Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : NINDA SARTIKA DEWI OKTAVIANI


KELAS : 1B SANITASI
NIM : PO7233321-875

DOSEN PENGAMPU : GINA DWI NUR KUSUMA WARDHANI, S.ST.

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PROGRAM STUDI D-III SANITASI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ”Pendekatan Epidemiologis Dalam Kesehatan
Lingkungan” ini dengan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Saya
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai “Pendekatan Epidemiologis Dalam Kesehatan Lingkungan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Gina Dwi Nur Kusuma Wardhani yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang ,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan akhirnya membawa hikmah untuk
semuanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Tanjungpinang,06 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah disediakan
dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-
baiknya. Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan
kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat. Dengan
kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini, dilakukan
berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya
tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuansi dan penyebaran disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup
dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama “Epidemiologi”.
Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ”permukaan, diatas,
menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ”orang, populasi, penduduk, manusia ” serta ologi
berarti “ilmu tentang”. Secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang
menimpa penduduk. Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada
populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada
manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat
diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu.
Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai “ Ilmu yang mempelajari
distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi
manusia.
Epidemiologi dapat dianggap sebagai ilmu dasar menyangkut mekanisme terjadinya penyakit
dan fenomena kesehatan pada umumnya. Disamping itu, epidemiologis dapat juga dianggap
sebagai ilmu terapan, yang memadukan ilmu-ilmu biomedik, biostatistika, dan bioteknologi
untuk memecahkan persoalan-persoalan kesehatan, khususnya mencegah penyakit, distabilitas
dan kematian. Dalam lingkungan rumah sakit, ilmu epidemiologi dapat menjembatani keinginan
klinis untuk menerapkan ilmu biomedik dan bioteknologi dalam pengambilan keputusan
klinikdan keinginan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang efektif, efisien,
dan terjangkau pada saat dibutuhkan.
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan atau Epidemiologi Lingkungan adalah studi atau
cabang keilmuan yang mempelajari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya
(kejadian suatu penyakit), dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif
antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan
kawasan tertentu, untuk upaya promotif lainnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Epidemiologis?


2. Apa saja tujuan dari penerapan Epidemiologis ?
3. Apa saja ruang lingkup Epidemiologi?
4. Apa saja pendekatan Epidemiologis dalam kesehatan lingkungan ?

1.3 PEMBAHASAN MASALAH

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana “epi”yang berarti ” permukaan,
diatas, menimpa, atau tentang”,”demos” yang berarti ” orang, populasi, penduduk, manusia ”
serta”ology” berarti “ilmu tentang”. Secara etimologis,epidemiologi berarti ilmu mengenai
kejadian yang menimpa penduduk.Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar.
Pertama, penyakit padapopulasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak.
Kedua, penyakitpada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yangdapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi,
tempat, dan waktu.
Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit danstatus kesehatan
pada populasi manusia.Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya
merupakanilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran
yangsistematik tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari
hubungannya dengan penyakit.
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangidampak
penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologiadalah populasi
manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakanepidemiologi dari ilmu kedokteran
klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebihmemusatkan perhatiannya kepada individu,
jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari
tindakanpengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis
danpelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang
berdampak pada status kesehatan penduduk. Epidemiologi penyakit jugadapat menyertakan
deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan faktor-faktor yangmengendalikan ada atau
tidaknya penyakit tersebut.

Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sebagai berikut :


 Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dan lain-lain.
 Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
 Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dan lain-lain
 Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan
atasan, dan lain –lain.
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
1. Paradigma Kesehatan Lingkungan
2. Dinamika Bahan Toksik
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
4. Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
5. Standard Normalitas
6. Desain Studi
7. Analisis Pemajanan

TUJUAN EPIDEMIOLOGI :
Epidemiologi Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit
atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit,
misalnya:
a. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan
dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.
b. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru
dengan asbes
c. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn hewan konsisten dengan data
epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih pada hewan
yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil percobaan hewan konsisten dengan kenyataan
pada manusia, dilakukan analisis terhadap semua penderita karsinoma kandung kemih lebih
banyak terpajan oleh rokok dibandingkan dengan bukan penderita

d. memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah kesehatan.

RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang
lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan
atas beberapa macam yakni:
1. Epidemiologi Penyakit Menular
2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3. Epidemiologi Klinik Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang
cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmuepidemiologi.
4. Epidemiologi Kependudukan Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang
menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan
yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai
perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.
5. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi Epidemiologi tidak hanya sekedar
mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah
kesehatan yang sangat luar ditemukan dimasyarakat. Diantaranya masalah keluarga
berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana
kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan
dengan masalah kesehatan secarakeseluruhan.
6. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari
masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok
manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan
lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya - upaya
penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
7. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan
penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan. Pekerjaan epidemiologi akan dapat
mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut
dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang
terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI
Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah :
1. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami masalah kesehatan.
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada populasi yang
dinyatakan dengan frekuensi atau rasio.
3. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan tertentu
(waktu, tempat, orang yang mengalami masalah)
4. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah kesehatan sehingga
diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.

MACAM-MACAM EPIDEMIOLOGI :
1. Epidemiologi Deskriptif
Bidang epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari distribusi, kecenderungan dan dampak
penyakit menurut orang ( umur, seks, ras, kelas sosial dan sebagainya), tempat ( lokasi kejadian),
dan waktu..
Manfaat epidemiologi deskriptif :
a. Membuat perencanaan, kebijakan serta pengambilan keputusan.
b. Merumuskan hipotesis.
2. Epidemiologi Analitik
Bidang yang dirancang untuk mempelajari paparan, faktor risiko,kausa dan faktor-faktor yang
dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit.
Dua asumsi yang mendasari :
a. Suatu penyakit dan/atau status kesehatan tidak terjadi secara kebetulan.
b. Faktor risiko dapat dimodifikasikan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.
c. Faktor risiko adalah perilaku,gaya hidup, paparan lingkungan (fisik, biologi, sosial dan
kultural ), karakteristik bawaan (genetik), yang berdasarkan bukti-bukti epidemiologis diketahui
memiliki hubungan dengan penyakit/status kesehatan (Last, 2001)
Studi epidemiologi analitik :
d. Menaksir besaran pengaruh / dampak paparan terhadap penyakit dan menguji kemaknaan
statistic.
e. Besaran pengaruh adalah kuantitas / nilai yang mengukur pengaruh suatu faktor terhadap
frekuensi atau risiko penyakit.

Dalam exposure assessment perlu diperhatikan:


- Jenis agent.
- Sifat agent
- Jumlah
- Waktu
- Tempat
- Intervening variables – dalam exposure assessment
- Pengertian impurities (kemurnian).

A. Jenis Agent
a. Kelompok Mikroba
b. Kelompok Bahan Kimia
c. Kelompok Fisik

B. Sifat Agent Penyakit


a. Media interaksi atau kontak dg tubuh manusia, air, tanah, udara atau makanan
b. Apakah medianya lebih dari satu?
c. Apakah dlm media transmisi agent penyakit berubah
sifat?
d.Cross contamination?

C. Jumlah
Exposure (perkiraan jml kontak) dan dosis Ada 5 perkiraan jumlah kontak, yaitu:
1. Perkiraan jml pemajanan eksternal secara umum konsentrasi agent dalam media tertentu
2. Perkiraan jumlah pemajanan internal sederhana (intake)
3. Perkiraan uptake
4. Perkiraan pemajanan pada target organ
5. Perkiraan perilaku pemajanan (behavioural exposure)

D.Waktu
- Berapa lama individu/masyarakat terpajan
- Tiap hari? Berapa jam perhari? Bertahun-tahun?
E. Tempat
- Lingkungan pemukiman
- Lingkungan kerja
- Lingkungan tempat umum
- Regional
- Global

F.Intervening Variables
Kemungkinan sumber perubahan lingkungan atau sumber potensi dampak (agent) lain selain yg
kita pelajari
Contoh: pengamatan COHb, CO bisa berasal dari kendaraan bermotor, asap rokok, dll.
Perlu diperhatikan:
- Satu sumber satu bahan pencemar: jarang ada
- Satu sumber banyak bahan pencemar, misal rokok
- Banyak sumber satu bahan: misalnya gas CO
- Banyak sumber banyak bahan: paling banyak, misalnya: pencemaran udara atau pencemaran
sungai

G.Pengertian Impurities
Bahaya yg selalu diperhitungkan hanya terhadap active ingridient.
Seharusnya bahan campurannya ikut diperhatikan
Contoh: pestisida, ada bahan aktif, stabilizer, pewarna, pengharum

PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Langkah-langkah penalaran epidemiologi :
1. Dimulai dengan data deskriptif
2. Menentukan ada tidaknya asosiasi / hubungan
3. Apakah asosiasi tersebut merupakan hubungan kausal ?
Pendekatan populasi dan biomedis
a. Pendekatan populasi diperlukan untuk mengetahui underlying causes terjadinya penyakit
modifikasi lingkungan
b. Pendekatan biomedis memungkinkan mempelajari :
(1)kausa proksima / etiologi,
(2)mekanisme biologis / patogenesis, dan
(3)pencegahan dan pengendalian penyakit.
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Epidemiologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Di dalam kesehatan ilmu
Epidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan tindakan yang harus
dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut. Terutama pada saat penanganan dalam
masalah penyakit menular maupun yang tidak menular, yang disebabkan oleh parasit, virus,
bakteri, jamur, dan mikroorganismelainnya.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakanpengendalian
kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis danpelayanan kesehatan terhadap
penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan
penduduk. Epidemiologi penyakit jugadapat menyertakan deskripsi keberadaannya di dalam
populasi dan faktor-faktor yangmengendalikan ada atau tidaknya penyakit tersebut.
LAMPIRAN
Bukti Screenshot perkuliahan pertemuan ke 5

Anda mungkin juga menyukai