Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR TERJADINYA PENYAKIT

DI BUAT OLEH

KELOMPOK I

1. AGUSTINA ROMERA NIM : B1912001


2. APIA KWALEPA NIM : B1912002
3. DESSY BERTHA K NGOSIEM NIM : B1912003
4. FANISTELA KOIPUI NIM : B1912010

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GRAHA EDUKASI MAKASAR

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala
limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Pada dasarnya penyusunan makalah ini kami sajikan untuk memenuhi
nilai tugas mata kuliah EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI dan untuk menambah pengetahuan yang mendalam tentang
“Konsep Dasar Terjadinya Penyakit”. Untuk lebih jelas simak pembahasan
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu Kami sangat membutuhkan masukan dan saran untuk
menjadi pedoman Kami ke depan.

Makasar, 6 Juli 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit .......................................................................... 3


B. Faktor Penyebab Penyakit.................................................................. 3
C. Konsep Sehat Sakit ........................................................................... 4
D. Seggitiga Epidemiologi ..................................................................... 5
E. Tahap Perjalanan Penyakit ................................................................ 6
F. Tingkat Pencegahan Penyakit ........................................................... 7

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tidak pernah dating tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan
bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan
kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana
terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya penyakit terutama
adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-
hukum aktivitas dan istirahat,hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran
dan jiwa.
Kemiskinan dan kurangnya makanan menurunkan daya tahan tubuh
masyarakat, dan terbatasnya pengertian akan hal medis, sehingga perawatan-
perawatan sangat kurang efektif. Semua dari faktor-faktor ini menghasilkan akibat
dari penyakit-penyakit infeksi dan kematian dini, sebagaimana yang masih sering
terjadi di Negara-negara berkembang. Sekarang gambarannya berbeda di Negara-
negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet dan gaya hidup
ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap orang yang
membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan memiliki
kenderaan-kenderaan menjadi tuntutan, para penjual makanan siap saji gaya Barat
yang menjual makanan-makanan dengan kadar lemak tinggi semakin menjamur,
penggunaan tembakau dan alkohol juga meningkat, dan dengan adanya
perubahan-perubahan semacam ini, demikianlah terjadi penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh infeksi, juga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup
yang semakin buruk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian penyakit ?
2. Apa saja Teori penyebab penyakit ?
3. Jelaskan tentang konsep sehat sakit
4. Jelaskan tahap perjalanan penyaki

1
5. Jelakan tingkat pencegahan penyakit

C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui tentang pengertian penyakit
2. Kita dapat mengetahui apa saja faktor penyebab penyakit
3. Kita dapat mengetahui tentang konsep sehat sakit
4. Kita dapat memahami tantang tahap perjalanan penyaki
5. Agar kita dapat mengetahui tantang proses pencegahan penyakit

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT
Penyakit adalah kondisi abnormal tertentu yang secara negatif
memengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh tubuh suatu makhluk
hidup, dan bukan diakibatkan oleh cedera eksternal apa pun. Penyakit juga
dikenal sebagai kondisi medis yang berhubungan dengan gejala dan tanda klinis
tertentu. Suatu penyakit dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti
patogen atau oleh disfungsi internal. Dari pengertian tersebut, dengan demikian
penyakit dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi cacat atau kelainan yang
disebabkan oleh gangguan penyakit, emosional, intelektual, dan sosial. [ CITATION
She21 \l 1033 ]
Sakit adalah adanya gangguan jasmani,rohani, dan/atau sosial sehingga
tidak dapat berfungsi secara normal, selaras, serasi, dan seimbang. Berdasarkan
hal itu, maka penyakit dapat dibedakan menjadi penyakit tidak menular dan
penyakit menular. Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang
disebabkan oleh agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan
disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).
Penyakit tidak menular adalah Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi
disebabkan karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan
tubuh manusia. [ CITATION Adi19 \l 1033 ]

B. TEORI PENYEBAB TERJADINYA PENYAKIT


Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang terjadinya penyakit
diantarnya adalah :
1. Teori Contagion : teori yang berawal dari pengamatan terhadap penyakit
kusta di Mesir ini menyatakan bahwa penyakit terjadi akibat kontak antara
satu orang dengan orang lain.
2. Teori Hippocrates : teori ini mengemukakan bahwa penyakit timbul akibat
pengaruh lingkungan (air,udara,tanah,cuaca,dll). Dalam teori ini tidak

3
dijelaskan kedudukan manusia dalam interaksi tersebut dan faktor
lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.
3. Teori Humoral : teori yang berkembang di China ini mengemukakan
bahwa penyakit timbul akibat gangguan dari ketidakseimbangan cairan
dalam tubuh. Tubuh terdiri dari 4 cairan (merah,kuning,putih, dan hitam)
bila terjadi ketidakseimbangan maka akan timbul penyakit. Jenis penyakit
tergantung pada jenis cairan yang dominan.
4. Teori Miasma : teori abad pertengahan yang mengemukakan bahwa
penyakit timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan
sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
5. Teori Epidemic : teori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit
berhubungan dengan cuaca dan faktor geografi.
6. Teori Kuman / Jasad Renik : dengan ditemukannya mikroskop oleh
Anthony Van Leuewenhoek pada abad ke 18 muncullah teori yang
mengemukakan bahwa penyakit disebabkan oleh mikroorganisme.
[ CITATION Dew20 \l 1033 ]

C. KONSEP SEHAT SAKIT


Prosesnya diawali dari keadaan keterpaparan dan penjamu harus dalam
keadaan kerentanan sehingga dapat memproses sakit.
1. Keterpaparan dan Kerentanan
Sehat dan sakit mempunyai batas tidak jelas. Melalui proses yang
didahului oleh keterpaparan terhadap suatu unsur tertentu serta host dalam
kondisi kerentanan tertentu untuk menjadi sakit.
2. Keterpaparan
Suatu keadaan dimana host berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan
unsur penyebab primer maupun sekunder atau dengan unsur lingkungan
yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.
3. Kerentanan

4
Suatu keadaan dimana host mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi
atau berinteraksi dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan
timbulnya penyakit. [ CITATION Fuj16 \l 1033 ]

D. SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam
terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent
(penyebab) dan Environment (lingkungan).
Segitiga Epidemiologi Interaksi Host, Agent, dan Lingkungan
1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan
terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit.
Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin
sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses
pemanasan.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada
fase pre-patogenesis.
Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan
makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat
merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.
Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan
kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat,
ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan

5
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama
saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga
memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak
langsungmasuk ke dalam tubuh manusia.
Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat
menimbulkan Water Borne Disease. [ CITATION Sum17 \l 1033 ]

E. TAHAP PERJALANAN PENYAKIT


Perjalanan penyakit dikembangkan menjadi 4 fase/tahap, yaitu:
1. Tahap Rentan/peka
Tahap berlangsungnya proses etiologik, dimana faktor penyebab pertama
untuk pertama kalinya bertemu penjamu. Disini faktor penyebab pertama
belum menimbulkan penyakit, tetapi telah mulai meletakkan dasar-dasar
bagi penyakit nantinya. Faktor penyebab pertama termasuk juga faktor
resiko, yaitu faktor yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian
penyakit.
Contoh:
- Kebiasaan merokok → Ca Paru
- Kolesterol LDL yang tinggi → Penyakit Jantung Korener
- Gizi yang buruk → TBC
- Radiasi sinar–X → Leukemia
2. Tahap Presimptomatik/Pra gejala
Tahap berlangsungnya proses perubahan patologik yang diakhiri dengan
keadaan ireversibel (manifestasi penyakit tidak dapat dihindari lagi).
Disini belum terjadi manifestasi penyakit, tetapi telah terjadi tingkat
perubahan patologik yang siap untuk dideteksi tanda dan gejalanya pada
tahap berikutnya.
Contoh: Perubahan aterosklerosisi arteri coronaria sebelum seseorang
memperihatkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Koroner.
3. Tahap Klinis

6
Tahap dimana perubahan patologik pada organ telah cukup banyak,
sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi. Disini telah
terjadi manifestasi klinik penyakit.
4. Tahap Ketidakmampuan/terminal
Tahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit, Ada penyakit yang dapat
sembuh dengan sendirinya tanpa diberikan suatu pengobatan. Ada pula
penyakit yang tetap berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami
pengobatan dan dalam hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada bagian
tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari keadaan tersebut
adalah makin lamanya proses penyakit tersebut yang bisa menimbulkan
cacat pada bagian tubuh tertentu.
Sebagai contoh adalah:Penykit virus tertentu (campak) dapat sembuh
dengan sendirinya.akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa
pengobatan, dapat menimbulkan komplikasi radang otak. Tingkat
kecacatan sebenarnya dapat diartikan dalam beberapa pengertian.
Pengertian cacat dalam masyarakat dapat berarti terbatasnya aktivitas
seseorang, misalnya terbatasnya komunikasi seseorang karena ia tuli.
Akibat penyakit mungkin sembuh spontan, sembuh dengan terapi, remisi
(kambuh), perubahan beratnya penyakit, kecacatan atau kematian.
[ CITATION Ism18 \l 1033 ]

F. KONSEP TINGKAT PENCEGAHAN


Beaglehole membagi upaya pencegahan menjadi 4 bagian : primordial
prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention
(pencegahan pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection ,
secondary prevention (pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and
prompt treatment dan tertiary prevention (pencegahan tingkat ketiga) yaitu
dissability limitation. Untuk lebih lanjut, akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pencegahan Premordial
Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan
pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya

7
dengan diet, dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negara-
negara berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional.
Tujuan premordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya
pola hidup sosia-ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan resiko
penyakit. Upaya ini terutama sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit
tidak menular yan dewasa ini cenderung menunjukkan peningkatannya. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa penegahan awal ini diarahkan kepada
mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat
positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau faktor resiko
dapat berkembang atau memberikan efek patologis. Faktor-faktor itu tampaknya
bersifat sosial atau berhubungan dengan gaya hidup danpola makan. Upaya awal
terhadap tingkat pencegahan primordial ini merupakan upaya mempertahankan
kondisi kesehatan yang posotif yang dapat melindingi masyarakat dari gangguan
kondisi kesehatannya yang sudah baik.
2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer ini bertujuan untuk mengurangi incidence dengan
mengontrol penyebab dan faktor-faktor risiko. Misal : penggunaan kondom dan
jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi, dll. Biasanya
merupakan Population Strategy sehingga secara individual gunanya sangat sedikit
: penggunaan seat-belt, program berhenti merokok, dll.
3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk menyembuhkan dan mengurangi
akibat yang lebih serius lewat diagnosis & pengobatan yang dini. Tertuju pada
periode diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis & usaha ↓ prevalensi.
Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi dan
diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop, Perlu metode yang
aman & tepat untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium preklinik. Misal :
Screening pada kanker cervik, pengukuran tekanan darah secara rutin, dll
4. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi komplikasi penting pada
pengobatan & rehabilitasi, membuat penderita cocok dengan situasi yang tak

8
dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke,
kecelakaan dll. [ CITATION Art18 \l 1033 ]

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita mengambil kesimpulan yaitu terjadinya
penyakit digambarkan dalam tiga konsep yaitu konsep segitiga, jaring-jaring
sebab akibat dan model roda. Dalam konsep segitiga penanganan penyakit dapat
dilakukan dengan menyeimbangkan interaksi antara host, agent dan lingkungan.
Dalam konsep jaring-jaring, penyakit dapat ditangani dengan memutuskan salah
satu rantai jaring-jaring. Dalam konsep roda, penyakit dapat ditangani dengan
adaptasi yang tepat sesuai pergeseran roda kondisi lingkungan dan internal.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit
muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita
tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan
pemeriksaan secara berkala..

10
DAFTAR PUSTAKA
1. Adi Kunia, R. I. (2019). GAMBARAN PENGETAHUAN ANTIBIOTIK DI
MASYARAKAT PEKON KAGUNGAN KECAMATAN KOTA AGUNG
TIMUR KABUPATEN TANGGAMUS.

2. Arista, D. P. (2020). (K. P. PENYAKIT, Ed.) "D3 REKAM MEDIS DAN


INFORMASI KESEHATAN INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN
KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN KESDAM".

3. Dita, A. (2018). "Perbedaan Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae


Pada Berbagai Konsentrasi Perasan Kulit Apel Manalagi.

4. Eli, F. (2016). GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT OTITIS


MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) PADA PASIEN DI POLI UMUM
PUSKESMAS SENAKIN KABUPATEN LANDAK, FIKES 2017.

5. Ismah, Z. (2018). "Bahan Ajar Dasar Epidemiologi.".

6. Jufri, S. O. (2017). Pemberantasan Penyakit Menular.

7. Shelly, M., Serasi, G. B., & Anton, S. (2021). IMPLEMENTASI DATA


MINING PENGELOMPOKAN JENIS PENYAKIT PASIEN
MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING.

11

Anda mungkin juga menyukai