Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

EPIDEMIOLOGI YANG TERKAIT DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU:

MUGIATI , SKM., M. Kes

DISUSUN OLEH:

INDRA DEWI RATNANDARI (2115401009)

OCAVIANES VAN SANDRA (2115401015)

YOLANDA LESTARI (2115401042)

AYU SETYO RINI (2115401049)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Epidemiologi Yang
Terkait Dengan Praktik Kebidanan” ini dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah kami adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas. Selain itu, makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memahami serta menambah wawasan serta pengetahuan tentang “Epidemiologi Yang Terkait
Dengan Praktik Kebidanan” bagi para pembaca dan juga kami sebagai penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan pengetahuan atau wawasannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari, makalah yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 13 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................3
C. TUJUAN........................................................................................................................... 3
BAB II......................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 4
A. Definisi Epidemiologi........................................................................................................ 4
B. Terjadinya Penyakit Atau Masalah Kesehatan Dalam Kebidanan.......................................... 4
C. Faktor Resiko Terjadinya Masalah Dalam Praktik Kebidanan............................................... 7
D. Tujuan Epidemiologi.......................................................................................................... 9
E. Ukuran Epidemiologi........................................................................................................10
BAB III...................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan itu
dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman dimana terjadi perubahan
masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi
mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah.
Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan
epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal
baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit, serta masalah
kesehatan secara umum dan perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.Pengetahuan
kedokteran klinik berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu
lainnya seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku.
Perkembangan ilmu-ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin berkembang.
Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli
kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi dari masa ke masa sesuai dengan
kondisi zaman dimana mereka berada.

Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan


mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan
diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) yang
sebaik- baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan
harus sesuai dengan kebutuhan (Health Needs) dari masyarakat. Namun dalam
praktek sehari-hari ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal.

Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang
ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam
sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka
ragam.Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan
kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Misalnya ; apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah

1
kesehatan berupa penyakit menular (TBC), maka pelayanan kesehatan yang
disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk

mengatasi masalah penyakit menular tersebut. Apabila hal ini kemudian dikaitkan
dengan upaya untuk mengetahui Frekwensi, Penyebaran dan Faktor-factor yang
mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam
suatu cabang Ilmu Khusus yang disebut dengan Epidemiolog dan Epidemiologi ini
merupakan inti dari Ilmu Kesehatan Masyarakat. (Gordis, 2000).

Besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dihitung dan dibandingkan dengan cara
menghitung besarnya insedensi suatu penyakit antara orang-orang yang terpanjan oleh
factor penyebab penyakit tersebut dengan orang-orang yang tidak terpajan.
Perhitungan ini dapat diperoleh dari daripenelitian prospektif baik intervensi oleh
alam (observasional) maupun intervensi oleh peneliti (intervensional).

Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat pula diperkirakan
dari besarnya pemaparan terhadap faktor penyebab penyakit yang diterima oleh
sekelompok penderita dan bukan penderita. Hal ini diperoleh dari penelitian
retrospektif atau kasus- kontrol.

Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian
individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian invidu dalam
kelompok tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan tersebut sehingga
besarnya resiko atau probabilitas terkena penyakit adalah banyaknya individu yang
menderita dibagi dengan banyaknya individu yang menderita dibagi dengan
banyaknya indivdu dalam kelompok.

2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi dalam praktik kebidanan?
2. Bagaimana terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam kebidanan?
3. Apa faktor resiko terjadinya masalah?
4. Apa tujuan epidemiologi?
5. Apa ukuran epidemiologi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian epidemiologi dalam praktik kebidanan
2. Mengetahui terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam kebidanan
3. Mengetahui faktor resiko terjadinya masalah

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Epidemiologi

Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta
mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan
pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).

Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian,


dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan,
dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri
pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya
berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku,
waktu, tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004)

Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti : Epi = di atas atau
di antara atau yang ada diantara Demos = populasi, orang, masyarakat, Logos = ilmu.
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu
(penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat atau populasi atau ilmu
yang mempelajari epidemic atau wabah dengan tujuan mengendalikannya dan
mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005).

Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam layanan


kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan determinan
morbiditas dan mortalitas dalam bidang kebidanan secara komprehensif. Artinya
secara menyeluruh menyangkut seluruh sistem kebidanan termasuk kesehatan ibu dan
anak.

B. Terjadinya Penyakit Atau Masalah Kesehatan Dalam Kebidanan


a. Konsep dasar terjadinya penyakit
Suatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai factor baik dari agent,
induk semang, atau lingkungan. Tiga model yang dikenal dewasa ini adalah :
1. Segitiga epidemiologi
2. Jaring faring sebab akibat

4
3. Roda
b. Penyakit menular
Yang dimaksud dengan penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan
berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun
perentara. Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agent atau
penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. Suatu penyakit dapat menular
dari orang yang satu kepada yang lain, ditentukan oleh tiga factor yaitu :
1. Agent-agent infeksi (penyebab infeksi)
Makhluk hidup sebagai pemegang peranan penting didalam epidemiologi yang
merupakan penyabab penyakit dapat digolongkan menjadi :
 Golongan virus, misalnya: influenza trachoma, cacar dan sebagainya
 Golongan riketsia, misalnya: typus
 Golongan bakteri, misalnya: disentri
 Golongan protozoa, misalnya: malaria, filarial, dan sebagainya
 Golongan jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap dan sebagainya
 Golongan cacing, yakni bermacam-macam cacing perut seperti: cacing
gelang, cacing keremi, caing pita, caing tambang dan sebagainya.

Agar supaya agent penyakit menular ini tetap hidup, maka perlu
persyaratan- persyatan sebagai berikut:

 Berkembang biak
 Bergerak atau berpindah dari induk semang
 Mencapai induk semang baru
 Menginfeksi induk semang baru tersebut
2. Sumber infeksi dan penyabaran penyakit
Yang dimaksud sumber infeksi semua benda, termasuk orang atau binatang
yang dapat melewatkan atau menyababkan penyakit pada orang. Macam-
macam penularan :
 Kontak
Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun tidak langsung
melalui benda-benda yang terkontaminasi.
 Inhalasi
Yaitu penularan melalui udara atau pemanasan.

5
 Infeksi
Penularan melalui tangan makanna atau minuman.
 Penetrasi kulit
 Infeksi melalui plasenta
3. Faktor induk semang (host)
Terjadinya suatu penyakit (infeksi) pada seseorang ditentukan pula oleh
factor- faktor yang ada pada induk semang itu sendiri.
4. Pencegahan dan penanggunalangn penyakit menular
Untuk pencegahan dan penanggulangn ini ada tiga pendekatan atau cara yang
dilakukan :
 Eliminasi reservoir (sumber penyakit)
Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyabaran penyakit dapat
dilakukan dengan menginsolasi penderita, karantina.
 Memutuskan mata rantai penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan adalah
merupakan usaha yang penting untuk memutuskan hubungan atau mata
rantai penularan penyakit menular.
 Melindungi orang-orang atau kelompok yang rentan
Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan
terhadap penyakit menular.

Dengan menggunakan paradigma epidemiologi klasik yang menganggap terjadinya


penyakit atau masalah kesehatan sebagai hasil akhir interakis antara penjamu, agen
dan lingkungan.

1. Penjamu (Ibu Hamil ) Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang
dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor
tersebut banyak macamnya, antara lain :
a. Faktor keturunan : dalam dunia kebidanan dikenal berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan
jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh : jika pertahanan tubuh baik maka
dalam batas-batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat
diatasi.

6
c. Umur pada ibu hamil yang primigravida dibawah umur 20 tahun
rentan terjadi abortus, ini di sebabkan karena sistem reproduksinya
yang belum matang.
d. Jenis kelamin: beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada
jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan
pada wanita.
e. Ras: beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa
penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak
ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan: pekerjaan para manajer yang memimpin suatu
perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa
daripada bawahan.
g. Kebiasaan hidup seseorang yang biasa hidup kurang bersih
tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Agen (hasil konsepsi)
Yaitu janin atau fetus yang ada dalam kandungan ibu hamil.
3. Lingkungan
Adalah lingkungan sosial budaya serta pelayanan kesehatan yang diterima
oleh ibu hamil.
C. Faktor Resiko Terjadinya Masalah Dalam Praktik Kebidanan
Faktor resiko bagi kematian ibu hamil dapat di klasifikasikan menjadi 4 kategori:
1. Faktor-faktor reproduksi
a. Usia
Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun.
b. Paritas
Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi resikonya
untuk mengalami komplikasi.
c. Kehamilan tak di inginkan
KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko tinggi
karena bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan berusaha untuk
melakukan terminasi kehamilan, yang selanjutnya akan menimbulkan
komplikasi- komplikasi lain.
2. Faktor-faktor resiko kehamilan
a. Perdarahan pada abortus spontan
7
Dimana terjadi perdarahan ringan atau bercak yang menunjukkan ancaman
terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dimana sebagian atau keseluruhan
hasil konsepsi telah keluar melalui kavum uteri melalui kanalis servikalis.
b. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi
terjadi di luar endometrium kavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik
terjadi di tuba uterina.kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptura
apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi
(misalnya : tuba).
c. Perdarahan pada trimester III kehamilan
Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen kesehatan
melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60% dari
keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih. Strategi ini
dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menaggulangi gangguan kehamilan
dan persalina sedini mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat
merupakan langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin keselamatan
ibu. Adapun masalah yang ditemukan dalam trimester III kehamilan adalah
pendarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga menjelang persalinan,
pendarahan intrapartum, dan prematuritas seta mortalitis perinatal
d. Pendarahan postpartum
Pendarahan yang melebili 500 ml. Ditandai dengan perubahan tanda vital pasin
mengeluh lemah, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik kurang
dari 90 mmHg, nadi lebih dari 100 x/ m, kadar Hb kurang dari 8gr%
e. Infeksi nifas
Infeksi puerpuralis adalah infeksi pada traktus genetalia setela persalinan,
biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.
f. Distosia bahu
Adalah suatu keadaan diperlukannya tambahan manoper obstertrik oleh karena
dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk
melahirkan bayi.
g. Abortus
Provokatus abortus yang terjadi dengan sengaja.
3. Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan
a. Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal
8
b. Asuhan medis yang kurang baik
c. Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
4. Faktor-faktor sosial budaya
a. Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik
b. Ketidaktahuan dan kebodohan
c. Status wanita yang rendah
d. Pantangan makan tertentu pada wanita hamil.

Resiko atau probabilitas seseorang yang akan menjadi sakit akibat terpajan oleh suatu
faktor penyabab penyakit. Besarnya resiko untuk terkena penyakit dapat dihitung dan
dibandingkan dengan cara menghitung besarnya insedensi suatu penyakit antara
orang- orang yang terpanjan oleh faktor penyebab penyakit tersebut dengan orang-
orang yang tidak terpajan. Perhitungan ini dapat diperoleh dari daripenelitian
prospektif baik intervensi oleh alam (observasional) maupun intervensi oleh peneliti
(intervensional).

Disamping itu, perhitungan dan perbandingan besarnya risiko dapat pula diperkirakan
dari besarnya pemaparan terhadap factor penyebab penyakit yang diterima oleh
penderita dan bukan penderita. Hal ini diperoleh dari penelitian retrospektif atau
kasus-kontrol.

Bila sekelelompok invidu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian
individu terpajan oleh factor penyebab penyakit maka sebagian invidu dalam
kelompok tersebut akan menderrita penyakit akibat pejanan tersebut sehingga
besarnya resiko atau probabilitas terkena penyakit adalah banyaknya individu yang
menderita dibagi dengan banyaknya individu yang menderita dibagi dengan
banyaknya indivdu dalam kelompok. Hal ini berlaku juga kelompok individu yang
tidak terpajan oleh faktor peyebab penyakit.

D. Tujuan Epidemiologi

Tujuan epidemiologi dalam kebidanan adalah mengenali faktor-faktor resiko terhadap


ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah berhasil
konsepsinya dan mempelajari cara cara pencegahannya.

9
E. Ukuran Epidemiologi

Secara subtantif menurut peristiwa yang dipelajari, ukuran epidemiologi dibedakan atas
ukuran fertilitas (peristiwa kelahiran), ukuran mordibitas, dan ukuran mortalitas,
sedangkan berdasarkan aspek statistik yang akan dievaluasi, ukuran epidemiologi
dibedakan atas ukuran frekuensi, ukuran asosiasi, dan ukuran dampak.

1. Kasus insidens dan prevalens


Kasus insidens adalah jumlah kasus baru yang didapatkan selama periode tertentu,
sedangkan kasus prevalens adalah jumlah kasus (lama) yang ada pada suatu titik
waktu pengamatan tertentu.
2. Mortalitas
Death risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara umum tanpa
memandang sebab kematian, biasanya digunakan untuk populasi atau kelompok
berukuran besar.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Epidemiologi dalam layana kebidana mengakaji distribusi dan determinan peristiwa


mordibitas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan kebidanan. Dimana pelayana
kesehatan dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang akan
terjangkau seluruh masyarakat. Didalamnya termasuk pelayana kesehatan ibu, yang
berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan
selamat.

Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di


dalam suatu populasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit,
ketidakmampuan, cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran
yang pasti dalam kegiatan pengendalian dan pencegahan bukan saja penyakit menular
tetapi juga penyakit kronis sekaligus penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan gaya
hidup dan perilaku.

B. Saran

Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan untuk mengerti dan


memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan pada proses penyebaran penyakit.

Serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menurunkan


angka mortalitas dan morbiditas yang menjadi permasalahan dalam pelayanan
kebidanan selama ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen. et all, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, ed 4. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta, 2006 Diktat, epidemiologi dalam kebidanan

Syarifudin.Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : TIM

Bari saifuddin, Abdul.Ilmu kebidanan, Yayasan bina pustaka Sarwono prawiroharjo, Jakarta
2006.by diktarabalaga/rushcompDikdik Tarabalaga di 20.000berbagi

Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Bina Rupa Aksara. Jakarta.Noor, N nasril. 2000.
Dasar Epidemiologi. Rincka Cipta. Jakarta.

Slamet, Juli Socmirat. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi. EGC. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai