ETIOLOGI PENYAKIT
KELOMPOK 3
NAMA:
FRANSISKA FEBRIANA 2117020
NOVIANA INA KII 2117021
MERIANA SARI KULLA 2117018
ZENDRAWATY S ABDUL 2117024
YOHANES TENDE BORO 2117017
MARTEN BILLI 2117022
RISKA NURFADILLAH 2117019
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
B. Rumusan Maslaah...........................................................................
C. Kausa...............................................................................................
B. Segitiga Epidemologi......................................................................
E. Masa Tunas.....................................................................................
H. Mekanisme Transmisi......................................................................
I. Contoh Kasus.................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tidak pernah dating tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan
sangat kurang efektif. Semua dari faktor-faktor ini menghasilkan akibat dari
Negara-negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet dan
gaya hidup ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap
orang yang membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan
B. Rumusan Masalah
penyakit?
KAJIAN TEORITAS
diantarnya adalah :
kusta di Mesir ini menyatakan bahwa penyakit terjadi akibat kontak antara
C. KAUSA
terjadinya penyakit.
penyebab.
PEMBAHASAN
Sehat à sakit mempunyai batas tidak jelas. Melalui proses yang didahului
oleh keterpaparan terhadap suatu unsur tertentu serta host dalam kondisi
b. Keterpaparan
c. Kerentanan
timbulnya penyakit.
B. Segitiga Epidemologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang
Segitiga Epidemiologi
pemanasan.
Gejala penyakit yang timbul merupakan suatu tanda bahwa ada sesuatu
yang tidak beres pada badan kita. Gejala itu ada yang dapat dilihat, dirasa,
dicium, atau diukur. Ada gejala yang dapat dirasakan oleh pasien, ada pula
menarik. Adanya sejarah alamiah dari suatu penyakit dapat dipakai sebagai
Pada tingkat ini penyakit belum nampak, tetapi telah ada suatu
antara ketiga faktor tersebut di atas, akan menimbulkan suatu hal yang
a. Umur seseorang
b. Jenis kelamin
d. Keadaan budaya
Pada tingkat ini penyakit belum tampak. Adanya faktor kepekaan dan
interaksi antara Host, Agent, dan Environment, akan timbul dan mulai tampak
linical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah
suatu penyakit. Pada tingkat sakit secara klinis ini suatu penyakit dapat
fungsionalnya (psychososial).
suatu pengobatan. Ada pula penyakit yang tetap berlangsung sampai lama
walaupun sudah mengalami pengobatan dan dalam hal ini dapat
penyakit tersebut yang bisa menimbulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
dengan sendirinya.akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa
D. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara
lain meliputi :
(host intermedia) ;
2. Lingkungan fisik
· Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula
setempat, dan
E. MASA TUNAS
disore hari yang hagat, yang kemudian menulari orang tersebut dengan
penyakit, seperti malaria. Masa inkubasi/ masa tunas adalah rentang waktu
yang berlalu diantara waktu inokulasi dan waktu penampakan tanda atau
gejala pertama penyakit itu. Ada kasus dengan korban yang terkena gigitan
nyamuk, masa inkubasi penyakit malaria adalah sekitar 15 hari (10-35 hari) ,
dari saat digigit sampai korban menggigil, demam, berkeringt, malaise, dan
sakit kepala sela kurang lebih 1 hari, yang hilang mmuncul selama 48 jam .
interval diantara ajanan malaria dan penampakan tanda atau gejala pertama
yang dapat terdeteksi dari penyakit itu merupakan masa inkubasi malaria.
atau pajanan suatu penyakit membuat titik awal masa inkubasi sulit
dipastikan . tanda prodomal yang sama dari penyakit ini membuat titik akhir
sulit dipastikan . disamping itu tanda-tanda gejala penyakit lain serig kali
F. RIWAYAT ALAMIAH
(tanpa adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan
terencana) sejak dari keadaan yang sehat hingga timbulnya akibat penyakit.
Patogenik
Pada keadaan ini seseorang yang pada mulanya sehat menjadi sakit
yang disebabkan intervensi yang dilakukan oleh alam atau oleh orang
berapi.
penyakit.
Patogresif
Keadaan awal pada patogresif adalah orang itu sakit dan menunjukkan
berikut:
gejala klinis (masa tunas) dan ini berbeda pada tiap penyakit
1) Tahap Rentan/peka
Contoh:
Koroner.
3) Tahap Klinis
banyak, sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi. Disini
tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary
1. Pencegahan Premordial
sudah baik.
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Sekunder
yang dini. Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit dan waktu
4. Pencegahan Tersier
H. MEKANISME TRANSMISI
ditularkan dari suatu sumber atau reservoir kepada seseorang. Penularan ini
1. Penularan Langsung
kepada orang atau binatang lain melalui “Port d’entre”. Hal ini bisa melalui
hidung atau mulut pada waktu orang lain bersin, batuk, meludah, bernyanyi
kotor, tempat tidur, alat masak atau alat makan, instrumen bedah atau duk;
air, makanan, susu, produk biologis seperti darah, serum, plasma, jaringan
organ tubuh, atau segala sesuatu yang berperan sebagai perantara dimana
bibit penyakit di “angkut” dibawa kepada orang / binatang yang rentan dan
Bibit penyakit tersebut bisa saja berkembang biak atau tidak pada alat
(i) Mekanis : Cara mekanis ini meliputi hal-hal yang sederhana seperti
terbawanya bibit penyakit pada saat serangga merayap ditanah baik terbawa
pada kakinya atau pada belalainya, begitu pula bibit penyakit terbawa dalam
perkembangbiakan.
Bibit penyakit bisa ditularkan secara vertikal dari induk serangga kepada
anaknya melalui telur (“transovarium transmission”); atau melalui transmis
transtadial yaitu Pasasi dari satu stadium ke stadium berikutnya dari siklus
dewasa. Penularan dapat juga terjadi pada saat serangga menyuntikkan air
liurnya waktu menggigit atau dengan cara regurgitasi atau dengan cara
deposisi kotoran serangga pada kulit sehingga bibit penyakit dapat masuk
kedalam tubuh manusia melalui luka gigitan serangga, luka garukan. Cara
sehingga serangga yang menularkan penyakit dengan cara ini masih bisa
melayang-layang diudara dalam waktu yang lama sebagian tetap infektif dan
1. Droplet Nuclei
2. Debu
(misalnya spora jamur yang dipisahkan dari tanah oleh udara atau
secara mekanisme), dari pakaian, dari tempat tidur atau kutu yang
tercemar.
I. CONTOH KASUS
DISENTRI BASILER
1.Triad Epidemiologi
1.1 Agent
1.2 Host
sendiri merupakan surnber penularan dan hospes alami dari penyakit ini,
1.3 Environment
penitipan anak, panti asuhan, rumah sakit jiwa dan pada tempat pengungsi
yang padat. Shigellosis endemis pada daerah iklim tropis maupun iklim
2.Transmisi
misalnya lalat. Namun factor utama dari disentri basiler ini adalah melalui
tangan yang tidak dicuci sehabis buang air besar. Cara Penyebaran Penyakit
mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang
terdiri dari demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah,
gejala rata-rata pada orang dewasa adalah hari, pada kasus yang
infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat, tinja kurang
encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan usus disertai
nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam
Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit
reinfeksi.
4. Pencegahan Penyakit
5. Pengobatan
sembuh pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan untuk menghindarkan
kehabisan cairan, jika pasien sudah pada tahap dehidrasi maka dapat diatasi
dengan Rehidrasi Oral . Pada pasien dengan diare berat disertai dehidrasi
dan pasien yang muntah berlebihan sehingga tidak dapat dilakukan Rehidrasi
Oral maka harus dilakukan Rehidrasi Intravena . umumnya pada anak kecil
terutama bayi lebih rentan kehabisan cairan jika diare. Untuk infeksi berat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan fisik dan sosial. dengan
segitiga, jaring-jaring sebab akibat dan model roda. Dalam konsep segitiga
konsep roda, penyakit dapat ditangani dengan adaptasi yang tepat sesuai
3.2 Saran
penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu,
agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup
DAFTAR PUSTAKA
Cipta
Cipta