Anda di halaman 1dari 34

MORBIDITAS DAN MORTALITAS

HAIRIL AKBAR, S.KM., M.Epid

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRAHA MEDIKA
Pendahuluan

 Frekuensi
masalah
masalah kesehatan adalah besarnya
kesehatan yang ditemukan dalam
sekelompok masyarakat.
 Untuk mengetahui besarnya masalah kesehatan di
suatu wilayah, diperlukan berbagai macam ukuran
frekuensi.
 Ukuran frekuensi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
kategori, yaitu: rate, rasio, dan proporsi.
Ukuran Frekuensi
Epidemiologi

Untuk mengukur Masalah Untuk mengukur Masalah


Penyakit atau Angka Kematian atau Angka
Kesakitan (Morbiditas) Kematian (Mortalitas)
1. RATE
Ukuran yang objektif dengan mengetahui jumlah
bilangan atau angka mutlak suatu kasus
atau kematian.

Dimana :
X = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai
satu atau lebih atribut tertentu.
Y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai
satu atau lebih atribut yang berbeda atribut dengan X.
K = Konstanta misalnya 1/100/1000
2. RASIO
Suatu pernyataan frekuensi perbandingan peristiwa
atau orang yang memiliki perbedaan antara suatu
kejadian terhadap kejadian lainnya.
Rumus:

Dimana :
X = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai
satu atau lebih atribut tertentu.
Y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai
satu atau lebih atribut yang berbeda atribut dengan X.
K = Konstanta misalnya 1/100/1000
Contoh Soal:
Dinas Kesehatan, secara rutin melakukan pengumpulan
data penyakit HIV-AIDS melalui kegiatan surveilans. Pada
tahun 2016, jumlah kasus HIV-AIDS di Kota X
berdasarkan jenis kelamin ditemukan sebanyak 86 pada
laki-laki dan 29 pada perempuan. Hitunglah, berapa rasio
kejadian HIV-AIDS antara laki-laki dan perempuan di
Kota X pada tahun 2016?
3. PROPORSI
Proporsi merupakan hubungan antar jumlah kejadian
dalam kelompok data yang mengenai masing-masing
kategori dari kelompok itu atau hubungan antara bagian
dari kelompok dengan keseluruhan kelompok yang
dinyatakan dalam persen.
Rumus:

Dimana
X = Banyaknya kejadian atau orang, dan lain-lain yang
terjadi dalam kategori tertentu atau sub kelompok dari
kelompok yang lebih besar.
Y = Banyaknya kejadian atau orang, dan lain-lain yang
tidak terjadi atau tidak termasuk dalam kategori yang
dimaksud dari kelompok data tersebut.
K = 100%
Contoh Soal:
Pada Kecamatan X terdapat 25 kasus penyakit kusta,
terdiri dari 12 perempuan dan 13 laki-laki. Jumlah orang-
orang dari masing-masing jenis kelamin berada dalam
kelompok yang tidak diketahui. Berapa proporsi kasus
menurut jenis kelamin?
INDEKS KESAKITAN (MORBIDITAS)
1. Insidensi
a. Angka insidensi (incidence rate)
Jumlah kasus baru penyakit tertentu yang terjadi di
kalangan penduduk pada suatu jangka waktu tertentu
(umumnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut
pada pertengahan tahun jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Di suatu Kecamatan X dengan jumlah penduduk tanggal 1
juli 2017 sebanyak 600 balita, di mana seluruh balita
tersebut berisiko atau rentan terhadap penyakit campak.
Ditemukan laporan penderita baru dari Puskesmas X
sebagai berikut; bulan januari 15 balita, maret 20 balita,
juni 9 balita, september 17 balita, dan desember 23
balita. Berapa Angka insidensi (incidence rate) pada
kejadian campak tersebut?
b. Angka serangan (attack rate)
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada satu saat tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Pada tanggal 18 september 2017 telah terjadi KLB
penyakit diare sebanyak 35 kasus yang terjadi di Desa X
dan Desa Y yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Z
Kabupaten A, dan ditemukan 1 orang meninggal dunia.
Jumlah penduduk Desa X sebanyak 1115 jiwa dan Desa Y
dengan jumlah penduduk 1045 jiwa. Berapa Angka
serangan (attack rate) pada KLB diare tersebut?
C. Angka serangan kedua (secondary attack rate)
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit
pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah
penduduk dikurangi jumlah penduduk yang telah pernah
terkena serangan pertama dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Pada KLB diare diatas, jika satu minggu kemudian, 25
orang lainnya terkena diare maka angka serangan kedua
adalah sebagai berikut. Diketahui jumlah penderita baru
serangan kedua 25 orang, jumlah total penduduk 2160
orang, dan jumlah penduduk yang terkena serangan
pertama 35 orang. Berapa angka serangan kedua
(secondary attack rate) pada KLB diare tersebut?
2. Prevalensi
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita
lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu
tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
a. Angka prevalensi periode (period prevalence rate)
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Jumlah penduduk tanggal 1 juli 2016 di daerah X adalah
200.000 orang, menurut laporan Puskesmas X jumlah
penderita penyakit TB paru sebagai berikut : januari 40
kasus lama, 110 kasus baru, maret 65 kasus lama, 85
kasus baru, juli 15 kasus lama dan 85 kasus baru,
september 40 kasus lama dan 60 kasus baru dan
desember 190 kasus lama dan 210 kasus baru.
b. Angka prevalensi poin (point prevalence rate)
Jumlah penderita lama dan baru pada suatu saat, dibagi
dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam persen atau
permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kota X,
penderita HIV-AIDS pada tahun 2016 sebanyak 90 orang.
Jumlah populasi yang berisiko terkena HIV-AIDS yang
terdeteksi sebanyak 5000 orang. Dalam rangka
memperingati hari AIDS sedunia, pada tanggal 1
desember 2016 dilakukan pemeriksaan sero survei pada
wanita penjaja seks (WPS) dan pelanggannya. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan yang positif dinyatakan
menderita HIV-AIDS sebanyak 15 orang. Hitunglah angka
prevalensi poin penyakit HIV-AIDS pada tanggal 1
desember 2016 di Kota X tersebut.
INDEKS KEMATIAN (MORTALITAS)
1. Angka kasus fatal (case fatality rate)/CFR
Jumlah seluruh kematian akibat satu penyebab dalam
jangka waktu tertentu bagi jumlah seluruh penderita
pada waktu yang sama dalam persen.
Rumus:
Contoh Soal:
Pada tanggal 18 september 2016 terjadi kejadian luar
biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD)
sebanyak 11 orang kasus dan satu diantaranya meninggal
dunia terjadi di Desa X dan Desa Y yang merupakan
wilayah kerja Puskesmas Z Kabupaten A. Hitunglah
berapa CFR pada kejadian KLB tersebut?
2. Angka kematian bayi (infant mortality rate)/IMR
Jumlah seluruh kematian bayi (usia di bawah 1 tahun)
pada satu jangka waktu (umumnya 1 tahun) dibagi
jumlah seluruh kelahiran hidup.
Rumus:
Contoh Soal:
Berdasarkan laporan Puskesmas X, jumlah bayi yang
meninggal di Kecamatan tersebut pada tahun 2016
sebanyak 20 bayi, dan jumlah kelahiran hidup yang
dilaporkan sebanyak 80 bayi. Hitung nilai IMR.

Jadi, infant mortality rate (IMR) di Puskesmas X sebanyak


250 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Angka kematian balita (under five mortality rate)
Jumlah seluruh kematian balita pada satu jangka waktu
(umumnya 1 tahun) dibagi jumlah seluruh balita pada
tahun yang sama.
Rumus:
4. Angka kematian neonatal (neonatal mortality rate)
Jumlah kematian bayi usia di bawah 28 hari pada jangka
(1 tahun) dibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun yang
sama.
Rumus:
5. Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate)
Jumlah kematian bayi usia 1 minggu (7 hari) dalam satu
tahun dibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Angka kematian perinatal berguna untuk
menggambarkan kesehatan ibu hamil dan bayi.
Rumus:
6. Angka kematian ibu (maternal mortality rate)/MMR
Jumlah kematian ibu akibat kehamilan, persalinan, dan
nifas dalam satu tahun dibagi jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
7. Crude death rate (angka kematian kasar)
Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu
jangka waktu (satu tahun) dibandingkan dengan jumlah
penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan
dalam persen/permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Di Desa X dilaporkan 50 orang yang meninggal akibat
menderita berbagai penyakit. Sedang jumlah penduduk
desa tersebut pada tanggal 1 juli 2016 adalah 20.000
orang, maka angka kematian kasarnya dalam persen
adalah:
8. Cause disease specific death rate (angka kematian
penyebab khusus)
Jumlah keseluruhan kematian karena suatu penyebab
khusus dalam satu jangka waktu tertentu bagi dengan
jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh Soal:
Pada pertengahan tahun 2016 di Kecamatan X jumlah
penduduknya 5.000. Selama tahun 2016 tersebut
terdapat 20 orang yang meninggal dunia karena demam
berdarah dengue (DBD). Maka kematian akibat demam
berdarah dengue (DBD) adalah :
9. Age specific death rate (angka kematian pada umur
tertentu)
Jumlah keseluruhan kematian pada umur tertentu dalam
satu jangka waktu tertentu (satu tahun) dibagi dengan
jumlah penduduk pada umur yang bersangkutan pada
daerah dan tahun yang bersangkutan dalam persen
atau permil. Age specific death rate pada golongan
umur 1-5 tahun.
Rumus:
Contoh Soal:
Di Kecamatan X jumlah penduduk yang berumur 1-5
tahun pada pertengahan tahun 2016 adalah 500 orang.
Dari jumlah tersebut selama tahun 2016 meninggal 12
orang. Hitunglah age specific death rate dari kasus
tersebut.
TUGAS INDIVIDU
•epidemiologi
Buatlah contoh soal
meliputi:
perhitungan dalam

1. Indeks kesakitan (morbiditas)


2. Indeks kematian (mortalitas)

Anda mungkin juga menyukai