Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KENDALI DAN JAMINAN MUTU

“FAKTOR EKSPOSI PESAWAT RADIOLOGI”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. Nashiratul Azizah (P120101)
2. Muh. Ridwan Rahman (P120098)
3. Nur Janna (P120105)
4. Furqon Abdulah Burhan G. (P120091)
5. Anessa Pobela (P120084)
6. Lispa (P120097)

POLITEKNIK KESEHATAN (POLTEKKES)


MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PRODI DIII RADIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan dan menyusun makalah ini tepat pada waktunya, dengan

tema “Faktor Eksposi Pesawat Radiologi”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas pada mata kuliah Kendali Dan Jaminan Mutu. Terima kasih juga

saya ucapkan kepada beberapa teman-teman seperjuangan yang telah

membantu dalam menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

konstruktif kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap bahwa semoga makalah ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan tentang Faktor Eksposi Pesawat

Radiologi bagi para pembaca dan juga penulis.

Makassar, 28 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. HUBUNGAN FAKTOR EKSPOSI DENGAN INTENSITAS SINAR-X.........3
B. METODE TES FOKAL SPOT, kVp, mA / mAs DAN WAKTU......................5
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................8
A. KESIMPULAN..................................................................................................8
B. SARAN..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pekembangan tekhnologi semakin bertambah dan meningkat
seiring dengan perubahan zaman. Pada saai ini, pengobatan dengan
teknologi radiografi telah dikembangkan untuk mendiagnosa suatu
penyakit. Dimana pemanfatannya menggunakan sinar-x dan telah
digunakan dalam bidang medis, seperti penggunaan rontgen.
Penggunnaan sinar-x dalam bidang medis, berfungsi memberikan suatu
informasi dari dalam tubuh, sehingga dokter dapat melakukan tindakan
secara benar sesuai dengan informasi yang didapatkan (Sinaga, 2006).

Adapun peralatan yang sering digunakan untuk mendiagnosis ialah


Pesawat radiologi. Pesawat Radiologi sinar-x disebut juga dengan
pesawat Rontgen. Pesawat Rontgen adalah pesawat medik yang dapat
menghasilkan sinar-x atau sinar Rontgen baik untuk keperluan diagnostik
maupun terapi.

Dalam pemeriksaaan radiologi, faktor yang berperan penting dalam


menentukan kualitas dan kuantitas sinar-x adalah faktor eksposi. Faktor
eksposi adalah faktor yang mempengaruhi dan menentukan kualitas dan
kuantitas dari penyinaran radiasi sinar-X yang diperlukan dalam
pembuatan gambar radiograf. Faktor eksposi terdiri dari tegangan tabung
(kV), arus tabung (mA), dan waktu ekspos (ms) (Pradana, 2011).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan faktor eksposi dengan intensitas sinar-x ?
2. Bagaimana metode tes fokal spot, kVp, mA/mAs dan waktu ?

1
2

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hubungan faktor eksposi dengan intensitas sinar-x
2. Agar dapat mengetahui metode tes fokal spot, kVp, mA/mAs dan waktu
BAB 2
PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN FAKTOR EKSPOSI DENGAN INTENSITAS SINAR-X


Intensitas sinar-x dapat diartikan sebagai besarnya energi sinar-x
yang mengalir melalui penampang seluas 1 cm² persatuan waktu.
Intensitas sinar-X dipengaruhi oleh tegangan tabung dan kuat arus
tabung. Ketetapan (reciprocity) dan kontinuitas (linearity) dari arus tabung
dapat mempengaruhi keluaran atau intensitas radiasi yang dihasilkan.
Kuantitas atau intensitas sinar-x yang dihasilkan dari sebuah pesawat
sinar-x dan berpengaruh terhadap densitas film pada radiograf.

Kuantitas sinar-X adalah pengukuran jumlah photon sinar-X dalam


berkas utama. Kadang disebut juga output sinar-X, intensitas atau
exposure. Satuan dari kuantitas sinar-X adalah Roentgen (R). Faktor yang
berpengaruh secara langsung adalah mAs, kV, jarak dan filtrasi. Pengaruh
dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut : (Nova Rahman, 2009)

1. Kuat Arus (miliampere second, mAs)

Ampere adalah satuan dari kuat arus. Penambahan kata mili


menandakan bahwa kuat arus yang digunakan berkorde 10-3 Ini berarti
kuat arus yang digunakan pada radiografi sangat kecil. Electron yang
akan menumbuk anoda dihasilkan di katoda tepatnya difilament. Filament
ini kan menghasilkan electron ketika dipanaskan. Pemanasan filament ini
dapat terjadi apabila tabung sinar-X diberi arus listrik. Semakin besar arus
yang diberikan pada tabung sinar-X, maka akan semakin banyak electron
yang dihasilkan oleh filament. Semakin banyak electron yang dihasilkan
oleh filament, maka akan semakin banyak electron yang menumbuk
anoda dan itu berarti semakin banyak foton sinar-X yang dihasilkan.
Karena penambahan arus berhubungan dengan banyaknya foton sinar-X
yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa mAs berhubungan

3
dengan kuantitas sinar-X. mAs (arus tabung) tidak mempengaruhi kualitas
sinar-X

4
5

karena panjang gelombang tidak ikut berubah seiring dengan berubahnya


nilai mA. Kuat arus yang diberikan pada tabung sinar-X ini harus
dikombinasikan dengan waktu eksposi yang dinyatakan dalam second (s).
Kombinasi antara kuat arus dengan waktu yang diberikan ke tabung sinar-
X yang kemudian disebut dengan mAs. Dalam radiografi, pembentukan
gambar dihasilkan dari nilai mAs. Maka dalam radiografi sebaiknya
digunakan kombinasi mA dan s dengan nilai mA yang tinggi dan nilai s
yang rendah dengan kata lain digunakan waktu eksposi yang sesingkat
mungkin. Perhatikan contohh berikut :

Nilai mAs mA (mili Ampere) S (second)


20 400 0,05
20 200 0,01
20 100 0,2
Tabel 1. Contoh kombinasi nilai mA dan s untuk mAs yang sama

Penggunaan waktu eksposi yang singkat akan memberikan


keuntungan sebagai berikut.

1. Mengurangi kekaburan gambar akibat pergerakan pasien (movement


unsharpness).
2. Mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien berdasarkan prinsip
proteksi radiasi yang menganjurkan menggunakan waktu eksposi yang
sesingkat mungkin.

Perkalian kuat arus dengan waktu mempengaruhi kuantitas sinar-X


yang dikeluarkan tabung serta berpengaruh juga terhadap kenaikan kV.

1. Hubungan mAs terhadap kuantitas sinar-X


Kenaikan mAs akan diikuti dengan banyaknya jumlah electron yang
dihasilkan dan mempengaruhi banyaknya foton sinar-X yang dihasilkan
atau dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas atau
intensitas sinar-X yang dihasilkan. Kuantitas sinar-X akan
mempengaruhi densitas (derajat kehitaman) gambaran pada film yang
6

dihasilkan. Semakin tinggi mA yang digunakan, maka akan semakin


tinggi pula densitas yang dihasilkan. Hubungan mAs terhadap
kuantitaas sinar-x dapat dirumuskan sebagai berikut. (Bushong, 1988).

Dimana :
I adalah intensitas sinar-x (watt/m2)
mAs adalah perkalian kuat arus tabung dengan waktu (mAs).

B. METODE TES FOKAL SPOT, kVp, mA / mAs DAN WAKTU


1. Focal Spot
Focal spot adalah area pada anoda yang terbombardir oleh
proyektil electron. Ukuran focal spot tabung sinar-x sangat penting dalam
menentukan detail gambar sinar-x. Focal spot adalah daerah sasaran
electron pada anoda yang mengalami pancaran berkas electron. Focal
spot dibedakan menjadi 2, yaitu focal spot efektif dan focal spot nyata.
Focal spot efektif adalah daerah focus yang tampak tegak lurus dengan
sinar pusat. Sedangkan focal spot nyata merupakan daerah yang
menerima pancaran electron dari filament atau katoda (plat).

Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui ukuran focal spot masih


berada pada batas normal sesuai dengan standar atau pabrikan. Ukuran
focal spot dapat diukur dengan beberapa teknik, yaitu teknik pinhole
kamera atau gambar dari pola bintang. Namun sekarang ini dengan
peralatan yang modern, pengujian dapat dilakukan dengan teknik “
Wiscoisin Focal Spot Test Tool”.

Seiring dengan frekuensi pemakaian pesawat sinar-x. ukuran focal


spot dapat berubah dari ukuran awalnya. Perubahan ukuran atau
kerusakan dimensi pada focal spot dapat disebabkan oleh target yang
7

terlalu banyak mengalami tumbukan saat pengoperasian pesawat


(Bushong,2013). Akibat dari perubahan dimensi focal spot tersebut akan
berpengaruh pada ketajaman hasil radiograf. Untuk memperoleh
ketajaman yang terjaga, perlu dilakukan pengujian dimensi focal spot
tersebut (Papp, 2011). Frekuensi pengujian focal spot dilakukan setiap
tahun dan batas toleransinya adalahh ≤± 50% dari ukuran focal spot yang
tertera pada spesifikasi pesawat (Bushong,2013).

1. Adapun yang dibutuhkan dalam pengujian test focal spot adalah :


a. Pesawat sinar-X
b. Imaging Plate ukuran 24 x 30 cm
c. Computer Radiography (CR)
d. Timbal (Pb)
e. Kaca Pembesar
f. RMI Focal Spot Test Tool (Leeds Test Objects)
g. Waterpass
h. Marker
i. Alat Tulis
j. Kamera
k. Tabel hasil pengamatan dimensi focal spot.

2. Prosedurnya :
1. Cek tabung sinar-x menggunakan waterpass agar tabung dalam
satu garis lurus atau tidak miring
2. FFD yang digunakan adalah 61 cm
3. Bagi kaset menjadi dua bagian salah satu ditutup dengan pb
4. Letakkan RMI focal spot test tool pada bagian yang tidak ditutup
pb
5. Atur kolimator sesuai kebutuhan
6. Pilih fokus kecil untuk eksposi pertama
7. Faktor eksposi yang digunakan adalah faktor eksposi yag paling
rendah yaitu 60kv dan 10 mAs
8

8. Kemudian lakukan eksposi.

9. Kemudian pindahkan RMI focal spot test tool kebagian kaset yang
belum terekspose dan atur kolimasi sesuai kebutuhan
10. Pilih focus besar untuk eksposi kedua
11. Beri penanda marker
12. Gunakan faktor eksposi yang sama.

3. Contoh hasil pengujian praktikum di RSUD Tugurejo semarang

4. Evaluasi

5. Kesimpulan
9

Dari hasil pengujian focal spot nilainya sebesar 25%, nilai tersebut
menunjukkan focal spot masing dalam batas ketentuan. Yang artinya
kondisi pesawat sinar-x masih dalam kondisi baik.
2. kV
Kemudian untuk pengukuran kv menggunakan metode kv
accuracy. Pengertian dasar kV accuracy adalah pengujian yang
dilakukan untuk menilai keluaran kV yang diatur sesuai dengan
pengaturan kV yang terukur. Jika keluaran tegangan tidak sesuai akan
mengakibatkan kontras dan detail yang dihasilkan kurang maksimal,
serta meberikan dosis radiasi yang lebih tinggi. Frekuensi pengujian
kV accuracy adalah 2 tahun sekali atau setelah perbaikan.
Tujuan pengujian untuk mengetahui keluaran kV sesuai dengan kV
yang diatur pada generator x-ray.
1. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah
a. Pesawat sinar-x
b. kVp meter (cobia)
2. Prosedurnya :
a. Letakkan kV meter pada meja pemeriksaan
b. Atur FFD 100 cm
c. Atur arah sinar vertical tegak lurus dengan detector kV meter
d. Luas lapangan kolimasi seluas detector dosimeter
e. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan 20 mAs
f. Catat nilai dosis yang terukur pada dosimeter
g. Ulangi dengan menggunakan pengaturan kV yang berbeda
3. Contoh Hasil pengujian :
10

4. Evaluasi

5. Kesimpulan
Dari hasil pengujian kV accuracy nilainya sebesar 4,14%n
niali tersebut menunjukkan nilai kV accuracy masih dalam batas
ketentuan. Yang artinya kondisi pesawat sinar-x masih dalam
kondisi baik.

3. mAs
Untuk pengukuran mAs terbagi menjadi 2 metode, yaitu mAs
Liearty dan mAs Reciprocity.
1) mAs Linearty
mAs linearty adalah pengujian yang digunakan untuk menilai
kenaikan sekuensial pada mAs. jika faktor eksposi 70 kVp dann
10 mAs memberikan dosis radiasi sebesae 50 mR, maka ketika
faktor eksposi dinaikkan menjadi 70 kVp dan 20 mAs, maka
dosis radiasi yang diberikan adalahh 100 mR.
Tujuan mAs linearty bertujuan untuk menguji akurasi
keluaran mAs (kenaikan dosis radiasi sesuai dengan kenaikan
pengaturan mAs).
11

a. Alat dan Bahan :


a) Pesawar sinar-x
b) Dosimeter
b. Prosedur :
a) Letakkan dosimeter pada meja pemeriksaan
b) Atur FFD 100 cm
c) Atur arah sinar vertikan tegak lurus dengan detektor
dosimeter
d) Luas lapagan kolimasi seluas detektor dosimeter
e) Atur faktor eksposi 60 kVp dan 20 mAs
f) Kemudian lakukan eksposi
g) Catat nilai dosis yang teurukur pada dosimeter
h) Ulangi dengan menggunakanpengaturan mAs yang
berbeda.
c. Contoh hasil pengujian :
12

d. Evaluasi :

e. Kesimpulan :
Pada pengujian mAs linearty dapat diketahui bahwa
stelah dilakukan pengujian hasil yang didaptkan dari
pengujian tersebut masih dalam batas nirmal atau wajar
karena tidak melebihi 10%.

2) mAs Reciprocity
mAs reciprocity adalah pengujian untuk menilai mAs dengan
kombinasi mA dan s yang berbeda akan menghasilkan output
13

radiasi yang sama. Dengan kata lain, jika faktor eksposi


menggunakan 20 mAs dengan kombinasi 200 mA dan 0,1 s
menghasilkan dosis radiasi sebesar 50 mR, maka jika fakotr
eksposi yang digunakan menggunakan kombinasi 100 mA dan
0,2 s maka dosis radiasi yang dihasilkan adalah sama.
Adapun tujuan mAs reciprocity bertujuan untuk menguji
akurasi keluaran mAs dengan kombinasi mA dan s yang
berbeda ( mAs tetap sama).
a. Alat dan Bahan :
a) Pesawat sinar-x
b) Dosimeter
b. Prosedurnya:
a) Letakkan dosimeter pada meja pemeriksaan
b) Atur FFD 100 cm
c) Atur arah sinar vertikal tegak lurus dengan detector
dosimeter
d) Luas lapangan kolimasi seluas dengan detector
dosimeter
e) Atur faktor eksposi 60 kVp dan 20 mAs
f) Kemudian lakukan eksposi
g) Catat nilai dosis yang terukur pada dosimeter
h) Ulangi dengan menggunakan pengaturan kombinasi mA
san s yang berbeda (mAs tetap sama).
c. Contoh Hasil Pengujian :
14

d. Evaluasi :

e. Kesimpulan :
Pada pengujian mAs Reciprocity dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan penguujian hasil yang didapatkan
dari pengujian tersebut msih dalam batas normal atau wajar
karena tidak melebihi 10%.
15
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :

1. Intensitas sinar-x dapat diartikan sebagai besarnya energi sinar-x


yang mengalir melalui penampang seluas 1 cm² persatuan waktu.
Intensitas sinar-X dipengaruhi oleh tegangan tabung dan kuat arus
tabung. Ketetapan (reciprocity) dan kontinuitas (linearity) dari arus
tabung dapat mempengaruhi keluaran atau intensitas radiasi yang
dihasilkan. Kuantitas atau intensitas sinar-x yang dihasilkan dari
sebuah pesawat sinar-x dan berpengaruh terhadap densitas atau
derajat kehitaman film pada radiograf.
2. Focal spot adalah daerah sasaran electron pada anoda yang
mengalami pancaran berkas electron. Focal spot dibedakan menjadi
2, yaitu focal spot efektif dan focal spot nyata. Tujuan dari Focal spot
yaitu untuk mengetahui ukuran focal spot masih berada pada batas
normal sesuai dengan standar atau pabrikan. Adapun untuk
pengukuran kV menggunakan metode kV accuracy dan untuk mAs
menggunakan mAs Linearty dan mAs Reciprocity.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun. Menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini,
terutama dari Bapak/Ibu dosen mata kuliah Kendali dan Jaminan Mutu.
Terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Nova. 2009. Radiofotografi. Padang : Universitas Baiturrahmah.


Bushong, Steward C.. 1998. Radiologic Science For Technologits. United
state of America : CV. Mosby Company.
Paap, Jeffery. 2011. Quality Management. Fourth Edition. Mosby
Incorporation : St. Louis, Missouri.
Sani N. 2015. Kualitas dan Kuantitas Sinar-X (Online).
https://www.academia.edu/11450634. Diakses 28 September
2022.
Harlinda. 2020. Focal Spot Test (Online). https://www.scribd.com
/500855434. Diakses 28 September 2022.
Lalu A., Firdaus, dkk. 2021. Jurnal Pengujian Dimensi Focal Spot Dengan
Menggunakan Focal Spot Test Tool Pada Pesawat Sinar-X
Merek Shimadzu Di Instalasi Radiologi Rsud Tugurejo
Semarang. Semarang.
Bushong, Steward C.. 2013. Radiologic Science For Technologits
Physich, Biology, and Protection. Seventh Edition, Missouri :
Mosby Company.

17

Anda mungkin juga menyukai