Anda di halaman 1dari 13

DASAR GIZI MASYARAKAT

KONSEP KOORDINASI LINTAS PROGRAM


DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI

1. UMAIRA PRATIWI. R
2. DEPI
3. CAHYA GUSVINA
4. GENTA SRI MARISA
M
K

O
K
E
L

5
KONSEP KOORDINASI LINTAS PROGRAM DALAM
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
A. Pembangunan Pangan Dan Perbaikan Gizi

Pembangunan pangan dan perbaikan gizi adalah suatu upaya


pembangunan yang bersifat lintas program dan lintas sektor, ditujukan
untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dalam jumlah maupun
mutu gizinya. Adapun upaya perbaikan gizi melalui sistem kewaspadaan
pangan dan gizi lebih menekankan pentingnya perbaikan konsumsi
pangan rakyat dalam jumlah dan mutu gizi yang cukup.
Pelaksanaan program gizi memerlukan koordinasi dari seksi gizi
dinas kesehatan dengan lintas program dan lintas sektor. Koordinasi
adalah aktifitas sengaja yang dimaksudkan pada pencapaian kesatuan dan
harmonis usaha dalam mengejar tujuan bersama di dalam organisasi yang
berpartisipasi dalam susunan multiorganisasional.
KONSEP KOORDINASI LINTAS PROGRAM DALAM
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
Pedoman yang diperlukan dalam melakukan koordinasi adalah :

1. Perlu ditentukan secara jelas siapa/instansi mana yang secara


fungsional berwewenang dan bertanggung jawab atas suatu masalah.
2. Pejabat atau instansi yang secara fungsional berwewenang dan
bertanggung jawab mengenai suatu masalah berkewajiban
memprakarsai dan mengkoordinasikan.
3. Perlu dirumuskan secara jelas wewenang, tanggung jawab dantugas-
tugas satuan kerja.
4. Perlu dirumuskan program kerja organisasi yang jelas memperlihatkan
keserasian kegiatan kerja di antara satuan-satuan kerja.
5. Perlu dikembangkan komunikasi timbal balik untuk menciptakan
kesatuan bahasa dan kerjasama antara lain melalui rapat berkala, rapat
kerja, dan rapat tim.
Kemitraan

Kemitraan adalah hubungan (kerjasama) antara dua


pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkan (memberikan manfaat).
Kemitraan di bidang kesehatan adalah kemitraan
yang dikembangkan dalam rangka pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
Unsur kemitraan adalah :
 Adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau
lebih
 Adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut
 Adanya keterbukaan atau kepercayaan (trust
relationship) antara pihak-pihak tersebut.
 Adanya hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan atau memberi manfaat.
Untuk membangun sebuah kemitraan, harus didasarkan pada
hal-hal berikut :

• Kesamaan perhatian atau kepentingan


• Saling mempercayai dan saling menghormati
• Tujuan yang jelas dan terukur
• Kesediaan untuk berkorban baik, waktu, tenaga, maupun sumber daya yang
lain.
Adapun prinsip-prinsip kemitraan adalah :
 Persamaan atau equality
 Keterbukaan atau transparancy
 Saling menguntungkan atau mutual benefit.
Untuk mengembangkan kemitraan di bidang kesehatan secara konsep terdiri 3
tahap yaitu :
1) Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor
kesehatan sendiri.
2) Tahap kedua kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah dan
yang
3) Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas antar lintas
program, lintas sektor.
 Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor

Kerjasama lintas sektor adalah program yang melibatkan suatu institusi


atau instansi negri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan
dasar dari pemerintah atau swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk
mewujudkan alternatif kebijakan secara terpadu dan komprehensif sehingga
adanya keputusan dan kerjasama.

Manfaat dan tujuan kerjasama lintas sektoral antara lain adalah :


@ Mempermudah pencapaian keberhasilan rancangan kegiatan.
@ Dapat memberikan gambaran tehknis antar lintas sektoral dan lintas program
@ Kebijakan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan
@ Saling menguntungkan kedua pihak antara rencana program
@ Dapat memberikan perijinan dalam rujukan
@ Dapat memberikan kontribusi, fasilitas, sarana dan dana
@ Terdokumentasi dalam perizinan dan kegiatan

Untuk menggalang kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaran


pembangunan terutama dalam bidang kesehatan di tingkat kecamatan
diperlukan pertemuan – pertemuan antara sektor terkait di tingkat kecamatan
dan aparat desa.
CONTOH KERJASAMA LINTAS PROGRAM DENGAN
LINTAS SEKTOR
NO SEKTOR KEGIATAN
1. TP-PKK  Membina ibu-ibu Balita.
 Melatih Kader Posyandu.
 Penyuluhan kepada Ibu balita.

2. PPLKB  Pembinaan Kader posyandu.


 Merencanakan posyandu lengkap dengan BKB
 Pengawasan dan penilaian Posyandu.
3. Pertanian  Penyuluhan tentang Gizi

4. Petugas Kesehatan  Merencanaan pengembangan Posyandu lengkap dengan jadwal


pelaksanaanya.
 Pembinaan, pengawasan serta pengendalian pelaksanan
posyandu.
 Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi status gizi
masayakat.
Analisis Masalah Peran Bantu Dari Masing –
Masing Sektor :
1. PLKB -- Masalah Petugas Kesehatan:
a) Angka D.O peserta KB cukup tinggi
b) Pengertian peserta KB baru dan KB ulang belum dipahami.
c) Bagi para bidan harus lebih meningkatkan peran dalam fungsi konseling.
d) Pelayanan harus lebih ditingkatkan sehingga angka DO dapat ditekan dan salah
satunya dengan cara mencegah persediaan alkon yang cukup.

2. Peternakan -- Masalah : Apabila dilaksanakan vaksinasi di desa- desa jarang


masyarakat membawa ternaknya untuk diberikan vaksin.

3. Kepala Desa -- Masalah : Alat kesehatan untuk puskesmas desa, bagaimana pisik
untuk pembangunan gedungnya ( tanah, biaya pembangunan , model bangunan dll).

4. TP PKK -- Masalah :
Data – data kesehatan untuk PKK banyak yang kosong.
Data gizi buruk tidak ada di PKK kecamatan.
Pembagian Peran Dan Tugas Masing – Masing Sektor
NO SEKTOR PERAN KET.
1. Pemerintahan Menyusun kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan motivasi kepada
(Camat,Kades) masyarakat dalam melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan
bidang kesehatan (Promosikesehatan,KIA/KB, Gizi,JPKM,P2M).
2. TP – PKK Pembina, Motivator masyarakat untuk melaksanakan pembangunan
Kecamatan kesehatan meliputi dalam bidang Promosi Kesehatan,KIA/KB,
Gizi,UKK,P2M, JPKM melalui kegiatan kelompok dasa wisma.
3. PPLKB Memberikan pembinaan dan motivasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program keluarga sejahtera dan BKB
serta Promosi KB dalam meningkatkan cakupan aseptor baru.
4. Pertanian Memberikan pembinaan dan motivasi kepada masyarakat dalam
mempertahankan kecukupan persedian pangan yang berdampak pada
status gizi masyarakat.
b. Memberikan pembinaan dalam upaya kesehatan dan keselamat kerja
bidang pertanian.
5. Peternakan Melakukan upaya meningkatkan pendapatan dan gizi masyarakat melalui
usaha – usaha peternakan dengan memperhatikan dampak kesehatan yang
mungkin timbul termasuk upaya pencegahan penyakit / Flu burung.
Contoh rencana kegiatan masing – masing sektor untuk tiga bulan berikut:

NO Sektor Kegiatan Ket


1. Camat  Bertanggung jawab di wilayah kecamatan
 merencanakan,penggerak,pengawasan,pengendalian dan peningkatan dalam
kegiatan posyandu (KIA,KB,Imunisasi,Gizi,penanganan diare )
2. TP-PKK  Pertemuan Koordinasi
 Memotivasi kader dalam pelaksanaan posyandu, Pembinaan, penyuluhan
ibu-ibu Bayi dan balita kerumah-rumah lewat dasa wisma.
 Penyuluhan dan memotivasi ibu-ibu untuk ikut berusaha dalam
meningkatkan pendapatan.
3. PPLKB  Pembinaan kader posyandu bersama petugas kesehatan
 Merencanakan posyandu lengkap dengan BKB
 Pengawasan dan penilaian posyandu
 Pengentasan kemiskinan / bedah rumah
 Penyedian sarana / KB
4. Pertanian  Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi dan pendapatan keluarga.
 Pengembangan Toga
5. Peternakan  Vaksinasi untuk pencegahan Flu burung
6. Kades  Membantu dalam penyelenggaran Posyandu di wilayah masing – masing
 Melaksanakan kegiatan pencegahan penyakit.
Hambatan dalam Pelaksanaan Kerjasama

Hambatan dalam Pelaksanaan Kerjasama, antara lain:

> Belum semua sektor menyadari pentingnya program


untuk menurunkan AKI / AKB.
> Kesibukan masing-masing sector
> Tidak terjalinnya pertemuan rutin hanya bertemu saat akan ada
kegiatan
> Kurangnya laporan tertulis
> Pergantian personil di masing-masing instansi/sector
> Minimnya dana
> Egoisme sector
> Kesibukan masing – masing sector
> Ketidaktahuan sektor tentang AKI / AKB
> Faktor geografis
Melaksanakan Program Perbaikan Gizi
•Advokasi
•Sosialisasi
•Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemberdayaan
Keluarga
•Pelayanan Gizi Posyandu Dan Puskesmas
•Penyiapan Sarana Dan Prasarana
•Penyuluhan Gizi
•Capacity building
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai