OLEH:
NURLAILA RAMADHAN S
Bissmillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul “Perencanaan Program SAFARI KB di PKM Montasik Kabupaten
Aceh Besar” ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Manajemen pelayanan
kebidanan profesional”.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun mater. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapa tmenjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah,
AmiinYaaRobbal ‘Alamiin.
Penyusun
A. Analisis Situasi
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2016
menunjukkan bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya
berakhir dengan kematian sang ibu (Profil Kesehatan Indonesia, 2016). Tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut – 305/100.000 kelahiran hidup – mendorong
pemerintah untuk melakukan intervensi struktural; salah satunya adalah dengan
mencantumkan target penurunan AKI ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Dalam RPJMN 2014-2019,
pemerintah menargetkan penurunan AKI dari 205/100.000 kelahiran menjadi
276/100.000 kelahiran hidup.
Untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal dengan demikian
kami meberikan pelayanan kepada masyarakat tentang safari KB. Semakin
meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem
nilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut
pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, oleh sebab
itu pelayanan safari KB pada perempuan. Dengan demikian dapat menunda
kelahiran, menjarangkan anak atau membatasi jumlah anak yang diinginkan
sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya kesuburan.
F. ANALISA SWOT
1. Strength (Kekuatan)
1) Mengatur kehamilan yang diinginkan.
2) Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak.
3) Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
4) Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga
berencana.
5) Mempromosikan penyusunan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak ke-
hamilan.
2. Weakness (Kelemahan)
1) Segi pelayanan: Hingga saat ini pelayanan KB masih kurang berkualitas ter-
bukti dari peserta KB yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi relatif
masih banyak dengan alasan efek samping, kesehatan dan kegagalan pe-
makaian. Kegagalan pemakaian menyebabkan kehamilan yang tidak di-
inginkan.
2) Segi ketersediaan alat kontrasepsi: Dengan kebijakan “Sistem Kafetaria”
yang diterapkan BKKBN, calon peserta KB dapat memilih sendiri alat
maupun metoda kontrasepsi yang sesuai keinginannya. Akibatnya terjadi
drop out dengan alasan ingin ganti cara yang lebih efektif.
3) Segi penyampaian konseling maupun KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) Pada saat ini, kebijakan program lebih mengedepankan pilihan
kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien. Tetapi pilihan konrasepsi se-
cara rasional ini belum tersosialisasikan dengan baik karena proses informed
choice (membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif
asuhan yang akan dialaminya).
4) Hambatan budaya: Di beberapa daerah masih ada masyarakat yang akrab
dengan budaya “banyak anak banyak rejeki, tiap anak membawa rejekinya
sendiri- sendiri” atau “anak sebagai tempat bergantung di hari tua”. Selain
itu, ada juga budaya yang mengharuskan keluarga memiliki anak laki-laki
maupun anak perempuan dalam satu keluarga. Dengan adanya alasan bu-
daya tersebut maka masyarakat tidak akan mau ber KB.
G. KESIMPULAN