Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Atas karunia yang telah di berikan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Epidemiologi dalam Praktik
Kebidanan.
Dalam menyelesaikan masalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka kesempatan ini kami rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Olah karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Lombok Utara, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................1

C. TUJUAN..............................................................................................................................1

D. Manfaat................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN...........................................................3

A. Pengertian, Tujuan dan manfaat epidiemiologi....................................................................3

B. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan..............................................................................4

C. Faktor-faktor Risiko Dalam Pelayanan Kebidanan..............................................................5

D. Ukuran-ukuran epidemiologi................................................................................................6

E. Surveilans Epidemiologi.......................................................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. Kesimpulan........................................................................................................................12

B. Saran..................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman dimana terjadi perubahan
masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi
mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah.

Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan
epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal baik
yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit, serta masalah kesehatan
secara umum dan perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.

Pengetahuan kedokteran klinik berkembang begitu pesat disamping perkembangan


ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku. Perkembangan ilmu-
ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin berkembang.Dengan demikian, terjadilah
perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli kesehatan masyarakat, khususnya
epidemiologi dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi dalam praktik kebidanan?
2. Apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi?
3. Menjelaskan bagaimana terjadinya penyakit/ masalah?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :

1. Mengetahui pengertian epidemiologi dalam praktik kebidanan.


2. Mengetahui apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi.
3. Mengetahui bagaimana terjadinya penyakit dan masalah.

1
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
Agar mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, tujuan, dan manfaat
epidemiologi dalam pelayanan kebidanan, serta mahasiswa dapat mengimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk pembaca
Untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang epidemiologi dalam pelayanan
kebidanan.

2
BAB II

EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


A. Pengertian, Tujuan dan manfaat epidiemiologi
1. Pengertian
Epidemiologi adalah studi yang mempelajarai distribusi dan determinan penyakit
dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah -
masalah kesehatan (CDC, 2002; Last 2001, Gordis 2000).
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).
Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian,
dan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan
kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada
distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat
lainnyaberdasarkan usia, jenis kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan,
perilaku, waktu, tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004)
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : Epi = di atas atau
di antara atau yang ada diantara Demos = populasi, orang, masyarakat, Logos = ilmu.
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu
(penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat atau populasi atau ilmu yang
mempelajari epidemic atau wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah
terulangnya kembali. (Slamet, 2005).
Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam layanan
kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan determinan
morbiditas dan mortalitas dalam bidang kebidanan secara komprehensif. Artinya secara
menyeluruh menyangkut seluruh sistem kebidanan termasuk kesehatan ibu dan anak.
Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan yaitu epidemiologi yang mengaji distribusi
serta determinan peristiwa morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang terjadi
dalam layanan kebidanan.

3
2. Tujuan
Tujuan epidemiologi kebidanan adalah untuk mengenal faktor-faktor risiko terhadap
ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah berakhirnya
kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan mempelajari cara penanggulangan nya.

3. Manfaat
Manfaat epidemiologi dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya penyakit dalam pelayanan kebidanan.
b. Untuk pengambil kebijakan berkaitan dengan perencanaan sumber daya kesehatan
(tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan) khususnya berkaitan dengan pelayanan
kebidanan.

B. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan


Merujuk kepada paradigma epidemiologi klasikal yang berasumsi bahwa terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan sebagai hasil akhir (output) interaksi antara penjamu
(Host), Agent dan lingkungan (environmen), maka dalam pelayanan kebidanan dapat
diuraikan bahwa:
1. Host (penjamu) adalah ibu hamil;
2. Agent adalah hasil konsepsi yaitu janin/fetus yang ada dalam kandungan ibu hamil;
3. Environmen adalah lingkungan sosial budaya serta pelayanan kesehatan yang diterima
oleh ibu hamil

Perbedaan epidemiologi pelayanan kebidanan dengan epidemiologi penyakit infeksi, al:

1. Pada penyakit infeksi agent merupakan faktor yang harus dieliminasi, akan tetapi pada
epidemiologi kebidanan agent adalah hasil konsepsi/janin yang harus dilindungi, yang
pada kelanjutannya akan menimbulkan masalah kesehatan sendiri.

Perhatikan ilustrasi berikut:

 Host adalah subjek , Agent adalah objek , Lingkungan adalah keterangan tempat
1) Contoh penyakit infeksi/menular: Budi digigit nyamuk di pemakaman

4
2) Contoh pada pelayanan kebidanan: Rina melahirkan bayi di RS

C. Faktor-faktor Risiko Dalam Pelayanan Kebidanan


Faktor risiko bagi kematian ibu hamil (mortalitas) dapat dibedakan, al:
1. Faktor-faktor reproduksi
a. Usia
b. Paritas
c. Kehamilan tak diinginkan
2. Faktor-faktor komplikasi kehamilan
a. Perdarahan pada abortus spontan/alamiah
b. Kehamilan ektopik/diluar cavum endometrium
c. Perdarahan pada trimester III kehamilan
d. Perdarahan postpartum
e. Infeksi nifas
f. Gestosis/keracunan kehamilan
g. Distosia/kesulitan persalinan
h. Abortus provokatus
3. Faktor-faktor pelayanan kesehatan
a. Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan
b. Asuhan medis yang kurang baik
c. Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
4. Faktor-faktor sosial budaya
a. Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik
b. Ketidaktahuan dan kebodohan
c. Kesulitan transportasi
d. Status wanita yang rendah
e. Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil
Untuk menangani angka kematian ibu (AKI) Depkes bersama dengan WHO, UNICEF dan
UNDP sejak tahun 1990-1991 telah melaksanakan program Safe Motherhood. Upaya
intervensi dalam program tersebut yang dinamakan sebagai Empat Pilar Safe Motherhood:
1. KB
2. Pelayanan ante natal

5
3. Persalinan yang aman
4. Pelayanan kebidanan esensial

D. Ukuran-ukuran epidemiologi
Secara substansif menurut peristiwa yang dipelajari, ukuran epidemiologi dibedakan
atas ukuran fertilitas (peristiwa kelahiran), ukuran morbiditas (peristiwa kesakitan) dan
ukuran mortalitas (peristiwa kematian), sedangkan berdasarkan aspek statisti yang akan
dievaluasi, ukuran epidemiologi dibedakan atas ukuran frekuensi, ukuran asosiasi, dan
ukuran dampak.
1. Ukuran Fertilitas ( angka kelahiran)
a. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk
per tahun. Rumus: CBR=(B/P)x1.000
Keterangan :
B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta

Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:

Tingkat kelahiran Golongan

> 30 : Tinggi

20-30 : Sedang

< 20 : Rendah

b. General Fertility Rate (GFR)


Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk
wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu
setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan
wanita untuk melahirkan.

Rumus: GFR=B/Pfx1000

Keterangan :

6
B=jumlah kelahiran selama setahun

Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun

1.000=bilangan konstantat

c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)


Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya
kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur
reproduksi per 1000 wanita.

Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000

Keterangan:

Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun

Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada
pertengahan tahun.

1.000=bilangan konstanta

d. Total Fertility Rate (TFR)


Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh
seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).

Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR

Keterangan:

i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)

2. Ukuran Morbiditas
Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai
penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam
istilah tunggal yaitu morbiditas.
Didalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah Angka Insidens dan Prevalensi
dan berbagai turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi
gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan angka Insiden dan angka prevalensi.

7
a. Insiden
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung
angka insiden suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang :
1) Data jumlah penderita baru;
2) Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (population at risk).

Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Insiden Rate (IR)


Yaitu jumlah penderita bau suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
2) Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama.

b. Prevalensi
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada
suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan
angka prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang kebal atau penduduk dengan resiko (Population of Risk).
Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya bukanlah suatu rate
yang murni, karena penduduk yang tidak yang tidak mungkin terkena penyakit juga
dimasukan dalam perhitungan. Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2,
yaitu:

1) Period Prevalensi Rate

8
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka
waktu yang bersangkutan.

2) Poin Prevalen Rate


Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi
dengan jumlah penduduk saat itu.

3. Ukuran Mortalitas
Death Risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara umum tanpa memandang
sebab kematian, biasanya digunakan untuk populasi atau kelompok berukuran besar.
Istilah-istilah di bawah ini adalah yang lazim digunakan untuk ukuran standar dalam
keputusan epidemiologi untuk layanan kebidanan, walaupun seringkali tidak
mencerminkan pengertian mengenai rate sebagaimana mestinya :
a. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate; MMR); Kematian ibu hamil :
kematian yang terjadi pada ibu hamil karena kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Dalam praktek, karena kesulitan untuk memperoleh data, denominatornya biasa
diganti dengan jumlah kelahiran hidup yang tercatat.
b. Angka kematian perinatal (Perinatal Mortality Rate, PMR); Kematian perinatal :
kelahiran mati dan kematian yang terjadi sebelum bayi mencapai usia 1 minggu.
c. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate; IMR); Kematian bayi : kematian
sebelum bayi mencapai usia 1 tahun.

E. Surveilans Epidemiologi
Surveilans adalah proses pengumpulan, analisis, interpretasi, dan penyebaran
informasi deskriptif secara kontinu dan sistimatik untuk pemantauan masalah kesehatan.
Sistem surveilans adalah jaringan orang dan kegiatan yang memelihara proses ini dan dapat
berfungsi pada berbagai tingkatan, dari yang lokal sampai dengan internasional.
Tujuan surveilans secara umum dapat berupa:

9
1. Epidemiologi deskriptif masalah kesehatan: sasaran utama di sini adalah pemantauan
trend. Adanya peningkatan kejadian kesehatan yang tank diinginkan akan
mewaspadakan petugas kesehatan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
2. Kaitan dengan pelayanan kesehatan: di tingkat komunitas, surveilans acapkali
merupakan bagian integral penyampaian pelayanan preventif dan teraupetik, terutama
untuk penyakit menular yang intervensi teraupetik ataupun profilaksisnya dapat
diberikan. Intervensi demikian dilaksanakan berdasarkan laporan kasus dari
surveilans.
3. Kaitan dengan penelitian: data surveilans saja umumnya tidak cukup rinci bagi
kebutuhan penelitian, namun dapat memberi arahan bagi peneliti untuk melakukan
penyelidikan lebih lanjut.
4. Evaluasi intervensi: evaluasi efek intervensi bersifat kompleks, namun evaluasi
perskala penuh sering tidak layak untuk dikerjakan, pemantauan trend dengan
surveilans disini dapat menghasilkan penilaian dampak intervensi yang memadai
dengan biaya relatif murah.
5. Proyeksi: data pemantauan trend dibutuhkan oleh perencana untuk mengantisipasi
kebutuhan pelayanan kesehatan di waktu mendatang.
6. Pendidikan dan kebijakan kesehatan: dengan penyebarluasan secara efektif, data
surveilans dapat dimanfaatkan pula oleh publik, media, dan pimpinan politik.
Informasi demikian persifat mendidik bagi mereka yang secara langsung
bertanggungjawab atas pemberian pelayanan kesehatan dan mereka yang
mengendalikan atau memengaruhi alokasi sumber daya kesehatan.

Di Indonesia, surveilans epidemiologi yang dilaksanakan oleh departemen kesehatan


terutama ditujukan untuk digunakan sebagai dasar upaya pemberantasan penyakit.
Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab pada program pemberantasan penyakit adalah :
1. Apakah penyakit yang akan diberantas benar merupakan masalah dan seberapa besar
masalahnya?
2. Apakah program pemberantasan berlangsung sesuai dengan yang diinginkan?
3. Apakah program pemberantasan mencapai hasil yang diinginkan?

10
Karena tujuan utama surveilans adalah menunjang program pemberantasan penyakit, maka
laporan rutin yang disampaikan harus lengkap, konsisten, kontinu, tepat waktu.

Hubungan dan kerja sama antara surveilans dan program yang ditunjang harus memiliki lalu
lintas dua arah dan bersifat timbak balik.

Untuk melaksanakan surveilans epidemiologi dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil


dalam bidang epidemiologi, memahami manfaat data yang dikumpulkan, serta memiliki
motivasi yang tinggi di bidang pekerjaannya.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi dalam layana kebidana mengakaji distribusi dan determinan peristiwa
mordibitas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan kebidanan. Dimana pelayana
kesehatan dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau
seluruh masyarakat. Didalamnya termasuk pelayana kesehatan ibu, yang berupaya agar
setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat.
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di
dalam suatu populasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidakmampuan,
cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran yang pasti dalam
kegiatan pengendalian dan pencegahan bukan saja penyakit menular tetapi juga penyakit
kronis sekaligus penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan
memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada proses penyebaran penyakit.
Serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menurunkan
angka mortalitas dan morbiditas yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kebidanan
selama ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suriani, dkk. 2010. Epidemiologi kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Yuliani, Sinta. 2009. http: //ilmu-asuhan-kebidanan. blogspot. Com /2009 /07 / epidemiologi -
dalam-pelayanan-kebidanan.html. 17 Mei 2013.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/search?updated-max=2011-08-
26T08%3A59%3A00%2B07%3A00&max-results=4

https://www.scribd.com/doc/283853356/Makalah-Epidemiologi-Kebidanan

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-epidemiologi-dalam-pelayanan.html

https://www.slideshare.net/hayarlaode/epidemiologi-kebidanan http://lung-zone.blogspot.com/
2013/06/makalah-epidemiologi-dalam-pelayanan.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-epidemiologi-kebidanan.html

13

Anda mungkin juga menyukai