Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN

( TOODLER )

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KEPERAWATAN JIWA

Dosen pengampu : Sulistyo Andarmoyo, S. Kep.,Ns.,M. Kep

Oleh Kelompok 9 :

1. Siska Fitri Ramadhani (16631458 )


2. Rofiatul Fikria (16631574 )
3. Devy Indra Puspitasari (16631564)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN
( TOODLER )”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :
Sulistyo Andarmoyo, S. Kep.,Ns.,M. Kep selaku dosen pembimbing kami yang
memberikan dorongan dan masukan, serta
Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan do’a restu dan dukugan kepada
kami.
Tak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan bermanfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr wb.

Ponorogo,25 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
a. Latar Belakang....................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
a. PENGERTIAN KESEHATAN JIWA.....................................................................2
b. PROSES KEPERAWATAN.................................................................................5
BAB III............................................................................................................................ 1
PENUTUP...................................................................................................................... 1
a. KESIMPULAN.....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan


sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional. Kesehatan
jiwa memiliki banyak komponen dan di pengaruhi oleh berbagai faktor (Johnson,
1997). A mind that grows and adjust, is in control and is free of stress. Kondisi jiwa
seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan,
dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius (Rosdahl, 1999)
Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak ia lahir sampai mencapai
usia dewasa. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi
sangat cepat. Masa seperti ini merupakan dasar dan tidak akan terulang lagi pada
kehidupan selanjutnya. Karena itu perhatian yang diberikan pada masa balita akan
sangat menetukan kualitas kehidupan manusia di masa depan. Manusia dalam
hidupnya belajar sejak lahir sampai masa tua. Manusia itu berkembang dari satu
tiap periode perkembangan ke periode yang lain mereka mengalami perubahan
tingkah laku yang berbeda-beda di akibatkan karena masalah-masalah atau tugas-
tugas yang dituntut dan muncul pada setiap periode perkembangan itu berbeda
pula. Anak yang tengah menginjak usia 1–2 tahun dikenal dengan istilah toddler.
Itu merupakan masa lucu-lucunya anak sekaligus yang melelahkan bagi orangtua.
Banyak hal perlu diketahui orangtua selama masa perkembangan ini. Tingkah laku
toddler amat beragam, seperti berperilaku agresif,menarik rambut,banyak
kemauan, berbohong, dan tindakan lain. Apabila orangtua salah menyikapinya,
akan berdampak tidak baik bagi si anak dalam perkembangan selanjutnya. Untuk
itu, orangtua perlu membuka wawasan tentang bagaimana menyikapi toddler.
Psikolog Anak Woro Kurnianingrum mengatakan,munculnya perilaku agresif pada
anak usia 1–2 tahun merupakan suatu hal yang wajar. Perilaku itu terjadi karena
saat itu anak sedang berada pada masa transisi. ”Dia mulai ingin berkomunikasi
dengan pihak di luar dirinya. Namun, karena belum mengungkapkan keinginannya
secara jelas dan verbal, maka dia melakukannya dengan perilaku agresif berupa
tindakan memukul atau melempar,” papar lulusan Magister Psikologi Universitas
Tarumanagara Jakarta Karena kemampuan berbahasa yang sedikit dan terbatas.
Ditambah adanya keinginan kuat untuk melakukan sesuatu sendiri.Namun,kontrol
kemauan di otak anak belum mampu dikelola dengan baik,maka hal itu membuat
toddler bertingkah laku agresif.Meski demikian, bukan berarti itu harus dibiarkan.
Toddler harus diberi tahu bahwa kelakuan mereka tidak baik dan tunjukkan cara
lain untuk mengekspresikan perasaannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

a. PENGERTIAN KESEHATAN JIWA

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan


sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional. Kesehatan
jiwa memiliki banyak komponen dan di pengaruhi oleh berbagai faktor (Johnson,
1997). A mind that grows and adjust, is in control and is free of stress. Kondisi jiwa
seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan,
dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius (Rosdahl, 1999)
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18 bulan -3 tahun
adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mempelajari dunianya. Bila
anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi atau
dikendalikan, maka anak-anak akan merasakan ragu-ragu, takut, tidak berani dan
malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang
lain. Sebab penting bagi orang tua atau pengasuh anak untuk mempercayai tugas
perkembangan kemandirian. Pada usia toodler ini mengalami perkembangan yang
pesat antara lain :

1. Perkembangan fisik
A. Karakteristik Umum
1) Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari
otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
2)  Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler karena
otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
3)  Tinggi Badan
 Rata-rata 7,5 cm pertahun. 
 Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
 Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa.
4)  Berat Badan
Rata rata pada toodler berat badan naik 1,8-2,7 kg. pada usia 2 tahun
biasanya naik menjadi 12,3 kg. namun pada usia 2,5 tahun berat badan
naik empat kali lipat.
5)  Lingkar kepala
 Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
 Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5
inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
6)      Nutrisi
 Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
 Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.

2
 Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan
menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai
makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam
jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
 Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil
dapat diganti dengan makan makannan lengkap.
B.      Pola Tidur
 Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ±
12 jam / hari.
 Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun kedua atau ketiga.
   Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orang tua.
C.       Kesehatan Gigi
 Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
 Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan
karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5
tahun.
 Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi
tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan.
 Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida
dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies,
seperti gula-gula.

D.      Bahasa
 Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3
prae dan juaga menggunakan pronoun.
 Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.

2.    Perkembangan Psikososial (Erikson)


Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap untuk diberi
kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya atau mengontrol hubungan
terhadap teman dekatnya. Toddler mulai belajar ketrampilan sosial :
1) Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).
2)  Berpisah dengan orang tuanya.
3)  Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
4)  Berkomunikasi dengan kata-kata.
5)  Berperilaku sosial yang pantas.
6)  Interaksi egosentrik dengan yang lain.
7) Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.

3
8) Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk
menunjukkan ketergantungannya.
9)  Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada saat –
saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika
ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
10) Takut
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
a)     Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
b)     Cemas terhadap orang-orang yang baru
c)     Suara yang keras, seperti vacum cleaner
d)     Pergi tidur
e)     Binatang yang besar
f)      Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
g)      Sosialisasi
11) Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan
ketidaktergangtungan.
12) Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya
selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
13) Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan
pengabaian terhadap mereka.
14) Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi
kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang
dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
15)  Perkembangan Motorik
a)      Motorik Kasar
 Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
 Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
 Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu.
 Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.
b)      Motorik Halus
 Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara
spontan
 Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
 Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
 Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara

3. Perkembangan Psikoseksual
1.   Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini
fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.
a.   Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol
yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.

4
b.   Perkembangan Seksualitas
c.   Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
d.   Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi.
e.  Perbedaan seks menjadi jelas.

Toilet Training
Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa
dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :
 Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
 Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.

4. Perkembangan Moral
a.   Overview Kohlberg
Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap
preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada
ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
1.  Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk
moral yang negatif.
2.  Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman
menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
3.  Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang
sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan
pujian terhadap perbuatan yang baik.

b. PROSES KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a.  Pengertian
Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya. Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan anaka
akan merasar ragu-ragu dan malu untuk melakukan aktifitasnya
sehingga akan selalu bergantung pada orang lain.

b.  Karakteristik perilaku
Karakteristik perilaku kanak-kanak

Tugas Perilaku kanak-kanak


perkembangan
Perkembangan  Mengenal dan mengakui namanya
yang    normal :  Sering menggunakkan kata

5
kemandirian “jangan/tidak/enggak”.
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang
asing baginya (api,air,ketinggian, warna dan
bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak
mau diperintah misalnya minum sendiri,
makan sendiri, berpakaian sendiri
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau
diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa
diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan
anak lain diluar keluarganya
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang diikuti
keluarga
Penyimpangan  Tidak berani melakukan sesuatu/kegaiatan
perkembangan :  Merasa takut melakukan sesuatu
ragu-ragu dan malu  Merasa terpaksa melakukan tindakkan
 Melakukan tindakkan dengan ragu-ragu

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial (normal) Resiko (penyimpangan)
Potensial mengembangkan Resiko pengambangan ragu-ragu dan
kemandirian malu

3.      TINDAKKAN KEPERAWATAN


a. Kanak – kanak
1)   Tujuan
a)   Mengembangkan rasa kemendarian dalam melakukan kegiatan
sehari hari
b)   Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang
lain

2)   Tindakkan keperawatan
Tindakkan keperawatan bagi kanak-kanak

Tugas perkembangan Tindakkan keperawatan


Perkembangan yang  Latih anak untuk melakukan kegiatan

6
normal : kemandirian secara mandiri
 Puji keberhasilan yang dicapai anak
 Tidak menggunakan kata yang
memerintah tetapi memberikan alternatif
untuk memilih
 Hindari suasana yang membuatnya
bbersikap negatif (memisahkan dengan
orang tuanya, mengambil mainannya,
memerintah untuk melakukan sesuatu )
 Ridak menakut nakuti dengan kata kata
maupun perbuatan
 Berikan mainan sesuai usianya (boneka,
mobil mobilan, balon, bola, kertas gambar
dan pensil warna )
 Saat anak mengamuk (tempertantrum)
pastikan doia aman dari bahaya cedera
kemudian tinggalkan awasi dari jauh
 Beritahu tindakan tindakan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, yang baik dan buruk
dengan kalimat positif
 Mau tidak permen ita diambil orang?
Kalaubegitu ita juga tidak boleh
mengambil permen anto
b. Supaya cantik bila akan pergi ita harus
memakai baju yang rapi
 Libatkan anak dalam kegiata kegiatan
keagamaan ( sholat berjamaah, berangkat
kegereja bersama, mengaji)
Penyimpangan  Yakinkan anak bahwa ia mampu
perkembangan : ragu- melakukan tugas yang diberikan
ragu dan malu  Berikan tugas yang sederhana dan mampu
dilakukan sendiri (menyimpan mainan,
mengambil baju, mengambil minum,
mengambil sepatu/sandal)
 Berikan kepercayaan pada anak untuk
melakukan tugas tertenttu (yang bisa
dilakukannya)
 Berikan pujian terhadap keberhasilannya
 Jangan memberi pernyataan negatif
terhadap perilaku anak ( ita memang biasa
membuat rumah berantakkan , anto kan
anak cengeng, budi itu anak penakut)

b.      Keluarga
1. Tujuan

7
a)   Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal dan
menyimpang
b)   Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya
c)   Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya
d)   Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian
anaknya

2.    Tindak keperawatan
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tugas Tindakan keperawatan
perkembangan
Perkembangan a. Informasikan pada keluarga caara yang
yang normal : dapat dilakkukan untuk memfasilitasi
kemandirian perembangan psikososial anaknya
 Berikan aktivitas bermain yang
menggali rasa ingin tahu anak
seperti bermain tanah, pasir, lilin,
membuat mainan kertas,
mencampur warna, menggunakan
cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang
yang menarik perhatiannya dengan
tetap menjaga keamananya
 Berikan kebebasan pada anak
unntuk melakuakan sesuatau yang
diinginkan tetapi tetap memberi
batasan. Misalnya membolehkan
anak memanjat dengan syarat ada
yang mendampingi/mengawasi
atau mengajarkan cara agar tidak
jatuh
 Sampaikan aturan umum yang
dapat di mengerti lhan seperti
masuk rumah harus memberi
salam , bila akan pergi cium tangan
dulu, sebelum dan sesudah makan
cuci tangan
 Gunakan kata-kata laranagan yang
bersifat positif contoh : main hujan
– hujanan menyebabkan pilek, bila
rambut dan bajunya berantakan ita
tidak cantik
 Berikan pilihan perilaku yang ingin
dilakukan anak seperti mau mandi
atau makan dulu
 Latih anak mengerjakkan kegiatan

8
yang dapat dilakukan sendiri :
pakai baju, kaus kaki, makan
b.    Diskusikan dengan keluarga cara apa yang
akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial
kanak-kanak
c.    Latih keluarga melakukan metode tersebut
dan mendampingi saat keluarga melakukan
stimulasi perkembangan anaknya
d.    Bersama keluarga menyusun tindakan
yang akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya
Penyimpangan a.    Motivasi dan membimbing anak agar mau
perkembangan : bergerak dan bergaul (sesuai dengan
ragu- ragu dan keinginanya)
malu b.    Dampingi anak saat bermain atau
melakukan kegiatan
c.    Ajak anak bermain dan berbicara dengan
kaalimat pendek pendek (Ita mau bermain
boneka atau menggambar?. Adi akan
bermain apa?)
d.    Motivasi dan mendorong anak bermain
dengan anak lain
e.    Motivasi dan membimbing anak makan,
minum, memakai baju, BAB, BAK sendiri
f.     Berikan pujian terhadap keberhasilan anak

9
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis,
dan sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan,
perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan
emosional. Kesehatan jiwa memiliki banyak komponen dan di pengaruhi oleh
berbagai faktor (Johnson, 1997). A mind that grows and adjust, is in control
and is free of stress. Kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang
dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta terbebas
dari stress yang serius (Rosdahl, 1999). Pada masa balita pertumbuhan dan
perkembangan anak terjadi sangat cepat. Masa seperti ini merupakan dasar
dan tidak akan terulang lagi pada kehidupan selanjutnya. Karena itu perhatian
yang diberikan pada masa balita akan sangat menetukan kualitas kehidupan
manusia di masa depan. Anak yang tengah menginjak usia 1–2 tahun dikenal
dengan istilah toddler. Itu merupakan masa lucu-lucunya anak sekaligus yang
melelahkan bagi orangtua. Banyak hal perlu diketahui orangtua selama masa
perkembangan ini. Tingkah laku toddler amat beragam, seperti berperilaku
agresif,menarik rambut,banyak kemauan, berbohong, dan tindakan lain.
Apabila orangtua salah menyikapinya, akan berdampak tidak baik bagi si
anak dalam perkembangan selanjutnya. Untuk itu, orangtua perlu membuka
wawasan tentang bagaimana menyikapi toddler.

1
DAFTAR PUSTAKA
 
Dariyo, A.2007.Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.
Bandung: PT Refika Aditama

Mansur,H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika

Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas ilmu keperawatan


Unversitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai