Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI EPIDIMIOLOGI MENURUT

PARA AHLI
Minggu, 16 September 2012
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi = pada, Demos =
penduduk, Logos = ilmu), sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang penduduk. Epidemiologi juga merupakan inti dari displin ilmu public health
(kesehatan masyarakat), tetapi juga relevan untuk ilmu kedokteran klinis (Gordis, 2000). Upaya
masyarakat terorganisir yang ditujukan untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Ini
menghubungkan banyak disiplin ilmu dan terletak pada inti ilmiah epidemiologi. Sehingga
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
menekankan pada keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Karena
perannya yang sangat sentral bagi dunia kesehatan masyarakat maka epidemiologi disebut sebagai
The mother science of public health (Blaklcy, 1990) atau The core science of public health
(epidemiologi adalah inti dari ilmu kesehatan masyarakat) (Gerstman, 1998 dalam
bukunya Epidemiology Kept Simple: An Introduction to Classic and Modern Epidemiology)

Dalam perkembangan epidemiologi hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya
penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degeneratif, kanker, dan
sebagainya. Sehingga pada pengertian modern, Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari
tentang Frekwensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor faktor yang Mempengaruhinya).
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, epidemiologi juga mengalami perkembangan
pengertian/definisi baik yang dikemukakan oleh para pakar atau tokoh penting. Beberapa tokoh
dalam epidemiologi tersebut antara lain :
1. John Graunt, 1662
Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya The Nature
and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality. Inilah untuk pertama kalinya pola
penyakit penduduk diukur. Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara lakilaki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya
pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. Ia
juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi populasi dan konstruksi
tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas
kejadian kematian dan kesakitan.
2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan
meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan
mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri

telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi
selanjutnya.
3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun
1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya
sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von
Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes
tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat
diagnosis TBC pada anak-anak. Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang
mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai
penyebab
suatu
penyakit.

4. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam
kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan
pada kelompok penduduk yang mengarah kepada distribusi suatu penyakit.
5. Max van Patternkofer
Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan
dengan upaya mengidentifikasikan penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan
pikirannya dia tidak segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan. Dan konon
beberapa muridnya bersedia juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk
menentang teori yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab
kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dia minum segelas air
berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu
kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah
vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.
6. William Fair, 1839
Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya. Merupakan orang pertama
menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan
7. John Snow, 1854
Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang sukses mengatasi kolera
yang melanda London. Yang perlu dicatat disini bahwa John Snow, dalam analisis masalah
penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat,
orang, dan waktu. Dia dianggap The Father of Epidemiology.
8. Pervical Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis
meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dia
memikirkan bahwa tentu ada suatu faktor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker
skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil

menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi penyebabnya. Dia
dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.
9. James Lind, 1747
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan
vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu
dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran
panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka
semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.
10. Dool dan Hill, 1950
R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan
kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan
bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di
bidang Epidemiologi Klinik.
Adapula definisi epidemiologi menurut Center of Disease Control (CDC) 2002, Last 2001,
Gordis 2000 menyatakan bahwa epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan
determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk
pengendalian masalah-masalah kesehatan. Dari pengertian tersebut jelas bahwa epidemiologi
adalah studi dan studi itu adalah riset. Menurut Leedy (1974), riset adalah a systematic quest for
undiscovered truth yang berarti pencarian sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap.

11.Brian Mac Mahon ( 1970 )


Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in
man. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan distribusi
penyakit dan mencari penyebab terjadinya distribusi dari suatu penyakit.
12.Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal
( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit
menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada
masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
13. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.
14.Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
(Epidemiologi adalah studi tentang kejadian penyakit pada populasi manusia.)
15. Abdel R. Omran ( 1974 )

Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat akibat yang
terjadi pada kelompok penduduk.
16. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people
;logos = science ).
(Epidemiologiadalahistilah yang berasal dari Languang Yunani(epid =atas, demo=orang,
logo=ilmu)
17. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health related states or
events in specified population and the application of this study to control of problems.
(Epidemiologi adalah studi tentang distribusi danfaktor penentu kesehatan negara terkait atau
peristiwa dalam populasi tertentu dan aplikasi dari penelitian ini untuk mengontrol masalah).
18. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases. (Epidemiologi adalah
studi tentang distribusi dan penyebab penyakit.)
19. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis jenis penyakit
pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi
eksternal
20. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.
(Epidemiologi berkaitan dengan memperpanjang dan jenis penyakit dan cedera dalam kelompok
orang dan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi mereka.)
21. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan
penyakit dalam populasi.
22. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events
of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided
according
to
some
characteristic
believed
to
influence
of
the
event.
(Epidemiologiadalahdeskripsi dan penjelasan tentang perbedaan suatu peristiwa yang menjadi
perhatianmedis disubkelompokpopulasi, di manapopulasi telahdibagi menurut beberapa
karakteristik dipercaya untuk mempengaruhi acara.)
23. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan
penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
24. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
Sedangkan menurut WHO, epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan
kesehatan yang berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan
masalah kesehatan.

Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi mempunyai peranan yang penting dalam dunia
kesehatan masyarakat terutama karena keterkaitannya mempelajari penyebaran penyakit pada
manusia dalam konteks lingkungannya dan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode
pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.

Banyak definisi tentang Epidemiologi, beberapa diantaranya :


a. W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas,
dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
b. Mausner dan Kramer
Studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi
manusia.
c. Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang
berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan.
d. Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit
dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
e. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibatakibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
f. W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
g. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan.

Epidemiologi part 2
KONSEP EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

Cabang ilmu kesehatan

Analisis penyebaran dan sifat masalah kesehatan pada penduduk tertentu

Pelajari sebab timbulnya masalah dan gangguan kesehatan

Fokus : pencegahan dan penanggulangan (preventive, curative)

5 W ( what, who, where, when, why )

Filosofi dasar-dasar ilmu ......kesehatan

proses logis hubungan interaksi proses fisik, biologis dan fenomena sosial
berhubungan erat dengan :

Derajat kesehatan
Kejadian penyakit

Gangguan kesehatan

penilaian kuantitatif (rate, ratio, dll)


faktor penyebab, hubungan sebab akibat

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Analisis masalah yang ada

Jelaskan keadaan dan sifat masalah

Variabel di ukur berdasarkan kejadian masalah di masyarakat (prevalensi,


rate, ratio)

Sering digunakan : analisis derajat kesehatan, masalah kesehatan suatu


populasi

CONTOH...

Penanggulangan wabah penyakit

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka gizi buruk di.....

PERAN EPIDEMIOLOGI

Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan (penyakit dan


penyebarannya)

Menyiapkan data dan informasi (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi)

Identifikasi faktor penyebab terjadinya masalah

PENILAIAN KEADAAN PENYAKIT

Risk (peluang)

Rate (perhitungan angka)

besarnya peristiwa terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk, berlangsung


dalam batas waktu tertentu
mengukur kemungkinan kejadian dalam populasi terhadap peristiwa tertentu

RATE
1.

INSIDEN

Pengertian : gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
harus ada jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit
Perlu dilakukan 2 kali penelitian :
-

Penelitian tentang jumlah penderita baru

*apakah ss benar penderita baru ?


(kapan mulai sakit, kpn didiagnosa penyakit?)
* siapakah sebenarnya penderita baru ?
-

mementingkan jumlah orang (1 orang)

mementingkan jumlah kasus (2 orang)

penelitian tentang jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

* kebal terhadap suatu penyakit tidak diikutkan


Secara umum, angka insiden terbagi :

insidence rate

attack rate

secondary attack rate

INCIDENCE RATE ( IR )
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu
tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen/permil.

IR = ( jumlah penderita baru/Jumlah penduduk yg Mungkin terkena penyakit tsb) x


100% (1/1000)

Contoh : tahun 2008,200 kasus flu burung dilaporkan di Padang dengan penduduk
200.000. berapakah angka insiden per 100.000 penduduk kota Padang selama
tahun tersebut ?
Jawab :
IR =

( 200/200.000) x 100.000 = 100/100.000 = 1/1000

Jika diketahui bahwa 15 orang dari kasus adalah balita. Pada tahun 2008, jumlah
penduduk balita adalah 98.000 orang. Berapakah angka insiden khusus
berdasarkan tumbuh kembang di kota Padang?
IR =

( 15/98.000) x 100.000 = 15,3/100.000

Catatan : populasi yang mempunyai angka insiden yang lebih tinggi dibandingkan
populasi lain artinya populasi tersebut berpeluang lebih tinggi untuk sakit/
mengalami peristiwa.

ATTACK RATE (AR)/ CUMULATIVE INSIDENCE

Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada saat yang
sama dalam persen/permil.
AR = ( jumlah penderita baru satu saat/Jumlah penduduk yg mngkin penyakit Pada
saat itu ) x 100% ( 1/1000)

Contoh : suatu letusan (outbreak) yang melibatkan 16 kasus flu babi, 6 perempuan,
10 laki-laki. Dalam kelompok dimana terjadi letusan 15 orang perempuan dan 43
laki-laki. Berapakah angka serangan diantara masing-masing jenis kelamin dan
seluruh anggota kelompok?

JAWAB :

JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI

JUMLAH KASUS

JUMLAH ORANG

10

43

PEREMPUAN

14

TOTAL

16

57

AR laki-laki = 10/43 x 100 = 23,3%


AR perempuan = 6/14 x 100 = 42,9%
AR keseluruhan = 16/57 x 100 = 28,1%

SECONDARY ATTACK RATE


Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi dengan yang telah pernah
terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil.
biasanya dihitung untuk suatu penyakit menular serta populasi penduduk yang
lebih kecil seperti keluarga.

2.

PREVALENSI

Pengertian: angka kejadian penyakit pada suatu populasi tertentu dalam jangka
waktu tertentu
pengamatan/survey pada satu waktu
berhubungan dengan insiden dan lamanya masa sakit
FUNGSI

Memberikan arahan pada populasi mana sasaran utama/sasaran mencari


kasus

Kelompok mana sasaran program kesehatan tertentu

Perhitungan saran dan biaya kesehatan

Memberikan kelompok prioritas pelayanan kesehatan

Memudahkan pencarian kasus

Evaluasi program

PERIODE PREVALENSI
Adalah jumlah penduduk yang pernah dan masih sedang menderita pada satu
jangka waktu tertentu termasuk penderita baru dan lama pada jangka waktu
tersebut.
Point prevalensi =( jumlah penderita lama dan baru/Jumlah penduduk pada saat itu)
x 100% (1/1000)

Periode prevalensi = (jumlah penderita lama dan baru/Jumlah penduduk pada


periode tsb) x 100% (1/1000)

HUBUNGAN INSIDEN DAN PREVALENSI

Angka insiden menurun, prevalen tetap

Karena :
Rasio peyembuhan meningkat
-

Rasio kematian meningkat sehingga masa sakit menurun

upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kurang berhasil

Angka insiden menurun, angka prevalen tetap naik

Karena :
Angka kesembuhan dan kematian menurun
-

Lama sakit bertambah

upaya pencegahan cukup berhasil walaupun penyembuhan penderita kurang


berhasil
upaya pencegahan > lebih efektif seperti vaksin

Angka insiden dan prevalen menurun

Karena :
Keberhasilan pencegahan
-

Menurunnya faktor resiko

Angka kematian & kesembuhan tetap

ANGKA INSIDEN DAN PREVALEN


Dipengaruhi oleh :
Angka kematian, angka penyembuhan, keadaan perawatan, keberhasilan
pencegahan, dll.
Digunakan untuk :
-

Menilai tingkat keberhasilan (pencegahan, perawatan, pengobatan, dll)

RASIO DAN PROPORSI


Rasio
Suatu pernyataan frekuensi kejadian atau peristiwa terhadap peristiwa
lainnya
Contoh : jumlah bayi yang diimunisasi dengan yang tidak
Proporsi
-

Penyebaran presentase dari peristiwa dalam sekelompok data

Contoh : 60% responden adalah perempuan

EPIDEMIOLOGI SURVEILANCE

Program pencegahan yang dilaksanakan secara terencana dan terprogram

Pengumpulan dan pengamatan secara sistematis dan berkesinambungan,


analisis proses menjelaskan dan memonitor peristiwa kesehatan
FUNGSI

Perencanaan, penerapan dan evaluasi program kesehatan

Menentukan prioritas kegiatan kesehatan masyarakat

pengamatan dilakukan secara terus menerus dan teratur terhadap aspek


penyakit (penyebaran, kejadian penyakit, kematian) untuk kepentingan pencegahan
dan penanggulangan.

TUJUAN

Identifikasi, investigasi dan penanggulangan situasi biasa/wabah sedini


mungkin

Identifikasi kelompok risiko

Penentuan prioritas penanggulangan penyakit

Bahan evaluasi pada input dan output program

Monitoring tren penyakit di masyarakat

KOMPONEN SURVEILANCE

Pengumpulan dan pencatatan data yang dapat dipercaya

Pengelolaan data

Analisis dan interpretasi data

Penyebarluasan data termasuk umpan balik

Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan tindak lanjut

WABAH
Adalah suatu keadaan yang menarik dari perpaduan keterangan penyebaran
masalah kesehatan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu

Manusia penderita penyakit


Tempat daerah tertentu
Waktu waktu yang singkat
LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN ADA/TIDAKNYA WABAH
1. Memastikan kebenaran laporan yang diterima
2. Menilai ada atau tidaknya wabah
Menetapkan nilai batas keadaan wabah (mean, standar deviasi) dalam kurun
waktu tertentu
Menghitung jumlah rata-rata pemderita baru
1. Membandingkan jumlah rata-rata penderita baru dengan nilai batas wabah
( jk lebih : wabah )

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
KOHORT
Adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana
dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yang terkena penyebab
(terpapar) dengan sekelompok lainnya yang tidak terkena penyebab (tidak
terpapar) kemudian dilihat akibat yang ditimbulkan.
KOHORT

Diketahui penyebab, dilihat akibat

Sifat umum : mengacu pada masa depan (prospective study)

Pengukuran tidak dilakukan secara bersamaan

Penelitian longitudinal (longitudinal study)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


KEUNTUNGAN

Kriteria responden dapat disusun berdasarkan keinginan

Semua keterangan yang diinginkan dapat diobservasi tanpa perlu khawatir


adanya bias selection

Hasil lebih dapat dipercaya

KERUGIAN
o

Membutuhkan waktu, biaya, tenaga yang besar

Kemungkinan drop out responden tinggi

Sulit dilakukan jika kasus sedikit

Kemajuan ilmu bisa merubah cara diagnosis

CASE CONTROL
Adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan
perbandingan antara sekelompok orang yang menderita penyakit (kasus) dengan
sekelompok lainnya yang tidak menderita penyakit tersebut (kontrol) kemudian di
cari faktor-faktor penyebabnya.
CASE CONTROL

Diketahui akibat di cari penyebab

Sifat penelitian : masa lampau (restropective study)

Dilakukan pada saat yang bersamaan

Dikenal sebagai penelitian cross sectional

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN

Tidak membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar

Tidak ditemukan drop out pada responden

Dapat dilakukan meskipun kasus sedikit

KERUGIAN
o

Ada kemungkinan data yang dikumpulkan tidak lengkap karena


datanya dari masa lampau

Karena peristiwa telah terjadi, kemungkinan cara pencatatan tidak


sama sehingga sulit dianalisa

Hasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya sehingga sering dilakukan


dengan penelitian kohort/eksperimen

Anda mungkin juga menyukai