Anda di halaman 1dari 20

Makalah Keperawatan Komunitas

“Konsep Epidemiologi”

Dosen pembimbing : Ns. Didi Kurniawan, M.Kep

Disusun oleh Kelompok 2

1. Nanik Saryati Hutabarat (1711113669)


2. Dwi Amalia Ramadhan (1711113673)
3. Salsabila Putri Aulia (1711113677)
4. Anita Fitriyanti S. (1711113679)
5. Reztika Cahyani (1711113681)
6. Rima Eka Setiawati (1711113684)
7. Retno Ayu Widiyastuti (1711113701)
8. Cintya Elsa Regina (1711113705)
9. Ranti Marisa (1711113708)
10. Izni Nelia Mustafa (1711113717)

A 2017 3

Fakultas Keperawatan

Universitas Riau
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan
Komunitas yang berjudul “Konsep Epidemiologi” tepat pada waktunya. Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Kami berharap pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Anak
Jalanan.
Dalam pembuatan makalah ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pembimbing kami yaitu Pak Ns. Didi Kurniawan, M.Kep yang telah
membimbing kami selama proses pembelajaran dan perkuliahan.
2. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Kami juga menyadari tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 24 September 2019

Penulis
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………..… i

Daftar Isi …………………………………………………………………………... ii

BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………..... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………...… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….1
C. Tujuan ……………………………………………………………………... 1

BAB II. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………..…... 3

A. Definisi Epidemiologi …………………………………………………..…3


B. Ruang Lingkup Epidemiologi ………………………………………...…...3
C. Macam-macam Epidemiologi ……………................................................ 5
D. Kegunaan Epidemiologi…. ………………………………………….…......7
E. Prinsip- Prinsip Epidemiologi………………… …………………………...7
F. Prosedur Kerja Epidemiologi ……………….………………………….…..7
G. Ukuran- Ukuran Epidemiologi………… ……………………………......... 8
H. Istilah- Istilah Epidemiologi………………………………………………...11
BAB III. Penutup ……………………………………………………………….......14

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 14
B. Saran ……………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang
mempelajari tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan
yang menimpa masyarakat. dimana ilmu pengetahuan
epidemiologi digunakan community health nursing CHN sebagai
alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan
evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan
pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu
yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai
macam penyakit dengan cara pembedahan atau operasi.
Penatalaksanaan pembedahan membutuhkan penanganan yang
intensif dengan meminimalkan kecacatan karena tindakan ini
memiliki resiko yang tinggi jika keperawatan bedah yang salah
malah dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu penting
adanya mengetahui dasar-dasar epidemiologi terhadap
keperawatan bedah meliputi perencanaan dan evaluasi program
intervensi, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta
meminimalkan kecacatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi Epidemiologi ?
2. Bagaimana ruang lingkup epidemiologi ?
3. Apa saja macam-macam epidemiologi ?
4. Apa kegunaan epidemiologi ?
5. Apa saja prinsip-prinsip epidemiologi ?
6. Bagaimana prosedur kerja untuk menentukan epidemiologi ?

1
7. Apa saja ukuran-ukuran yang terdapat dalam konsep
epidemiologi ?
8. Apa saja istilah-istilah yang terdapat pada epidemiologi ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui defenisi Epidemiologi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi
3. Untuk mengetahui macam-macam epidemiologi
4. Untuk mengetahui kegunaan epidemiologi
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip epidemiologi
6. Untuk mengetahui prosedur kerja untuk menentukan
epidemiologi
7. Untuk mengetahui ukuran-ukuran yang terdapat dalam konsep
epidemiologi
8. Untuk mengetahui istilah-istilah yang terdapat pada
epidemiologi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
distribusi dan determinan peristiwa kesehatan dan peristiwa
lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa
sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut (WHO, ).
Professor di School of Hygiene and Tropical Medicine,
London, mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas di
mana dikatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit
dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok
(herd) penduduk. Kelebihan pengertian ini adalah dengan adanya
penekanan pada kelompok penduduk yang memberikan arahan
pada distribusi dan metode terkait.
B. Ruang Lingkup Epidemiologi
1) Epidemiologi penyakit menular Sebagai bentuk upaya manusia
untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang saat ini hasilnya
sudah tampak sekali.
2) Epidemiologi Penyakit tidak menular Upaya untuk mencegah
penyakit yang tak menular seperti: Cancer, penyakit sistemik,

3
penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat
termasuk penyakit akibat gangguan industry.
3) Epidemiologi klinik Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan
para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi atau
dokter/para medis tentang cara pendekatan masalah melalui
disiplin ilmu epidemiologi.
4) Epidemiologi kependudukan Cabang epidemiologi yang
menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam
menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai
perubahan demografi yang terjadi di dalam masyarakat.
Memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara
demografi dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dalam
masyarakat. Juga berperan dalam berbagai aspek kependudukan
serta keluarga berencana. Juga digunakan sebagai dasar dalam
mengambil kebijakan dan menyusun perencanaan yang baik.
5) Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan Salah satu
system pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah,
mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta
penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara
menyeluruh dan terpadu. Bentuk pendekatan ini dapat digunakan
oleh para perencana pelayanan kesehatan, baik dalam bentuk
penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum
maupun sebagai sasaran yang khusus.
6) Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja Occupational and
environmental epidemiology merupakan salah satu bagian
epidemiologi yang mempelajari serta menganalis keadaan
kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada
lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologis, maupun
social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja. Kegunaannya

4
adalah analisis tingkat kesehatan para pekerja serta untuk menilai
keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja (PAK).
7) Epidemiologi kesehatan jiwa Salah satu pendekatan dan analisis
masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan
kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis
berbagai factor yang memperngaruhi timbulnya gangguan jiwa
dalam masyarakat. 8) Epidemiologi gizi Banyak digunakan dalam
analisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat
hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup
masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk menganalisis factor
yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi
masyarakat, baik yang bersifat biologis dan terutama yang
berkaitan dengan masalah social.
Terhadap masalah kesehatan yang ada, epidemiologi
memberikan pendekatan khusus, mulai dari mengidentifikasi
sampai mengevaluasi keadaan kesehatan. Ruang lingkup
epidemiologi dalam maslaah kesehatan tersebut di atas dapat
meliputi “6E” yakni:
a. Etiologi, berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi
dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan
lainnya. Misalnya: etiologi dari malaria adalah parasit dan
plasmodium.
b. Efikasi (efficacy), berkaitan dengan efek atau daya optimal
yang dapay diperoleh dari adanya intervensi kesehatan. Efikasi
dimaksudkan untuk melihat hasil atau efek suatu
intervensi,misalnya efikasi vaksinasi. Hal ini merupakan
kemujaraban teoritis dari suatu obat yang dapat dilakukan dengan
melakukan uji klinik (clinical trial).
c. Efektivitas (effectiveness) adalah besarnya hasil yang
dapat diperoleh dari suatu tindakan (pengobatan atau intervensi)
dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan

5
lainnya. Efektivitas ini ditujukan untuk mengetahui efek intervensi
atau pelayanan dalam berbagai kondisi lapangan yang sebenarnya
yang sangat berbeda-beda. Untuk pengobatan maka hal ini
berkaitan dengan kemujaraban praktis, kenyataan khasiat obat di
klinik.
d. Efisiensi (efficiency) adalah sebuah konsep ekonomi yang
melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya
biaya yang diberikan. Efisiensi ini ditujukan untuk mengetahui
kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya
pengeluaran ekonomi/biaya yang dilakukan.
e. Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan
suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat. Evaluasi
melihat dan member nilai keberhasilan program seutuhnya.
C. Macam-Macam Epidemiologi
Epidemiologi menekankan upaya menerangkan bagaimana
distribusi penyakit atau bagaimana berbagai komponen menjadi
factor penyebab penyakit tersebut. Untuk mengungkap dan
menjawab masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai
cara yang selanjutnya menjadikan epidemiologi dapat dibagi dalam
beberapa jenis.
1) Epidemiologi deskriptif

Epidemiologi deskriptif berkaitan dengan epidemiologi


sebagai ilmu yang memperlajari tentang distribusi (distribution)
penyakit atau masalah kesehatan masyarakat. Hasil pekerjaan
epidemiologi deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan
mengenai factor who (siapa), where (dimana), dan when (kapan).
Di sini epidemiologi merupakan langkah awal untuk mengetahui
adanya masalah kesehatan dengan menjelaskan siapa yang
terkena dan di mana serta kapan terjadinya masalah itu.

6
a) Siapa: merupakan pertanyaan tentang factor orang yang
akan dijawab dengan mengemukakan perihal mereka yang terkena
masalah, bisa mengenai variabel umur, jenis kelamin, suku, agama,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Factor-faktor ini biasa
disebut sebagai variabel epidemiologi atau demografi. Kelompok
orang yang potensial atau punya peluang untuk menderita sakit
atau mendapatkan risiko, biasanya disebut population at risk
(populasi berisiko).

b) Di mana: pertanyaan ini mengenai factor tempat di mana


masyarakat tinggal atau bekerja, atau di mana saja di mana ada
kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan. Factor
tempat ini dapat berupa: kota (urban) dan desa (rural); pantai dan
pegunungan; daerah pertanian, industry, tempat bermukim atau
kerja.

c) Kapan: kejadian penyakit berhubungan juga dengan


waktu. Factor waktu ini dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan
tahun; musim hujan dan musim kering.

2) Epidemiologi analitik

Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi


untuk menganalisis factor penyebab (determinant) masalah
kesehatan. Di sini diharapkan epidemiologi mamapu menjawab
pertanyaan kenapa (why) atau apa penyebab terjadinya masalah
itu. Misalnya: setelah ditemukan secara deskriptif bahwa banyak
perokok yang menderitakanker paru, maka perlu dianalisis lebih
lanjut apakah memang rokok itu merupakan factor determinan/
penyebab terjadinya kanker paru.

3) Epidemiologi eksperimental

7
Salah satu hal yang perlu dlakukan sebagai pembuktian
bahwa factor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran
(output=penyakit), adalah diuji kebenarannya dengan percobaan
(experiment). Misalnya kalau rokok dianggap sebagai penyebab
kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen jika rokok dikurangi
maka kanker paru akan menurun, ataupun sebaliknya. Eksperimen
epidemiologi dapat juga dilakukan di laboratorium, tetapi
disesuaikan dengan masalah komuniti yang dihadapinya, sehingga
ekperimen epidemiologi sewajarnya dilakukan di komuniti. Untuk
itu, mislanya, pembuktian peranan rokok terhadap kanker paru
dilakukan dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dalam
kehidupan masyarakat dan melihat apakah memang terjadi
penurunan kanker paru. Peraturan pelarangan merokok ditandai
menurunnya jumlah perokok dan diikuti dengan menurunnya
kanker paru akan membuktikan bahwa rokoklah yang menjadi
penyebab kanker paru.

D. Kegunaan Epidemiologi
Bagi seorang tenaga kesehatan, khususnya perawat, yang akan
diterjunkan ke masyarakat hendaknya memahami tujuan dan
manfaat ilmu epidemiologi bagi kesehatan masyarakat, khusunya
ibu dan anak. Tujuan dan manfaat tersebut antara lain diuraikan di
bawah ini.
1) Mempelajari riwayat alamiah penyakit
2) Menentukan masalah komunitas
3) Melihat risiko dan pengaruhnya
4) Menilai dan meneliti
5) Menyempurnakan gambaran penyakit
6) Identifikasi sindrom
7) Menentukan penyebab dan sumber penyebab

8
E. Prinsip-prinsip Epidemiologi
1) Mempelajari sekelompok manusia/masyarakat untuk
mengalami masalah kesehatan.  Menunjuk kepada banyaknya
masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia
yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak dan rasio.
2) Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan
yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, diantaranya
keadaan waktu, tempat, orang yang mengalami masalah
kesehatan.
3) Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk
mengkaji masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh
kejelasan dari masalah tersebut.
F. Prosedur kerja Epidemiologi
1) Tentukan adanya suatu wabah
2) Gambarkan cirri-ciri wabah
3) Rumuskan hipotesa
4) Tes hipotesa
5) Sarankan dan tetapkan tindakan penanggulangan
6) Siapkan dan sebarkan laporan epidemic
7) Nilai prosedur penyelidikan
G. Ukuran-ukuran Epidemiologi
Ada tiga macam ukuran yang digunakan dalam epidemiologi,
yaitu:
a. Ukuran frekuensi penyakit: mengukur kejadian penyakit,
cacat, atau kematian pada populasi. Ukuran ini merupakan dasar
dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur
menggunakan prevalens dan insidens.
b. Ukuran dari akibat pemaparan: Mengukur keeratan
hubungan statistic antara factor tertentu dan kejadian penyakit
yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan

9
antara pemaparan dan akibat diukur menggunakan relative risk
atau odds ratio.
c. Ukuran dari potensi dampak: Menggambarkan kontribusi
dari factor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam
populasi tertentu. Ukuran yang digunakan dalam attributable risk
percent dan population attributable risk. Ukuran ini berguna untuk
meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan
strategi intervensi pada populasi tertentu.
Sebelum membahas ukuran frekuensi penyakit sebaiknya
dipahami terlebih dahulu ukuran dasar dari epidemiologi. Ada 2
komponen ukuran dasar yaitu:
a. Pembilang (nominator) X: frekuensi atau jumlah kasus
yang diamati (subjek pengamatan yang mengalami kejadian atau
akibat yang tidak diinginkan).
b. Penyebut (denominator) Y: jumlah populasi yang berisiko,
yaitu sekelompok individu yang mempunyai peluang untuk
mengalami kasus yang diamati.

Adapun ukuran dasar epidemiologi adalah sebagai berikut :


Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu
populasi digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu
proporsi, rasio, dan rate.
a. Proporsi Distribusi proporsi adalah suatu persen (yakni,
proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
mengenai masingmasing kategori (atau subsekelompok) dari
kelompok itu. Rumus yang dipakai dalam menghitung proporsi
adalah:
Persen = x : y . k
Di mana: x = Banyaknya peristiwa atau orang, dan lain-lain,
yang terjadi dalam kategori tertentu atau subkelompok dari
kelompok yang lebih besar.

10
y = Jumlah peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi
dalam semua kategori dari kelompok data tersebut.
k = Selalu sama dengan 100
Proporsi umumnya dipakai dalam keadaan di mana tidak
mungkin menghitung angka insidensi; Karen aitu proporsi bukan
suatu rate dan dia tidak dapat menunjukkan perkiraan peluang
keterpaparan atau infeksi, kecuali jika banyaknya orang di mana
peristiwa dapat terjadi adalah sama pada setiap subkelompok.
Tetapi biasanya hal ini tidak terjadi. Karena x dan y berada pada
tempay yang sama, berbagai persen dalam kelompok data yang
ada dapat dan seharusnya saling ditambahkan bersama semua
kategori data, dan jumlah harus menjadi 100%, sedangkan angka
(rate) kalau dijumlahkan tidaklah demikian. Interpretasi dari
proporsi adalah: dari jumlah frekuensi di mana suatu jenis peristiwa
tertentu terjadi, kejadiannya dinyatakan dalam persen dari
berbagai subkelompok utama.
b. Rasio Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi
kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa lainnya. Misalnya,
jumlah anak sekolah kelas 6 yang telah diimunisasi dibandingkan
dengan jumlah anak sekolah kelas 6 yang tidak diimunisasi pada
sekolah tertentu. Rumus rasio adalah:
Rasio = x : y . k
Di mana : x = Banyaknya peristiwa atau orang yang
mempunyai satu atau lebih atribut tertentu
y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu
atau lebih atribut tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya
dengan anggota x.
k=1
Karena k = 1, rumus rasio dapat disederhanakan menjadi:
Rasio = x/y = x:y

11
Populasi dan masa jedah (atau titik waktu) dari data yang
dipakai haruslah tertentu/khusus, persis untuk angka/rate. Rasio
dapat dihitung untuk angka hanya sebagai banyaknya peristiwa.
Umumnya nilai x dan y dibagi oleh nilai x maupun nilai y sehingga
salah satu nomor dalam ratio menjadi sama dengan 1,0. Misalnya,
jika suatu kelompok 20 orang menderita penyakit tertentu dan 2
mati karenanya maka rasio terhadap kematian lebih tepat
dinyatakan bukan 20:2, tetapi angka ini dibagi 2 menjadi 10:1 (10
kasus:1 mati. Interpretasinya adalah bahwa pada episode ini dalam
10 kasus ada 1 orang yang mati (atau 10 kali banyaknya kasus dari
kematian).
c. Rate
Rumus untuk ketiga ukuran di atas sebenarnya mempunyai
bentuk dasar yang sama: Rate (atau rasio atau proporsi) = ((X/Y) x
k ; Yang biasa dibaca: X kali k dibagi Y; atau X bayi Y kali
kPerbedaan perhitungan antara ukuran ini terletak dalam
penetapan X dan Y nilai yang diberikan pada k. Nilai rate mengukur
kemungkinan kejadian dalam populasi terhdap beberapa peristiwa
tertentu misalnya kasus atau mati karena penyakit infeksi. Dalam
contoh angka, rumusnya menjawab pertanyaan: Jika sejumlah X
kasus penyakit (atau kematian) terjadi dlaam populasi yang
besarnya Y, berapa banyak yang diharapkan terjadi dalam populasi
yang besarnya k? pertanyaan ini dapat juga dinyatakan sebagai
berikut:
x/y = Angka (atau yang diharapkan) / k
Hitungan selanjutnya memperoleh: Angka = X/Y x k Dengan
mengetahui angka frekuensi kejadian dari peristiwa yang
dinyatakan dengan X dalam suatu populasi yang berukuran “baku”,
frekuensi nisbi (relative) yang terjadi terhadap peristiwa yang
sedang diteliti dapat dibandingkan secara logis di antara berbagai

12
populasi, dan factor yang menunjang perbedaan pengamatan yang
terjadi dapat dicari.

Table: Berbagai Nilai Rate yang Sering Dipakai sebagai


Indikator Kesehatan

Hitungan Rate Nilai k (satuan factor


populasi)
I. Angka Kematian Umum
1. Angka kematian kasar 100.000
2.Angka kematian kausa-khusus 100.000
3. Angka kematian umum khusus 100.000
4. Angka kematian proporsional
5. Angka fatalitas kasus % kematian per 100
6. Angka survival kasus
% hidup per 100 kasus

II. Angka Morbiditas


1. Insidensi 100.000
2. Point prevalence 100.000
III. Angka Maternas dan Bayi
1. Maternal Mortality Rate 100.000 kelahiran
2. Angka Kematian Bayi hidup
3. Angka Kematian Neonatal 1000 kelahiran hidup
4. Fetal Death Rate 1000 kelahiran hidup
1000 kelahiran hidup &
5. Perinatal Mortality Rate kematian fetus
1000 lahir hidup dan

13
kematian fetus >= 28
minggu.

H. Istilah dalam Epidemiologi

Agen Suatu kesatuan biologi, fisik dan kimiawi yang


menyebabkan penyakit
Antibodi Suatu globulin yang terdapat dalam cairan
jaringan dan serum darah, diproduksi sebagai
reaksi atas rangsangan suatu antigen spesifik
dan mempunyai kemampuan untuk bergabung
dengan antigen tersebut untuk menetralisir
atau memusnahkannya.
Antigen Bagian atau produk dari suatu agen biologi
yang mampu merangsang formasi antibody
spesifik
Antigenesitas Kemampuan agen untuk memproduksi reaksi
imunologis sistemik atau local dalam diri
seorang penjamu.
Endemik Keadaan dimana penyakit atau penyebab
penyakit tertentu secara terus menerus tetap
ada pada populasi manusia dalam suatu area
geografis tertentu
Epidemik Timbulnya kasus secara mendadak pada
sekelompok manusia pada suatu area geografis
tertentu yang yang mempunyai efek perubahan
nyata atau mengganggu ketenteraman
masyarakat yang jumlahnya melebihi insidensi
normal penyakit tersebut.
Pandemik Epidemic yang luas, mengenai beberapa
Negara atau kontinen.
Sporadic Jarang terjadi, terjadi sekali-sekali, tidak
tersebar luas.
Patogenitas Kemampuan untuk menimbulkan perubahan

14
patologis atau menimbulkan penyakit.
Virulensi Derajat patogenitas suatu mikroorganisme,
diukur dengan derajat kecepatan menimbulkan
penyakit atau fatalitas.
Infektivitas Daya kuman menyebabkan infeksi
Vektor Organism yang tidak menyebabkan penyakit
tapi menyebarkannya dengan membawa
patogen dari satu inang ke yang lain.
Reservoir Setiap orang, binatang, serangga, tanaman,
tanah atau zat lain di mana agen infektif
biasanya hidup dan berkembang biak. Agen
menular tergantung pada reservoir untuk
kelangsungan hidupnya.
Insidensi Kasus baru yang muncul dari suatu populasi
penduduk tertentu
Pravalensi Seberapa sering suatu penyakit atau kondisi
terjadi pada sekelompok orang. Prevalensi
dihitung dengan membagi jumlah orang yang
memiliki penyakit atau kondisi dengan jumlah
total orang dalam kelompok.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan
pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat
bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang
bersifat pokok yakni, frekuensi masalah kesehatan, penyebaran
msalah kesehatan dan faktor faktor yang mempengaruhi.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam
menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu: memberikan
gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan

16
luasnya masalah kesehatan dan lainnya,   menjelaskan interaksi
faktor-faktor agent, host and environment   menguraikan kelompok
Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok
Penduduk yang tidak mempunyai Risiko dan lainnya.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini kami selaku penulis sangat berharap kepada seluruh
mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang konsep epidemiologi. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat membawa pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi
kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu kami mengharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk mahasiswa


kebidanan. Jakarta: EGC.

Bustam, M. N. 2006. Pengantar Epidemiologi edisi revisi. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat:


Prinsipprinsip dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai