Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Dosen Pengampu
Nurlaila S.Pd, M.M
Disusun Oleh
Angeline Priscilla Sinaga 2115301040
Annisa Dwi Putri 2115301041
Aprilia Tali Saputri 2115301044
Mutiara Syalsabila 2115301011
Ratih Purwasih 2115301014
Vidia Astuti 2115301022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TANJUNGKARANG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,


karena hanya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Epidemiologi merupakan ilmu yang diberikan kepada
mahasiswa kebidanan. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat membantu
mahasiswa dan dosen pengajar dalam menambah bahan bacaan khususnya tentang
epidemiologi.
Makalah ini disusun sesuai dengan arahan dari dosen sehingga
memudahkan mahasiswa dalam mencari literatur. Sejak awal sampai penyelesaian
makalah ini ada beberapa pihak yang memberikan bantuan yang sangat
bermanfaat, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada
teman-teman maupun dosen yang telah memberikan saran dan masukan.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada mereka, yang dengan tulus ikhlas hati memberikan bantuan
dalam menyelesaikan makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dari
pembaca kami harapkan, demi kesempurnaannya makalah ini dan dapat menjadi
buku yang baik, bermanfaat untuk kesehatan serta dunia pendidikan khususnya.

Bandar Lampung, 06 January 2024


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertiaan Epidemiologi..................................................................................2
2.2 Tujuan Epidemiologi.....................................................................................5
2.3 Ruang Lingkup Epidemiologi............................................................................6
BAB III..............................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................15
4.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi yang berarti


”permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ”orang, populasi,
penduduk, manusia ”serta ologi berarti “ilmu tentang”. Secara
etimologis,epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa
penduduk.Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar.
Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja
secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor
penyebab yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai
populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan
determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya
merupakanilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan
pengukuran yang sistematik tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor
yang dipelajari hubungannya dengan penyakit. Tujuan akhir riset epidemiologi
yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan
meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi
manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu
kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya
kepada individu, jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak daritindakan
pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan
pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain
yang berdampak pada status kesehatan penduduk. Epidemiologi penyakit juga
dapat menyertakan deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan faktor faktor
yang mengendalikan ada atau tidaknya penyakit tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dari epidemiologi?


2. Apa tujuan dari epidemiologi?
3. Apa saja ruang lingkup epidemiologi?
4. Apa konsep dasar dari timbulnya penyakit?

1.3 Tujuan

1. Memahami definisi dari epidemiologi


2. Mengetahui tujuan dari epidemiologi

1
3. Mengetahui apa saja ruang lingkup dari epidemioogi
4. Memahami konsep dasar dari timbulnya sebuah penyakit

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertiaan Epidemiologi

Epidemiologi secara terminologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri


dari 3 kata yaitu epi (atas/pada), demos (populasi, orang, masyarakat,), dan logos
(ilmu). Berdasarkan arti secara harfiah tersebut, dapat dikatakan epidemiologi
merupakan ilmu yang mempelajari suatu penyakit yang ada di antara
masyarakat/populasi.

Epidemiologi merupakan salah satu ilmu yang digunakan dalam mencari


penyebab penyakit. Dewasa ini, epidemiologi selain sebagai ilmu dalam mencari
penyebab suatu penyakit, juga digunakan dalam pemilihan upaya pencegahan
penyakit. Terdapat beberapa definisi epidemiologi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli.

Adapun beberapa definisi epidemiologi adalah sebagai berikut:

1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran dan perluasan


suatu penularan penyakit dalam suatu kelompok penduduk atau
masyarakat (Definisi lama sebelum tahun 1960).
2. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan
determinan yang berhubungan dengan status kesehatan atau kejadian
penyakit pada masyarakat khusus, dan penggunaannya untuk
mengontrol masalah kesehatan (Last, 1995)
3. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia
(MacMahon & Pug, 1970).
4. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan
determinan-determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada
populasi manusia (Murti, 1997).
5. Epidemologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga

3
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada Activat kelompok
penduduk (Omran).
6. Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan jenis
tentang timbulnya penyakit pada manusia berdasarkan waktu dan
tempat (W.H. Frost).
7. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari, menganalisis serta
berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah
yang erat hubungannya dengan kesehatan pada suatu kelompok
penduduk tertentu (Noor, 2002).
8. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana dan mengapa
penyakit terjadi pada kelompok orang yang berbeda (Ahrens & Iris,
2005).

Secara garis besar, definisi-definisi tentang epidemiologi tersebut memiliki


persamaan satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan
penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok manusia, serta mempelajari
bagaimana suatu penyakit terjadi dan meneliti upaya preventif maupun upaya
mengatasi masalah tersebut.

Beberapa definisi epidemiologi tersebut memberikan gambaran kepada


kita bahwa penyakit yang terjadi pada populasi manusia tidak terjadi dan
terdistribusi begitu saja secara acak.

Masalah kesehatan memiliki faktor penyebab dan fakto pencegahan yang


dapat diidentifikasi melalui suatu pengamatan yang sistematik berdasarkan pada 3
komponen yaitu:

1) Frekuensi Masalah Kesehatan


Frekuensi adalah faktor penting dalam mendefinisikan epidemiologi.
Frekuensi adalah besarnya masalah kesehatan yang ada pada sekelompok
manusia. Penentuan besarnya masalah dapat dilakukan dengan dua langkah.
Pertama, menentukan masalah kesehatan yang akan diamati dan telah
dipastikan akan diteliti. Kedua, melakukan pengukuran atas masalah yang
ditemukan tersebut. Segala sesuatu yang diperoleh merupakan fakta, yang

4
tidak terlepas dari peranan ilmu matematika dan statistika. Hal tersebut yang
menjadikan epidemiologi sebagai dasar-dasar studi pada disiplin ilmu
kesehatan masyarakat dan mendapat julukan "the mother of public health".
2) Distribusi Masalah kesehatan
Distribusi atau penyebaran penyakit dalam epidemiologi digambarkan ke
dalam 3 unsur yaitu berdasarkan orang, tempat dan waktu. Sehingga dalam
praktiknya, seorang epidemiologi dalam mengamati suatu salah kesehatan
perlu mempertanyakan siapa yang terjangkit? (man/orang), kapan terjadi?
(time/waktu), dan dimana terjadi? (place/tempat). Distribusi tersebut
disajikan secara kuantitatif menggunakan nilai rate, rasio dan proporsi.
3) Determinan Masalah kesehatan
Determinan atau faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian penyakit
merupakan hasil dari adanya riset-riset epidemiologi. Untuk menentukan
besaran masalah kesehatan dengan tepat ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. Pertama, merumuskan hipotesis tentang penyebab masalah
penyakit yang dimaksud. Kedua, melakukan pengujian terhadap hipotesis
yang telah dirumuskan sebelumnya. Ketiga, menarik kesimpulan terkait
hasil engujian/pengamatan.

Dalam epidemiologi ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk


menggambarkan terjadinya suatu masalah kesehatan dalam suatu masyarakat.
Istilah-istilah tersebut sangat erat hubungannya dengan epidemiologi, yaitu
diantaranya sebagai berikut:

1. Epidemi adalah keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi


frekuensi biasa, atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang
berlebih. Contoh: wabah difteri yang terjadi di Indonesia.
2. Endemi adalah keadaan yang biasa atau normal atau frekuensi penyakit
tertentu berada dalam keadaan normal, dengan kata lain penyakit tersebut
biasa terjadi di satu daerah dengan frekuensi yang normal. Contoh:
Endemi Malaria di Irian Jaya.

5
3. Pandemi adalah keadaan epidemi yang melanda hampir semua populasi
ataupun hampir semua daerah. Contoh: Pandemi Flu Burung yang
melanda hampir seluruh negara di dunia.

2.2 Tujuan Epidemiologi

Bagi seorang tenaga kesehatan, khususnya bidan, yang akan diterjunkan ke


masyarakat hendaknya memahami tujuan dan manfaat ilmu epidemiologi bagi
kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak. Tujuan dan manfaat tersebut
antara lain diuraikan di bawah ini:

1. Mempelajari Riwayat Alamiah Penyakit


Pengetahuan tentang riwayat alamiah suatu penyakit penting untuk
menggambarkan perjalanan penyakit, terutama yang berkaitan dengan orang
(man), waktu (time) dan tempat (place). Dengan mengetahui riwayat alamiah
penyakit tersebut dapat diupayakan tindakan pencegahan atau peng- hentian
perjalanan penyakit tersebut. Epidemiologi dapat digunakan untuk memahami
kecenderungan dan prediksi kejadian penyakit. Misalnya, pe- nyakit demam
berdarah yang terjadinya antara peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Di sini petugas kesehatan sudah dapat memahami siklus alamiah penyakitnya
dan dapat memotong rantai terjadinya penyakit ter- sebut.

2. Menentukan Masalah Komunitas


Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan di antaranya
penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan, kelainan atau kecacatan apapun
yang menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah kesehatan yang terjadi
pada komunitas atau wilayah tertentu. Harus ditelusuri mengapa masalah
tersebut terjadi sehingga masalah dapat dicegah di lain waktu. Dengan
menjelaskan mengapa terjadi suatu masalah kesehatan tersebut dan
mengetahui penyebabnya, dapat disusun langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangannya agar tidak meluas dan dapat dilakukan tindakan preventif
serta kuratif.

6
3. Melihat Risiko dan Pengaruhnya
Dengan menjelaskan masalah kesehatan yang terjadi, dapat pula diketahui
faktor risiko yang dapat memengaruhi individu dan pengaruhnya pada
populasi yang ada. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan penilaian
kesehatan, skrining kesehatan, pemeriksaan medis, dan lain sebagainya.

4. Menilai dan Meneliti


Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui masalah kesehatan dan melihat
perkembangan masalah tersebut melalui penilaian/evaluasi dan penelitian.
Dengan demikian tenaga kesehatan mengetahui seberapa baiknya kesehatan
masyarakat termasuk pelayanan kesehatannya mengelola masalah kesehatan
yang ada di masyarakat. Selain itu dapat diketahui kebutuhan masyarakat
serta dapat mempelajari efektivitas, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, dan
ketersediaan pelayanan untuk menanggulangi masalah kesehatan.

5. Menyempurnakan Gambaran Penyakit


Epidemiologi dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan/
penyakit, terutama yang berkaitan dengan man, time dan place. Salah satu
kegiatannya adalah identifikasi dan proses diagnostik untuk meyakinkan
bahwa seseorang menderita penyakit tertentu, misalnya penyakit infeksi
saluran napas atas (ISPA) oleh kuman streptokokus yang sering
menyebabkan demam reumatik.

6. Menentukan Penyebab dan Sumber Penyakit


Pekerjaan epidemiologi dapat menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan
itu terjadi. Temuan-temuan epidemiologi memungkinkan untuk digunakan
dalam pengendalian, pencegahan, dan eliminasi penyakit, kecelakaan,
kecacatan, dan kematian.

2.3 Ruang Lingkup Epidemiologi

A. Epidemiologi Penyakit Menular

7
Bentuk ini telah banyak memberikan peluang dalam usaha
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu. Berhasilnya
manusia mengatasi berbagai gangguan penyakit menular dewasa ini
merupakan salah satu hasil yang gemilang dari epidemiologi. Peranan
epidemiologi surveilans yang pada mulanya hanya ditujukan pada
pengamatan penyakit menular secara saksama, ternyata telah
memberikan hasil yang cukup berarti dalam menanggulangi berbagai
masalah penyakit menular dan juga penyakit tidak menular.

B. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular


Pada saat ini sedang berkembang pesat dalam usaha mencari
berbagai faktor yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai
masalah penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit sistemis serta
berbagai penyakit menahun lainnya, termasuk masalah meningkatnya
kecelakaan lalu lintas dan penyalahgunaan obat-obat tertentu. Bidang ini
banyak digunakan terutama dengan meningkatnya masalah kesehatan
yang bertalian erat dengan berbagai gangguan kesehatan akibat kema-
juan dalam berbagai bidang terutama bidang industri yang banyak
mempengaruhi keadaan lingkungan, termasuk lingkungan fisik, biologis,
maupun lingkungan sosial budaya.

C. Epidemiologi Klinis
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu
epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinis sehari-hari, para
petugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip-prinsip
epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih
berorientasi pada penyebab penyakit dan cara mengatasinya, terhadap
kasus secara individu, dan biasanya tidak tertarik untuk mengetahui serta
menganalisis sumber penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya
dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari para klinisi

8
tersebut merupakan data informasi yang sangat berguna dalam analisis
epidemiologi, tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi bukanlah
terbatas pada data dan informasi saja, tetapi merupakan suatu disiplin
ilmu yang memiliki metode pendekatan serta cara penerapannya secara
khusus. Dengan demikian, maka sewajarnyalah apabila setiap dokter
yang akan bertugas, dibekali pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang cara pendekatan epidemiologi.

D. Epidemiologi Kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang
menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta
faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang
terjadi di masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan
tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan
penyakit dalam masyarakat, tetapi juga sangat berperan dalam berbagai
aspek kependudukan serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa,
yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti pen- didikan,
kesejahteraan rakyat, kesempatan kerja dan ketenaga- kerjaan,
transportasi, kesehatan, pertanian dan kepegawaian, sangat berkaitan
dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini, peranan
epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai
dasar dalam mengambil k bijakan dan dalam menyusun perencanaan
yang baik. Dewasa ini sedang dikembangkan epidemiologi sistem
reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dan
kependudukan.

E. Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan


Bentuk ini merupakan salah satu sistem pendekatan manajemen
dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab timbulnya suatu
masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara

9
menyeluruh dan terpadu. Bentuk pendekatan epidemiologi dalam bidang
manajemen saat ini semakin berkembang sesuai dengan perkembangan
industri medis yang disertai perkembangan dalam sistem manajemen
kesehatan dan ekonomi kesehatan, termasuk sistem asuransi kesehatan.

F. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja


Bentuk ini (occupational and environmental epidemiology)
merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari dan
menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh
keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik, kimiawi,
biologis maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
Bentuk ini sangat berguna dalam menganalisis tingkat kesehatan pekerja
serta untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat
kerja.

G. Epidemiologi Kesehatan Jiwa


Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah
gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa
kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai faktor yang
mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat. Dengan
meningkatnya berbagai keluhan anggota masyarakat yang lebih banyak
mengarah ke masalah kejiwaan disertai dengan perubahan sosial
masyarakat, menuntut suatu cara pendekatan melalui epidemiologi sosial
yang berkaitan dengan epidemiologi kesehatan jiwa, mengingat bahwa
dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan masalah
kesehatan individu saja, tetapi telah menjadi masalah sosial masyarakat.

H. Epidemiologi Gizi
Epidemiologi banyak digunakan dalam analisis masalah gizi
masyarakat. Masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang
menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat
melalui epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor

10
yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik
yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan
sosial masyarakat. Penanggulangan masalah gizi masyarakat yang
disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah kepada penanggulangan
berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya masalah tersebut
dalam masyarakat dan tidak hanya terbatas pada sasaran individu atau
lingkungan keluarga saja. Dari herbagai contoh ruang lingkup
penggunaan epidemiologi seperti di atas, lebih memperjelas bahwa
disiplin ilmu epidemiologi sebagai dasar filosofi dalam usaha pendekatan
analisis masalah yang timbul dalam masyarakat, baik yang berkaitan
dengan bidang kesehatan maupun masalah lain yang erat hubungannya
dengan kehidupan masyarakat secara umum.

I. Epidemiologi Perilaku
Perilaku manusia merupakan salah satu faktor yang banyak
memegang peranan dalam menentukan derajat kesehatan suatu
masyarakat. Bahkan menurut Bloom, faktor perilaku memberikan
kontribusi terbesar dalam menentukan status kesehatan individu maupun
masyarakat. Mengingat bahwa faktor penyebab penyakit lebih bersifat
kompleks sehingga dalam epidemiologi, kita lebih banyak melakukan
pendekatan faktor risiko maka faktor perilaku individu maupun
masyarakat, seperti kebiasaan hidup sehat individu dan kepercayaan
masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan, banyak
memberikan nilai risiko yang sering muncul dalam analisis epidemiologi
tentang kejadian penyakit dalam masyarakat. Bahkan perilaku sangat erat
hubungannya dengan umur dan jenis kelamin, suku dan ras, pekerjaan,
status sosial dan ekonomi serta berbagai aspek kehidupan lainnya.

J. Epidemiologi Genetika
Dengan berkembangnya penelitian bidang biomolekuler maka
terasa pula pentingnya dikembangkan metode-metode analisis
epidemiologi dalam bidang ini yang kemudian berkembang menjadi

11
epidemiologi genetika sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pendekatan dan metode epidemiologi.
K. Epidemiologi Molekular
Epidemiologi molekular didefinisikan sebagai studi yang
mengaplikasikan teknik dari biologi molekular dalam mempelajari suatu
populasi yang berfokus pada investigasi penyakit. Investigasi molekular
dapat berkontribusi terhadap mengurai penyebab- penyebab penyakit

L. Epidemiologi Genetik
Epidemilogi genetik merupakan bentuk kombinasi antara disiplin
ilmu genetik manusia dengan epidemiologi seperti biometri. Kombinasi
dari kedua ilmu ini sangat diperlukan dalam bidang genetik manusia
untuk mendeteksi asal mula genetik pada fenotif manusia yang berbeda-
beda, khususnya mempelajari tentang komponen genetik yang
berpengaruh pada kejadian penyakit misalnya mengamati ciri-ciri
bawaan genetik manusia. Hal ini dapat menjadi dasar dalam
pengembangan upaya preventif yang bisa dilakukan sejak dini yaitu sejak
diketahuinya sifat- sifat ginetik seseorang sejak lahir.

M. Farmakoepidemiologi
Epidemiologi farmasi didefinisikan sebagai pengaplikasian dari
ilmu epidemologi, metode serta penalaran untuk mempelajari efek- efek
dan penggunaan obat-obatan pada populasi manusia.
Farmakoepidemiologi menyelidiki keuntungan maupun kerugian dari
efek obat-obatan. Hal tersebut difokuskan pada penilaian risiko yang
tidak biasa terjadi, pada masa laten, dan reaksi perlawanan tubuh yang
sering tidak diperkirakan pada saat obat pertama kali digunakan sebelum
obat tersebut dijual.
Tantangan terbesar dari farmakoepidemologi adalah mengukur
risiko sebuah obat secara tepat, bergantung dari satu atau beberapa
alternatif. Sehingga dengan demikian, didapatkan pilihan atau kombinasi
obat yang tepat dalam melakukan upaya kuratif.

12
N. Epidemiologi Reproduksi
Kesehatan reproduksi sangat berkaitan erat dengan dinamika
penduduk dalam hal ini terkait angka kesuburan, program kehamilan,
hingga jumlah kelahiran. Berbagai faktor mempengaruhi kesehatan
reproduksi yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan
epidemiologi. Epidemiologi kesehatan reproduksi mempelajari
determinan yang berperan dalam kesuksesan reproduksi. Sebagai contoh,
seorang ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia akan berisiko terhadap
kehamilannya.

2.4 Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Dalam pandangan epidemiologi klasik dikenal segitiga


epidemiologi (epidemiologi triangle) yang digunakan untuk menganalisis
terjadinya penyakit. Segitiga ini terdiri atas (host), agen (agent), dan
lingkungan (environment).

Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses


timbulnya penyakit menular dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius
sebagai agen, namun selanjutnya dapat pula digunakan untuk menjelaskan
proses timbulnya penyakit yang tidak menular dengan memperluas pengertian
‘agen’.

Dalam konsep ini faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit


diklasifikasikan sebagai berikut:

13
2. Agen penyakit (faktor etiologi)

Agen penyakit meliputi:

 Zat nutrisi : ekses (kolesterol)/defisiensi (protein);


 Agen kimiawi : zat toksik (CO)/ alergen (obat);
 Agen fisik : (radiasi);
 Agen infeksius : parasit, protozoa, bakteri, jamur, riketsia
dan virus.

3. Faktor pejamu (faktor instrinsik) : mempengaruhi pajanan,


kerentanan, respon terhadap agen.

Faktor Pejamu terdiri dari:

 Genetik (buta warna);


 Usia
 Jenis kelamin;
 Ras;
 Status fisiologis (kehamilan);
 Status imunologis (hipersensitivitas);
 Penyakit lain yang sudah ada sebelumnya;
 Perilaku manusia (diet).

4. Faktor lingkungan (faktor ekstrinsik) : mempengaruhi keberadaan


agen, pajanan atau kerentanan terhadap agen.

Faktor Lingkungan dapat berupa:

 Lingkungan fisik (iklim);

14
 Lingkungan biologis : populasi manusia (kepadatan
penduduk), flora (sumber makanan), dan fauna (vektor
artropoda).
 Lingkungan sosial ekonomi : Pekerjaan (pajanan terhadap zat
kimia), Urbanisasi dan perkembangan ekonomi (kehidupan
perkotaan), Bencana dan musibah (banjir).

15
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan


penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok manusia, serta mempelajari
bagaimana suatu penyakit terjadi dan meneliti upaya preventif maupun upaya
mengatasi masalah tersebut. Adapun tujuan dari mempelajari ilmu epidemiologi
diantaranya mempelajari riwayat alamiah penyakit, menentukan masalah
komunitas, melihat risiko dan pengaruhnya, menilai dan meneliti,
menyempurnakan gambaran penyakit, serta menentukan penyebab dan sumber
penyakit. Ruang lingkup epidemiologi terdiri dari :

1. Epidemiologi Penyakit Menular


2. Epidemiologi Penyakit tidak Menular
3. Epidemiologi Klinis
4. Epidemiologi Kependudukan
5. Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan
6. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
8. Epidemiologi Gizi
9. Epidemiologi Perilaku
10. Epidemiologi Genetika
11. Epidemiologi Molekular
12. Epidemiologi Genetik
13. Farmakoepidemiologi
14. Epidemiologi Reproduksi

16
4.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan baik itu dari
segi penulisan maupun dari isi. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan
masukan dan kritikan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah yang
akan datang, agar lebih relevan serta dapat membantu kita dalam referensi
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Budioro B. (1997) Pengantar Epidemiologi. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro.

Guntur. Moh, dkk.(2019). Dasar Epidemiologi. Yogyakarta. CV Budi Utama.

Noor, Nasry ,Nur.(2008). EPIDEMIOLOGI.Jakarta:Rineka Cipta

Wahyudin,Rajab.(2009). Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.


Jakarta. EGC

17

Anda mungkin juga menyukai