Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................... . 1
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 2
BAB II.PEMBAHASAN........................................................................................ 4
2.1 Definisi sehat.. 4
2.2 Definisi sakit... 5
2.3 triangel epidemiologi.. 6
BAB III. PENUTUP...............................................................................................

12

3.1.Kesimpulan.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.....................

13

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sehat dan sakit adalah suatu kejadian yang merupakan serangkaian proses yang
berjalan terus menerus dan berada dalam kehidupan masyarakat. Terjadinya suatu
penyakit akibat tidak seimbangnya antara kesehatan pejamu/manusia (host), agen
(agent), dan lingkungan (environtment). Ketiga hal tersebut membentuk suatu
hubungan segitiga yang saling berkaitan, disebut dengan triads epidemiology/triagle
epidemiology.
Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan
oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya.
Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam
interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang
dapat menimbulkan penyakit.
Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup yang
mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun lingkungan
sekitarnya. Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih
mengarah pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup.
Contoh pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang di kira karena
sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya
daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam
konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga konsep
penyebab penyakit beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya mengantar para
ahli ke arah hormonal yang semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis

dalam menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika, sistem imunitas, dan lain
sebagainya.
Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara maju,
muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur dan faktor
penyebabnya sangat berkaitan erat dengan tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh,
dan pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait. Keadaan
ini sangat erat hubungannya dengan berbagai pengamatan epidemiologi terhadap
gangguan kesehatan. Dan pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak
dapat dipisahkan dengan berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian
penyakit yang dikembangkan melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada
konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam
lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit yang
tertentu pula.

BAB II
PEMBAHASAN

Definisi sehat
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis
dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi
penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu
terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Fenomena subyektif ini ditandai
dengan perasaan tidak enak.
Terdapat tujuh definisi sehat Yang pernah dikemukaan di dunia ini. Tujuh definisi
tersebut adalah.Yang pertama Sehat adalah Suatu keadaan keseimbangan yg dinamis
antara bentuk badan dan fungsi organ tubuh thd pelbagai faktor yang berusaha
mempengaruhinya. Merupakan definisi yang dikemukaan oleh Perkins pada tahun
1938.Pelbagai factor tersebut yang lazimnya adalah faktor Lingkungan.
Kemudian definisi sehat yang kedua menururt W.H.O. yaitu Health is a state of
complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of the
disease or infirmity. Merupakan definisi menurut W.H.O. tahun 1947.
Sedangkan definisi sehat yang ketiga sehat adalah Suatu keadaan sejahtera
sempurna dari jasmani, rohani, dan sosial, jadi tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Merupakan definisi menurut U.U. No. 9 th 1960.
Yang ke empat sehat adalah Suatu keadaan dan kualitas organ tubuh yg berfungsi
secara wajar dengan segala factor keturunan dan lingkungan yg dimilikinya.
Merupakan definisi menurut W.H.O. pada tahun1957.
Yang kelima sehat adalah Suatu keadaan seseorang yg pd waktu diperiksa tidak
mempunyai keluhan / tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan.
Merupakan definisi yang dikemukaan oleh White pada tahun 1977.
4

Yang keenam sehat adalah Suatu keadaan sejahtera sempurna dari jasmani,
rohani, dan sosial, yg memung kinkan seseorang hidup produktif baik sosial maupun
ekonomi. Merupakan definisi menurut U.U. N0.23 tahun 1992
Dan yang terakhir yang ke tujuh sehat adalah Suatu keadaan seseorang yg
memiliki tubuh jasmani yg tidak berpenyakit, mental yang baik, sosial yg baik, dan
spiritual (iman) yg baik dan benar. Merupakan definisi yang dikemukaan oleh
Zuhroni pada tahun 2003 dan Dadang Hawari.
Definisi Sakit
Sedangkan definisi Sakit adalah Suatu keadaan manifestasi dari timbulnya gangguan
dan atau kelainan pada diri seseorang yg sebelumnya ia sehat. Menurut Gordon dan
Le Richt pada tahun 1950. Ada tiga faktor yg berperan pada konsep sehat sakit ialah
faktor :
(1). Lingkungan (Environment),
(2). Agent (penyebab penyakit), dan
(3). Pejamu (Host).
Dari definisi definisi- definisi tersebut lahirlah beberapa

teori tentang

timbulnya penyakit. Ada empat teori yang menjelaskan tentang timbulnya penyakit
yaitu:
1. The Epidemiological triangle
2. The Webb of causation
3. Teori Blum
4. The Wheel

The Epidemiological Triangle.


Merupakan teori yang menjelaskan tentang terjadinya penyakit oleh interaksi
tiga faktor, factor tersebut adalah Environment, Host, dan Agent. Model teori ini
sesuai untuk menggambarkan perjalanan penyakit infeksi bukan untuk non infeksi.
Dalam teori ini dijelaskan tentang keseimbangan dari ketiga faktor tersebut apabila
salah satu factor ersebut mengalami gangguan seperti terallau banyak atau teralalu
sedikit akan mempengaruhi keseimbangan dari tiga faktor terebut.
Faktor 1. Environment,
Faktor 2. Host,
Faktor 3. Agent.
Sedangkan Penyakit infeksi Ialah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Dan Infeksi
sendiri ialah peristiwa masuk dan berkembang biaknya mikro-organisme di dalam
tubuh host (manusia) sehingga menimbulkan kerusakan kerusakan jaringan tubuh.
Penyakit infeksi merupakan Penyakit menular . dan penyakit menular sendiri
ialah penyakit yang disebabkan oleh agent berasal dari reservoir kemudian ditularkan
(ditransmisikan) kepada Host yang rentan.

host
Keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor resiko untuk
terjadinya suatu penyakit. Faktor penjamu yang biasanya menjadi faktor untuk
timbulnya suatu penyakit sebagai berikut:

Umur

Jenis kelamin

Ras, suku (etnik).

Genetik

Status kesehatan.

Bentuk anatomis tubuh.

Fungsi fisiologis

Keadaan imunitas dan respon imun

Kemampuan interaksi antara host dan agent


7

Penyakit yang diderita sebelumnya.

Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri.

Karakteristik host
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman
penyakit yang bisa berupa:

Resistensi: kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu


infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman terentu maka manusia mungkin

mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.


Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon
imunologis dapat secara alamiah maupun diperoleh sehingga tubuh

kebal terhadap suatu penyakit tertentu.


Infektioness: potensi host yang terinfeksi untuk menularkan penyakit
kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupun sehat, kuman yang
berada dalam tubuh seseorang berpindah pada orang lain disekitarnya.

1. Agent
Disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang oleh mikroorganisme
(virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, metazoa, dll),
Karakteristik agent
Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri
terhadap lingkungan dari host untuk mampu tinggal dan berkembang

biak dalam jaringan host.


Patogenesis: kesanggupan untuk organisme untuk menimbulkan suatu
reaksi klinis khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada host

yang diserang.
Virulensi: kesanggupan untuk organisme tertentu menghasilkan reaksi
patologis berat yang mungkin hingga menyebabkan kematian. Virulensi
kuman menunjukkan beratnya penyakit.

Tosisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia

yang toksin oleh substansi kimia yang dibuatnya.


Invasitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologi

dalam host.
Antigensitas:

kesanggupan

organisme

untuk

merangsang

reaksi

imunologi dalam host. Beberapa organisme mempunyai antigenisitas


lebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada aliran darah akan
lebih merangsang imunorespone dari pada yang menyerang permukaan
membran.
1.

Environment( lingkungan)

Faktor lingkungan adalah faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit,


faktor datangnya dari luar.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi:
Lingkungan biologis
Lingkungan fisik
Lingkungan sosial ekonomi.
Interaksi multifaktor
Segitiga epidemiologi disebut juga dengan ecological atau epidemiologi
triads. Menurut John Gordon, model ini menggambarkan interaksi tiga komponen
penyebab penyakit yaitu:
1. Manusia (host)
2. Penyebab (agent)
3. Lingkungan (environment)
Penyakit dapat terjadi karna adanya ketidakseimbangan antara ketiga komponen
tersebut. Model ini dikenal dengan model triangel epidemiologi atau trial
epidemiologi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi. Sebab peran
agent (yaitu mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungannya

Jika E netral kemudian virulen dari EA


sebagian dinetralkan oleh ketahan tubuh H
simbiosis (subclinical disease).Terjadi saat
timbangan keadaan seimbang, yang terlihat pada
kekeadaan sehat

Dalam keadaan seimbang tergantung sehingga


timbul sesuatu penyakit terdapat beberapa
perubahan

keseimbangan.

Perubahan

pada

faktor agent yaitu terdapat agent baru/ jumblah


bertambah dalam mengifeksi host timbul
penyakit.

Jika virulensia EA sangat tinggi, ketahanan H


sangat rendah dan E sangat menguntungkan EA
death of host.
Perubahan pada host yaitu bertambahnya orang2
yang

rentan

terhadap

suatu

agent

mikroorganisme tertentu

Jika E hanya sedikit menguntungkan H dan EA


kurang virulen serta ketahanan H sedang
chronic disease. Perubahan pada lingkungan
yang menyebabakan mudahnya penyebaran
agent

10

Perubahan pada lingkungan yang menunjukan


titik berat keseimbangan pada host akibat
bergesernya lingkungan.

Perubahan lingkungan berdampak peningkatan


daya tahan tubuh individu terhadap penyakit
misalnya perbaikan lingkungan

11

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Konsep kejadian
penyakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi sakit dan menimbulkan penyakit . Setiap individu, keluarga,
masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan penyakit secara berbeda
tergantung paradigmanya. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir
seseorang untuk memahami faktor-faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan
pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga
kesehatan sendiri. Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap
kesehatan dan cara melaksankannya.

Mengingat bahwa penyakit tidak muncul

dengan sendirinya tetapi muncul karena disebabkan oleh gangguan terhadap sistem
tubuh manusia.

12

DAFTAR PUSTAKA

Bress,P,. 1998. Public Health Action in emergencies Causes by epidemic. World


Health Organization
Budiarto,E& Anggraeni, D. 2001. Pengantar epidemiologi edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGJ
Budioro B. 2001. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Bustan, M.N., Arsunan, A. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

13

Anda mungkin juga menyukai