( TOODLER )
Oleh Kelompok 9 :
PRODI S1 KEPERAWATAN
2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN
( TOODLER )”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :
Sulistyo Andarmoyo, S. Kep.,Ns.,M. Kep selaku dosen pembimbing kami yang
memberikan dorongan dan masukan, serta
Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan do’a restu dan dukugan kepada
kami.
Tak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan bermanfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
a. Latar Belakang....................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
a. PENGERTIAN KESEHATAN JIWA.....................................................................2
b. PROSES KEPERAWATAN.................................................................................5
BAB III............................................................................................................................ 1
PENUTUP...................................................................................................................... 1
a. KESIMPULAN.....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkembangan fisik
A. Karakteristik Umum
1) Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari
otot-otot abdomen yang kurang berkembang.
2) Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus-menerus pada toddler karena
otot kaki harus menopang beratbadan yang terlalu besar.
3) Tinggi Badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun.
Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa.
4) Berat Badan
Rata rata pada toodler berat badan naik 1,8-2,7 kg. pada usia 2 tahun
biasanya naik menjadi 12,3 kg. namun pada usia 2,5 tahun berat badan
naik empat kali lipat.
5) Lingkar kepala
Usia 1-2 tahun lingkar copula sama dengan lingkar dada.
Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5
tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5
inchi tiap tahun sampai 5 tahun kemudian.
6) Nutrisi
Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
2
Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan
menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai
makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam
jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit.
Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan makanan kecil
dapat diganti dengan makan makannan lengkap.
B. Pola Tidur
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ±
12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun kedua atau ketiga.
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orang tua.
C. Kesehatan Gigi
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan
karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler berusia 2,5
tahun.
Gigi dobersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi
tidak yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan.
Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida
dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi karies,
seperti gula-gula.
D. Bahasa
Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3
prae dan juaga menggunakan pronoun.
Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja.
3
8) Toddler sering mengatakan "tidak ". Kata "ya" digunakan untuk
menunjukkan ketergantungannya.
9) Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung pada saat –
saat tertentu. Dimana ia dapat menggunakan ketrampilan barunya atau jika
ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba ketrmpilan yang baru.
10) Takut
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
a) Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
b) Cemas terhadap orang-orang yang baru
c) Suara yang keras, seperti vacum cleaner
d) Pergi tidur
e) Binatang yang besar
f) Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toddler.
g) Sosialisasi
11) Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan
ketidaktergangtungan.
12) Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya
selama waktu berpisah , seperti saat tidur siang.
13) Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan ketidaktergantungan dan
pengabaian terhadap mereka.
14) Sering berannganggapan negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi
kata"tidak" adalah dengan mengurangi pertanyaan –pertanyaan yang
dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
15) Perkembangan Motorik
a) Motorik Kasar
Usia 15 bulan , berjalan tanpa bantuan
Usia 18 bulan , berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu waktu.
Usia 30 bulan , melompat dengan kedua kaki.
b) Motorik Halus
Usia 15 bulan , menyusun dua balok menar dan scribbles secara
spontan
Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara
3. Perkembangan Psikoseksual
1. Fase anal, 8 bulan – 4 tahun, meliputi daerah anus dan pantat, dan aktivitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh.Tahap ini
fokus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter analnya.
a. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol
yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan.
4
b. Perkembangan Seksualitas
c. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi tubuh.
d. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi.
e. Perbedaan seks menjadi jelas.
Toilet Training
Toilet training adalah tugas utama toddlerhood/. Latihan tidak biasa
dilakukan usia 18 sampai 24 bulan. Tanda-tanda toddler siap latihan adalah :
Dalam keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau BAB.
4. Perkembangan Moral
a. Overview Kohlberg
Toddler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap
preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi kan pada
ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
1. Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk
moral yang negatif.
2. Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman
menimbulkan perasaan bersalah pada toddler.
3. Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang
sederhana mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan
pujian terhadap perbuatan yang baik.
b. PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Pengertian
Perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya. Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan anaka
akan merasar ragu-ragu dan malu untuk melakukan aktifitasnya
sehingga akan selalu bergantung pada orang lain.
b. Karakteristik perilaku
Karakteristik perilaku kanak-kanak
5
kemandirian “jangan/tidak/enggak”.
Banyak bertanya tentang hal/benda yang
asing baginya (api,air,ketinggian, warna dan
bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak
mau diperintah misalnya minum sendiri,
makan sendiri, berpakaian sendiri
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau
diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa
diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan
anak lain diluar keluarganya
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
Mengikuti kegiatan keagamaan yang diikuti
keluarga
Penyimpangan Tidak berani melakukan sesuatu/kegaiatan
perkembangan : Merasa takut melakukan sesuatu
ragu-ragu dan malu Merasa terpaksa melakukan tindakkan
Melakukan tindakkan dengan ragu-ragu
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial (normal) Resiko (penyimpangan)
Potensial mengembangkan Resiko pengambangan ragu-ragu dan
kemandirian malu
2) Tindakkan keperawatan
Tindakkan keperawatan bagi kanak-kanak
6
normal : kemandirian secara mandiri
Puji keberhasilan yang dicapai anak
Tidak menggunakan kata yang
memerintah tetapi memberikan alternatif
untuk memilih
Hindari suasana yang membuatnya
bbersikap negatif (memisahkan dengan
orang tuanya, mengambil mainannya,
memerintah untuk melakukan sesuatu )
Ridak menakut nakuti dengan kata kata
maupun perbuatan
Berikan mainan sesuai usianya (boneka,
mobil mobilan, balon, bola, kertas gambar
dan pensil warna )
Saat anak mengamuk (tempertantrum)
pastikan doia aman dari bahaya cedera
kemudian tinggalkan awasi dari jauh
Beritahu tindakan tindakan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, yang baik dan buruk
dengan kalimat positif
Mau tidak permen ita diambil orang?
Kalaubegitu ita juga tidak boleh
mengambil permen anto
b. Supaya cantik bila akan pergi ita harus
memakai baju yang rapi
Libatkan anak dalam kegiata kegiatan
keagamaan ( sholat berjamaah, berangkat
kegereja bersama, mengaji)
Penyimpangan Yakinkan anak bahwa ia mampu
perkembangan : ragu- melakukan tugas yang diberikan
ragu dan malu Berikan tugas yang sederhana dan mampu
dilakukan sendiri (menyimpan mainan,
mengambil baju, mengambil minum,
mengambil sepatu/sandal)
Berikan kepercayaan pada anak untuk
melakukan tugas tertenttu (yang bisa
dilakukannya)
Berikan pujian terhadap keberhasilannya
Jangan memberi pernyataan negatif
terhadap perilaku anak ( ita memang biasa
membuat rumah berantakkan , anto kan
anak cengeng, budi itu anak penakut)
b. Keluarga
1. Tujuan
7
a) Memahami perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal dan
menyimpang
b) Memahami cara menstimulai cara kemandirian anaknya
c) Mendemonstrasikan cara menstimulasi kemandirian anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk msenstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2. Tindak keperawatan
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tugas Tindakan keperawatan
perkembangan
Perkembangan a. Informasikan pada keluarga caara yang
yang normal : dapat dilakkukan untuk memfasilitasi
kemandirian perembangan psikososial anaknya
Berikan aktivitas bermain yang
menggali rasa ingin tahu anak
seperti bermain tanah, pasir, lilin,
membuat mainan kertas,
mencampur warna, menggunakan
cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang
yang menarik perhatiannya dengan
tetap menjaga keamananya
Berikan kebebasan pada anak
unntuk melakuakan sesuatau yang
diinginkan tetapi tetap memberi
batasan. Misalnya membolehkan
anak memanjat dengan syarat ada
yang mendampingi/mengawasi
atau mengajarkan cara agar tidak
jatuh
Sampaikan aturan umum yang
dapat di mengerti lhan seperti
masuk rumah harus memberi
salam , bila akan pergi cium tangan
dulu, sebelum dan sesudah makan
cuci tangan
Gunakan kata-kata laranagan yang
bersifat positif contoh : main hujan
– hujanan menyebabkan pilek, bila
rambut dan bajunya berantakan ita
tidak cantik
Berikan pilihan perilaku yang ingin
dilakukan anak seperti mau mandi
atau makan dulu
Latih anak mengerjakkan kegiatan
8
yang dapat dilakukan sendiri :
pakai baju, kaus kaki, makan
b. Diskusikan dengan keluarga cara apa yang
akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial
kanak-kanak
c. Latih keluarga melakukan metode tersebut
dan mendampingi saat keluarga melakukan
stimulasi perkembangan anaknya
d. Bersama keluarga menyusun tindakan
yang akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya
Penyimpangan a. Motivasi dan membimbing anak agar mau
perkembangan : bergerak dan bergaul (sesuai dengan
ragu- ragu dan keinginanya)
malu b. Dampingi anak saat bermain atau
melakukan kegiatan
c. Ajak anak bermain dan berbicara dengan
kaalimat pendek pendek (Ita mau bermain
boneka atau menggambar?. Adi akan
bermain apa?)
d. Motivasi dan mendorong anak bermain
dengan anak lain
e. Motivasi dan membimbing anak makan,
minum, memakai baju, BAB, BAK sendiri
f. Berikan pujian terhadap keberhasilan anak
9
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis,
dan sosiologi yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan,
perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan
emosional. Kesehatan jiwa memiliki banyak komponen dan di pengaruhi oleh
berbagai faktor (Johnson, 1997). A mind that grows and adjust, is in control
and is free of stress. Kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang
dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta terbebas
dari stress yang serius (Rosdahl, 1999). Pada masa balita pertumbuhan dan
perkembangan anak terjadi sangat cepat. Masa seperti ini merupakan dasar
dan tidak akan terulang lagi pada kehidupan selanjutnya. Karena itu perhatian
yang diberikan pada masa balita akan sangat menetukan kualitas kehidupan
manusia di masa depan. Anak yang tengah menginjak usia 1–2 tahun dikenal
dengan istilah toddler. Itu merupakan masa lucu-lucunya anak sekaligus yang
melelahkan bagi orangtua. Banyak hal perlu diketahui orangtua selama masa
perkembangan ini. Tingkah laku toddler amat beragam, seperti berperilaku
agresif,menarik rambut,banyak kemauan, berbohong, dan tindakan lain.
Apabila orangtua salah menyikapinya, akan berdampak tidak baik bagi si
anak dalam perkembangan selanjutnya. Untuk itu, orangtua perlu membuka
wawasan tentang bagaimana menyikapi toddler.
1
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A.2007.Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.
Bandung: PT Refika Aditama
Mansur,H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika