Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EPIDEMIOLOGI DAN KEPENDUDUKAN DALAM KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Kesehatan Komunitas 1

Dosen Pengampu : Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 2

NO NAMA NIM
1. Yoga Zaenul Mustofa 16631584
2. Ainour Syiva 16631547
3. Ika Adi Mulyana 16631567

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2018

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
membantu baik dari segi materi maupun pikirannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Ponorogo ,27 September 2018

Penyusun

2
Daftar Isi

Contents
Kata Pengantar.............................................................................................................. 1
Daftar Isi........................................................................................................................ 2
BAB I............................................................................................................................. 3
Latar Belakang Masalah............................................................................................3
Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1. Apa Pengertian Epidemiologi Keperawatan ?.............................................3
2. Bagaimana Sejarah Epidemiologi Keperawatan ?.......................................3
3. Apa Saja Manfaat Epidemiologi Keperawatan ?..........................................3
Tujuan........................................................................................................................ 3
1. Mengerti Pengertian Epidemiologi Keperawatan..........................................3
2. Mengerti Sejarah Epidemiologi Keperawatan...............................................3
3. Mengerti Manfaat Epidemiologi Keperawatan..............................................3
BAB II............................................................................................................................ 4
Pengertian..................................................................................................................4
Ruang lingkup Epidemiologi.......................................................................................5
Jenis-jenis epidemiologi.............................................................................................6
Sejarah dan Tokoh Epidemiologi...............................................................................8
Konsep Penularan Penyakit.......................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................... 14
Kesimpulan.............................................................................................................. 14
saran........................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka............................................................................................................. 15

3
BAB I

Latar Belakang Masalah

epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari tentang


timbulnya  penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat. dimana ilmu
pengetahuan epidemiologi digunakan community health nursing  CHN sebagai alat
meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan
evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk
perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan
pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan

Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Epidemiologi Keperawatan ?

2. Bagaimana Sejarah Epidemiologi Keperawatan ?

3. Apa Saja Manfaat Epidemiologi Keperawatan ?

Tujuan

1. Mengerti Pengertian Epidemiologi Keperawatan

2. Mengerti Sejarah Epidemiologi Keperawatan

3. Mengerti Manfaat Epidemiologi Keperawatan

4
BAB II

Pengertian

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani. Epi atau upon artinya pada atau
tentang, Demos = people artinya penduduk, Logia = knowledge artinya ilmu. Maka
epidemiologi artinya ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.

Definisi epidemiologi

a. Wade Hamptom Frost 1972

Adalah guru besar epidemiologi : school of Hygiene, mengatakan bahwa


epidemiologi adalah pengetahuan tentang fenomena massal (mass
phenomena) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history)
penyakit menular.

b. Greenwood 1934

Mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai


kelompok penduduk (herd people). (Profesor school of Hygiene and Tropical
medicine London)

c. Brian Mac Mahon 1970

Epedemiologyis the study of the distribution and determinants of disease


frequency in man. (Buku : Epedemiologi : Principle and Method’s)

d. Definisi lama

Ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan penyakit


didalam suatu kelompok penduduk (masyarakat).

e. Omran

Suatu study mengenai ternjadinya dan didistribusi keadaan kesehatan, penyakit


dan perubahan pada penduduk, begitu juga diterminan nya dan akibat-akibat
yang terjadi pada kelompok penduduk, masyarakat.

f. Hacmohan dan puch (1970)

Ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor” yang menentukan


terjadinya penyakit pada masyarakat.

g. Fox / Hall / Elreback

Suatu pengetahuan tentang faktor yang menentukan terjadinya suatu penyakit


dalam suatu populasi

5
h. Mausner / Bahn

Suatu pengetahuan tentang penyebaran / distribusi dan faktor penyakit serta


kecelakaan dalam suatu populasi

i. Edwin D Kill Bourne

Pengetahuan tentang penyebaran dari pada penyakit masyarakat, dan faktor-


faktor yang mempengaruhi atas menetukan penyebaran tersebut

j. WHO ( Regional Committe Nacting ke 42 di Bandung)

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari


peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan maslah maslah tersebut.

k. Garry D. Friedman 1974

Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.

Ruang lingkup Epidemiologi


1. Epidemiologi penyakit menular
Sebagai hasil bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit
menular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali.
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti : penyakit sistemik,
penyakit akibat kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat termasuk penyakit
akibat gangguan industri.
3. Epidemiologi klinik
Bentuk yang saat ini dikembangkan ppara klinis yang bertujuan untuk
membekali para klinis atau dokter atau paramedis tentang cara pendekatan
masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4. Epidemiologi kependudukan
Cabang epidemiologi yang menggunakan sistem pendekatan epidemiologi
dalam menganaisis sebagai permasalaha yang berkaitan dengan bidang
demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbgaai perubahan
demografi yang terjadi didalam masyarakat. Memberikan analisis tentang sifat
karakteristik penduduk secara demografi dalam hubungannya dengan masalah
kesehatan dalam masyarakat. Juga berperan dalam beragai aspek
kependudukan serta keluarga berencana. Juga digunakan sebagai dasar dalam
mengambil kebijakan dan menyusun perencanaan yang baik.
5. Epidemiologi pegolahan pelayanan kesehatan
Salah satu penekdekatan management dalam menganalisi maslah, mencari
faktor penyebab timbulnyasuatu masalah serta penyusunan rencana
pemecahan maslah tersebut secara menyeluruh dan terpadu. Bentuk
pendekatan ini dapat digunakan oleh para perencana pelayanan kesehatan ,

6
baik dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umum maupun dengan sasaran yang khusus.
6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Ocupational and environmental epidemiologi merupakan salah satu bagian
epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehatan tenaga
kerja akibat pengaruh ketepaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat
fisik, kimia biologis,maupun secial budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
Kegunaannya dalam: analisis tigkat kesehatan para pekerja serta untuk menilai
keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja (PAK)
7. Epidemiologi kesehatan jiiwa
8. Salah satu pendekatan dan analisis maslah gangguan jiwa dalam masyarak,
baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu maupun
analisis sebagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam
masyarakat.
9. Epidemiologi gizi
Banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat, dimana dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola
hidup masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk menganilisis faktor yang
hubungannya erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik yang
bersifat biologis dan terutama yang berkaitan dengan masalah sosial.

Jenis-jenis epidemiologi
Umumnya epidimologi dapat dibagi atas 3 jenis utama yaitu :
1. Epidemiologi deskriftif :merupakan langkah awal mempelajari frekuensi serta
distribusi penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. Epidemiologi
deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor :
a. Who
Faktor orang dalam menjawab sipa yang terkena maslah bisa berupa
variabel:
- Umur
- Jenis kelamin
- Suku
- Agama
- Pendidikan
- Pekerjaan dan
- Pendapatan
Faktor ini biasanya disebut sebagai f=variable epidemiologi atau demografi.
b. Where
Dimana pertanyaan mengenai factor tempat dimana masyarakat tinggal
atau bekerja atau dimana saja kemungkinan mereka menghadapi masalah
kesehatan.
- Urban (kota)
- Rural (desa)
- Pantai
- Pegunungan

7
- Pertanian
- industri
c. When
Pertanyaan ini berhubungan dengan kejadian penyakit juga waktu. Faktor
waktu dapat berupa : jam, hari, minggu, bulan, tahun, musim bisa: hujan,
panas. Contoh sederhana epidemiologi deskriftif
- Bahwa banyak penderita TBC didaerah jawa timur adalah 30.000 laki-
laki pada tahun 2000

Walaupun epidemiologi deskriptif sederhana tidaklah berarti tidak


memberi arti yang penting. Deskriptif yang tepat hanya dapat berguna
untuk menggambarkan besarnya masalah tetapi juga aspek-aspek yang
berkaitan dengan deskripsi itu.
- Vabrio papahaemolyticus, bakteri yang dapat di isolasi dari air laut yang
merupakan salah satu penyebab utama keracunan makanan (food
poisining).

Distribusi vibrio ini ternyata banyak ditemukan di daerah pantai,


khususnya daerah daerah terbuka dekat dengan pelabuhan besar,
dimana distribusi mereka tergantung temperatur air sehingga mereka
banyak ditemukan pada musim panas (juni-september) dan lebih kurang
ditemukan pada musim dingin.

Berarti : kejadian keracunan makanan lebih sering terjadi pada musim


panas dari musim dingin.

2. Epidemiologi Analiktik
Berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor-faktor
(determinan) masalah kesehatan. Diharapkan mampu menjawab Why? Atau
apa yang terjadinya masalah itu
Misal :
Setelah secara deskriptif ditemukan : perokok yang menderita ca paru, maka
dianalis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan faktor penyebab
terjadinya ca paru

3. Epidemiologi Eksperimental
Yang di perlukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab
terjadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu di uji faktor kebenarannya
dengan percobaan atau eksperimental.
Misal contoh diatas : rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru maka
perlu dilakukan eksperimen, bahwa jika rokok dikurangi maka apakah ca paru
akan menurun.

Sejarah dan Tokoh Epidemiologi

8
Factor yang melatar belakangi adalah :
1. Tantangan zaman
dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penTantangan zaman
dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Dimana lalu
( zaman Jhon Snow) epidemiologi mengarahkan penyakit menular dan wabah.
Dewasa ini terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan
epidemiologi tidak hanya dihadapkan masalah penyakit semata tetapi, tetapi hal –
hal lain yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan penyakit serta
masalah kesehatan secara umum.
2. Perkembangan ilmu pengegtahuan lainnya
Perkembangan berbagai ilmu yang pesat akan memberikan angin yang segar
untuk perkembangan epidemiologi. Dengan demikian terjadilah perubahan dan
perkembangan daya fikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa
sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.

Tokoh – tokoh epidemiologi


1. Antonio Van Leuwenhouk (1632-1723)
Warga belanda, lahir di : delft 24 oktober 1632. Dikenal sebagai ilmuan amatir
penemu :
a. Mikroskop
b. Bakteti dan parasit tahun 1674
c. Spermatozoa 1677, dengan penemuannya berguna untuk analisis
epidemiologi selanjutnya
2. Robert Koch
a. Penemu penyakit tuberculosis tahun 1882
b. Memperkenalkan tuberkulintahun 1890 dianggap sebagai sebagai cara
pengobatan TBC
c. Terkenal sebagai dengan postulat Koch yang mengemukakan konsep
tentang cara menentukan kapan mikro organisme dapat dianggap
sebagai penyebab penyakit
d. Selanjutnya konsep test tuberculin di kembangkan von pirquet tahun
1906
e. PPD di kenalakan oleh siebart tahun 1931
3. Max van pattenkofer (jerman). Jasanya dalam bidang epidemiologi :
a. Mengidentifikasi penyebab suatu penyakit
b. Cara membektikan : dengan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan
dengan menelan 1,00 cm kultur vibrio menantang teori yang sedang
berkembang saat itu yang menyatakan vibrio yang menyebabkan kolera
c. Dia membuktikan bahwa vibrio bukan penyakit kolera dengan meminum
segelas air berisi baksil kolera dan ternyata memang (kebetulan) dia tak
jatuh sakit
d. Kemungkinan dosis yang diminum terlalu kecil mengingat dibutuhkan
jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.
4. Jhon snow

9
Dalam dunia masyarakat namanya tidak asing dalam upaya mengatasi kolera.
Dalam menganalisis penyakit kolera mempergunakan pendekatan epidemiologi
dengan menganalisis factor : tempat, orang dan waktu. Diangap sebagai the
father of epidemiology.
5. Percival pott
Seorang ahli bedah menggunakan pendekatan epidemiologi dalam
menganalisis tingginya kejadian ca secrotum di kalangan pekerja pembersih
cerobong asap. Dalam analisisnya : dia menemukan bahwa : tara yang
terdapat pada cerobong di anggap sebagai penyebab. Dia dianggap sebagai
bapak epidemiology modern .
6. James lind
Menemukan hubungan kurangan vitamin C dengan scurvy ( kekuatan vitamin
C ). Penemuannya sederhana : dengan mengamati ada kelompok tertentu dari
mereka yang dalam pelayanan di kapal yang mereka tumpangi dalam suatu
pelayaran panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan
nvitamin C karena mengonsumsi makanan kaleng dan dikenal sebagai bapak :
trial klinik.
7. Dool dan hill
dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan rokok dan kangker paru.
Peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan : bukti adanya
hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya pelapor penelititan di
bidang epidemiologi klinil.

Konsep Penularan Penyakit


Beberapa konsep dalam epidemiologi tentang penyakit yang berhubungan atau
mempengaruhi segitiga epidemiologi antara lain benda tak hidup ( fomite ), vektor,
reservoir, dan pembawa( carrier). Fomite atau benda mati adalah benda yang
mempunyai peran dalam penularan penyakit. Fomite dapat berupa pensil, pulpen,
gelas, gagang pintu, mata pena, pakaian, atau benda mati lainnya yang
menghantarkan infeksi akibat terkontaminasi organisme penyebab penyakit yang
kemudian yang disentuh oleh orang lain.

Vektor adalah serangga, misalnya lalat, kutu, nyamuk, serta heewan kecil seperti
mencit, tikus atau hewan pengerat lain. Vektor adalah setiap makhluk hidup selain
manusia yang membawa penyakit (carrier) yang menyebabkan dan menjalani proses
penularan penyakit. Vektor penyebaran agen infeksi dari manusia atau hewan yang
terinfeksi ke manusia atau hewan lain yang rentang melalui kotoran, gigitan, dan cairan
tubuhnya atau secara tidak langsung melalui kontaminasi pada makanan.

Reservoir adalah manusia, hewan, tumbuhan, tanah, zat organik( seperti feses dan
makanan ) yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius.
Manusia sering berperan sebagai reservoir sekaligus sebagai penjamu (host).

Sedangka, carrier mendukung, menyebarkan, dan merupakan tempat persinggahan


organisme pesnyebab infeksi. Kondisi carrier dapat berlangsung dalam keseluruhan
perjalanan penyakit atau selama peerjalanan hidup manusia jika tidak diobati dan
bahkan tidak terlihat karena carrier mungkin tidak sakit ( carrier yang sehat ). Beerapa

10
carrier dari penyakit tertentu bisa terinfeksi dan menjadi carrier seumur hidup seperti
typhoid mary. Enam tipe carrier yang diindentifikasi oleh bidang ilmu kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut.

1. Active carrier : seseorang yang terpajan dan menjadi tempat bersarangnya


organisme penyebab penyakit. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa
waktu walaupun sudah sembuh dari penyakitnya
2. Convalescent carrier : seseorang yang terpajan dan menjadi tempta
bersarangnya organisme penyebab penyakit dan berada dalam masa
pemullihan, tetapi masih dapat menularkan penyakit ke orang lain.
3. Healthy carrier : seseorang yang terpajan dan menjadi tempat bersarangnya
organisme penyebab penyakit ( patogen ) dan berada dalam masa pemulihan,
tetapi tidak menunjukkan gejala sakit.
4. Incubator carrier : seseorang yang terpajan dan memiliki tempat bersarangnya
organisme penyebab penyakit ( patogen ), masih berada pada tahap awal
penyakit, serta menunjukkan gejala dan kemampuan untuk menularkan
penyaki.
5. Intermittent carrier : seseorang yang terpajan dan menjadi tempat
bersarangnya organisme penyebab penyakit ( patogen ) dan secara berulang
dapat menyebarkan penyakit.
6. Passive carrier : seseorang yang terpajan dan menjadi tempat bersarangnya
organisme penyebab penyakit ( patogen ), tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda dan gejala penyakit.

Manfaat epidemiologi

Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program kesehatan dan keluarga


berencana dalam sebagai alat (tool) dan sebagai metode atau pendekatan.
Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah kesehatan,
selalu mempertahankan siapa yang terkena masalah, di mana dan bagaimana
penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut terjadi.

Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dangan


masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana peyebaran masalah serta
bilamana masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam
program kesehatan adalah ukuran – ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point of
prevalence, dan sebagainya dapat digunakan dalam perhitungan – perhitungan :
prevalensi, kasus baru, case fatality rate, dan sebagainya.

11
Menurut pendekatan model ini, tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok
ditentukan oleh hubungan dinamis antara agen ( agent ), dan lingkungan
(environment).

Agen

Berbagai factor internal dan eksternl yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan
terjadinya penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau
psikososial. Jadi, agem ini bisa berupa suatu yang merugikan kesehatan ( bakteri dan
stres ) atau yang meningkatkan kesehatan ( nutrisi dan lainnya).

Host

Seseorang atau kelompok orang yang rentang terhadap penyakit atau sakit tertentu.
Factor host antara lain situasi atau kondisi fisik dan psikososial yang menyebabkan
seseorang berisiko menjadi sakit. Misalnya riwayat keluarga, usia, gaya hidup, dan
lainnya.

Lingkungan

Seluruh factor yang ada di luar host baik lingkungan fisik maupun sosial, antara lain
sebagai berikut :

 Lingkungan fisik : tingkat ekonomi, ikim, kondisi tempat tinggal, penerangan,


dam kebisingan
 Lingkungan sosial. : hal- hal yang berkaitan dengan intraksi sosial, misalnya :
stes, konflik, kesulitan ekonomi, dan kerisis hidup.
model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh intraksi yang
dinamis antara ketiga variabel terseebut. Selain dalam keperawatan komunitas,
model ini juga dikembangkan dalam teori umum tentang berbaai penyebab
penyebab.

12
KONSEP DASAR DEMOGRAFI
1. Pengertian
Asal kata : demos : rakyat/penduduk
:grafis : menulis
Demografi adalah tulisan –tulisan atau karangan – karangan mengenai
pendudu
Achile Guillard ( 1985 )
Elements de statistique humaine on de ographic compares.
Definisi demografi
1. Studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan terutama dalam
kaitannya dengan jumalah, struktur dan perkembangan ( UN Multingual
Demographic dictionary, 1958).
2. Studi statistic dan matematik tentang benar, komposisi, dan distribusi
penduduk dan perubahan – perubahan sepanjang masa melalui bekerjanya
5 komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian, perkawinan dan mobilitas
sosial (Donald J. Principls of Dem ography)’
3. Studi tentang jumlah, penyebaran territorial, dan komposisi penduduk serta
perubahan – perubahan dan sebab- sebabnya (houser & Duncan, The
study of Population, 1956 ).
2. Ruang Lingkup
a. John Ground 1662 :
 Batas –batas umum kematian, kelahiran, migrasi dan
perkawinan dengan proses penduduk.
 Hukum pertumbuhan penduduk
b. Adolphe Laundry (1937)
Pure demography
Demografi formal bersifat analitik matematik teknik- teknik
sociological Demography/population studies penghubung antara
penduduk dan system social.
3. Tujuan dan kegunaan
a. Mempelajari kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tententu.
b. Menjelaskan pertunbuhan, masa lampau, penurunannya dan
persebarannya.
c. Menggambarkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bemacam – macam aspek orgaisasi social.
d. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan dating
dan kemungkinan – kemungkinan konsekuensinya.
4. Manfaat kependudukan di Indonesian
a. Jumlah penduduk relatif besar; pada tahun 2000 200 juta.
b. Lanjut pertumbuhan penduduk tinggi ; pada th. 1971-1980 =2,32 %/tahun.
c. Kepadatan penduduk tak seimbang.
d. Mobilitas tak serasi dan arus urbanisasi tinggi.
5. Kebijaksanaan kependudukan di Indonesia
a. Pengendalian kelahiran
b. Penurunan tingkat kematian terutama anak-anak
c. Perpanjangan usian harapan hidup

13
d. Penyebaran penduduk yang lebih serasi dan seimbang dan merata.
e. Perkembangan dan penyebaran angkatan kerja.
6. Transisi Demografi :
Angka kelahiran dan kematian

Stabil tinggi : kelahiran tinggi, kematian tinggi.


Stabil rendah : kelahiran rendah, kematian rendah.
Dari stabil tinggi ke stabil rendah melalui tahapan transisi (tahap I- IV )
Tahap IV pasca transisi

Tahap I : pratransisi
Angkatan kelahiran tinggi, kematian tinggi. Mengapa?
Manusia masih sangat tergantung pada alam seperti musim panen, di samping
itu juga banyak peperangan, penyakit,dll. Jadi kelahiran tinggi merupakan
kompensasi kematian yang tinggi.

Tahap II :
Ada keterlibatan pemerintah :
Angaka kematian menurun, tetapi kelahiran meningkat karena msyarakat tidak
tahu adanya penurunan kematian. Sehingga terjadilan peledakan penduduk
dan terjadi krisis pangan. Pada garis dimulailah revolusi industry yang
memperkerjakan orang usia produktif sehingga kelahiran menurun pada tahap
III.
Pada akhirnya industry membawa dampak penurunan pertanbahan kelahiran,
karena orang sudah berubah pola pikirannya. Mereka memilih tak punya
anak/tak menikah karena dirasakan lebih menguntungkan/bisa dinikmati, mak
terjadilah tahap ke IV.

Transisi di Indonesia
Sebelum merdeka angka kelahiran tinggi, kematian tinggi (karena budaya,
seperti orang jawa ; adanya istilah anak ontang-anting, pandawalima, dll.).
transisi mulai 1966 kelahiran tinggi dan kematian rendah. Program keluarga
berencana di mulai tahun 70-an

14
BAB III

Kesimpulan
epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari tentang
timbulnya  penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat. Perawat
seharus nya mengerti pengartian epidemiologi ketika berperan aktif dalam suatu
komunitas,

epidemiologi juga berperan penting untuk perawat ketika menganalisa berbagai


masalah yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor – faktor yang
mempengaruhi berbagai perubahan demografis di dalam suatu komunitas

saran
penulis mengajak kepeada pembaca untuk memahai epidemiologi dan
demografi, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari dan mampu
mengantisipasi dan mencegah berbagai macam penyakit

15
Daftar Pustaka
Beth, boyton, RN, MS. Successful Nurse Communication. Safe care, healthy
workplace, & and rewarding careers. Portsmouth

Ns. Achjar, Komang ayu henny, SKM, M.kep, Sp.kom. (2012). Asuhan Keperawatan
Komunitas. Penerbit buku kedokteran. Jakarta

Kartiningrum, Eka diah. (2017). Konsep dasar keperawatan komunitas, STIkes


Majapahit mojokerto. Mojokerto

Mubarak, Wahid Ikhbal, SKM. (2005). Pengantar keperawatan komunitas 1. CV


Sagung Seto. Jakarta

Efendi, Ferry. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitsa. Salemba Medika. Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai