Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Kesehatan Masayarakat

Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

Di susun oleh:

Nama : Tarmelia Afifa

Nim : 204210432

Kelas : Tingkat II

Dosen Pembimbing:

Hj. Lili Dariani, SKM, M. Kes

Prodi : DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang maha kuasa atas apa yang telah dilimpahkan dan diserahkan
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah kesehatan masyarakat yang
berjudul “Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular”. Tujuan dari penulisan
makalah ini tak lain yaitu untuk memenuhi tugas kesehatan masyarakat yang diberikan kepada
penilis sebagai mahasiswi di Poltekkes Kemenkes Padang Prodi DIII Kebidanan Bukittinggi.

Penulis pun menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini yang penulis buat masih
memiliki banyak kekurangan meskipun telah penulis susun dengan semaksimal mungkin sesuai
arahan dosen. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun sehingga makalah yang penulis buat bisa menjadi lebih baik kedepannya.

Semoga makalah yang penulis buat ini juga bisa bermanfaat kepada siapa saja yang
membacanya dan juga bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan terutama bagi penulis
sendiri. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, 04 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Epidemiologi
B. Penyakit
C. Penyakit Menular
D. Penyakit Tidak Menular
E. Cara Penyakit Masuk ke Dalam Tubuh
F. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
G. Usaha-Usaha Menjauhkan Diri Dari Penyakit

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos yang
berarti penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Pada era dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi, yang
dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular ke arah – arah masalah kesehatan
dengan ruang lingkup yang sangat luas. Keadaan ini terjadi karena transisi pola penyakit
yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan sosial, ekonomi
masyarakat dan semakin luasnya jangkauan masyarakat. Mula-mula epidemiologi hanya
mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah melalui temuan-temuan tentang
jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta bagaimana penanggulangan
penyakit wabah tersebut. Kemudian tahap berikutnya berkembang lagi menyangkut
penyakit yang infeksi non-wabah. terlanjut lagi dengan mempelajari penyakit non infeksi
seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll. Perkembangan selanjutnya mulai meluas ke
hal-hal yang bukan penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan
remaja, penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang
sangat luas ditemukan dimasyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah
kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan
sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah
kesehatan secara keseluruhan.
Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu
jangkauan epidemiolgi semakin meluas. Perkembangan epidemiologi sedemikian
pesatnya merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan yangharus lebih cermat dalam
mengambil tindakan-tindakan yang tidak melenceng dari jangkauan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?
2. Apa yang dimaksud dengan penyakit?
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penyakit menular ?
4. Menjelaskan Apa yang dimaksud dengan penyakit tidak menular?
5. Bagaimanakah cara penyakit masuk ke dalam tubuh?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit?
7. Apakah usaha-usaha menjauhkan diri dari penyakit?
C. Tujuan
1. Agar mahsiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan epidemiologi
2. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit
3. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit menular
4. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit tidak menular
5. Agar mahasiswa tahu bagaimana cara penyakit masuk ke dalam tubuh
6. Agar mahasiswa tahu bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit
7. Agar mahasiswa mengtahui usaha-usaha menjauhkan diri dari penyakit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Epidemiologi
1. Pengertian epidemiologi
Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ”
permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang, populasi,
penduduk, manusia ” serta ologi berarti“ilmu tentang”. Secara etimologis, epidemiologi
berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk. Epidemiologi yaitu studi
tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya, mecakup
juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan dari penyakit tersebut.
Epidemiologi menurut para ahli:
a. W.H.Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi
penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular,
penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
b. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk. Begitu juga determinannya dan
akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
c. W.H.Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
d. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan.
2. Peranan Epidemiologi
Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena
hasilnya dapat digunakan untuk:
a. Mengadakan analisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan
yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia.
b. Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat.
c. Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penduduk dengan penyebaran penyakit.

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor


penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka
epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat
berupa:
a. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan
dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
b. Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam
suatu penduduk tertentu.
c. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
d. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.
e. Menyiapkan data dan informasi yang esensial untuk keperluan: perencanaan,
pelaksanaan program, evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada
masyarakat, menentukan skala, perioritas kegiatan tersebut.
f. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan.

B. Definisi Penyakit
Penyakit merupakan sebuah kondisi tidak normalnya sebuah perangkat organ
yang ada di dalam tubuh manusia yang menyebabkan rasa sakit yang dapat mengancam
keberlangsungan kehidupan orang yang menderitanya. Penyakit menurut WHO dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yangmenyebabkan suatu kondisi terganggunya baik fisik,
mental, sosial dan ekonomi, sehinggatimbul kelemahan dan kecacatan. Penyakit menurut
para ahli:
1. DR. Beate Jacob
Menurut Dr. Beate Jacob, penyakit merupakan sebuah penyimpangan dari kondisi
tubuh normal menuju ke ketidakharmonisan jiwa.
2. Thomas Timmreck
Menurut Thoma Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana
terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang
menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.
3. Elizabeth J. Crown
Menurut Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan
respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki
toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali.
4. Kathleen Meehan Arias
Menurut Kathleen Meehan Arias, pengertian penyakit adalah suatu kesakitan yang
biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini :
perubahan anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah
teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.
5. George Pickett & John J. Hanlon
Menurut George Pickett & John J. Hanlon, penyakit merupakan sebuah fungsi dari
kekuatan agen penyebabnya dan sistem kekebalan tubuh manusia.

C. Penyakit Menular
1. Pengertian penyakit menular
penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik
(seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini
disebut penyakit infeksi karena penyakit ini ditularkan penderita melalui infeksi virus,
bakteri maupun parasit yang ditularkan oleh penderita, penularan penyakit ini dapat
ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum
bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll.
2. Jenis-jenis sumber penularan penyakit menular
Jenis – Jenis Sumber Penularan Penyakit Menular Pada proses perjalanan penyakit
menular didalam masyarakat factor yang memegang peranan yaitu sumber penularan,
terdiri dari :
a. Penderita
1) Carrier
Carrier adalah orang – orang yang terkena infeksi tetapi belum memiliki tanda
atau gejala yang jelas, dan dapat menularkan infeksi yang mereka derita kepada
orang lain. Mereka adalah sumber potensial bagi orang lain, terutama karena para
carrier tersebut biasanya tidak mengetahui bahwa mereka menularkan infeksinya
dan mereka tidak mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran
infeksi yang mereka derita kepada orang lain. Ada beberapa tipe kondisi carrier:
a) Healthy Carrier : Para carrier yang terjangkit infeksinya tidak terlihat selama
infeksi itu berkembang. Dikenal dengan infeksi subklinis.
b) Incubatory Carrier : Para carrier yang berada dalam tahap inkubasi. Para
pembawa ini adalah orang – orang yang terinfeksi dan menularkan infeksi,
tetapi belum memiliki tanda dan gejala.
c) Convalsent Carrier : Para carrier yang berada dalam tahap pemulihan
(konvalesen). Para carrier ini adalah orang yang terus menularkan infeksinya
selama sakit dan setelah kembali sehat.
d) Chronic carrier : Orang yang terus menyembunyikan agen untuk periode
waktu yang lama disebut dengan pembawa kronis (chronic). Penderita
menahun yang berfungsi sebagai reservoir dan mempunyai potensi untuk
menularkan penyakit.
2) Orang yang terkoloninsasi
Orang yang terkoloninsasi adalah orang yang menyimpan suatu agen infeksius
namun orang tersebut tidak terinfeksi. Orang yang terkoloninsasi dengan suatu
agen infeksius merupakan reservoir dan juga bertindak sebagai sumber infeksi
bagi organisme tersebut dengan menularkan infeksi kepada orang lain, baik
dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan objek atau permukaan
benda mati atau bisa juga dengan mentransferkan organisme tersebut ke bagian
tubuh mereka yang lain.
3) Orang yang sakit
Orang yang sakit maksudnya adalah orang yang terinfeksi dan mempunyai tanda
atau gejala penyakit. Karena penyakit mereka terlihat dan tindakan pencegahan
dapat dilakukan untuk menghindari penularan penyakit pada orang lain,
kemungkinan kasus klinis akut untuk dapat menyebarkan infeksi ke orang lain
menjadi lebih kecil daripada penyebaran oleh orang – orang yang berperan
sebagai carrier atau yang terkolonisasi.
b. Binatang
1) Monyet, Sejumlah pakar penyakit menular menyatakan, kera atau monyet bisa
membawa virus Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan berpotensi
mematikan. "Herpes B dapat menyebabkan ensefalitis, pembengkakan otak.
2) Kelelawar, Meskipun kelelawar jarang ditemukan, binatang ini juga dapat
menyebabkan penyakit serius. "Kelelawar dapat menyebabkan rabies pada
manusia," ungkap Schaffner.
3) Kelinci liar, Sebagai binatang peliharaan, kelinci memang terlihat begitu manis
dan menggemaskan. Namun, kelinci juga bisa membahayakan karena dapat
menularkan penyakit tularemia. Tularemia adalah penyakit yang dapat
menyebabkan masalah pernapasan serius.
4) Burung-Burung, dapat menularkan sejumlah penyakit. Di antaranya flu burung,
penyakit yang cukup mendapat perhatian internasional pada tahun 1990-an. Flu
burung disebabkan oleh virus, H5N1, yang dapat menular melalui penanganan
unggas yang terinfeksi.
5) Tikus Hantaviru, adalah penyakit yang ditularkan oleh tikus. Hantavirus terdapat
pada tinja, air liur, dan air kencing tikus. Gejala pada penderita antara lain demam
dan nyeri otot, sakit perut, diare, dan muntah. Gejala berlanjut menjadi batuk dan
sesak napas dalam 4-5 hari setelah terinfeksi.
6) Reptil, Reptil adalah hewan yang sangat berbahaya karena secara alami membawa
bakteri salmonela pada kulit mereka.
7) Sapi, Menurut Emilio DeBess, sapi mempunyai keterkaitan dengan penyebaran
tiga penyakit utama, seperti infeksi salmonela, infeksi E coli, dan ensefalitis.
Strain bakteri E coli yang dikenal sebagai O157: H7 tidak berbahaya untuk hewan
ternak, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian pada
manusia. Ensefalitis sapi, atau Mad Cow Disease, adalah penyakit peradangan
otak akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika menyebar ke manusia, maka
penyakit ini dapat menyebabkan Creutzfeld-Jakob Disease, suatu penyakit
degeneratif otak dan bisa mematikan pada manusia.
8) Anjing, Anjing merupakan teman terbaik manusia yang juga bisa menjadi musuh
terburuk manusia ketika menularkan penyakit. Selain menyebabkan rabies, anjing
dapat menularkan parasit seperti cacing tambang dan cacing gelang.
9) Kucing Selain menyebabkan rabies, kucing juga dapat menularkan penyakit
tularemia dan toksoplasmosis.
c. Tumbuhan
1) Jamur, Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang
hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga,
hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air,
serangga, atau sentuhan tangan.
2) Bakteri, Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian
tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya
sangat menusuk, dan lengket jika disentuh.
3) Virus, Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat
terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya
karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat.
Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.

cara cara penularan penyakit:

a. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit) Jenis Penyakit yang
ditularkan antara lain: a.Rabies b. Trakoma c. Skabies d. Erisipelas e. Antraks f. Gas-
gangren g. Penyakit pada kaki dan mulut
b. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung
maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.
Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain: a. TBC Paru b. Varicella c. Difteri d.
Influenza e. Variola f. Morbili g. Meningitis.
3. Macam macam penyakit menular
a. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang
paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus
influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas
tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini.
b. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh
bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat.
c. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri,
ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber
juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung
bakteri atau zat kimia. Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber
adalah bakteri Escherichia Coli.
d. Cacar air
Adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang
menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak,
melepuh, dan terasa gatal.
e. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri
salmonella.Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap
hingga membuat pendeita menggigil.
f. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke
dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa
naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit.
g. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit menularyang menyerang organ hati pada manusia.
Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya lingkungan sekitar, sehingga
menginfeksi hati dan terjadi peradangan.
h. Polio
Penyakit yang menyerang tubuh terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat
mengakibatkan pelemahan otot yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat
mengalami kelumpuhan bahkan hingga kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus
polio yang sangat menular.
i. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndorme)
AIDS adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk
membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan
sangat mudah dihinggapi berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan
kematian.
4. Tiga Kelompok utama penyakit menular
a. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
b. Penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama
c. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi.
5. Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
a. Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan
maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.
b. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk
tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu
didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
c. Angka Serangan (Attack Rate) : Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau
muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang
mengalami kontak serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.
D. Pemyakit Tidak Menular
1. Pengertian pemyakit tidak menular
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis
atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola
hidup yang kurang sehatseperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan / usia, dan
gangguan kejiwaan.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit penyakit yang tidak bisa
ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka
waktu yang panjang (kronis). Pada perjalanan awal, PTM sering tidak bergejala, banyak
yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut membuat
kesadaran untuk memeriksakan diri / deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa
ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini.
Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (non living agent)
denga host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar
(source and vehicle of agent). Penyakit tidak menular biasa disebut juga dengan penyakit
kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease, dan penyakit degeneratif.
Penyakit tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di indonesia.
Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan
dalam waktu bersamaan morbiditas danmortalitas PTM makin meningkat merupakan
beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam
pembangunan bidang kesehatan di indonesia.
2. PTM mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentu
b. Masa inkubasi yang panjang dan latent.
c. Penyakit berlangsung lamad.
d. Sulit untuk didiagnosae.
e. Biaya pencegahan dan pengobatannya yang cukup tinggi.
f. Mempunyai variasi yang cukup luas.
g. Multifaktor
3. Faktor resiko yang dapat menimbulkan penyakit tidak menular, antara lain :
a. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis belum
ditemukan secara keseluruhan :
1) Untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda - beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia).
2) Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda - beda, missal :
merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker
laring.
3) Untuk kebanyakan penyakit, faktor - faktor resiko yang telah diketahui hanya
dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara
pasti belum diketahui.
b. Faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular yang
bersifat kronis, antaralain :
 Tembakau
 Alkohol
 Kolesterold.
 Hipertensie.
 Diet
 Obesitas
 Aktivitash.
 Stress
 Pekerjaan
 Lingkungan
 Gaya hidup
4. Macam – macam penyakit tidak menular
a. Diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat.
Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para penderita
diabetes melitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespon hormon
insulin yang di hasilkan oleh pankreas.
b. Rematik
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi, otot, tulang dan struktur
disekitarnya. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita,
dewasa ataupun anak-anak. Rematik yang dikenal luas di masyarakat merupakan
jenis penyakit rematik yang menyerang sendi atau yang dikenal dengan istilah
arthritis.
c. Sariawan
Sariawan atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah suatu kelainan pada
selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung.
d. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan
darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih
keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Hipertensi
adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal
jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan
penyebab penyakit ginjal kronik.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

E. Cara Penyakit Masuk ke Dalam Tubuh


1. Saluran pernapasan (INHALASI)
Ada beberapa jenis penyakit yang masuk melalui saluran pernapasan seperti
penyakit paru-paru, pneumonia, selesma, cacar, dan juga influenza. Penularan melalui
saluran pernapasan ini ada dua cara. Pertama, melalui infeksi debu (airbone
infection). Benih-benih penyakit terdapat di udara. Benih-benih penyakit tersebut
berasal dari ludah yang sudah jatuh ke tanah dan mendebu. Dan cara yang kedua
yakni benih-benih penyakit terdapat dalam titik-titik cairan yang dikeluarkan oleh
hidung atau mulut ketika penderita batuk, berbicara, atau bersin. Cara infeksi ini
disebut juga dengan infeksi titik ludah (droplet infection). Benih-benih penyakit ini
sangat mudah hilang dari udara dan jatuh ke tanah.
2. Penularan melalui kulit
Beberapa penyakit yang penyebarannya melalui kulit ialah malaria, tetanus, bisul,
syphilis, gonnorhoe, penyakit cacing tambang, dan lainnya. Biasanya, penyakit yang
memiliki penyebaran dengan cara kontak langsung ini akan mudah terjadi di tempat
yang padat seperti di perkampungan kumuh di pinggiran kota-kota besar, pasar, dan
lainnya. Kedua yakni cara penularan yang terjadi dengan perantaran suatu benda mati
seperti sapu tangan, selendang, dan lainnya. Penyakit kudis atau masyarakat awam
menyebutnya dengan gudikan bisa terjadi melalui kontak langsung atau secara tidak
langsung.
3. Melalu saluran oencernaan
Ada beberapa jenis penyakit yang masuk melalui saluran pencernaan manusia
seperti kolera, tipus, cacingan, keracunan makanan, paratyphus, dan lain-lain. Bibit-
bibit penyakit tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau
minuman ataupun alat makan yang sudah tercemar. Basil-basil akan masuk ke dalam
rongga mulut bersamaan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Berbagai
makanan yang sudah dihinggapi lalat atau telah tercampur dengan racun akan
menyebabkan orang yang memakannya terjangkit penyakit-penyakit yang disebutkan
di atas.
4. Penularan melalui plasenta
Penyakit juga bisa masuk lewat plasenta, misalnya dari ibu kepada anaknya.
Infeksi melalui plasenta diperoleh anak dari ibunya yang menderita penyakit ketika
mengandungnya, seperti syphilis, AIDS, hepatitis, dan juga toxoplasmosis.
5. Melalui hubungan kelamin
Beberapa penyakit juga bisa masuk melalui hubungan kelamin baik sesama jenis
maupun berlainan jenis. Penyakit-penyakit yang ditularkan lewat cara ini antara lain:
keputihan, infeksi gonokokal, herpes genital, hepatitis B, AIDS, klamidia, dan juga
sipilis. Karena itu, Anda disarankan untuk tidak berhubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan untuk menurunkan resikonya.
F. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ada empat tingkat utama dalam pencegahan penyakit, yaitu :
1. Pencegahan tingkat awal (Priemodial Prevention)
Tujuan priemordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya pola
hidup social-ekonomi dan cultural yang mendorong peningkatan risiko penyakit .
upaya ini terutama sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit tidak menular
yang dewasa ini cenderung menunjukan peningkatannya.
2. Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
Merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau
mencegah orang yang sehat menjadi sakit (Eko budiarto, 2001). Pencegahan tingkat
pertama (primary prevention) dilakukan dengan dua cara : (1) menjauhkan agen agar
tidak dapat kontak atau memapar penjamu, dan (2) menurunkan kepekaan penjamu.
Intervensi ini dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi (fase prepatogenesis).
3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
Tujuan secondary prevention ialah mencegah penyebaran penyakit bila penyakit
ini merupakan penyakit menular, dan tujuan utama dari pengobatan segera adalah
untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan
mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
4. Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention)
Tujuan utamanya adalah mencegah proses penyakit lebih lanjut, seperti
pengobatan dan perawatan khusus penderita kencing manis, tekanan darah tinggi,
gangguan saraf dan lain-lain serta mencegah terjadinya cacat maupun kematian
karena penyebab tertentu, serta usaha rehabilitasi.

G. Usaha-Usaha Menjauhkan Diri dari Penyakit


1. Diet Sehat
Diet sehat merupakan salah satu langkah untuk membantu mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Diet sehat dapat membantu
memberikan asupan nutrisi yang penting bagi tubuh seperti cairan, asam amino esensial
yang memadai dari protein, asam lemak esensial, vitamin, mineral, serta kalori yang
memadai.
2. Mengkonsumsi Makanan Sehat
Tubuh membutuhkan beberapa nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral untuk menjaga organ tubuh seperti tulang, otot, saraf, dan
organ tubuh lainnya agar tetap sehat, sehingga dapat memproduksi hormon dan bahan
kimia yang diperlukan untuk menjaga organ tersebut agar tetap berfungsi dengan normal.
Vitamin dan mineral merupakan zat alami yang penting untuk pertumbuhan dan fungsi
tubuh.
3. Olahraga Secara Teratur
Karena dengan berolahraga akan dapat melatih otot dalam tubuh serta dapat
membantu untuk mengurangi tingkat kepenatan setelah beraktivitas. Hal ini akan dapat
membantu untuk mengurangi stress. Kegiatan ini merupakan cara yang paling efektif
yang dapat dilakukan oleh semua kalangan.
4. Istirahat yang Cukup
Istirahat merupakan salah satu cara untuk memulihkan tubuh serta dapat
memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga atau energi setelah
melakukan berbagai macam aktivitas. Banyak orang tidak menyadari isitahat yang cukup
adalah cara sehat terhindar dari penyakit yang sangat simple, karena akan lebih
mementingkan pekerjaan. Selain itu, istirahat yang cukup dapat membantu menambah
daya tahan tubuh, serta mengembalikan sel-sel tubuh yang telah mati.
5. Mencukupi Asupan Cairan dalam Tubuh
Cukupnya cairan dalam tubuh dapat menandakan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik.
Sedangkan kekurangan cairan dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa gangguan
kesehatan seperti dehidrasi, gangguan kognitif, gangguan mood, sembelit, maupun
gangguan kesehatan lainnya.
6. Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat
Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi tersebut
antara lain adalah:
a. Membiasakan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Sebaiknya pembuangan sampah dipisahkan antara sampah organik maupun sampah
an organik.
b. Menghindari pembakaran sampah di lingkungan perumahan, karena asap dari
pembakaran tersebut dapat menimbulkna polusi udara.
c. Membersihkan debu-debu yang menempel pada perabot rumah secara teratur.
d. Memastikan tidak ada genangan air disekitar rumah, karena genangan air dapat
menjadi sarang bagi perkembangan nyamuk.
e. Menguras bak air atau penampungan air secara rutin.
f. Menanam berbagai jenis tanaman yang dapat mengurangi polusi.
7. Menghindari Penggunaan Obat-obatan Terlarang
Dampak yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan tersebut antara lain bisa dari segi
financial, kesehatan, maupun dampak pada kehidupan sosial. Seorang pecandu narkoba
berpotensi tinggi untuk mengalami gangguan penyakit berbahaya seperti penyakit
jantung, paru-paru, gangguan pencernakan, gangguan mental, dan beberapa jenis
penyakit berbahaya lainnya. Selain itu, hal tersebut dapat menimbulkan kesan negatif
dalam kehidupan sosial di sekitarnya. Ia bisa dikucilkan, dan dianggap sebagai contoh
yang buruk bagi yang lainnya.
8. Pengobatan Penyakit
a. Olesi salep belerang dan olesi salep benzyl benzoate.
b. istirahat penuh ditempat tidur, pengobatan selanjutnya penderita sebaiknya segera di
bawa ke dokter (penyakit tifus).
c. makan makanan yang mengandung banyak protein dan zat besi, seperti daging, ikan,
bayam. Bila sudah satu bulan belum ada perubahan, segera ke dokter. (penyakit
anemia).
d. Istirahat yang cukup,perbanyak air putih serta mengonsumsi vit.C (INFLUENZA).
e. Beristirahat,meringankan gejala dan menjaga asupan cairan yg memadai dianjurkan
untuk penyakit HEPATITIS virus akut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal - hal yang berhubungan dengan
masyarakat. Di dalam kesehatan ilmu Epidemiologi sangatlah penting karena didalamnya
terdapat peran dan tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan
tersebut. contohnya saja penanaganan dalam masalah penyakit menular dan penyakit
tidak menular.
Penyakit Tidak Menular merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh kuman
atau virus penyakit dan tidak ditularkan kepada orang lain, termasuk cedera akibat
kecelakaan dan tidak kekerasan contohnya: diabetes, sariawan, rematik, hipertensi, dan
osteoporosis. Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah
agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti
luka bakar) atau kimia (seperti keracunan) contohnya: influenza, TBC, muntaber, cacar
air, tifus, campak, hepatits, polio, AIDS.
Penyakit merupakan sebuah kondisi tidak normalnya sebuah perangkat organ
yang ada di dalam tubuh manusia yang menyebabkan rasa sakit yang dapat mengancam
keberlangsungan kehidupan orang yang menderitanya. Penyakit tersebut dapat dihindari
dari diri sendiri yaitu dengan menjaga gaya hidup, dan pola makanan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat memabantu pembaca memahami mengenai
“Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular”. Walaupun, masih
banyak kesalahan dalam pembuatan makalah. Dan pemakalah sangat mengharapkan
kritikan atau saran yang membangun untuk tidak terjadi lagi kesalahan dalam makalah ini
sekian terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://rewiswal.blogspot.com/2018/11/makalah-penyakit-menular-dan-tidak.html

http://contohmakalah-lengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-epidemiologi-penyakit-
menular.html

https://pdfcoffee.com/makalah-epidemiologi-penyakit-menular-4-pdf-free.html

https://www.academia.edu/30154996/Makalah_Epidemiologi_Penyakit_Menular

Anda mungkin juga menyukai