Disusun oleh:
NIM: J1A118170
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kita
banyak nikmat, namun hanya sedikit yang kita ingat. Hanya kepada Allah SWT. kita harapkan segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul Epidemiologi Perilaku. Shalawat serta salam tercurahkan
keharibaan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa perubahan dari alam kebodohan ke alam
yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Terimakasih kepada selaku Dosen pengampuh mata kuliah Epidemiologi Perilaku, karena telah
memberikan waktu kepada penulis dalam proses pembuatan makalah ini. Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk menjelaskan lebih dalam lagi mengenai Epidemiologi Perilaku agar
memperluas pemahaman di kalangan Mahasiswa/i mengenai materi ini.
Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran
dan masukan pembaca kami harapkan demi memperbaiki makalah ini, agar menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti
bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam
perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi,
sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit
pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Epidemiologi, mencakup juga studi tentang
pola-pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit
serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut.
Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program Kesehatan dan Keluarga
Berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Demikian pula
pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau
dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bila mana masalah tersebut terjadi.
Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran
epidemiologi seperti prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan dalam
perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan sebagainya.
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat
yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya
dalam masyarakat. Epidemiologi menekankan upaya bagaimana distribusi penyakit dan
bagaimana berbagai faktor menjadi faktor penyebab penyakit tersebut.
Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam
keterkaitannya dengan bidang-bidang disiplin Kesmas lainnya seperti Administrasi
Kesehatan Masyarakat, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, dan Pendidikan Kesehatan/Ilmu
Perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan. Tampak
bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi
masalah memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan, koordinasi dan
evaluasi. Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan,
epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi” dari
masalah yang memerlukan intervensi itu. Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis
keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran atau diagnosis
tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi,
overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-
penyakit parasit dan kesehatan mental.
Beberapa dekade terakhir telah terlihat peningkatan perhatian terhadap kontribusi
perubahan perilaku terutama untuk meningkatkan kesehatan. Merokok, konsumsi alkohol
yang berlebihan, penyalahgunaan zat, kebiasaan makan yang tidak sehat, gaya hidup yang
tidak banyak bergerak, dan ketidak patuhan terhadap regimen pengobatan yang efektif
termasuk diantara perilaku yang membahayakan kesehatan yang diidentifikasi dan
ditargetkan untuk dapat dimodifikasi (Medicine, 2019).
Perilaku peningkatan kesehatan adalah outcome dari Health Promotion Model. Selain
menghasilkan peningkatan kesehatan, perilaku sehat mampu meningkatkan kemampuan
fungsional, dan kualitas hidup yang lebih baik di semua tahap perkembangan (Pender,
Murdaugh and Parsons, 2019). Fokus utama promosi kesehatan adalah membantu orang
membatasi perilaku tidak sehat dan menggantikannya dengan perilaku sehat (Glanz, Lewis
and Rimer, 2008).Perilaku kesehatan merupakan atribut pribadi seperti keyakinan, harapan,
motif, nilai, persepsi, dan elemen kognitif lainnya, karakteristik kepribadian, termasuk
keadaan dan sifat afektif dan emosional, dan pola perilaku, tindakan, dan kebiasaan terbuka
yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, dan peningkatan
kesehatan (Glanz, Lewis and Rimer, 2019).
Epidemiologi perilaku meneliti hubungan antara perilaku dewasa (merokok, diet,
aktivitas jasmani, konsumsi alkohol, dan sebagainya) dan risiko terjadinya dan progresi
penyakit di usia dewasa Tetapi epidemiologi perilaku dapat juga menggunakan perspektif
sepanjang hayat. Sebagai contoh, epidemiologi perilaku meneliti efek jangka panjang pola
diet dan gaya hidup kurang gerakan jasmani di masa remaja dan risiko obesitas di usia
dewasa (Kuh dan Ben-Shlomo, 2019; Sallis et al., 2020; University of North-Carolina, 2021).
Frekuensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang
terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu
masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.Sejarah Epidemiologi Perilaku sudah cukup lama dikenal dalam dunia kesehatan dan
kedokteran. Terdapat beberapa tokoh penting yang berperan dalam sejarah perkembangan
epidemiologi perilaku di antaranya Hippocrates (460-377 BC), Galen (129-199), Thomas
Sydenham (1624-1689), Antonie van Leeiwenhoek (1632-1723), Robert Koch, Max van
Patternkofer, John Snow, (1813-1858), Percival Pott, James Lind, dan Dool dan Hill,
1950.
2. Batasan Epidemiologi Perilaku diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
3. Epidemiologi merupakan cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah. Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan fakto–faktor
yang menentukan keadaan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian–kejadian
pada kelompok penduduk tertentu.
4. Perilaku merupakan bagian dari aktivitas suatu organisme. Perilaku adalah apa yang
dilakukan organisme atau apa yang diamati oleh organisme lain. Perilaku juga merupakan
bagian dari fungsi organisme yang terlibat dalam suatu tindakan. Perilaku merupakan
respon atau reaksi terhadap stimulus (rangsang dari luar).
5. Sejarah perkembangan epidemiologi mencatat, epidemiologi dikembangkan dari hasil
mengamati epidemi penyakit menular yang banyak terjadi di sekelompok individu atau
masyarakat yang akhirnya menjadi model studi. Pada dasarnya landasan epidemiologi
selalu meliputi terkait model penyakit, metode, serta pendekatannya. Pada zaman dahulu
banyak metode dan pendekatannya dilakukan dengan pencarian pada penyebab terjadinya
berbagai penyakit menular dan epidemi yang merugikan masyarakat secara luas karena
belum diketahuinya penyebab masalah kesehatan yang terjadi. Pengetahuan dan metode
pendekatan epidemiologi yang dilakukan zaman dahulu masih berguna untuk ahli
epidemiologi dimasa modern saat ini. Seperti halnya yang terjadi saat timbul wabah
pandemi pada penyakit baru yang muncul, metode pendekatan yang dilakukan para ahli
epidemiologi juga menggunakan pendekatan yang dilakukan pada masa lampau.
Sehingga penting untuk mempelajari sejarah perkembangan adalah untuk dapat
mempelajari pengalaman ahli sebelumnya untuk dapat digunakan dalam menentukan
sumber dan upaya penyebaran penyakit.
6. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi, transisi dan
determinan yang mempengaruhi kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya serta
cara-cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Epidemiologi perilaku (behavioral
epidemiology) mempelajari faktor perilaku dan gaya hidup (life-style) yang berhubungan
dengan risiko penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, dan penerapan
pengetahuan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mengubah perilaku.
7. Dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi sebagai kumpulan
metode pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai manfaat yang
cukup luas, terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu kedokteran pada
umumnya.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca maupun saya sendiri mampu
memahami epidemiologi perilaku jauh lebih baik lagi. Dan semoga kritik maupun saran
mengenai makalah ini mampu disampaikan dengan baik guna perbaikan yang lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA