus tersebut tidak tertular ke orang yang sehat. WHO
menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-
gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan
gejala apa pun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang
(sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1
dari setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-19 sakit parah dan
mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang
memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau
diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius. Orang dengan demam,
batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.
Koronavirus diyakini menyebabkan 15-30% dari semua pilek pada
orang dewasa dan anak-anak. Koronavirus menyebabkan pilek dengan
gejala utama seperti demam dan sakit tenggorokan akibat

7
pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal musim
semi. Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus
langsung atau pneumonia bakterial sekunder, dan dapat
menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus langsung atau bronkitis
bakterial sekunder. Koronavirus manusia yang ditemukan pada tahun
2003, SARS-CoV, yang menyebabkan sindrom pernafasan akut berat
(SARS), memiliki patogenesis yang unik karena menyebabkan infeksi
saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Belum ada vaksin atau obat
antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus manusia.

Tujuh galur koronavirus manusia yang saat ini diketahui:

1. Human coronavirus 229E (HCoV-229E)


2. Human coronavirus OC43 (HCoV-OC43)
3. Koronavirus sindrom pernapasan akut berat (SARS-CoV)
4. Human coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus)
5. Human coronavirus HKU1
6. Koronavirus terkait sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV),
yang sebelumnya dikenal sebagai novel coronavirus 2012 dan HCoV-
EMC
7. Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2),
sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV atau "novel coronavirus 2019

Beberapa wabah koronavirus dengan mortalitas yang relatif tinggi


adalah sebagai berikut:

Wabah Jenis virus Kematian

Wabah SARS 2003 SARS-CoV 774

Wabah MERS 2012 MERS-CoV Lebih dari 400

Wabah MERS 2015 di Korea MERS-CoV 36

8
Selatan

Wabah MERS 2018 MERS-CoV 41

SARS-CoV- Paling tidak


Pandemi koronavirus 2019–2020
2 13.025

C. EPIDEMIOLOGI COVID-19

Daftar negara dan teritori pandemi penyakit koronavirus 2019–


2020 Hingga 22 Maret 2020 (UTC)

Perkembangan kasus di Tiongkok

9
Jumlah kasus di Tiongkok Raya (Tiongkok Daratan, Hong Kong, Makau, dan
Taiwan)
  Terkonfirmasi 1–9
  Terkonfirmasi 10–99
  Terkonfirmasi 100–499
  Terkonfirmasi 500–999
  Terkonfirmasi 1000–9999
  Terkonfirmasi ≥10000

Plot skala logaritma dari kasus dan kematian yang terkonfirmasi


menunjukkan epidemi berada dalam fase eksponensial.

Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019.


Gejala awal mulai bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8
Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1 Januari 2020 dan orang-orang
yang mengalami gejala serupa dikarantina. Kurang lebih 700 orang yang
terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah
sakit, menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus
untuk mendeteksi infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus
korona SARS-CoV-2, dua orang di antaranya suami-istri, salah satunya
belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga

10
yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9
Januari dan 16 Januari 2020. Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan
Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di Thailand, dua pria di Hong
Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea
Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di
Amerika Serikat. Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College
London di Inggris menerbitkan perkiraan bahwa terdapat 1.723 kasus
(interval kepercayaan 95%, 427–4.471) dengan timbulnya gejala virus
tersebut pada 12 Januari 2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola
penyebaran awal dari virus 2019-nCoV ke Thailand dan Jepang. Mereka
juga menyimpulkan bahwa "penularan dari manusia ke manusia yang
berkelanjutan tidak harus dikesampingkan". Etika kasus-kasus selanjutnya
terungkap, mereka kemudian menghitung ulang bahwa terjadi 4.000 kasus
2019-nCoV di Kota Wuhan … mulai timbul gejala pada 18 Januari 2020".
Pada 20 Januari, Tiongkok melaporkan peningkatan tajam dalam
kasus ini dengan hampir 140 pasien baru, termasuk dua orang di Beijing
dan satu di Shenzhen. Per 3 Maret, jumlah kasus yang dikonfirmasi
laboratorium mencapai 93.000 kasus, yang terdiri dari lebih dari 80.000
kasus di daratan Tiongkok, dan sisanya di beberapa negara lainnya.
Kematian
Per 22 Maret 2020, terjadi 13.025 kasus kematian yang dikaitkan
dengan COVID-19. Menurut NHC Tiongkok, sebagian besar dari mereka
yang meninggal adalah pasien yang lebih tua - sekitar 80% kematian yang
tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan 75%
memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit
kardiovaskular dan diabetes. Kasus kematian pertama yang dilaporkan
adalah seorang pria berusia 61 tahun pada 9 Januari 2020 yang pertama
kali dirawat di rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019.Kasus
kematian pertama di luar Tiongkok terjadi di Filipina,dimana seorang pria
warga negara Tiongkok berusia 44 tahun menderita pneumonia parah dan
meninggal pada 1 Februari.Pada 8 Februari 2020, diumumkan bahwa

11
seorang warga Jepang dan seorang warga Amerika Serikat meninggal
akibat virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama yang tewas
akibat virus korona.Kasus kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris,
Prancis pada 15 Februari 2020, ketika seorang turis Tiongkok berusia 80
tahun dari Hubei meninggal setelah dirawat di rumah sakit sejak 25
Januari.
Pada 31 Desmber 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya dikota Wuhan, Provinsi
Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru
coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 januari
2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat
yang meresahkan dunia. Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar Negara.
Sampai dengan 3 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus
konfirmasi di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4%). Rincian
Negara dan jumlah kasus sebagai berikut.

NO. NEGARA KASUS KEMATIAN


1. REPUBLIK KOREA 4.812 28
2. JEPANG 268 6
3. SINGAPURA - 108
4. AUSTRALIA 33 1
5. MALAYSIA 29 -
6. VIETNAM 16 -
7. FILIPHINA 3 1
8. NEW ZEALAND 2 -
9. KAMBOJA 1 -
10. ITALIA 2.036 52
11. PERANCIS 191 3
12. JERMAN 157 -
13. SPANYOL 114 -
14. UNITED KINGDOM 39 -
15. SWISS 30 -
16. NORWEGIA 25 -
17. AUSTRIA 18 -
18. BELANDA 18 -
19. ISRAEL 10 -
20. KROASIA 9 -

12
21. ISLANDIA 9 -
22. SAN MARINO 8 -
23. BELGIA 8 -
24. FINLANDIA 7 -
25. YUNANI 7 -
26. DENMARK 5 -
27. AZERBAIJAN 3 -
28. REPUBLIK CEKO 3 -
29. GEORGIA 3 -
30. ROMANIA 3 -
31. RUSIA 3 -
32. PORTUGAL 2 -
33. ANDORRA 1 -
34. ARMENIA 1 -
35. BELARUS 1 -
36. ESTONIA 1 -
37. IRLANDIA 1 -
38. REPUBLIK LATVIA 1 -
39. LITHUANIA 1 -
40. LUXEMBORG 1 -
41. MONAKO 1 -
42. MAKEDONIA UTARA 1 -
43. THAILAND 43 1
44. INDIA 5 -
45. INDONESIA 2 -
46. NEPAL 1 -
47. SRI LANKA 1 -
48. IRAN 1.501 66
49. KUWAIT 56 -
50. BAHRAIN 49 -
51. IRAQ 26 -
52. UNI EMIRAT ARAB 21 -
53. LIBANON 13 -
54. QATAR 7 -
55. OMAN 6 -
56. PAKISTAN 5 -
57. MESIR 2 -
58. AFGANISTAN 1 -
59. YORDANIA 1 -
60. MAROKO 1 -
61. ARAB SAUDI 1 -
62. TUNISIA 1 -
63. AMERIKA SERIKAT 64 2
64. KANADA 27 -
65. AKUADOR 6 -
66. MEKSIKO 5 -
67. BRAZIL 2 -
68. REPUBLIK DOMINIKA 1 -

13
69. ALGERIA 5 -
70. NIGERIA 1 -
71. SENEGAL 1 -

D. UPAYA MENCEGAH PENULARAN COVID-19


Berikut hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya penularan
virus corona :
1. Menjaga Kesehatan Imun Tubuh
Disaat-saat seperti ini, pastikan kita benar-benar menjaga kesehatan .
Jangan biarkan imun dalam tubuhmu menurun, karena virus akan
mudah menyerang ketika imun menurun. Ada beberapa hal yang dapat
kamu lakukan untuk jaga imun tubuh kamu:
 Perbanyak konsumsi sayur dan buah
 Cukup Istirahat (Dewasa: 7-8 Jam, Remaja: 9-10 Jam)
 Kelola Stress
 Rutin Berolahraga minimal 30 menit sehari, bisa dimulai dari
berjalan kaki.
 Hindari Rokok dan Alkohol
 Minum Air Mineral minimal 1,5 L Per hari
2. Mencuci Tangan Yang Benar
Kamu pasti sudah mengetahui bahwa cuci tangan merupakan cara yang
ampuh untuk membunuh kuman atau virus yang ingin masuk ke dalam
tubuh. Usahakan mencuci tangan menggunakan air yang mengalir
dengan sabun ya, minimal selama 20 detik. Jika kamu kesulitan
mendapatkan air, kamu bisa menggunakan hand sanitizer dan tisu
basah yang mengandung minimal 70% alkohol.
3. Terapkan Etika Ketika Bersin & Batuk
Tutup mulut dengan tisu jika kamu saat batuk & bersin. Jika kamu
sedang tidak membawa tisu atau masker, kamu bisa menutup mulutmu
dengan telapak tangan. Tapi, pastikan kamu tidak menyentuh bagian
muka atau bersentuhan dengan orang lain dan segeralah mencuci

14
tangan hingga bersih. Hal ini dilakukan agar lingkungan kamu tidak
tertular.
4. Menjaga Jarak (social distance)
Ayo dukung keluarga, teman, kerabat dimulai dari diri kita sendiri
untuk tidak berpergian kecuali benar-benar urgent .
5. Gunakan Masker Bila Sakit
Tidak ada yang lebih tahu tubuh kita kecuali diri kita sendiri. Jika
kamu mulai merasa kurang enak badan seperti batuk-batuk dan bersin,
pastikan kamu memakai masker. Apalagi kalau kamu sedang berada
ditempat umum. Ini merupakan pencegahan virus corona terpenting
nih. Dan pastikan masker bekas kamu gunting agar tidak seorangpun
dapat memakainya lagi.
6. Hindari Makan Daging Tidak Matang
Kamu suka makan daging? Tingkat kematangan medium rare
seringkali menjadi pilihan untuk menyantap daging? Kurangin yuk!
Melihat situasi seperti sekarang ini, memakan daging lebih baik
dihindari, apalagi memakan daging hewan liar, itu tidak sehat untuk
tubuh kita.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

15
Epidemiologi berasal dari kata Epi, Demos & Logos. Epi adalah
tentang penyakit, demos adalah penduduk, dan logos adalah ilmu. Jadi
epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi
(penyebaran), frekuensi (jumlah/angka) dan determinan (penyebab)
penyakit/masalah kesehatan pada suatu penduduk.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui. nfeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan
ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini agar pembaca mampu mencegah
penularan virus dengan cara menjaga kesehatan imun tubuh, mencuci
tangan dengan benar, tutup mulut ketika bersin dan batuk, dan memakai
masker bila sakit.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://cashbac-com.cdn.ampproject.org/v/s/cashbac.com/blog/upaya-pencegahan-virus-
corona-covid-19/amp/?usqp=mq331AQQKAGYAaK79OzAt7vAHLABIA%3D
%3D&amp_js_v=a2&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fcashbac.com%2Fblog%2Fupaya-
pencegahan-virus-corona-covid-19%2F
https://id.wikipedia.org/wiki/Epidemiologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus

https://id.wikipedia.org/wiki/Kronologi_pandemi_koronavirus_Februari_2020

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200319061451-37-145977/waspada-ini-cara-
penyebaran-virus-corona-menurut-ahli

https://www.Jogloabang.com/komunitas/pedoman-pencegahan-pengendalian-
coronavirus-disease-covid-19?amp

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-epidemiologi-tujuan-manfaat-

peran-terlengkap.html

17

Anda mungkin juga menyukai