KEBIDANAN
PADA KELUARGA BERENCANA (KB)
DOSEN PENGAMPU :
Mugiati,SKM.,M.Kes
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
Dosen Pengampu serta rekan-rekan yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A...Latar Belakang Masalah...............................................................................................
B... Rumusan Masalah.........................................................................................................
C... Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
1....Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Keluarga............................................................
A...Penggunaan Kartu Catatan Pasien................................................................................
B... Mekanisme Pelaporan...................................................................................................
C... Pendokumentasian Rujukan KB...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesehatan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum dan Sujiyatini, 2011). Agar dapat
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah atau menunda
kehamilan. Cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan
keluarga. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi), atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telar dibuahi pada dinding rahim (Manan, 2011).
Pemilihan jenis kontrasepsi di dasarkan pada tujuan penggunaan yaitu menunda kehamilan
pasangan dengan istri di bawah 20 tahun, menjarangkan kehamilan (mengatur kehamilan),
mengakhiri kesuburan (Icemi dan Wahyu, 2013).
Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbanyak nomor 4 didunia pada tahun 2020 ini.
Menurut data Worldometers pada bulan maret 2020, jumlah penduduk sebesar 151 jiwa per km2
jumlah ini cenderung naik di bandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 270,625,568 jiwa. Dalam mengatasi
masalah kependudukan, pemerintah membuat agenda prioritas
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 yaitu
meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana. Salah satu indikator keberhasilan adalah menurunnya kebutuhan Keluarga Berencana
(KB) yang tidak terpenuhi (unmet need) mencapai 9,9 % pada tahun 2019. Menurut WHO, Unmet
need adalah mereka yang subur dan aktif secara seksual tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi,
dan melaporkan tidak menginginkananak lagi atau ingin menunda anak berikutnya. Tingginya angkat
unmet needmasih menjadi salah satu masalah dalam pelaksanaan program KB di indonesia. Dampak
dari tingginya angka unmet needyaitu menyebabkan angka fertilitasyang tinggi pula. Apabila angkat
unmet needtinggi, hal ini dapat menyebabkan jumlah kelahiran semakin besar dan tak terkendali.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar (Jidar, 2018)
Berdasarkan data SDKI 2017, masih terdapat 11 % wanita kawin yang kelahiran ber-KB mereka
belum terpenuhi, 4 % untuk menjarangkan kelahiran dan 7 % untuk membatasi kelahiran. Angka ini
jika sekitar di konservasikan dengan jumlah pasangan usia subur yang mencapai 36 juta, maka sekitar
4
juta pasangan membutuhkan KB tapi belum terlayani (SDKI, 2017).
Tahun 2017 menunjukkan persentase unmet needdi Provinsi Jawa Timur menunjukkan kecenderungan
mengalami penurunan secara perlahan. Pada awal tahun 2017 pada angka 10,79 % dan pada akhir
tahun
2017menjadi 9,48 %. Secara keseluruhan setiap tahun menurun secara perlahan pada akhir tahun.
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana (DP3AKB) Jember, Pencapaian target peserta KB aktif di Jember pada tahun 2017
hingga bulan oktober adalah 3102 peserta. Peserta KB baru di Jember sebanyak 81,32% akseptor
memilih dan memutuskan menggunakan metode kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) antara lain suntik, pil, dan kondom hanya sebesar 18,68% saja dari jumlah seluruh
akseptor KB baru.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik ingin memberikan Asuhan Kebidanan secara
Komprehensif pada Asuhan keluarga Berencana.
B. Rumusan Masalah
Sebagai batasan dalam penyusunan laporan tugas akhir, penulis membatasi pembahasan yang akan
diuraikan yaitu tentang asuhan kebidanan Keluarga Berencana (KB) dengan menggunakan pendekatan
manajemen asuhan kebidanan dengan pendokumentasian SOAP.
C. Tujuan
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada pasien pada program Keluarga Berencana (KB)
dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP.
BAB II
PEMBAHASAN
Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat dan
melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan
oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.
Akses terhadap keluarga pelayanan berencana yang bermutu merupakan suatu
unsurpenting dalam upaya mencapai pelayanan reproduksi. Sementara itu, peran dan
tanggung jawab pria dalam keluarga berencana perlu ditingkatkan. Program keluarga
berencana perlu di tingkatkan agar pria dapat mendukung pilihan kontrasepsi oleh istrinya,
meningkatkan komunikasi diantara suami istri, meningkatkan penggunaan metode
kontrasepsi pria, meningkatkan upaya pencegahan IMS dll.
Pelayanan kelurga berencana yang bermutu meliputi hal-hal antara lain:
Pelayanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan klien
Klien harus dilayani secara profesional dan memenuhi standard pelayanan
Kerahasiaan dan privasi perlu dipertahankan
Upayakan agar klien tidak menunggu terlalu lam untuk dilayani
Petugas harus memberi informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia
Petugas harus menjelaskan kepada klien tentang kemampuan fasilitas kesehatan dalam
melayani berbagai pilihan kontrasepsi
Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang di tentukan
Dalam pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi masih dirasakan
adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring dan evaluasi.
Melalui sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi dan hasil monitoring dan
evauasi tersebut dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang timbul, sehingga dapat
dilakukan perbaikan kegiatan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi sistem dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Cakupan laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporannya meliputi jumlah,
ketepatan pengisian dan ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat klinik,
lapangan sampai ke tingkat pusat.
Kualitas data
Dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas dan pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi perlu dilihat bagaiman melakukan laporannya, baik laporan bulanan maupun
tahunan serta bagaimana informasi yang disajikan setiap bulanan ataupun tahunan. Dalam hal
ini sering/dapat terjadi laporan atau mengenai keterlambatan dan cakupannya belum dapat
optimal maupun kualitas dan kuantitas datanya serta informasi yang disampaikan belum
optimal. Keterlambatan penyajian data dan informasi setiap bulannya dapat disebabkan oleh
proses pengumpulan laporannya terlambat serta banyaknya kesalahan pengolahan kebawah
dan kesamping sehingga memperlambat proses pengolahannya.
Tenaga
Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana mendukung
kelancaran pelaksanaan pencatatan pelaporan di antaranya:
Ketersediaan formulir dan kartu
Ketersediaan Buku Petunjuk Teknis Pencatatan dan Pelaporan Sistem Pelayanan
Kontrasepsi
Ketersediaan faksimil untuk seluruh Kabupaten/Kota untuk kecepatan pelaporan
Ketersediaan komputer sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesmpulan dari hasil konseling Kb yang dilakukan adalah ibu masih belum memilih metode yang
tepat dan sesuai prioritas utama (AKDR) untuk menunda kehamilan sesuai dengan jangka waktu
yang diinginkan. Ibu lebih memilih metode kontrasepsi yang mayoritas digunakan oleh lingkungan
sekitarnya yakni KB suntik 3 bulanan dan pada saat dilakukan konseling KB ibu tidak di dampingi
oleh suami.
B. Saran
Diharapkan masyarakat sadar akan kesenatannya terutama pada ibu keluarga berencana, sehingga
meminimalisir terjadinya komplikasi pada ibu keluarga berencana. penulis dapat meningkatkan
wawasan, pengalaman, serta pengetahuan dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada
ibu keluarga berencana menggunakan asuhan kebidanan dengan pendokumentasian SOAP secara
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Habafi hartono. 2010. Keluarga berencana dan kontrasepsi, pustaka sinar harapan:
Jakarta
Niken Meilani, dkk. 2010. Pelayanan keluarga berencana, fitramaya:yogyakarta
Prof. Dr. Abdul bari saifuddin. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo: Jakarta
Priyanti, S., & Syalfina, A. D. (2017). Buku ajar kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana. E-Book Penerbit STIKes Majapahit.