Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“EPIDEMIOLOGI”
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah

Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen Mata Kuliah

SRI RESKIANI KAS, S.KM.M

DISUSUN OLEH :

Nama : IFA SAHILA ABD LATIF

NIM : 220304501013

Kelas : 7 / G

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

JURUSAN ADMINISTRASI KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang dimana atas rahmat dan
karunia-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya .
Adapun judul dari makalah saya adalah “EPIDEMIOLOGI”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan yang telah memberikan tugas
kepada saya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala saran, kritik serta masukan yang
dapat membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan.

Makassar, 25 September 2022

Ifa Sahila Abd Latif

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Epidemiologi......................................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup Epidemiologi..........................................................................................3
2.2.1 Epidemiologi Penyakit Menular................................................................................3
2.2.2 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.....................................................................4
2.2.3 Epidemiologi Klinis...................................................................................................6
2.2.4 Epidemiologi Kependudukan....................................................................................7
2.2.5 Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan......................................................7
2.2.6 Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja.......................................................7
2.2.7 Epidemiologi Kesehatan Jiwa....................................................................................7
2.2.8 Epidemiologi Gizi......................................................................................................7
2.2.9 Epidemiologi Perilaku...............................................................................................8
2.2.10 Epidemiologi Genetika............................................................................................8
2.3 Peranan Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat......................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................10
3.2 SARAN...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Winslow , ilmu kesehatan masyarakat adalah Ilmu atau seni yang
mempelajari dalam hal mencegah penyakit , memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha - usaha pengorganisasian masyarakat . Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan masyarakat ( public health services ) merupakan upaya untuk
memelihara , meningkatkan derajat kesehatan , mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan masyarakat . Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh H.L.
Bloom bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor lingkungan ,
perilaku , keturunan dan pelayanan kesehatan . Penyelenggaraan kesehatan masyarakat
tersebut harus memenuhi beberapa ria salah satu di antaranya yaitu pelayanan kesehatan
masyarakat harus sesuai dengan kebutuhan kesehatan ( health needs ) masyarakat .
Masalah mendasar yang dihadapi dalam penyelenggaraan tersebut adalah kesulitan
merumuskan kebutuhan kesehatan yang berada di tengah tengah masyarakat . Hal ini
disebabkan oleh keanekaragaman yang terdapat dalam masyarakat sehingga kebutuhan
dalam masyarakat juga berbeda - beda . Untuk mengatasi kebutuhan kesehatan yang
beranekaragam dalam masyarakat yaitu adanya kesepakatan bersama dalam perumusan
kebutuhan kesehatan dengan mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat. Penemuan masalah kesehatan dalam masyarakat akan mengarahkan pada
pemecahan masalah kesehatan dalam masyarakat . Upaya pemecahan masalah tersebut
akan berkaitan dengan upaya mengetahui frekuensi , distribusi ( penyebaran ) , serta
faktor - faktor yang mempengaruhi ( determinan ) frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan di masyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut
dengan nama epidemiologi . Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu
Kesehatan Masyarakat ( Public Health ) yang menekankan perhatian pada masalah
keberadaan penyakit dan masalah - masalah kesehatan .

1
1.2 Rumusan Masalah

 Apa manfaat Epidemiologi ?


 Apa pengertian Epidemiologi ?
 Apa peran Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat ?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui apa manfaat Epidemiologi


 Untuk mengetahui apa pengertian epidemiologi
 Untuk mengetahui peran epidemiologi

1.4 Manfaat

Memperluas wawasan dan pengetahuan pembacanya mengenai epidemiologi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi merupakan salah satu ilmu yang digunakan dalam mencari penyebab
penyakit. Dewasa ini, epidemiologi selain sebagai ilmu dalam mencari penyebab suatu
penyakit, juga digunakan dalam pemilihan upaya pencegahan penyakit. Dari beberapa
definisi tentang epidemiologi dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang distribusi dan determinan penyakit atau masalah kesehatan pada
kelompok manusia, serta mempelajari bagaimana suatu penyakit terjadi dan meneliti upaya
preventif maupun upaya mengatasi masalah tersebut.

2.2 Ruang Lingkup Epidemiologi

Epidemiologi merupakan ilmu yang tidak hanya penting bagi ilmu kesehatan , tetapi
juga erat hubungannya dengan disiplin ilmu lainnya . Sehingga tidak jarang epidemiologi
dikembangkan pada berbagai bidang .

2.2.1 Epidemiologi Penyakit Menular

Epidemiologi penyakit menular merupakan studi epidemiologi yang berfokus pada


distribusi dan determinan penyakit menular . Penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan oleh agen infeksius ( virus , bakteri , atau parasit ) tertentu yang timbul melalui
transmisi agen dari orang yang terinfeksi , hewan atau reservoir lainnya ke pejamu ( host )
yang rentan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara seperti media air ,
udara , vektor , tanaman , dan sebagainya ) .

Epidemiologi berperan dalam memantau munculnya ataupun tren suatu penyakit


menular yang terjadi . Surveilans dalam epidemiologi menjadi alat untuk pencatatan dan
pelaporan penyakit menular yang terjadi terutama yang menjadi perhatian pemerintah .
Contoh : Surveilans terpadu penyakit HIV - AIDS , TBC dan Malaria .

3
Dalam mempelajari epidemiologi penyakit menular , kita perlu memahami rantai
penularan penyakit menular . Rantai penularan penyakit adalah semua rangkaian / cara
bagaimana penyakit menular dapat menyebar ¹4 . Penyakit menular terjadi karena adanya
interaksi antara agen , pejamu ( host ) dan lingkungan ( environment ) serta proses transmisi
diantaranya . Penyakit ini memiliki berbagai efek yang bervariasi , mulai dari infeksi ,
kemudian kondisi normal seperti biasa ( tanpa tanda - tanda atau gejala ) , kemudian penyakit
bertambah parah dan berakhir pada kecacatan bahkan kematian . Pengendalian penyakit
menular dapat dilakukan dengan memutus salah satu rantai penularan atau melakukan
perubahan pada satu atau lebih dari komponen ini , yang semuanya dipengaruhi oleh
lingkungan .

Tujuan utama epidemiologi penyakit menular adalah untuk memperjelas rantai


penularan penyakit atau proses infeksi dengan tujuan mengembangkan, melaksanakan dan
mengevaluasi langkah-langkah pengendalian penyakit dengan tepat sehingga penyakit
menular tersebut tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat yang begitu berarti.

2.2.2 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkan
sehingga dianggap tidak mengancam kondisi orang lain. PTM merupakan beban kesehatan
utama di negara-negara berkembang dan negara industri. Berdasarkan laporan WHO, di
kawasan Asia Tenggara paling serring ditemui lima PTM dengan tingkat kesakitan dan
kematian yang sangat tinggi, beberapa di antaranya adalah penyakit Jantung
(Kardiovaskuler), DM, kanker, penyakit pernafasan obstruksi kronik dan penyakit karena
kecelakaan.

Faktor penyebab dalam Penyakit Tidak Menular dikenal dengan istilah Faktor risiko
(risk factor). Istilah ini berbeda dengan istilah etiologi pada penyakit menular atau diagnosis
klinis. Macam – macam Faktor risiko:

1) Menurut Dapat – Tidaknya Resiko itu diubah :

a) Unchangeable Risk Factors Faktor risiko yang tidak dapat diubah. Misalnya : Umur,
Genetik

b) Changeable Risk Factors Faktor risiko yang dapat berubah. Misalnya : kebiasaan merokok,
olah raga.

4
2) Menurut Kestabilan Peranan Faktor risiko :

a) Suspected Risk Factors (Faktor risiko yg dicurigai) Yaitu Faktor risiko yang belum
mendapat dukungan ilmiah/penelitian, dalam peranannya sebagai faktor yang memengaruhi
suatu penyakit. Misalnya merokok yang merupakan penyebab kanker leher rahim.

b) Established Risk Factors (Faktor risiko yang telah ditegakkan) Yaitu Faktor risiko yang
telah mendapat dukungan ilmiah/penelitian, dalam peranannya sebagai faktor yang
mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Misalnya, rokok sebagai Faktor risiko terjadinya
kanker paru. Perlunya dikembangkan konsep Faktor risiko ini dalam Epidemiologi PTM
dikarenakan beberapa alasan, antara lain :

1) Tidak jelasnya kausa PTM terutama dalam hal ada tidaknya mikroorganisme dalam PTM.

2) Menonjolnya penerapan konsep multikausal pada PTM.

3) Kemungkinan terjadinya penambahan atau interaksi antar resiko.

4) Perkembangan metodologik telah memungkinkan untuk mengukur besarnya Faktor risiko.


Penemuan mengenai faktor risiko timbulnya penyakit tidak menular yang bersifat kronis
secara keseluruhan masih belum ada, karena:

a) Untuk setiap penyakit, Faktor risiko dapat berbeda-beda (merokok, hipertensi,


hiperkolesterolemia)

b) Satu Faktor risiko merupakan penyebab timbulnya berbagai macam penyakit, misalnya
merokok yang dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker larynx.

c) Untuk kebanyakan penyakit, faktor-Faktor risiko yang telah diketahui hanya dapat
menjelaskan sebagian kecil kasus suatu penyakit, tetapi etiologinya belum diketahui secara
pasti.

Faktor-Faktor risiko yang telah ditemukan serta memiliki kaitan dengan penyakit tidak
menular yang bersifat kronis antara lain :

a) Tembakau

b) Alkohol

c) Kolesterol

5
d) Hipertensi

e) Diet

f) Obesitas

g) Aktivitas

h) Stress

i) Pekerjaan

j) Lingkungan masyarakat sekitar k) Life style

2.2.3 Epidemiologi Klinis

Epidemiologi mulai digunakan oleh para klinisi seperti dokter dalam mengatasi masalah
kesehatan individu . Para klinisi seperti dokter awalnya hanya fokus pada upaya pengobatan
atau kuratif saja . Namun dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan penyebab
penyakit yang semakin kompleks , maka para klinisi perlu dibekali pengetahuan dan
keterampilan khusus mengatasi masalah kesehatan dengan pendekatan epidemiologi . Dengan
demikian , para klinisi mulai menerapkan upaya pengobatan yang bukan hanya berorientasi
pada kesembuhan , tetapi juga berusaha mengedukasi pasien untuk terus berupaya untuk
melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit .

Epidemiologi klinis adalah suatu pendekatan secara epidemiologi untuk melakukan dan


menganalisis suatu observasi atau kejadian dalam bidang kesehatan. Kejadian utama yang
paling menarik untuk diperhatikan adalah penyakit dan apa yang menjadi penyebab penyakit
tersebut. Dengan demikian tujuan dasar epidemiologi klinis adalah untuk mengembangkan
cara observasi dan analisis klinis sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang benar dan
terpercaya.
Uji klinis adalah salah satu bentuk penelitian epidemiologi klinis yang secara khusus
meneliti suatu intervensi baik yang berupa suatu tindakan (misal jenis operasi A
dibandingkan dengan jenis operasi B) maupun pengobatan (obat Adibandingkan dengan obat
B). Uji klinis merupakan bagian yang sangat penting dalam bidang pengembangan obat
terutama dalam pengujian obat-obat baru. Dalam arti khusus yang dimaksud uji klinis adalah
uji klinis fase III atau lebih dikenal sebagai Randomized Clinical Trial atau Randomized

6
Controlled Trial (RCT). Dalam bahasa Indonesia kami menggunakan istilah Uji Klinis secara
Random atau UKR.

2.2.4 Epidemiologi Kependudukan

Cabang epidemiologi ini mengkaji tentang bagaimana faktor demografi sangat berperan
penting dalam mempengaruhi status kesehatan . Karakteristik penduduk yang beragam mulai
dari karakteristik biologis , sosial , ekonomi , pendidikan dan lain sebagainya tentu akan
menyebabkan masalah penyakit yang beragam . Hal ini tentu akan sangat penting untuk
diketahui terutama bagi pembuat kebijakan kesehatan

2.2.5 Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan

Epidemiologi dalam pelayanan kesehatan sangat berperan dalam hal manajemen guna
menganalisis masalah kesehatan , menganalisis kebutuhan domestik , jumlah biaya
pengobatan maupun kebutuhan sumber daya dalam suatu pelayanan kesehatan . Kerja sama
yang baik antara epidemiologi dan perencanaan akan menghasilkan input , ouput serta
outcome yang baik . Pengelolaan pelayanan kesehatan baik merupakan satu hal yang
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan .

2.2.6 Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja

Bentuk epidemiologi ini mempelajari tentang cara menganalisis faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan masalah kesehatan . Mulai dari lingkungan air , udara , maupun tanah .
Analisis faktor pencemaran yang bersumber dari ketiga unsur lingkungan tersebut perlu
diamati dengan pendekatan epidemiologi untuk mengetahui penyakit - penyakit yang terjadi
akibat paparan lingkungan dan Bagian epidemiologi kesehatan kerja mempelajari serta
menganalisis faktor - faktor yang menyebabkan masalah kesehatan pada tenaga kerja akibat
keterpaparan di lingkungan kerja . Faktor faktor yang dimaksud bukan hanya terkait paparan
unsur kimia , biologis , maupun fisik akan tetapi juga termasuk pengaruh sosial . budaya ,
psikologis hingga perilaku pekerja .

2.2.7 Epidemiologi Kesehatan Jiwa

Epidemiologi juga bermanfaat dalam ilmu kesehatan jiwa . Dalam hal ini epidemiologi
merupakan ilmu yang dijadikan dasar pendekatan dalam menganalisis kejadian gangguan
jiwa yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat . Sehingga dengan demikian , upaya
pencegahan maupun penanggulangan dapat dilakukan dengan baik .

7
2.2.8 Epidemiologi Gizi

Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari sebaran, besar dan determinan
masalah gizi dan penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi, serta penetapannya dalam
kebijakan dan program pangan dan gizi untuk mencapai kesehatan penduduk yang lebih baik.
Mempelajari kaitan antara gizi dengan kesehatan atau antara gizi dengan timbulnya penyakit
tidaklah mudah dan memunculkan tantangan metodologis. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa diet bukanlah paparan tunggal dalam timbulnya penyakit, akan tetapi merupakan
sekumpulan variabel yang saling berinterkorelasi.

Analisis masalah gizi juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan


epidemiologi . Hal ini bertujuan untuk mencari serta menganalisis faktor - faktor yang
berhubungan dengan masalah gizi yang terjadi pada masyarakat , dimana bukan saja hanya
karena faktor biologis melainkan juga dapat dilihat dari sudut pandang lain seperti budaya .

2.2.9 Epidemiologi Perilaku

Perilaku merupakan salah satu faktor yang sangat kompleks dalam mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat . Epidemiologi sangat berperan dalam mengidentifikasi dan
menganalisis perilaku kelompok manusia yang dapat mempengaruhi status kesehatan .
Sebab , perilaku sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur , jenis kelamin ,
pekerjaan , pendidikan , suku , budaya , status sosial serta aspek lainnya . Hal ini sangat jelas
terlihat pada negara yang majemuk seperti Indonesia yang memiliki beragam suku dan
budaya . Sebagai contoh kebiasaan hidup sehat serta kepercayaan yang berbeda dapat
mempengaruhi status gizi suatu masyarakat .

Epidemiologi perilaku (behavioral epidemiology) mempelajari faktor perilaku dan


gaya-hidup (life-style) yang berhubungan dengan risiko penyakit, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku, dan penerapan pengetahuan untuk mengembangkan intervensi yang
efektif untuk mengubah perilaku.   Epidemiologi perilaku meneliti hubungan antara perilaku
dewasa (merokok, diet, aktivitas jasmani, konsumsi alkohol, dan sebagainya) dan risiko
terjadinya dan progresi penyakit di usia dewasa Tetapi epidemiologi perilaku dapat juga
menggunakan perspektif sepanjang hayat. Sebagai contoh, epidemiologi perilaku meneliti
efek jangka panjang pola diet dan gaya hidup kurang gerakan jasmani di masa remaja dan
risiko obesitas di usia dewasa (Kuh dan Ben-Shlomo, 1997; Sallis et al., 2000; University of
North-Carolina, 2016).

8
2.2.10 Epidemiologi Genetika

Epidemilogi genetik merupakan bentuk kombinasi antara disiplin ilmu genetik manusia
dengan epidemiologi seperti biometri . Kombinasi dari kedua ilmu ini sangat diperlukan
dalam bidang genetik manusia untuk mendeteksi asal mula genetik pada fenotif manusia yang
berbeda - beda , khususnya mempelajari tentang komponen genetik yang berpengaruh pada
kejadian penyakit misalnya mengamati ciri - ciri bawaan genetik manusia . Hal ini dapat
menjadi dasar dalam pengembangan upaya preventif yang bisa dilakukan sejak dini yaitu
sejak diketahuinya sifat - sifat genetik seseorang sejak lahir .

2.3 Peranan Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat

Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena
hasilnya dapat digunakan untuk:

 Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang


terjadi akibat intervensi alam atau manusia
 Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
 Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab


masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi
diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa

 Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan
timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
 Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu
penduduk tertentu
 Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk
mengatasi atau menanggulanginya.
 Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.
 Menyiapkan data dan informasi yang esensil untuk keperluan :
 perencanaan,
 pelaksanaan program,
 evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat

9
 menentukan skala perioritas kegiatan tsb.
 Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari makalah ini, saya menyimpulkan bahwa Epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan penyakit atau masalah kesehatan
pada kelompok manusia, serta mempelajari bagaimana suatu penyakit terjadi dan meneliti
upaya preventif maupun upaya mengatasi masalah tersebut. Epidemiologi juga erat kaitannya
dengan berbagai bidang .

3.2 SARAN

Dilihat dari pengalaman penulis memang belum banyak mengetahui tentang


epidemiologi ini, tetapi dari proses pembuatan ini ada juga banyak hal penulis bisa dapatkan
namun adapun saran yang ingin diberikan oleh penulis adalah yang dimana pemahaman
mengenai epidemiologi ini bisa lebih sering untuk dibagikan kepada masyarakat agar peran
epidemiologi ini bisa sampai dengan baik ke masyarakat dan masyarakat juga bisa membantu
aparat kesehatan dalam membagikan ilmu yang mereka dapat. Tidak lupa juga bantuan
peralatan dari aparat pemerintah guna penyebaran informasi yang merata.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Nangi, Moh Guntur, Fitri Yanti, Sari Arie Lestari. 2019. DASAR
EPIDEMIOLOGI Jilid 1. Sleman:Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan CV
BUDI UTAMA)
https://books.google.co.id/books?id=P--iDwAAQBAJ&lpg=PT5&ots=O-
Js2aM74q&dq=epidemiologi&lr&pg=PT20#v=onepage&q=epidemiologi&f=t
rue
2. Najmah. 2015. Epidemiologi Penyakit Menular.Auckland:Terbitan sendiri
(Dokumen PDF)
https://repository.unsri.ac.id/24058/1/EPM_JANUARI_2016_.pdf
3. Dokumen PDF Dr. Irwan SKM.M.Kes
https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/1783/Irwan-Buku-Epidemiologi-
Penyakit-Tidak-Menular.pdf
4. Siagian, Albiner. 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta Pusat: Katalog
Perpustakaan Badan PPSDMK Kemenkes RI
http://perpustakaan.bppsdmk.kemkes.go.id//index.php?
p=show_detail&id=1846
5. Blog International Conference on Public Health
http://theicph.com/id_ID/icph/peran-epidemiologi/
6. Blog Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK http://fikes.unmuhpnk.ac.id/peminatan-epidemiologi-
kesehatan/

11
12

Anda mungkin juga menyukai