Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP EPIDEMIOLOGI
MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT

Dosen Pembimbing :
Umaroh, S.KM., S.Tr.Keb., M.Kes

Disusun Oleh :
BERLIA TRISNA PUTRI
NIM. P1337424131038

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang


telah melimpahkan dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik agar
masalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk daran serta masukan dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
informasi dan manfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Epidemiologi.........................................................................6
B. Tujuan Epidemiologi...............................................................................7
C. Ukuran Epidemiologi..............................................................................7
D. Ruang Lingkup Epidemiologi.................................................................7
E. Faktor Resiko Terjadiya Masalah Dalam Praktik Kebidanan...............10
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................14
B. Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu.
Perkembangan itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman
dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu
zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah
penyakit infeksi dan wabah (Hidayani, 2020).
Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak
menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit
semata tetapi hal-hal baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung
dengan penyakit, serta masalah kesehatan secara umum dan perkembangan
ilmu pengetahuan lainnya.Pengetahuan kedokteran klinik berkembang begitu
pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik,
administrasi dan ilmu perilaku (Hidayani, 2020).
Perkembangan ilmu-ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin
berkembang. Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan
dasar berpikir para ahli kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi dari
masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada (Ismah et
al., 2021).
Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat
perlu disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Public Health Service) yang sebaik–baiknya. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan (Health
Needs) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari–hari ternyata tidaklah
mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat yang maksimal (Ismah et al., 2021).
Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan
kesehatan yang ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat

3
yang beraneka ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang
ditemukan juga beraneka ragam.Untuk mengatasinya, telah diperoleh
semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat
dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya
apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa
penyakit menular (TBC), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan
lebih diarahkan kepada upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular
tersebut.Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui
Frekwensi, Penyebaran dan Faktor – factor yang mempengaruhi suatu
masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang
Ilmu Khusus yang disebut dengan Epidemiolog dan Epidemiologi ini
merupakan inti dari Ilmu Kesehatan Masyarakat (Purnawinadi et al., 2020).
Besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dihitung dan
dibandingkan dengan cara menghitung besarnya insedensi suatu penyakit
antara orang-orang yang terpanjan oleh factor penyebab penyakit tersebut
dengan orang-orang yang tidak terpajan. Perhitungan ini dapat diperoleh dari
daripenelitian prospektif baik intervensi oleh alam (observasional) maupun
intervensi oleh peneliti (intervensional) (Wahyuni, 2016).
Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat
pula diperkirakan dari besarnya pemaparan terhadap faktor penyebab
penyakit yang diterima oleh sekelompok penderita dan bukan penderita. Hal
ini diperoleh dari penelitian retrospektif atau kasus-kontrol (Hidayani, 2020).
Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka
sebagian individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian
invidu dalam kelompok tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan
tersebut sehingga besarnya resiko atau probabilitas terkena penyakit adalah
banyaknya individu yang menderita dibagi dengan banyaknya individu yang
menderita dibagi dengan banyaknya indivdu dalam kelompok (Wulandari &
Hendarmin, 2020).

4
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu
1. Apa pengertian epidemiologi?
2. Apa saja tujuan epidemiologi?
3. Apa ukuran epidemiologi?
4. Apa ruang lingkup epidemiologi?
5. Apa saja faktor resiko terjadinya masalah dalam praktik kebidanan?

3. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian epidemiologi
2. Untuk memahami tujuan epidemiologi
3. Untuk mengetahui ukuran epidemiologi
4. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi
5. Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya masalah dalam praktik
kebidanan

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk
menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan
kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya
(Ardiaria, 2019).
Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab,
pengendalian, dan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan
distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.
Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan,
penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis
kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu,
tempat, orang dan sebagainya (Sukendara et al., 2021).
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : Epi =
di atas atau di antara atau yang ada diantara Demos = populasi, orang,
masyarakat, Logos = ilmu. Jadi epidemiologi secara bebas diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang
melanda) masyarakat atau populasi atau ilmu yang mempelajari epidemic
atau wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya
kembali (Wahyuni, 2016).
Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam
layanan kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan
determinan morbiditas dan mortalitas dalam bidang kebidanan secara
komprehensif. Artinya secara menyeluruh menyangkut seluruh sistem
kebidanan termasuk kesehatan ibu dan anak (Sukendara et al., 2021).
.

6
2. Tujuan Epidemiologi
Tujuan epidemiologi dalam kebidanan adalah mengenali faktor-faktor
resiko terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (42
hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan
mempelajari cara-cara pencegahannya (Wulandari & Hendarmin, 2020).

3. Ukuran Epidemiologi
Secara subtantif menurut peristiwa yang dipelajari, ukuran
epidemiologi dibedakan atas ukuran fertilitas (peristiwa kelahiran), ukuran
mordibitas, dan ukuran mortalitas, sedangkan berdasarkan aspek statistik
yang akan dievaluasi, ukuran epidemiologi dibedakan atas ukuran frekuensi,
ukuran asosiasi, dan ukuran dampak (Nangi et al., 2019).
1. Kasus insidens dan prevalens
Kasus insidens adalah jumlah kasus baru yang didapatkan selama
periode tertentu, sedangkan kasus prevalens adalah jumlah kasus (lama)
yang ada pada suatu titik waktu pengamatan tertentu
2. Mortalitas
Death risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara
umum tanpa memandang sebab kematian, biasanya digunakan untuk
populasi atau kelompok berukuran besar

4. Ruang Lingkup Epidemiologi


1. Subjek dan objek berupa masalah kesehatan :
a. Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam
pencegahan penyakit menular misal: adanya imunisasi BCG maka
penyakit campak tertanggu lagi (Ismah et al., 2021).
b. Epidemiologi dan pencegahan penyakit tidak menular
Aplikasi epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam
pencegahan penyakit tidak menular. Dalam hal ini adalah mencari
beberapa faktor yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai

7
penyakit tidak menular. misal: keracunan makanan dapat di cari faktor
yang menjadi penyebabnya (Ismah et al., 2021)
c. Epidemiologi dalam klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/ dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disilin ilmu
epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari, para
petugas medis terutama para dokter sering menggunakan
prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual
(Purnawinadi et al., 2020).
Mereka lebih berorientasi pada penyebab dan cara mengatasinya
terhadap kasus secara individu dan biasanya tidak tertarik unutk
mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara penularan dan
sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh
dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat berguna
dalam analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa
epidemiologi bukanlah terbatas pada data dan informasi saja tetapi
merupakan suatu disiplin ilmu yang memeliki metode pendekatan serta
penerapannya secara khusus
d. Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan
system pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-
faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi
didalam masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan
tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan
penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai
aspek kependudukan serta keluarga berencana (Wahyuni, 2016).
Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat
seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian,

8
sangat berkaitan dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani.
Dalam hal ini peranan epidemiologi kependudukan sangat penting
untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn dan dalam
menyusun perencanaan yang baik. Juga sedang dikembangkan
epidemiologi system reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan
keluarga berencana dn kependudukan.
e. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu system pendekatan manajemen
dalam menganalis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu
maslah serta penyusunan pemecahan masalah tersebut secara
menyeluruh dan terpadu. Sisem pendekatan epidemiologi dalam
perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh para perencana
kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan prioritas maupun
dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umum maupun dengan sasaran khusus (Hidayani, 2020).
f. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemioloi yang
mempelajari serta mnganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat
pengaruh keterpaparan pada lingkubngan kerja, baik yang bersifat fisik
kimiawo biologis maupun social budaya, serta kebiasaan hidup para
pekerja. Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan
ekerja serta untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit
akibat kerja.
g. Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah
gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadan kelainan jiwa
kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor yang
mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat. Dengan
meningkatnya berbagai keluhan anggota masyarakat ang lebih banyak
mengarh ke masalah kejiwaan disertai dengan perubahan social
masyarakat menuntut suatu car pendekatan melalui epidemilogi social

9
masyarakat menuntu suatu cara pendekatan melalui epidemiologi social
yang berkaitan dengan epidemiologi kesehatan jiwa, mengingat bahwa
dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan masalah
kesehaan individu saja, tetau telah merupakan masalah social
masyarakat.
h. Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi
masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai
factor yang menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah
gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis
berbagai factor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi
masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan
dengan kehidupan social masyarakat. Penanggulangan maslah gizi
masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah kepad
penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya
masalah tersebut dalam masyarakat dan tidak hanya terbatas pada
sasaran individu atau lingkungan kerja saja.
2. Masalah kesehatan lain :
Program KB, Perbaikan lingkungan pemukiman, pengadaan sarana
pelayanan kesehatan
3. Sasaran berupa populasi
Mengukur dan menganalisa frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan manusia

5. Faktor Resiko Terjadiya Masalah Dalam Praktik Kebidanan


Faktor resiko bagi kematian ibu hamil dapat di klasifikasikan menjadi 4
kategori :
1. Faktor-faktor reproduksi
a. Usia
Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun.

10
b. Paritas
Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi
resikonya untuk mengalami komplikasi.
c. Kehamilan tak di inginkan
KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko
tinggi karena bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan
berusaha untuk melakukan terminasi kehamilan, yang selanjutnya
akan menimbulkan komplikasi-komplikasi lain.
2. Faktor-faktor resiko kehamilan
a. Perdarahan pada abortus spontan
Dimana terjadi perdarahan ringan atau bercak yang menunjukkan
ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dimana sebagian
atau keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui kavum uteri
melalui kanalis servikalis.
b. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi,
implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri. Hampir 90%
kehamilan ektopik terjadi di tuba uterina.kehamilan ektopik dapat
mengalami abortus atau ruptura apabila masa kehamilan berkembang
melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya : tuba).
c. Perdarahan pada trimester III kehamilan
Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen
kesehatan melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan
sekitar 60% dari keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga
kesehatan terlatih. Strategi ini dilaksanakan untuk dapat mengenali
dan menaggulangi gangguan kehamilan dan persalina sedini
mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat merupakan
langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin keselamatan
ibu. Adapun masalah yang sering ditemukan dalam trimester III
kehamilan adalah. Perdarahan apada kehamilan diatas 22 minggu
hingga menjelang persalinan, perdarahan intrapartum, dan

11
prematuritas serta mortalitas perinatal.
d. Perdarahan post partum
Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml. Ditandai dengan
perubahan tanda vital pasien mengeluh lemah, berekeringat dingin,
mengigil, hiperpnea, sistolik kurang dari 90 mm hg, nadi lebih dari
100 x/menit, kadar HB kurang dari 8 gr%.
e. Infeksi nifas
Infeksi Puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia setelah
persalinan, biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta
f. Distosia bahu
Adalah suatu keadaan diperlukannya tambahan manoper obstertrik
oleh karena dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi
tidak berhasil untuk melahirkan bayi.
g. Abortus
Provokatus abortus yang terjadi dengan sengaja.
3. Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan
a. Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal
b. Asuhan medis yang kurang baik
c. Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
4. Faktor-faktor sosial budaya
a. Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik
b. Ketidaktahuan dan kebodohan
c. Status wanita yang rendah
d. Pantangan makan tertentu pada wanita hamil.
Resiko atau probabilitas seseorang yang akan menjadi sakit akibat terpajan
oleh suatu faktor penyabab penyakit. Besarnya resiko untuk terkena penyakit
dapat dihitung dan dibandingkan dengan cara menghitung besarnya insedensi
suatu penyakit antara orang-orang yang terpanjan oleh faktor penyebab
penyakit tersebut dengan orang-orang yang tidak terpajan. Perhitungan ini
dapat diperoleh dari daripenelitian prospektif baik intervensi oleh alam

12
(observasional) maupun intervensi oleh peneliti (intervensional) (Purnawinadi
et al., 2020).
Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat pula
diperkirakan dari besarnya pemaparan terhadap factor penyebab penyakit yang
diterima oleh penderita dan bukan penderita. Hal ini diperoleh dari penelitian
retrospektif atau kasus-kontrol (Nangi et al., 2019).
Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka
sebagian individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian
invidu dalam kelompok tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan
tersebut sehingga besarnya resiko atau probabilitas terkena penyakit adalah
banyaknya individu yang menderita dibagi dengan banyaknya individu yang
menderita dibagi dengan banyaknya indivdu dalam kelompok. Hal ini berlaku
juga kelompok individu yang tidak terpajan oleh faktor peyebab penyakit.
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut

Sekelompok invidu (A) terpajan oleh


Factor penyebab penyakit

Sebagian invidu menderita (a) Sebagian invidu tidak menderita (a’)

Besarnya risiko akibat pemaparan = a/A


Sekelompok individu (B)
Tidak terpajan oleh factor penyebab penyakit

Sebagian individu menderita (b) Sebagian individu tidak menderita


(b’)
Besarnya risiko tanpa pemaparan =b/B

13
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik,
mental dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam
kondisi
Epidemiologi dalam layanan kebidanan mengakaji distribusi dan
determinan peristiwa mordibitas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan
kebidanan. Dimana pelayana kesehatan dinyatakan sebagai bagian integral dari
pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat. Didalamnya
termasuk pelayana kesehatan ibu, yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat
melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat.
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan
bahwa di dalam suatu populasi terdapat kelompok yang memiliki angka
penyakit, ketidakmampuan, cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi
memiliki peran yang pasti dalam kegiatan pengendalian dan pencegahan bukan
saja penyakit menular tetapi juga penyakit kronis sekaligus penyakit dan
kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku

2. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan makalah ini dapat
berguna bagi pembaca. Penulis menyadari begitu banyak kekurangan didalam
penyusunan makalah ini, baik dalam bentuk sistematika penulisan ataupun
materi yang dibahas. Oleh karena itu, saran yang membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk mengembangkan materi makalah ini. Selain itu,
besar harapan penulis agar pembaca dapat memanfaatkan makalah ini, baik
didalam pendidikan maupun dalam pembahaman mengenai bentuk dan jenis
korupsi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ardiaria, M. (2019). Epidemiologi, Manifestasi Klinis, Dan Penatalaksanaan


Demam Tifoid. Journal of Nutrition and Health, 7(2).

Hidayani, W. R. (2020). Pneumonia : Epidemiologi, Faktor Resiko Pada Balita.


CV. Pena Persada.

Ismah, Z., Harahap, N., Aurallia, N., & Pratiwi, D. A. (2021). Buku Ajar
Epidemiologi Penyakit Menular Jilid 1. Yayasan Markaz Khidmat Al-Islam.

Nangi, M. G., Yanti, F., & Arie, S. (2019). Dasar Epidemiologi. Dee Publish.

Purnawinadi, I. G., Gabriel, K. J., & Ali, S. M. (2020). Penyidikan Epidemiologi


Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue. Klabat Journal Of Nursing,
2(2). https://doi.org/10.37771/kjn.v2i2.497

Sukendara, G. E., Rejeki, D. S. S., & Anandari, D. (2021). Studi Endemisitas dan
Epidemiologi Deskriptif Malaria di Kabupaten Purbalingga Tahun 2010-
2019. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 5(1).

Wahyuni. (2016). Epidemiologi Dan Demografi. Penerbit Pustaka Hanif.

Wulandari, E., & Hendarmin, L. A. (2020). BAB XII Biokimia Metabolik &
Endokrin. Integrasi biokimia dalam modul kedokteran, 208–241.

15

Anda mungkin juga menyukai