Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

A. Identitas
Nama : G.A
Umur : 6th
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan
Pekerjaan :-
Agama : Kristen
Alamat : Kotamobagu
Suku/bangsa : Indonesia
No. Reg :
Tanggal MRS : 19 November 2021
Tanggal pengkajian : 20 November 2021

B. Keluhan utama
Klien mengeluh matanya sering merasa lelah dan
penglihatannya berkurang.

C. Riwayat penyakit sekarang


Klien mengatakan akhir-akhir ini dirinya susah
memfokuskan penglihatannya dan klien merasa susah jika melihat
sesuatu pada jarak dekat. Keluarga mengatakan bahwa mata klien
seperti juling kedalam. Klien juga sering merasa nyeri pada mata
ketika memaksakan waktu melihat jarak dekat. Klien mengatakan
malu atas penyakit yang dideritanya.

D. Riwayat penyakit dahulu


Klien mengatakan bahwa dirinya sejak kecil susah melihat
dengan jarak dekat.
E. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita
penyakit yang sama.

F. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
 Baik, kesadaran composmentis
 Koordinasi gerak bagus
 Klien tampak gelisah, sulit mengidentifikasi
benda di sekitarnya
 Klien tampak menyeringai dan mengatakan
sakit, klien memegangi matanya
2. Pemeriksaan kepala dan leher
 Bentuk kepala simetris
 Tidak ada lesi dan tonjolan pada kulit
 Mata tidak simetris, OS menyimpang ke dalam
 Tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar getah bening
 Klien tampak mengedip-ngedipkan matanya
setiapberusaha memfokuskan pandangan.
 Hidung simetris, tidak ada hipersekresi, dan
kepatenannya baik.
3. Pemeriksaan thorak
 RR 20 x/mnt, reguler 
 Bentuk dada simetris
 Nyeri dada tidak ada
 Bunyi perkusi paru resonan
 Suara nafas vesikuler 
 Ekspansi dada maksimal
 Nadi 88 x/mnt, reguler 
 TD 120/80 mm Hg
4. Abdomen
 Tidak ada tonjolan dan lesi pada perut
 Kulit bersih, lembab
5. Ekstermitas
 Tonus otot dalam batas normal

44
44

 Tidak ada tonjolan atau lesi di kulit


 Akral hangat
 CRT < 2 detik 

G. Pemeriksaan penunjang
a. Cover test : OS bergulir ke temporal untuk memfiksasi pada
saat tertutup
b. Cover Uncover Test : pada saat okluder dilepas, OS bergulir
ke temporal untuk fiksasi.
c. Hisberg test : satu refleks cahaya jatuh tepat di
pinggir pupil. Besar  penyimpangan ± 15º
d. Pengindraan

Pemeriksaan OD OS
Visus gerakan bola 6/40 1/300
mata  Simetris  Simetris
segmen anterior:  Bleparospas  Bleparosp
 Palpebra me tidak asme tidak
 Konjungtiva ada ada
 Kornea  Hiperemi  Hiperemi
 Pupil tidak ada tidak ada
 Lensa  Kuning  Kuning
Segmen kecoklatan kecoklatan
posterior:  Iris  Iris
 Retina shadow+ shadow-
dan  Agak keruh  Keruh
lain  Tidak ada  Tidak ada
lain tear,hole,bl tear,hole,b
ast last,
 Lapang  Kabur
pandanag seluruh
kabur lapang
realitif pandang

H. Diagnosa

1. Gangguan persepsi sensori: penglihatan b/d lapang pandang


yang menurun

2. Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d peningkatan TIO


I. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. DS : klien mengatakan strabismus Persepsi sensori:
penglihatannya berkurang dan penglihatan b/d
tidak focus susah melihat pada kehilangan persepsi lapang pandang
jarak dekat jarak,ukuran dan yang menurun
DO : . kedalaman
 OD: visus 2,5 D gerakan
bola mata lapang pandang
kabur. gangguan persepsi
 OS:visusu 2,5 D lapang sensori: penglihatan
pandang kabur, cover test
bergulir ke temporal,cover
uncover test bergulir ke
temporal

2. DS : Klien mengatakan sering Daya akomodasi Gangguan rasa


merasa nyeri terutama ketika mata nyaman:nyeri
berusaha melihat pada jarak dekat b/d peningkatan
DO : penyimpangan otot TIO
 klien mengedip-kedipkan mata
matanya setiap berusaha
memfokuskan pandangan strabismus
 klien memegangi matanya
tidak dikoreksi

TIO

Gangguan rasa
nyaman: nyeri

J. Intervensi
NO DX Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan Setelah dilakukan Observasi:
persepsi tindakan keperawatan 1. periksa status mental, status
sensori: diharapkan : sensori dan tingkat
penglihatan KH: kenyamanan(mis:nyeri,kelela
b/d lapang 1. Verbalisasi han)
pandang melihat Terapeutik:
yang bayangan 1. diskusikan tingkat toleransi
menurun meningkat terhadap beban
2. Konsentrasi sensori(mis:bising, terlalu
cukup terang)
membaik 2. batasi stimulus
3. Respons lingkungan(mis:cahaya,
stimulus cukup suara, aktivitas)
membaik Edukasi :
1. ajarkan cara meminimalisasi
stimulus(mis: mengatur
pencahayaan ruangan
Kolaborasi:
1. kolaborasi dalam
meminimalkan
prosedur/tindakan.
2. Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi persepsi
stiumulus
2 Gangguan Setelah dilakukan Observasi:
rasa tindakan keperawatan 1. Identifikasi
nyaman:nyeri diharapkan adanya lokasi,karakteristik,
b/d KH: durasi,frekuensi,
peningkatan 1. keluhan nyeri kualitas,intensitas nyeri.
TIO menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. dapat 3. Identifikasi pengetahuan dan
mengidentifiks keyakinan tentang nyeri
asi aktivitas Terapeutik:
meningkat 1. Berikan teknik non
farmakoligis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi:
1. Jelaskan penyebap,periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi pereda nyeri
Kolaborasi:
1. Pemberian kolaborasi
analgetik jika perlu

K. Implementasi

N DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1 Gangguan Observasi: S= klien mengatakan
persepsi penglihatannya masih
1. Memeriksa status
sensori: kurang focus, susah
mental, status sensori
penglihatan melihat jarak dekat.
dan tingkat
b/d lapang O=
kenyamanan(mis:nyeri
pandang  : OD : visus
,kelelahan).
yang 2,5 D,
menurun Teraupetik : gerakan bola
1. mendiskusikan tingkat mata tidak
toleransi terhadap simetris,lapan
beban g pandang
sensori(mis:bising, kabur.
terlalu terang)  OS : visus
2. membatasi stimulus 2,5 D, lapang
lingkungan(mis:cahay pandang
a, suara, aktivitas) kabur, Cover
Edukasi: Test bergulir
1. mengajarkan cara ke temporal,
meminimalisasi Cover
stimulus Uncover Test
kolaborasi: bergulir ke
1. mengkolaborasi dalam temporal
meminimalkan A : Masalah teratasi
prosedur/tindakan. sebagian
2. mengkolaborasi P : Lanjut intervensi
pemberian obat yang
mempengaruhi
persepsi stiumulus

2 Gangguan Observasi: S : klien mengatakan


rasa 1. mengdentifikasi masih merasa nyeri
nyaman:nyeri lokasi,karakteristik, terutama ketika
b/d durasi,frekuensi, berusaha melihat pada
peningkatan kualitas,intensitas jarak dekat
TIO nyeri O : klien sudah tidak
2. mengidentifikasi skala mengedipkan-
nyeri kedipkan matanya
skala nyeri 1-3 setiap berusaha
3. mengidentifikasi melihat pada jarak
pengetahuan dan dekat
keyakinan tentang A : Masalah belum
nyeri teratasi
Teraupetik: P : Lanjut intervensi
1. memberikan teknik
non farmakoligis
untuk mengurangi rasa
nyeri
2. mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
Edukasi:
1. menjelaskan
penyebap,periode, dan
pemicu nyeri
2. menjelaskan strategi
pereda nyeri
Kolaborasi:
1. Memberikan
kolaborasi analgetik
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai