MAKALAH
Dasar Epidemiologi
Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta
hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Epidemiologi
Analitik” tepat pada waktunya, untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Epidemilogi. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan
suatu modul ataupun pembahasan tentang epidemiologi analitik.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu drg. Rara Warih
Gayatri, M.PH selaku dosen mata kuliah Dasar Epidemiologi yang membimbing
kami dan rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf jika makalah ini diselesaikan masih jauh dari
kata sempurna. Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap agar makalah dapat
bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari
sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit
amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan
penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal
penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal
penyakit., maka pada lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu
diperioritaskan penanggulangannya.
Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan
sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan
dalam epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit
di masyarakat sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada
yang sampai luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.
1
3. Apa saja jenis-jenis studi observasional?
4. Apa yang dimaksud dengan studi eksperimental?
5. Apa saja jenis-jenis studi eksperimental?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ada 2 jenis Studi Epidemiologi Analitik yaitu studi observasional dan studi
ekperimental. Di dalam studi observasional peneliti hanya mengamati pemaparan yang
terjadi secara alamiah. Sementara pada epidemiologi eksperimental peneliti
mempunyai kontrol terhadap pemaparan. Berikut akan dijelaskan lebih rinci tentang
studi observasional dan studi eksperimental.
2.2 Studi Observasional
Menurut Bhisma Murti, studi observasional adalah studi epidemiologi dimana
hanya mengamati (mengukur), mencatat, mengklasifikasi, menghitung, dan
menganalisis (membandingkan) perubahan pada variabel-variabel pada kondisi yang
alami.
Jenis-jenis studi observasional ada 2 macam yaitu studi kasus kontrol (case control
study), studi kohort, dan studi penampang (cross section) berikut adalah penjelasannya
2.2.1 Studi kasus kontrol (case control study)
Menurut Ridwan Amiruddin dkk. dalam modul epidemiologi dasar , Studi
Kasus kontrol merupakan pengamatan epidemiologis untuk mempelajari hubungan
serta besarnya risiko, antara tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit.
Pengamatannya “menoleh kebelakang” yakni dimulai dengan mengidentifikasi
kelompok dengan peyakit/efek (kasus) dan kelompok tanpa penyakit (kontrol),
kemudian dilihat kebelakang faktor risikonya.
jadi dapat disimpulkan bahwa desain studi ini membandingkan 2 kelompok,
dimana satu kelompok sebagai kasus dan satu kelompok sebagai kontrol. Lalu dilihat
bagaimana perbedaan kelompok menurut riwayat paparan atau karakteristik individu
untuk menetapkan status faktor resiko.
Jenis penelitian ini mempunyai beberapa nama lain yakni retrospektif, kasus
kelola, case referent, atau case history. Disebut dengan retrospektif karena arah
penelitain ini melihat ke belakang atau ke masa lalu mengenai keterpaparan atau
penyebanya, sedangkan disebut dengan kasus kelola karena penelitian ini mengelola
kasus terlebih dahulu baru dilihat kembali apa yang menyebabkan kasus tersebut, begitu
pula dengan istilah case referent peneliti menjadikan kasus sebagai referensi yang
pertama sebagai awal pijakan penelitian lalu ditelusuri penyebabnya dan disebut dengan
case history karena peneliti melihat sejarah dari faktor resiko atau penyebab perjalanan
penyakit si penderita.
Penelusuran ke belakang
4
a. Langkah–langkah penelitian studi kasus kontrol adalah sebagai
berikut :
1. Menetapkan pertanyaan penelitian beserta hipotesis penelitian
Pada langkah pertama peneliti harus membuat pertanyaan penelitian
apa yang akan diteliti dan bagaimana hipotesis atau dugaan penelitian
tersebut berdasarkan teori yang ada.
2. Mendeskripsikan variabel penelitian: efek (kasus) dan faktor risiko (FR)
Setelah melakukan langkah pertama peneliti harus mendeskipsikan
penelitian yang mana yang befungsi sebagai variable dependen atau
variable terikat, dan juga menetukan mana yang akan di jadikan variable
independen atau variable bebas.
3. Menentukan Populasi dan Sampel (kasus-kontol)
4. Melaksanakan Pengukuran variabel Efek dan Faktor Risiko (FR)
Dalam pelaksanaan pengukuran variabel peneliti melihat variabel
penyebab atau faktor resiko dibuat menjadi dikotom atau menjadi dua
kategori dan begitu pula dengan variable efek.
5. Melakukan analisis
KEKURANGAN
1) Desain ini rawan untuk terjadi bias seleksi dalam memilih subyek
serta bias informasi (recall bias) baik ketidak lengkapan cacatatan
maupun daya ingat
2) Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan yang langka kecuali jika
persentase attributable risk tinggi
3) Tidak dapat menghitung laju insiden.
4) Kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dan
penyakit
5) Hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek.
6) Kesulitan memilih kontrol yang tepat
5
penyakit, dan secara alami kelompok subjek ini akan terbagi menjadi terpapar
dan tidak terpapar, kemudian diikuti sepanjang waktu/periode tertentu untuk
melihat ada tidaknya efek pada subjek tersebut
Jenis penelitian ini mempunyai beberapa nama lain yakni Prospektif,
Studi Follow Up, Studi Longitudinal, Studi insidensi. Disebut dengan istilah
seperti hal tersebut diatas dikarenakan arah penelitain ini mengikuti ke depan
atau ke masa yang akan difollow up sepanjang masa, dan karena kejadian
kasusnya adalah kasus baru terjadi maka studi ini disebut dengan studi insiden.
6
d. Melaksanakan Pengukuran variabel Efek dan Faktor Risiko (FR)
4. Dalam pelaksanaan pengukuran variable peneliti melihat variable penyebab
atau faktor risiko dibuat menjadi dikotom atau menjadi dua kategori dan
begitu pula dengan variable efek.
5. Mengamati timbulnya Efek
6. Melakukan analisis
KEKURANGAN
1) Desain ini memerlukan waktu yang lama
2) Sarana dan biaya mahal
3) Tidak efisien untuk kasus (penyakit) yang langka
4) Terancam adanya drop out
5) Dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti membiarkan subyek
terpajan paparan yang dapat merugikan si subjek itu sendiri
7
2. Mendeskripsikan variabel penelitian : Efek (dependen) dan penyebab
(Independen)
Setelah melakukan langkah pertama peneliti harus mendeskipsikan
penelitian yang mana sebagai variable dependen atau variable tergantung atau
variable terikat, dan juga menentukan mana yang akan di jadikan variable
independen atau variable bebas.
3. Menentukan populasi dan sampel baik secara randomisasi ataupun tidak
4. Mengikuti dan memeberikan perlakukan terhadap sampel
5. Melakukan analisis
8
Sembuh (+)
OBAT Efek Samping
JANGKA
PENDEK Sembuh (-)
Efek Samping
PENDERITA
TBC
Sembuh (+)
OBAT Efek Samping
JANGKA
PANJANG Sembuh (-)
Efek Samping
Puskesmas yang
Effikasi side effect
mengobati tbc dengan
drop out coverage cost
jangka pendek
PUSKESMAS YANG
MENGOBATI TBC
Puskesmas yang
Effikasi side effect
mengobati tbc dengaan
drop out coverage cost
jangka panjang
KEKURANGAN
1. Karena tak dilakukan random, maka peneliti tak dapat mengendalikan
faktor perancu
2. Dapat menimbulkan bias
O1 X O2
O3 C O4
Model Jenis Desain Studi dan Sesudah dengan Kontrol
Keterangan:
O1 : frekuensi masalah sebelum studi pada kelompok intervensi
O2 : frekuensi masalah sesudah studi pada kelompok intervensi
X : intervensi pencegahan
O3 : frekuensi masalah sebelum studi pada kelompok kontrol
10
04 : frekuensi masalah sesudah studi pada kelompok kontrol
C : kontrol = tanpa intervensi
Desain
No
Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7
A Case control x x x x
B Cohort x x x x
C Clinical
randomized x x x
trials
D Community
randomized x x x
trial
E Before and after
x x x
with control
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Epidemiologi analitik adalah desain studi yang mempelajari faktor-faktor yang
menentukan hubungan sebab akibat masalah kesehatan pada suatu populasi
(menjawab pertanyaan why).
2. Studi observasional adalah studi epidemiologi dimana hanya mengamati (mengukur),
mencatat, mengklasifikasi, menghitung, dan menganalisis (membandingkan)
perubahan pada variabel-variabel pada kondisi yang alami.
3. Jenis-jenis studi observasional adalah studi kasus kontrol (case control study), studi
kohort, dan studi penampang (cross section)
4. Studi Eksperimen adalah mengukur pengaruh suatu perlakuan (intervensi) pada
populasi dengan cara membandingkan hasil-hasil perlakuan pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol, sehingga penelitian ini disebut juga studi Intervensi
5. Jenis-jenis studi eksperimen experiment murni (randomize controlled Trial (RCT) dan
community randomized trial) dan experiment kuasi ( befire and after with control)
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca bisa lebih memahami tentang
epidemiologi analitik dan memahami dalam penerapannya, sehingga tidak ada kerancuan dalam
memahami antara epidemiologianalitik dan deskriptif. Karena pada dasarnya semua desain studi
epidemiologi saling berkaitan dan saling bersatu dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam
masyarakat.
12
Daftar pustaka
Amiruddin, Ridwan. 2011. Modul Epidemiologi Dasar. Makassar : Universitas Hasanuddin.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/868/Modul%20Prinsip%2
0Epidemiologi.pdf Diakses pada 1 maret 2016.
Lapau, Buchari. 2009. Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Indonesia
Murti, Bhisma. 2011. Desain studi. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Diakses. http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/59 pada 25 Februari
2016
Nurbeti, Maftuhah. . Epidemiologi. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia. http://fk.uii.ac.id/upload/klinik/elearning/ikm/epidemiologi-fkuii-
maftuhah-nurbeti.pdf Diakses pada tanggal 25 Februari 2016
Padmawati, Retana Siwi. 2009. Disain Penelitian. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Metodologi%2520Penelitian/Disain
_Penelitian.pdf diakses pada 3 Maret 2016
Wahidin, Mugi. 2015. Studi epidemiologi analitik : Universitas Esa Unggul
http://irs453.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/919/2015/02/Pertemuan_8_STUDI_EPIDEMIOLOGI_ANALI
TIK_.pdf Diakses pada tanggal 25 Februari 2016
13