Dosen Pengampu
Nurlaila S.Pd, M.M
Disusun Oleh
Angeline Priscilla Sinaga 2115301040
Annisa Dwi Putri 2115301041
Aprilia Tali Saputri 2115301044
Mutiara Syalsabila 2115301011
Ratih Purwasih 2115301014
Vidia Astuti 2115301022
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertiaan Epidemiologi..................................................................................2
2.2 Tujuan Epidemiologi.....................................................................................5
2.3 Ruang Lingkup Epidemiologi............................................................................6
BAB III..............................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................15
4.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
3. Mengetahui apa saja ruang lingkup dari epidemioogi
4. Memahami konsep dasar dari timbulnya sebuah penyakit
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada Activat kelompok
penduduk (Omran).
6. Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan jenis
tentang timbulnya penyakit pada manusia berdasarkan waktu dan
tempat (W.H. Frost).
7. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari, menganalisis serta
berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah
yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok
penduduk tertentu (Noor, 2002).
8. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana dan mengapa
penyakit terjadi pada kelompok orang yang berbeda (Ahrens & Iris,
2005).
4
tidak terlepas dari peranan ilmu matematika dan statistika. Hal tersebut yang
menjadikan epidemiologi sebagai dasar-dasar studi pada disiplin ilmu
kesehatan masyarakat dan mendapat julukan "the mother of public health".
2) Distribusi Masalah kesehatan
Distribusi atau penyebaran penyakit dalam epidemiologi digambarkan ke
dalam 3 unsur yaitu berdasarkan orang, tempat dan waktu. Sehingga dalam
praktiknya, seorang epidemiologi dalam mengamati suatu salah kesehatan
perlu mempertanyakan siapa yang terjangkit? (man/orang), kapan terjadi?
(time/waktu), dan dimana terjadi? (place/tempat). Distribusi tersebut
disajikan secara kuantitatif menggunakan nilai rate, rasio dan proporsi.
3) Determinan Masalah kesehatan
Determinan atau faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian penyakit
merupakan hasil dari adanya riset-riset epidemiologi. Untuk menentukan
besaran masalah kesehatan dengan tepat ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. Pertama, merumuskan hipotesis tentang penyebab masalah
penyakit yang dimaksud. Kedua, melakukan pengujian terhadap hipotesis
yang telah dirumuskan sebelumnya. Ketiga, menarik kesimpulan terkait
hasil engujian/pengamatan.
5
3. Pandemi adalah keadaan epidemi yang melanda hampir semua populasi
ataupun hampir semua daerah. Contoh: Pandemi Flu Burung yang
melanda hampir seluruh negara di dunia.
6
3. Melihat Risiko dan Pengaruhnya
Dengan menjelaskan masalah kesehatan yang terjadi, dapat pula diketahui
faktor risiko yang dapat memengaruhi individu dan pengaruhnya pada
populasi yang ada. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan penilaian
kesehatan, skrining kesehatan, pemeriksaan medis, dan lain sebagainya.
7
Bentuk ini telah banyak memberikan peluang dalam usaha
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu. Berhasilnya
manusia mengatasi berbagai gangguan penyakit menular dewasa ini
merupakan salah satu hasil yang gemilang dari epidemiologi. Peranan
epidemiologi surveilans yang pada mulanya hanya ditujukan pada
pengamatan penyakit menular secara saksama, ternyata telah
memberikan hasil yang cukup berarti dalam menanggulangi berbagai
masalah penyakit menular dan juga penyakit tidak menular.
C. Epidemiologi Klinis
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu
epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinis sehari-hari, para
petugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip-prinsip
epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih
berorientasi pada penyebab penyakit dan cara mengatasinya, terhadap
kasus secara individu, dan biasanya tidak tertarik untuk mengetahui serta
menganalisis sumber penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya
dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari para klinisi
8
tersebut merupakan data informasi yang sangat berguna dalam analisis
epidemiologi, tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi bukanlah
terbatas pada data dan informasi saja, tetapi merupakan suatu disiplin
ilmu yang memiliki metode pendekatan serta cara penerapannya secara
khusus. Dengan demikian, maka sewajarnyalah apabila setiap dokter
yang akan bertugas, dibekali pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang cara pendekatan epidemiologi.
D. Epidemiologi Kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang
menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta
faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang
terjadi di masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan
tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan
penyakit dalam masyarakat, tetapi juga sangat berperan dalam berbagai
aspek kependudukan serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa,
yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti pen- didikan,
kesejahteraan rakyat, kesempatan kerja dan ketenaga- kerjaan,
transportasi, kesehatan, pertanian dan kepegawaian, sangat berkaitan
dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini, peranan
epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai
dasar dalam mengambil k bijakan dan dalam menyusun perencanaan
yang baik. Dewasa ini sedang dikembangkan epidemiologi sistem
reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dan
kependudukan.
9
menyeluruh dan terpadu. Bentuk pendekatan epidemiologi dalam bidang
manajemen saat ini semakin berkembang sesuai dengan perkembangan
industri medis yang disertai perkembangan dalam sistem manajemen
kesehatan dan ekonomi kesehatan, termasuk sistem asuransi kesehatan.
H. Epidemiologi Gizi
Epidemiologi banyak digunakan dalam analisis masalah gizi
masyarakat. Masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang
menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat
melalui epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor
10
yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik
yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan
sosial masyarakat. Penanggulangan masalah gizi masyarakat yang
disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah kepada penanggulangan
berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya masalah tersebut
dalam masyarakat dan tidak hanya terbatas pada sasaran individu atau
lingkungan keluarga saja. Dari herbagai contoh ruang lingkup
penggunaan epidemiologi seperti di atas, lebih memperjelas bahwa
disiplin ilmu epidemiologi sebagai dasar filosofi dalam usaha pendekatan
analisis masalah yang timbul dalam masyarakat, baik yang berkaitan
dengan bidang kesehatan maupun masalah lain yang erat hubungannya
dengan kehidupan masyarakat secara umum.
I. Epidemiologi Perilaku
Perilaku manusia merupakan salah satu faktor yang banyak
memegang peranan dalam menentukan derajat kesehatan suatu
masyarakat. Bahkan menurut Bloom, faktor perilaku memberikan
kontribusi terbesar dalam menentukan status kesehatan individu maupun
masyarakat. Mengingat bahwa faktor penyebab penyakit lebih bersifat
kompleks sehingga dalam epidemiologi, kita lebih banyak melakukan
pendekatan faktor risiko maka faktor perilaku individu maupun
masyarakat, seperti kebiasaan hidup sehat individu dan kepercayaan
masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan, banyak
memberikan nilai risiko yang sering muncul dalam analisis epidemiologi
tentang kejadian penyakit dalam masyarakat. Bahkan perilaku sangat erat
hubungannya dengan umur dan jenis kelamin, suku dan ras, pekerjaan,
status sosial dan ekonomi serta berbagai aspek kehidupan lainnya.
J. Epidemiologi Genetika
Dengan berkembangnya penelitian bidang biomolekuler maka
terasa pula pentingnya dikembangkan metode-metode analisis
epidemiologi dalam bidang ini yang kemudian berkembang menjadi
11
epidemiologi genetika sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pendekatan dan metode epidemiologi.
K. Epidemiologi Molekular
Epidemiologi molekular didefinisikan sebagai studi yang
mengaplikasikan teknik dari biologi molekular dalam mempelajari suatu
populasi yang berfokus pada investigasi penyakit. Investigasi molekular
dapat berkontribusi terhadap mengurai penyebab- penyebab penyakit
L. Epidemiologi Genetik
Epidemilogi genetik merupakan bentuk kombinasi antara disiplin
ilmu genetik manusia dengan epidemiologi seperti biometri. Kombinasi
dari kedua ilmu ini sangat diperlukan dalam bidang genetik manusia
untuk mendeteksi asal mula genetik pada fenotif manusia yang berbeda-
beda, khususnya mempelajari tentang komponen genetik yang
berpengaruh pada kejadian penyakit misalnya mengamati ciri-ciri
bawaan genetik manusia. Hal ini dapat menjadi dasar dalam
pengembangan upaya preventif yang bisa dilakukan sejak dini yaitu sejak
diketahuinya sifat- sifat ginetik seseorang sejak lahir.
M. Farmakoepidemiologi
Epidemiologi farmasi didefinisikan sebagai pengaplikasian dari
ilmu epidemologi, metode serta penalaran untuk mempelajari efek- efek
dan penggunaan obat-obatan pada populasi manusia.
Farmakoepidemiologi menyelidiki keuntungan maupun kerugian dari
efek obat-obatan. Hal tersebut difokuskan pada penilaian risiko yang
tidak biasa terjadi, pada masa laten, dan reaksi perlawanan tubuh yang
sering tidak diperkirakan pada saat obat pertama kali digunakan sebelum
obat tersebut dijual.
Tantangan terbesar dari farmakoepidemologi adalah mengukur
risiko sebuah obat secara tepat, bergantung dari satu atau beberapa
alternatif. Sehingga dengan demikian, didapatkan pilihan atau kombinasi
obat yang tepat dalam melakukan upaya kuratif.
12
N. Epidemiologi Reproduksi
Kesehatan reproduksi sangat berkaitan erat dengan dinamika
penduduk dalam hal ini terkait angka kesuburan, program kehamilan,
hingga jumlah kelahiran. Berbagai faktor mempengaruhi kesehatan
reproduksi yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan
epidemiologi. Epidemiologi kesehatan reproduksi mempelajari
determinan yang berperan dalam kesuksesan reproduksi. Sebagai contoh,
seorang ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia akan berisiko terhadap
kehamilannya.
13
2. Agen penyakit (faktor etiologi)
14
Lingkungan biologis : populasi manusia (kepadatan
penduduk), flora (sumber makanan), dan fauna (vektor
artropoda).
Lingkungan sosial ekonomi : Pekerjaan (pajanan terhadap zat
kimia), Urbanisasi dan perkembangan ekonomi (kehidupan
perkotaan), Bencana dan musibah (banjir).
15
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
16
4.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan baik itu dari
segi penulisan maupun dari isi. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan
masukan dan kritikan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah yang
akan datang, agar lebih relevan serta dapat membantu kita dalam referensi
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
17